Jul 15, 2016

Pentingnya Wanita Mempercantik Diri, Tapi Jangan Seperti Wanita Menjual Diri



Istri salihah hendaknya selalu berusaha memanjakan pandangan mata suaminya. Jangan sampai suami melihat banyak perempuan berseliweran berdandan cantik dan berpenampilan menarik, sementara yang dilihat setiap hari di dalam rumahnya "hanya" seorang emak-emak yang berpakaian kucel dan berpenampilan acak-acakan. Jangan sampai suami melihat banyak perempuan tampak indah berkilau di luar rumah, sementara yang dilihat setiap hari di dalam rumahnya "hanya" seorang ibu berpenampilan suram dan gelap.

Bersihkan badan, berdandanlah, berhiaslah, bersoleklah, gunakan wewangian, gunakan asesoris, lakukan perawatan bentuk tubuh dan perawatan kecantikan, semua untuk memanjakan pandangan mata suami. Jangan sibuk ke salon kecantikan hanya ketika hendak menghadiri resepsi, jangan sibuk memperhatikan kecantikan hanya ketika hendak pergi. Justru harusnya istri salihah lebih peduli penampilan dan dandanan untuk mempercantik diri saat bersama suami.

Ketika hendak pergi, komunikasikan dengan suami dandanan dan penampilan seperti apa yang dikehendakinya, yang menyenangkan hatinya. Jangan berpikir dandanan dan penampilan yang menyenangkan orang banyak, tapi berpikirlah tentang dandanan dan penampilan yang menyenangkan suami, baik di dalam rumah maupun ketika keluar rumah. Tentu saja suami akan malu kalau bepergian bersama istri dalam kondisi istri tidak berdandan. Suami akan tidak nyaman kalau kondisi istrinya acak-acakan saat bepergian. Standar dandanan dan penampilan ketika keluar rumah perlu dikomunikasikan dengan suami, bukan diputuskan sendiri oleh istri. Sang suamipun juga harus berpenampilan sama, istri sudah berdandan sesuai dengan pendapat suami, ehh..malah suaminya kelihatan dandan kucel kumel hehe..

Wanita yang menutupi aurat tapi tidak menjaga akhlak, bebas berpacaran, bermesraan, selingkuh dan banyak disentuh, apalagi sudah bersuami? Ia adalah “barang mahal” yang palsu, aslinya murahan, bungkusnya pun murah, kerudungnya hanya tren, mode, atau ikut-ikutan, sehingga gampang dibuka, dan bahkan dicoba. Nah model semacam itu sudah menjamur sekarang ini ya, miris kalau melihat sesama perempuan begitu.

Saya pernah melihat di facebook seorang wanita yang sudah bersuami bahkan sudah punya anak yang sudah beranjak gede, dengan pedenya wanita itu berfoto alias selfi ria dan di pamerkan dengan pakaian kemben seperti mau mandi, dan di perlihatkan belahan dadanya, pakai celana pendek abis dan ketat sampai pantat mecotot, tangan selalu megang rokok, sambil bergaya melet seperti guk-guk, otomatis dong yang komen para lelaki, dengan kata-kata nakal dan nafsu para lelaki hidung belang dan jablay, iya kalau itu yang narsis model dengan body yang aduhay sexsi, dan ada tata caranya sebagai model, lah ini yang narsis emak-emak agak tuwir, bentuk body blepotan, saya sesama perempuan ngelihatnya aja malu, jijik, geli dan jijay, saya cuma mikir, waktu mau pamer fotonya di facebook apa gak mikir bagaimana kalau teman anak-anaknya lihat, teman suaminya, koq gak kasian anak-anaknya dan suaminya, mau ditaruh mana itu muka anak dan suaminya dengan kelakuan emaknya di facebook yang persis psk, perek yang lagi menjual diri, gak ada harganya sama sekali, yang jadi anaknya (ngempet) nahan malu kale ya. Di sini kalau saya melihat, wanita itu pengenya narsis ala kebarat-baratan sok ala wanita elite, tapi gak taunya malah memperlihatkan kalau kelakuanya norak, kampungan, sdmnya rendah, murahan dan menjatuhkan harga dirinya sendiri. Sekalipun kalau punya masa lalu sebagai perek atau psk, suka selingkuh dan sebangsa gitu, yo mbok ya'o sekarang mikir anak dan suaminya, jangan mikir kesenangannya diri sendiri yang masih haus belaian lelaki hidung belang, anak-anakmu sudah gede buk, sudah remaja, sudah bisa melihat dan menilai. Jujur saya gemes dengan emak-emak model seperti itu. Wong rai gedeg, ra duwe isin, nggilansek alias nggilani...

