Jun 16, 2017

Ramadhan Nan Suci

Disaat pagi bertutur lembut dengan tetesan embun dan angin berhembus menyapa dedaunan, aku berusaha merebahkan diri bersandar dengan Ramadhan, kuteriakkan AsmaMU, sekeras kerasnya sampai kering tenggorokanku, agar dinding kesombongan, keangkuhan dan kemunafikan luruh yang bersemayam didalam hati, agar benteng keimanan menyulam Tawakal dan Doa tuk menggapai pintu sorga.

Aku bukanlah orang yang sempurna, tetapi aku mengakui KesempurnaanMU, jauhkan aku dari orang yang tidak mau mengakui Kebenaran MU, berikan aku obor yang memancarkan Cahaya Pengetahuan dan Keindahan, berikan aku ketabahan dan kekuatan untuk mengarungi arti kehidupan, ketika kehidupan memberi sejuta alasana tuk menangis dan merintih, kubersimpuh dalam belai kasihMU, sirami aku dengan Cahaya Kekuatan MU, untuk mengakui kelemahan, kerapuhan dan kesalahan, ketika menaburkan benih benih dosa, kuberharap Sinar Keagungan MU datang tuk menyadarkan kesalahan yang telah kuperbuat agar dapat berpijaj di landasan Rahmat MU.

Dalam dekapan Ramadhan nan suci, betapa bulan yang penuh Berkah dan Maghfirah MU, dengan menyusuri Cahaya Ramadhab, aku ingin menebarkan ayat ayat MU dan merangkul tiang tiang Rumah MU, dengan melantunkan Istighfar dan ber khalwat dalam diam dan bermunajat di sepertiga malam, biar kumusnahkan segala yang engkau Murkai, biarkan kuhiruf nafas tuk menyebut Asma MU, semoga hidupku memperoleh Ridho MU.

Bulan Penuh Cinta

Ramadhan adalah bulan penuh cinta;
Ketaatan adalah bentuk cinta; berlapar dahaga adalah bentuk cinta;
menjernihkan hati dengan banyak bertilawah adalah bentuk cinta.

Banyak memberi dan saling berbagi adalah bentuk cinta; Memperbanyak munajat dalam shalat malam adalah bentuk cinta;
Bentuk cinta yang dapat menjadi penyejuk jiwa tatkala sebelumnya qalb penuh karat dan kegersangan.

“Ramadhan datang bukan untuk mengubah jadwal kita, ia datang untuk mengubah hati kita.”

Dengarkanlah... tembang-tembang melow yang biasa terdengar di mana-mana kini berganti alunan tilawah seorang saudara muslim di surau.

Nikmatilah...
Bagaimana Ramadhan datang
Memekarkan kuncup-kuncup cinta yang lama tak kembang.

Rasakanlah...
Bagaimana Ramadhan hadir
Menjadi embun-embun yang menyejukkan Qalby seperti kesejukan hari di saat pagi.

Rabb...
Takdirkan Ramadhan ini berbekas pada diri.
Menetapkan dan memperindah iman pada jiwa ini.

Jun 14, 2017

Seorang Penjilat

Seorang penjilat adalah seorang yang ambisius dan oportunis. Dia bekerja bukan semata-mata menjalankan tugas sebaik-baiknya atas nama kewajiban, tapi di balik semua itu tersimpan segudang niat dan rencana buruk. Dia bekerja demi pujian semata, uang semata, jabatan semata, atau peningkatan karier semata. Mumpung ada kesempatan. Segala macam cara akan dia tempuh demi mendapatkan semuanya, tak peduli ikhtiar dia dalam rangka mewujudkan keinginannya itu dibenarkan atau tidak, melanggar norma atau tidak, halal atau tidak.

Demi kesuksesannya dia beranggapan bahwa kolega bukanlah teman seperjuangan, kolega adalah saingan. Teman-teman yang memiliki kemampuan atau berpotensi melebihi dirinya dianggap rival terberatnya. Untuk itu seorang penjilat akan mengeluarkan jurus sikut kiri sikut kanan, tendang depan tendang belakang dengan cara permainan yang halus supaya tidak kentara.

Seorang penjilat juga wujud dari seekor bunglon. Di hadapan teman-temannya dia sangat suka berpura-pura, pura-pura berbaur, pura-pura menawarkan diri menjadi sahabat terbaik siapa saja. Pura-pura menjelek-jelekan sang bos besar ke orang lain. Dan yang lebih sadis lagi nih, dia bergaya dan berlagak sok agamis, selalu bertutur kata wejangi orang lain yang baik-baik, nulis status di media sosial selalu tentang kebaikan berkali-kali dan menyampaikan tentang agama yang baik begitu seringnya sampai bosan yang baca, tetapi dia sendiri saja berbuat baik di dunia nyata cuma sekali ajah cukup lebih baginya, ibadah sholat itupun kalau ingat. Yang namanya penjilat bener-bener ya, (rai gedeg) alias muka tembok, gak punya malu, gak punya harga diri, sukanya selalu tangan di bawah, alias nyatok, minta sama dengan ngemis ya, ihh..amit-amit. Dan penjilat gak punya rasa terima kasih sama sekali, asli dech rasanya pengen aku tendang itu mukanya orang penjilat, sudah penjilat pelitnya gak ketulungan. Pantesan ya, hidupnya orang penjilat berantakan, alias amburadul, ya gimana gak berantakan wong punya istri simpanan, yang butuh biaya besar, hutangnya banyak, ya mau gak mau keluarga anak istri jadi korban karena kelakuanya si penjilat, yang jadi istri simpanan kok ya mau aja di simpan buk, kayak tape ketan aja pakai acara di simpan, kalau tape ketan mah, tambah enak semakin di simpan, bisa buat wedank cor, tambah legit dan maknyuss di minum, lah ini selingkuhan simpanan geto loh...

