Sep 10, 2016

Kalau Saja..

Bolehkah kita sedih ketika apa yang kita terima adalah rezeki kata orang lain. Bolehkah kita bersedih disaat semua orang menginginkan apa yang telah kita dapatkan dengan begitu mudah?

Kalau saja hidup bisa ditukar dan dapat memilih, akankah kita bahagia dengan keputusan kita? Akankah kita terlalu berani untuk memutuskan sendiri? Akankah kita dapat menghindari resiko-resiko yang akan terjadi karena keputusan yang telah kita ambil?

Padahal hidup seperti bermain ular tangga. Pemainnya tidak pernah tahu pada angka berapa dadu itu akan berhenti, dan hingga mana dadu itu mengantarkan pemainnya. Apakah pada tangga yang dapat memberikan jalan pintas atau pada ular yang mendorongnya terjun ke bawah.

Padahal perjudian hidup seperti menebak apakah matahari akan terbit dari timur atau barat esok hari.

Dalam Hidup Harus Memilih

Hidup itu pilihan.
Pilih yang mana?
Mau yang seperti apa?
Memang… Yang kita inginkan memang banyak,
Tapi… tidak semuanya kita butuhkan.


Kenapa?
Karena yang kita inginkan belum tentu bermanfaat.


Begitu pula dengan cinta,
Ada kalanya kita gundah,
Ketika kita menganggap dia yang terbaik, ternyata masih ada yang lebih baik.
 

Tanpa kita sadari…. Cinta itu silih berganti,
Allah tak pernah lupa selalu mengganti dan mengantarkan yang jauh lebih baik.


Dalam hati kau mencintainya, tapi kau juga tau bahwa ada orang yang lebih mencintai dan menghargaimu.

Dengan penuh harap berserah diri hanya kepada Allah,
Lewat istikharah dan setiap doaku, tak hentinya memohon agar Allah memberikan keputusan terbaik,
Keputusan terbaik tanpa harus saling menyakiti.


Pikirkan baik-baik, luruskan niat, jernihkan pikiran, lapangkan hati sambil terus berikhtiar dan bertawakal kepada Allah.

Kenapa? Karena memilih bukan hanya untuk saat ini,
Tetapi… Untuk esok dan seterusnya dunia akhirat.


Maka… Ketika hati sedang memilih,
Selalu letakkan Allah di hati.
Adukan semua pada-Nya, selalu minta pertolongan-Nya tanpa lelah.
Yakinlah… Semua tak ada yang sia-sia.


Semoga… Allah memberikan yang terbaik sesuai idaman hati.

Aamiin aallahumma aamiin

Pendendam

Aku ini seorang pendendam. Maka bila saatnya tiba, aku akan mencakar-cakar awan yang ada di langit dan akan ku biarkan langit membiru seutuhnya.

Aku ini seorang pendendam. Aku bisa saja menginjak-injak dengan kasar tanah yang sedang ku pijak.

Aku ini seorang pendendam. Akan ku maki siapa saja yang berani mengganggu kebebasanku. Termasuk gemerisik pohon yang terdengar memekakkan telinga.

Tetapi siapalah aku? Aku hanyalah pendendam yang baik. Jadi ku biarkan saja siapapun itu yang mengusik.

Hanya jangan pernah menggangguku. Jangan pernah mengusik kehidupanku. Karena dibalik diamku, tersembunyi doa-doa yang ku lantunkan setiap harinya untuk membalas setiap rasa sakitku.

Sep 5, 2016

Setiap Hubungan, Mantan Adalah Hal Paling Sensitif

Bagi sebagian orang yang kehidupannya relatif mapan, terkadang muncul saat-saat membosankan, monoton, terlalu rutin dalam hidup mereka. Maka, saat mereka bertemu bekas pacar lama, misalnya, hidup terasa mendapatkan gairah baru. Pada saat demikian, mereka perlu waspada.
 
Sensasi yang dirasakan seseorang ketika berjumpa dengan orang yang cocok dengannya, atau mempunyai tempat khusus di hati, tak ubahnya seperti remaja yang tengah jatuh cinta. Orang itu bisa tak lagi merasakan indahnya kehidupan berkeluarga yang telah sekian tahun dijalani bersama istri atau suami.

Rumput tetangga terasa lebih hijau dari rumput di halaman sendiri. Suasana dan hal baru yang muncul begitu menarik perhatian seseorang hingga dia seakan tak bisa merasakan nikmatnya kehidupan berkeluarga yang dijalaninya selama ini.

Kalau itu berlangsung sesaat saja, meskipun masih wajar tapi jangan sampai di biarkan. Setiap individu pasti punya kehidupan masa lalu, kini, dan masa depan. Kehidupan yang tak seluruhnya bisa dia bagi dengan pasangannya. Meski wajar, tetapi sebaiknya seseorang harus tetap hati-hati dan punya pengendalian diri yang kuat. Ini agar dia tidak sampai keterusan atau tergelincir.

