Jan 14, 2017

Alhamdulillah Saya Masih Diberi Sakit

Tidak ada seorang pun di sini yang ingin merasakan sakit. Sakit yang berat ataupun ringan sekalipun. Masing-masing dari kita tentu akan memilih untuk mempunyai raga yang selalu sehat disertai dengan jiwa-jiwa yang bersemangat. Tapi tubuh ibarat mesin, ada suatu masa dimana dia perlu diberi perhatian lebih dan perawatan. Ada suatu ketika dimana tubuh harus mengambil cuti dari segala aktivitas. Sakit!
 
Bagi mereka yang pandai bersyukur, maka mereka akan menganggap sakit sebagai anugerah. "Alhamdulillah masih diberi sakit". Bagi saya dan mungkin beberapa yang lainnya, akan sibuk mengaduh dan mengeluh kapan saya akan sembuh. Namun, justru saya baru menyadari bahwa beberapa hal yang ternyata baru bisa terpikirkan pada saat saya sedang terbaring sakit dan tidak sedang memikirkan apapun.
 
Sakit itu memberi kita waktu untuk menyadari betapa tubuh kita kurang perhatian
 
Rutinitas pekerjaan, seolah menguras energi kita. Belum lagi permasalahan-permasalahan yang datang silih berganti. Tapi nyatanya, kita tidak pernah punya waktu untuk menyadari, apakah saya sudah cukup minum hari ini? Apakah air botolan di atas meja berukuran 500 ml sudah habis diminum? Hal sepele memang. Tapi jika terus dibiarkan, maka efeknya sangat fatal untuk kesehatan.
 
Sakit itu memberi kita waktu untuk istirahat!
 
Nah, istirahat! Itu mudah tapi entah kenapa begitu sulit dilakukan. Rasa-rasanya ada saja kegiatan yang dilakukan. Begitu badan sudah tidak sanggup dan jadilah saya benar-benar diberi sakit yang memaksa saya harus istirahat dan di beri obat sama dokter supaya kembali pulih. Lumayan untuk mengisi ulang energi. Hampir semingguan saya sakit, dan yang benar-benar tidur tidak bisa bangun tiga hari gak ngapa-ngapain. Aduh rasanya luar biasa dech pokoknya.
 
Semoga kita semua selalu diberikan tubuh yang sehat yaaa.!!

Ujian

Adakah yang lebih menenangkan dari rasa sabar di saat ujian bertubi-tubi, dari rasa syukur di saat kenikmatan menghampiri?

Jika ujian kita hadapi dengan amarah, tak akan ada jalan selain putus asa. Jika kesulitan dihadapi dengan kebencian, tak akan ada petunjuk selain hati terasa menyesakkan. Jika apa yang tidak kita inginkan dihadapi dengan kesedihan, yang ada malah semakin sering bertemu dengan kenyataan-kenyataan yang tidak menyenangkan.

Solusinya, jalanilah dalam ketaatan. Hadapilah dalam ketaqwaan. Bahwa bagaimanapun sulitnya kehidupan segelap apapun langit, suatu saat akan berganti dan berubah dengan cerahnya matahari.

Jika bahagia dijalani dengan foya-foya, akibatnya akan ada saja yang menyakitkan entah pada jiwa atau raga. Jika kelebihan diterima dengan riya, khawatir memancing bencana.

Solusinya, jalanilah dalam ketaatan. Hadapilah dengan utamakan iman. Bahwa apapun yang sekarang berada dalam genggaman, suatu saat akan berganti dan hilang.

Aku Rindu