Di dalam pikirannya sang penjilat "tidak ada teman sejati, yang ada hanya kepentingan sejati". Kehilangan kedekatan dengan atasan dan kehilangan jabatan buat seorang penjilat adalah musibah. Oleh karena itu sebelum musibah itu menimpanya, dia akan sekuat tenaga mencapai keinginan dan mempertahankan apa yang sudah diraihnya sampai titik darah penghabisan. Tak peduli usahanya itu berdampak merugikan orang lain. Seorang penjilat berprinsip persetan dengan hak dan kepentingan orang lain. Hak dan kepentingan dirinyalah yang diutamakan.

Apabila dalam sebuah komunitas maupun sebuah organisasi ada berkeliaran bunglon-bunglon berwajah manusia, itu pertanda komunitas dan organisasi tersebut tidak sehat, pemimpinnya tidak mempunyai kepribadian, serta sikap amanahnya diragukan. Dan sebaliknya, bila sebuah komunitas dan sebuah organisasi sangat menghargai prestasi dan menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran, kebersamaan, dan kekeluargaan, sudah bisa dipastikan pimpinan organisasi tersebut seorang yang tangguh, berwibawa, kharismatik, dan tabu akan jilatan bawahan.

Jun 11, 2017

Perempuan Dalam Kesendirian

Kepada perempuan-perempuan yang merasa berjuang sendirian
Menyadari hal itu, bukanlah sebuah hinaan
Mengasihani diri sendiri lah yang menyebabkan semakin tertekan
Seolah-olah dunia sudah sampai akhir zaman


Mempunyai perasaan adalah hak semua insan
Termasuk kita, kaum perempuan
Menunggu atau menyampaikannya duluan
Dipendam atau dinyatakan
Perasaan tetaplah perasaan


Tidak ada yang salah dari sebuah perasaan
Tidak menjadikanmu rendah diri menyimpan perasaan
Meski, sesekali kau mendengar dari hati terdalam
“Ah, kau memang seorang pecundang”


Apa kau pernah merasa demikian?
Begitu merasa cendala karena kalah di hati seseorang?
Begitu merasa rendah diri karena tak dipandang orang yang kita harapkan?
Kalau begitu, kau tak sendirian


Sebab aku paham betul lika-liku bertahan
Pada seseorang yang tak bisa melihat bagaimana kita memperjuangkan
Dirinya, kebahagiaannya, kesenangannya
Sebab kita tak ingin melihat kecewa lahir dari matanya
Yang demikian, lebih membuat kita semakin merana


Namun, perasaan tetaplah perasaan
Adalah urusan kita, meninggalkan atau bertahan
Bagaimana dirinya, biarkan
Sebab kita tidak lah menjadi hina hanya karena memendam perasaan

Nikmat Allah

Nikmat Allah itu luas, sangat luas. Bukan berarti jika kita banyak harta, senantiasa sehat, apa apa mudah itu tidak selalu nikmat. Jangan terlalu sempit mengartikan nikmat.

Bisa jadi harta dan ketenangan itu ujian. Karena kekhawatiran lebih mendekatkan pada doa.

Lebih baik orang yang sakit menjadikan penggugur dosa menjadikan dia lebih dekat dengan Allah daripada yang sehat tapi jauh dari Allah.

Lebih baik orang yang miskin tapi selalu meminta pada Allah daripada orang kaya tapi sholat tidak lengkap. Karena Rasull pernah bersabda, sesungguhnya di surga banyak ditemukan orang miskin.

Sakit itu bukan selalu disebabkan dosa, bisa jadi Allah rindu mendengar rintihan kita yang menjadikan kita dekat dengan-Nya.

Pernah suatu hari ada seorang ibu yang sedang kesakitan, kemudian dia meminta pada Rasull agar di bebaskan dari rasa sakitnya. Rasull melihat ibu itu ada di surga apabila dia bisa bersabar dengan sakitnya. Kemudian Rasull berkata : ‘Ibu aku bisa menyembuhkan sakitmu, tapi apabila kau mau sedikit bersabar surga akan menjadi milikmu’. Lalu kemudian si ibu memilih untuk tetap sakit untuk mendapatkan surga, tapi dia minta agar penyakitnya tidak membuat dia membuka auratnya. Subhanallah..

Miskin itu bukan selalu cobaan. Cobaan itu kalau kita merasa selalu lebih dari cukup, sementara dosa kita jalan terus dan Allah senantiasa melimpahkan dunia kepada kita. Boleh jadi itu istidraj.

Aku Rindu