Malam yang
dinginnya mencaci, Menikmati secangkir kopi adalah sebaik-baiknya caraku
meredam segala nyeri dan bunuh diri dari sepi.
Aku dan
secangkir kopi adalah sepi, hitam dan pekat. asap hanyalah rindu yang samar
yang terasa nyeri.
Entah apa
yang ingin kukatan di kedalaman aksara, jika ada yang lebih dari cinta,itulah
yang ingin kukatakan pada cangkir si Kopi.
Harum kopi
ini mengajariku hidup dari impian sepahit apapun, kesedihan adalah hitam
masalalu yg akan ku kenang, oh Kopi.
Kopi si kawan,
ketika rinduku padamu menghantuiku, bibirku adalah secangkir kopi gula yg
kuseruput berkali kali hangatnya.
Dan kopi
adalah hitam yg penuh misteri, pada pahit yg menggigit… membuka mata pada hangat
yang memeluk tiap nadi dan wangi.. aromanya memikat rasa di malam hari.
Pada puisi, malam dan kopi kuatang aku tuang adalah kerinduan yg tak pernah lekang hingga
kesejatian hidup kujelang
Selamat malam mas paijoku sayang...
Cukuplah kamu satu-satunya yang aku punya, tempat kasih dan cintaku selalu menumpah, aku tak ingin mencintaimu dengan kata-kata, tak ingin menjatuhkan hatimu dengan puisi terindah dan menikmati secangkir kopi yang nikmat, tapi inilah bahasa cintaku yang paling sederhana yang aku tulis dengan mata berkaca-kaca dan dalam sesak yang telah menghimpit dada untukmu, aku akan selalu cinta hari ini, esok dan selamanya…
Selamat tidur dan memejamkan mata mas paijoku sayang...
Selamat malam mas paijoku sayang...
Cukuplah kamu satu-satunya yang aku punya, tempat kasih dan cintaku selalu menumpah, aku tak ingin mencintaimu dengan kata-kata, tak ingin menjatuhkan hatimu dengan puisi terindah dan menikmati secangkir kopi yang nikmat, tapi inilah bahasa cintaku yang paling sederhana yang aku tulis dengan mata berkaca-kaca dan dalam sesak yang telah menghimpit dada untukmu, aku akan selalu cinta hari ini, esok dan selamanya…
Selamat tidur dan memejamkan mata mas paijoku sayang...