Mar 31, 2015

Merasa pintar merupakan gejala gangguan kejiwaan



MERASA pintar (tetapi tidak pintar) merupakan bagian dari pribadi snob  (sok tahu, sok mengerti, sok kaya, sok suci, sok pintar dan sok-sok lainnya). Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemukan orang seperti  itu. Terkadang malah teman kita yang kita jumpai sehari-hari. Ilmunya sedikit tapi merasa lebih pintar. Mereka tak menyadari bahwa mereka sedang dalam posisi mengalami gejala gangguan kejiwaan. Tau gak sih gimana yang namanya gangguan kejiwaan? Miris kale yeee……Kaciannnn...

A.Ciri-ciri orang yang merasa pintar (tetapi tidak pintar)  

1.Suka mencela pendapat orang lain yang sesungguhnya dia tak punya kompetensi atau keahlian tentang hal yang dia cela.
Misalnya:
Tidak menguasai ilmu logika, tetapi mencela orang yang faham ilmu logika.


2.Tahu sedikit, merasa tahu banyak
Misalnya:
Tahu sedikit tentang psikologi, tapi merasa tahu banyak.


3.Apriori (Tidak mengerti, tetapi merasa mengerti)
Misalnya:
Tidak memahami ilmu aerodinamika, tetapi merasa menguasai ilmu aerodinamika.

4.Tidak pernah membuat artikel
Misalnya:
Bisanya hanya komen-komen kosong. Tidak mempunyai kemampuan menulis artikel maupun buku, ehh..sekali nulis nich, judulnya kemana, isi artikelnya kemanee…gak jelas, alias kagak nyambung bacanya, jadinya malah lucu kan…hehehee….


5.Tidak punya prestasi
Misalnya:
Lulus sekolah/kuliah hanya pas-pasan. Tidak mempunyai nilai-nilai ujian A ataupun B. Tidak punya prestasi di kantor atau perusahaan tempatnya bekerja.Tidak pernah mendapatkan tanda penghargaan.


6.Cara berpikirnya sempit
Misalnya:
Memandang suatu persoalan dari sudut pandang yang sempit, ya mau luas gimana, sekolah lulus aja sudah bagus.


7.Daya tangkapnya rendah
Misalnya:
Tidak memahami apa maksud ucapan orang lain, tetapi merasa mengerti. Kebanyakan yang seperti itu sumber daya manusianya rendah.


8.OOT (Out of topik)
Yang dibicarakan orang lain tentang “A”, tetapi dia bicara tentang “B”. Jadi, menyimpang dari pokok persoalan.


9.Tidak objektif
Misalnya:
Lebih suka mengomentari orangnya/penulisnya daripada pendapat/tulisannya.


10.Dogmatis-pasif
Misalnya:
Enggan atau tidak mau menerima pendapat atau teori lain yang berbeda dengan pendapat atau teori dirinya sendiri. Menganggap pendapat orang lain salah dan hanya pendapatnya sendiri yang benar. Padahal, pendapatnya tidak didukung fakta.


 B.Kenapa ada orang merasa pintar (padahal tidak pintar)
Beberapa penyebab, antara lain:

1.Untuk menutupi ketidakmampuannya
2.Ingin dianggap hebat
3.Kompensasi atas kegagalan masa lalu

 C.Apa dampak daripada sikap merasa pintar (tetapi tidak pintar)?
Akibatnya antara lain:

1.Orang demikian jarang meraih kesuksesan

2.Akan menjadi pribadi snob untuk jangka lama atau bahkan permanen
3.Menjadi pribadi egois (hanya bisa menghargai diri sendiri dan tidak mampu menghargai orang lain).
4.Biasanya malu bertanya, tapi suka ngekor, ikut-ikutan.

Apakah disekitar kalian ada yang seperti itu? Kalau saya pribadi kasian banget, karena apa? Malah jadi bahan ketawaan, dengan gaya sok pinternya, dengan gaya menulis artikel atau komentar disosmed baginya sudah bagus, bahasa sudah bergaya intelek, sok gaul-gaul gitu dech, tapi kenyataanya malah jadi bahan lelucon, itu namanya ke pe-de-an kale yee….malu bertanya sesat dihutan…hehehehee….

Semoga bermanfaat

” RUBAHLAH SIKAP MU SEBELUM ORANG LAIN MERUBAH SIKAP ANDA ” 



Aku Rindu