Aug 8, 2015

Senja Kita Sayang

Aku merindu senja bersama mas paijo.
Ketika jemari ini saling mendekap dengan jemarimu.
Ketika tatapan kita hanya tertuju pada semburat merah di ufuk barat.
Serta obrolan ringan kita tentang keseharian


Satu waktu kita akan berburu senja kembali. Kau akan cemburu, mataku hanya terfokus pada jingganya. Sedangkan engkau, kubiarkan begitu saja. 

Jangan dulu menggerutu. Ada alasan di balik semua itu. Kau ingin tahu? Yakin, ingin tahu? Sini, mendekat aku ingin membisikkan sesuatu padamu mas paijo…


‘Aku hanya takut kedua bola mataku menangkap senja paling sempurna mas paijo, pantulan senja di kedua matamu. Jika sudah begitu, aku takut kesulitan mengalihkannya.’

Aug 7, 2015

Obrolan Perempuan Sebelum Masuk Dapur Dengan Maia Estianty

Sebagian besar perempuan rela melakukan apa saja demi memperjuangkan enam huruf itu: cantik.

Mulai dari peralatan make up ini itu, perawatan ini-itu, bahkan sampai operasi plastik ini itu. Barangkali bagi mereka, cantik adalah segalanya. Cantik adalah suatu kepuasan demi meraih kebahagiaan di dunia ini.

Saya mencoba mencari video yang menunjukkan operasi plastik di Korea. Sungguh, make over yang dilakukan di negara tersebut justru diperlombakan dan menjadi kebanggaan. 
Padahal, ketika melihat proses operasinya…
Err, saya tidak kuasa menutup mata saking ngerinya.
Bayangkan hidung yang kurang mancung, diimplan agar lebih mancung. Bisa membayangkan ada benda yang mengisi hidung kita? Tentu sangat menyakitkan.

Ada pula pipi yang terlalu berisi, dioperasi agar terlihat tirus. Begitu pula mata yang sipit, dapat dibuat menjadi lebih terbuka. Kulit yang kecokelatan menjadi putih. Gigi yang berantakan menjadi rapi. Dan bagian tubuh perempuan lainnya yang tidak sesuai dengan stereotipe “cantik” begitu mudah diubah menjadi sesuai harapan.
Saya pun menyimpulkan sesuatu.
Bahwa cantik tidak akan membuatmu terluka. Cantik tidak perlu membuatmu tersiksa. Cantik adalah ketika kita merawat apa yang telah Allah berikan dan senantiasa mensyukurinya.
Kuncinya ada pada merawat dan mensyukurinya. Dua hal sederhana yang seringkali kita abaikan. Jadi, apakah operasi plastik termasuk bentuk untuk “merawat”? Saya rasa tidak :)
Lalu, saya melihat sebuah video tentang artis-artis ternama dengan penampilan tanpa make up dan dibandingkan dengan penampilan ketika mereka mengenakan make up. Hasilnya?
Super sangat sangat berbeda.

Tadi pagi seperti biasa, sebelum memulai nginem alias rempong memasak bbm'an sama mbak maia estianty, tau kan siapa mbak maia? Iyups bener banget artis cantik yang sering muncul di tv itu loh hehe..., kita ngobrolnya macam-macam, ngalor ngidul tapi berbobot, tentang perempuan abis dech pokoknya, tiba-tiba mbak maia nyletuk dan sebelumnya kita bbm'an bercandaan sih, ditanyakanlah dengan sebuah pertanyaan,

"Sik mbak arep takon mau" (ntar mbak aku mau tanya) karena kita ngobrol terbiasa pakai bahasa jawa banget, langsung aku jawab dengan penasaran, 

"Takon opo mbak cantik", mbak maia yang super cuek tapi asik, mengejutkan pertanyaan, 

"Irunge sampeyan karo mas paijo kok podo opo operasi ta kok mancung?", (Hidungmu sama mas paijo kok sama, apa operasi kah kok mancung), 

dalam pikiranku langsung berbunyi glodag hahaha..., dan aku jawab sedikit heran,

"Walah mbak duwit opo yang mau dibikin operasi, sudah gak mikir operasi, adanya begini disyukuri, orang operasi malah kelihatan aneh wajahnya, seperti setan hahaha..."