Memang menjaga penampilan bagi seorang perempuan seolah kewajiban. Sebab mempercantik diri merupakan bagian dari upaya menumbuhkan rasa percaya diri. Apalagi bagi perempuan yang sudah bersuami. Karena mempercantik diri demi suami adalah cara yang wajib dilakukan. Tapi dandanya dan mempercantik diri juga ada etikanya gak ngawur karepe dewe.

Bagi saya menjaga penampilan dan mengikuti perkembangan dunia fashion sangat perlu bagi kaum hawa. Mempercantik diri adalah hal utama bagi perempuan dalam kehidupan sosial, sebab akan menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat hidup yang baik,

merawat tubuh merupakan bekal di kehidupan masa yang akan datang. Kalau kita bersuami sudah terbiasa merawat diri. Itu kewajiban bagi seorang istri bersolek demi suaminya.

Ini semua dalam rangka membuat suami senang dengan memandang istri. Suami akan menjadi bangga dan betah bersama istri, karena selalu menyenangkan apabila dipandang.

Jul 13, 2016

Orang Hebat Selalu Mau Belajar

Merendahkan orang lain tidak akan membuat diri menjadi lebih tinggi, begitu pun dengan meninggikan hati. untuk meninggi, yang perlu kita miliki adalah hati yang selalu menjejak bumi.

Pujian yang kita sampaikan untuk orang lain hanya akan bermanfaat jika hati kita benar-benar mengamininya. sebab, itu berarti kita belajar.

kritik dan saran yang kita berikan untuk orang lain hanya akan bermanfaat jika hati kita tulus menginginkan perbaikan untuknya (dan untuk kita). sebab, itu juga berarti kita belajar.

Janganlah sekali-kali kita mengutarakan pujian yang aslinya kopong. janganlah pula kita memberikan kritik hanya untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat.


Orang yang hebat selalu mau belajar, tidak pernah menembok pikirannya, akalnya, apalagi hatinya, dengan kesombongan.

Konsisten

Tahukah kamu? Memulai itu sulit, tapi ternyata ada yang lebih sulit untuk dilakukan daripada memulai itu sendiri, yaitu konsisten dan bertahan untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Konsistensi dan ketahanan diri itu mahal karena pada kenyataannya keduanya sulit untuk dilakukan.

Tidak semua orang mampu konsisten, kecuali mereka yang memang berkemauan kuat dan memahami bahwa konsisten juga adalah bagian dari menepati janji pada diri sendiri. Tidak semua orang mampu bertahan, kecuali mereka yang sadar dan tetap mengingat mengapa mereka memulai. Tidak semua orang mampu menyelesaikan apa yang sudah dimulai, kecuali mereka yang menyadari tujuan dan berhasil mengalahkan gangguan-gangguan di sepanjang perjalanan.

Jangan memperturutkan perasaan dan ego pribadi hingga memutuskan untuk berhenti di tengah jalan! Ketika sudah memulai sesuatu, selesaikanlah! Bagaimana bisa kamu menjadi orang yang selalu menepati janji kepada orang lain jika kamu saja kesulitan untuk menepati janji pada dirimu sendiri?

Deadline yang menumpuk, selesaikanlah! Tulisan-tulisan yang setengah matang, lanjutkanlah! Janji yang sudah dibuat, tepatilah! Komitmen yang sudah dideklarasikan, perjuangkanlah!

Jangan berhenti di tengah jalan, karena seringnya perasaan tidak mampu melanjutkan apa yang sudah dimulai itu hanya ada di dalam kepalamu saja. Selamat berjuang!

Aku Rindu