Dalam
berumah tangga, seringkali ditemukan perselisihan dengan pasangan. Rumah tangga
bukanlah seperti panggung drama yang bisa diatur para pemainnya untuk
berakting. Biasanya ketika berumah tangga, kita akan menemukan hal-hal yang
membuat kita bertanya “Ihh, kok dia begitu ya?” atau “Ya ampun, saya baru tahu
kalau dia begini dan begitu”. Sayangnya, kalimat itu hanya muncul dalam pikiran
kita dan realitanya kita pun harus menerima baik buruknya pasangan kita. Karena
ketika berumah tangga, kita jadi mengetahui siapa sesungguhnya pasangan hidup
yang menemani selama ini.
Berapa
banyak wanita yang tidak bisa menerima kondisi pasangannya. Harapan serta
angannya terlalu tinggi dalam menginginkan pasangan yang sesuai dengan
kriterianya. Namun sayangnya, ketika sudah mendapatkan pasangan, ia menyesal.
Ternyata cinta saja tidak cukup… Wanita butuh sesuatu yang lain dari pasangannya.
Ternyata cinta saja tidak cukup… Wanita butuh sesuatu yang lain dari pasangannya.
Seperti kata
peribahasa, “tidak ada asap, kalau tidak ada api”. Salah satu hal yang dapat
membuat wanita berpaling dari pasangan adalah seorang suami yang dayyuts atau
tidak memiliki rasa cemburu. Suami seperti ini mengizinkan istrinya bekerja di
tempat kerja yang terdapat kemunkaran berupa ikhtilat atau bercampur baur di
dalamnya dan berinteraksi tanpa batasan.
Berkaca pada kecemburuan yang dilakukan oleh Sa’ad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu “Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama istriku niscaya aku akan memukulnya dengan pedang sebagai sangsinya. Nabi Shalallahu’alaihi Wassallam bersabda, “Apakah kalian takjub dengan cemburunya Sa’ad, sesungguhnya aku lebih cemburu darinya dan Allah lebih cemburu dari padaku”. (HR. Bukhari)
Rasa cemburu
yang tidak ada pada diri suami memungkinkan sang istri tergelincir dalam sebuah
kesalahan yakni perselingkuhan. Dan tidak adanya rasa cemburu ini yang membuat
istri mencari perhatian dari lelaki lain yang bisa lebih memperdulikannya.
Wanita lebih peka terhadap perasaannya sedangkan laki-laki peka terhadap
logikanya. Maka, suami yang bekerja siang malam dan sibuk dengan segala
aktivitasnya yang lain, dirasa oleh sang istri sebagai bentuk ketidakpeduliannya
dengan sang istri. Sehingga ketika ada lelaki lain yang bisa mengisi kekosongan
hatinya, bisa jadi sang istri berselingkuh dengan laki-laki lain tanpa ia
sadari.
Alasan lain
yang membuat wanita selingkuh adalah tidak ada keterlibatan sang istri dalam
setiap keputusan yang diambil oleh suami. Misalnya ketika suami ada agenda
liburan akhir tahun dari kantornya dan sang istri baru diberitahu H-7 sebelum
keberangkatannya ke luar kota bersama rekan kerjanya. Dari sinilah bentuk
kekecewaan sang istri bermula, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang istri
yang harusnya terlibat dalam setiap keputusan dalam rumah tangganya. Hatinya
pun kecewa, dan ia pun membandingkan suaminya dengan suami-suami lain di luar
sana sehingga pintu perselingkuhan pun terbuka.
Hal sepele
pun bisa membuat perselingkuhan terjadi pada seorang wanita. Terlebih ketika
seorang istri bekerja menjadi Ibu Rumah Tangga, maka sudah tentu waktunya lebih
banyak habis di rumah. Dari sinilah kejenuhan bisa muncul, ia mencari hiburan
dengan berselancar di dunia maya, menanggapi pesan singkat dari seorang lelaki
yang tidak dikenalnya atau bahkan sapaan dari seorang lelaki yang dulu pernah
mengisi hatinya.
Duhai para
istri… Pintu perselingkuhan seringkali menggiurkan di depan mata. Mungkin
sering tanpa kita sadari kita sudah mengetuk pintu perselingkuhan tersebut
dengan mengawalinya dari ber-whatsappan dengan lawan jenis,
menanggapinya dengan emoticon-emoticon yang tak semestinya padahal ketika kita
berhadapan langsung, kita seolah menundukkan pandangan, kita seolah wanita yang
menjaga pandangan dan tutur kata ketika berhadapan dengan lawan jenis.
Namun tanpa sadar dunia maya ternyata bisa membuat kita seperti bunglon yang bisa berubah-ubah. Kita alim ketika bertemu dan berhadapan langsung namun kita liar ketika membalas pesan singkat ketika berchatting, ber-BBM ria dan lain sebagainya.
Namun tanpa sadar dunia maya ternyata bisa membuat kita seperti bunglon yang bisa berubah-ubah. Kita alim ketika bertemu dan berhadapan langsung namun kita liar ketika membalas pesan singkat ketika berchatting, ber-BBM ria dan lain sebagainya.
Sudah banyak
fakta membuktikan, istri yang berselingkuh diawali dari dunia maya. Mereka
mencari kenikmatan yang semu, nyatanya justru mereka sedang berupaya mengikis
satu persatu dinding bangunan rumah tangga yang kokoh terbina selama ini.
Lalu
bagaimana mengatasi semua ini?
Kembalilah
pada pasangan masing-masing, lihatlah segala bentuk kebaikan dari dalam diri
pasangan dan upayakan untuk tetap bersyukur terhadap pasangan yang telah Allah
gariskan menjadi teman hidup kita. Apapun kekurangan pasangan, mungkin kita
tidak mendapatkan yang terbaik namun kita masih bisa berupaya untuk mengubah
diri dan pasangan untuk sama-sama menjalani biduk rumah tangga yang baik dan
dilimpahi kebaikan dari-Nya, insya Allah.