Kalau sudah terjadi yang namanya hubungan intens sesaat atau selingan itu seperti barang baru yang menyita perhatian orang. Situasi baru yang dihadapi, apalagi kalau dibarengi dengan sensasi yang menyenangkan, akan membuat orang tertarik menikmatinya.
 
Seperti kalau kita beli tas atau sepatu baru. Kan, pengin terus-menerus memakainya, sementara tas yang lama rasanya kok usang dan gak menarik lagi. Ini karena orang sudah melihat kekurangan pada pasangannya, hal yang tak muncul pada hubungan dengan orang baru atau saat bertemu lagi dengan pacar lama.

Karena dalam setiap hubungan, mantan adalah salah satu hal paling sensitif. Salah satu hal yang pertama kali dikepoin pas pertama kali punya pasangan adalah ya mantan-mantan itu, bahkan sebelum jadian aja biasanya udah dikepoin duluan siapa aja mantannya dan gimana pas pacarannya, hal yang berhubungan sama mantan itu sensitif banget dalam sebuah hubungan.

Dan ini kejadian dalam hidup saya, beberapa hari yang lalu tiba-tiba saya di invite bbm sama teman SMA, bisa di bilang teman cinta monyet waktu SMA duluuu haha.., dia menginvite saya berkali-kali, sampe berjejer-jejer ada sepuluh dengan menulis pesan, sebenarnya saya sudah males lihat namanya, dan saya bilang ke suami saya mas paijo, kalau saya males banget menerima ini orang menjadi teman kontak bbm saya, tapi kata mas paijo malah sebaliknya di suruh terima apa maunya, akirnya saya terima menjadi kontak pertemanan bbm saya. Selang beberpa detik setelah diterima langsung dia kirim bbm ke saya mengomentari foto yang menghiasi di bbm saya dengan kata-kata pujian yang lebay bombay gak ada angin gak ada hujan dan petir. saya cuma menjawab, "hehe.." cuma gitu aja menandakan kalau saya males jawab. Dia kirim bbm lagi yang mengomentari foto mas paijo, kebetulan fotonya lagi narsis berduaan, "Hay itu suamimu ya, ganteng ya, tapi masih gantengan aku kan?". Dengan pedenya dia bbm itu, dan saya menjawab serasa pengen muntah bacanya, "Iya ganteng kamu tapi sayang gantengmu koq editan yoo.., dan mas paijo bisa beli kegantenganmu loh haha...", dan bukanya dia berhenti bbm aku karena kata-kataku yang ketus tapi malah menjadi-jadi kirim bbm dengan kata-kata rayuan setinggi langit, setinggi gunung dan setinggi angkasa, pokoknya rayuan lebay, mautt.., yang bilang kangen, yang pengen ketemuan, yang pengen makan bareng dan kepengen jalan katanya.

Saya membaca bbm'nya serasa mual, pengen mules, geli dech pokoknya, dan saya menjawab, "Kamu itu katanya ganteng tapi koq norak yo, kampungan, ndeso markeso, ganteng rupomu, tapi sdm ecek-ecek, malah seperti orang gak berpendidikan dech, hedeh payah, jangan kamu kira aku seneng kamu rayu dengan rayuan norak, malah nggilani, mas paijo ikut baca malah ngakak loh, wes kamu gak usah aneh-aneh kalau kepengen hidup damai, gak usah ngrusui kehidupan orang lain, wes ndang di toto kehidupanmu sama anak bojomu cek ayem, perlu kamu ketahui kalau hidupku sama mas paijo tidak kekurangan secuilpun, bahagia lahir bathin". Dan dia cuma menjawab bbm'nya hanya, "kamu Sombongggg", dan saya langsung di delcon dari pertemanan, dan saya langsung ucap syukur Alhamdulillah, hemm..rasakno kon yo, emang enak loh...hahaha...

Saya bukanya sombong sih ya, jujur saya jijay kalau tiba-tiba di bbm dengan rayuan kampungan dan norak, kayak perempuan murahan saja, mungkin dia terbiasa mengumbar rayuan pada perempuan-perempuan murahan sampai klepek-klepek, untung itu orang tidak di depan saya, kalau sudah di depan saya bisa saya gampar, pakai tendangan bebas haha...
"Jangan sampai masa lalumu membuat masa sekarang dan masa depanmu lepas berlalu dan menjadi penyesalan selamanya hanya karena orang yang ada di masa lalumu yang gak jelas."
Karena masa lalu dan masa depan seringkali bertabrakan di masa sekarang. Jadi, coba dech pikir-pikir dulu. Kalau mau tetep temenan sama mantan, kalau menurut saya jangannnn..., mending gak usah sama sekali dech dekat-dekat mantan, karena itu bahaya, akan menyakiti satu sama lain, dan buntutnya malah akan lebih panjang gak ada untungnya dan akan menambah beban masalah dalam hidupmu sendiri, mungkin awalnya biasa-biasa aja, tapi yang namanya biasa, pada akirnya bisa menjadi kebiasaan, terbiasa dan luar biasa menyakitkan hati.

Aku Rindu