May 12, 2018

Jangan Lelah Memperbaiki Diri

Jika setiap kali temanmu melakukan kesalahan kecil membuatmu emosi dan mengingat kesalahan-kesalahannya yang lain, itu tandanya hatimu masih kotor.

Jika setiap kali Allah turunkan ujian kecil dan dengan mudah membuatmu berprasangka buruk terhadap sesama, itu tandanya hatimu masih kotor.

Jika sedikit saja teguran teman demi kebaikanmu membuatmu berwajah masam, itu tandanya hatimu masih kotor.

Jangan-jangan hati kita masih begitu kotor. Mari terus beranjak dan jangan lelah memperbaiki diri.

Menuju Arah Yang Sama

Aku memilih untuk duduk sejenak di sini, bersandar sebentar untuk menarik napas lebih dalam.

Di tempat lain di luar sana, aku yakin kau juga sedang berusaha menuju arah yang sama denganku.

Tidak apa, kau boleh berjalan lebih dulu jika kau mau, asal jangan terlalu memaksakan diri saja. Aku tak memintamu untuk terus berlari tanpa henti. Aku perlu istirahat sejenak, kau pun begitu.

Tenang saja, kita tak sedang tergesa-gesa. Nikmati saja setiap momen yang kau temui di perjalananmu saat kau sedang menujuku.
Amatilah dengan cermat setiap sudut jalan yang kau lalui, setiap tempat yang kau singgahi, dan setiap orang yang memberikan kesan dalam hidupmu.

Nanti, ketika kita bertemu, kau bisa menceritakan semuanya kepadaku.

Nanti, saat hari itu tiba, jemputlah aku dengan kalimat akad di hadapan para tamu, saksi, keluarga, dan juga waliku.

May 9, 2018

Berawal Dari Pagi

Pagi yang selalu berbeda. Tentang mimpi semalam. Tentang kenyataan hari ini. Kenyataan yang telah digariskan, yang telah nampak, hampir nampak, atau belum nampak sama sekali.
Pagi yang selalu memberi cerita. Tentang bagaimana menantinya. Tentang bagaimana menyambutnya. Pun tentang bagaimana menghadapinya.
Pagi yang selalu memberikan jawaban. Tentang banyak pertanyaan. Masihkah ada harapan? Masihkah ada cahaya? Masihkah ada jalan?
Pagi yang selalu membersamai mentari, yang tak pernah ingkar janji pada bumi. Pagi yang berikan sekian banyak alasan, untuk bertahan, untuk bermanfaat sebanyak-banyak menebar kebaikan.
Pagi yang tak pernah marah ketika disalahkan, karena memutus mimpi semalam. Pagi yang beri kesempatan, untuk mewujudkan rencana, menebus kesalahan kemarin, untuk merangkai kebaikan di hari esok.
Karena hari berawal dari pagi… 

May 6, 2018

Rindu Yang Mendalam

Semilir angin malam sudah mulai terasa memeluk jiwaku yang tersenyum sendirian. Ah…ini hanya ilusi semata yang memanjakan asa ke dalam dermaga khayalan. Malam semakin larut seakan menina-bobokkan ku dalam hangatnya kesunyian, aku tenggelam. Insan mana yang mampu menolak anugerah Illahi, begitu juga diriku. Aku selalu pasrah setiap kali kerinduan diutus menyentuh dinding hati walau selalu menenggelamkan. Tetap terjaga ! Itu yang selalu dilakukan hati kecilku.

Kubuka jendela kamar, dengan sedikit jongkok kutopangkan dagu di tangan, ku lemparkan pandang sejauh mungkin berharap mendapati indahnya bintang jatuh yang dalam sekejap sirna oleh atmosfir bumi.

Enam puluh menit sudah berlalu, kilauan indah yang kusimpulkan mampu meredam, gundahpun masih luput dari pandangku. Hingga tanpa kusadari butiran air mata menetes perlahan, bukan terlalu larut dalam kesedihan, tapi karena takjub akan kuasa Illahi yang ku kesampingkan.

Sisi malam yang terlihat begitu gelap, jauh disana masih ada bintang yang begitu terang menyaksikan lamunanku. Tuhan…? Lindungilah sinar itu, esok malam aku masih ingin bercerita kembali tentang rinduku yang tenggelam. Pintaku dalam do'a 

Aku Rindu