Saya jadi berpikir, kasihan para lelaki zaman sekarang yang mudah tertipu dengan kecantikan fisik. Kasihan mereka para lelaki yang mencari pendamping hidup dengan kategori fisik, lantas ketika mereka memiliki anak, ternyata anak mereka memiliki wajah yang tidak mirip sama sekali dengan istrinya karena gen tidak akan berbohong meski berulang kali telah melakukan operasi plastik.

Alangkah meruginya perempuan yang hanya mementingkan “cantik” mereka secara fisik tanpa merawat kecantikan alami di dalam diri mereka sendiri. Kecantikan hati, tutur, perbuatan, dan pikiran. Saya rasa semua perempuan bisa dengan mudah mendapatkan level “cantik” di tengah masyarakat, namun hanya sedikit yang benar-benar memiliki aura kecantikan itu sendiri.

Ah, semoga saya dan kalian tidak termasuk orang-orang yang sibuk berlomba-lomba menjadi “cantik” dengan berbagai cara yang menyiksa. Semoga Allah melindungi kecantikan kita hanya untuk seorang pendamping yang akan membersamai kita menuju surga-Nya.

Karena setiap perempuan memiliki kecantikannya masing-masing, tanpa perlu menyamaratakan level kecantikan itu sendiri.

Ciptakanlah cantik versimu sendiri! :)

Dengan Bersyukur Tidak Akan Kecewa

Kamu menikah sama A, kamu akan bahagia dan akan kecewa. kamu menikah sama B, kamu sama-sama akan bahagia dan akan kecewa. 

Tapi Allah yang mengetahui, kebahagiaan mana yang kamu sanggup tidak terlalu bahagia karenanya. Kekecewaan mana yang kamu sanggup tidak terlalu kecewa karenanya. Itulah yang dipilihkan Allah untukmu.

Tentu saja, tidak ada garansinya kamu akan bahagia tentang apa dan tidak akan kecewa tentang apa. Pasanganmu bukan barang yang kalau kamu kecewa, bisa kamu minta untuk ditukar dengan yang baru. Jadi semua tergantung kamu, mau bersyukur sama pilihan Allah atau tidak?
bersyukur itu menyelamatkan diri, pikir, hati, dan jiwa kamu. Sedangkan yang menyelamatkan hubungan itu semua dengan milik pasanganmu adalah–memaafkan. 

Kau tau dari apa pintu maaf itu paling banyak dibuat? kasih sayang dan rasa percaya. lalu dengan apa kunci-kuncinya bisa terbuka? kejujuran.

Tidak ada nikmat yang kurang. Tapi yang sering ada adalah rasa syukur yang kurang.  
Allah memberikan segalanya dengan takaran. tidak pernah lebih, apalagi kurang.

  

Cerita Senja Bersama Mas Paijo

Kala senja menjemput, kumpulan dari perasaan dan pikiran dua hati yang dilebur jadi satu lewat tetes hujan, panas mentari, hangatnya senja, dan dinginnya malam.
Cerita aku dan mas paijo dari awal sampai sekarang.


Sulit untuk menggambarkan keindahan senja, selalu ada cerita tersendiri dibaliknya, senja selalu datang menemani diwaktu yang tenang, dikala hati yang lelah ingin pergi mengadu. Senja datang dan dinikmati mereka yang membutuhkannya. Tanpa kita sadar senja menentramkan hati.

Bertegur sapa dikala senja. Memerah meredam nyala surya. Dengan senja yang mencuat di batas kalbu. Memeluk hatiku yang dibelai rindu.

Apa yg lebih menghangatkan dari dekap erat peluk senja?
Ialah penuh syukur atas nikmat Tuhan. 


Cobalah Mengerti

Kita tidak pernah bisa meminta orang lain mengerti keadaan kita. Kadang kitalah yang harus mengalah. Hanya saja, ketika kita yang selalu mengalah, orang lain tidak pernah berusaha untuk mengerti keadaan kita.
Kadang begitulah hidup. Begitulah manusia. Masing-masing mengutamakan egonya.

Cukuplah melapangkan hati ketika orang lain tidak ingin mengerti keadaan kita walaupun kita sudah meminta, melapangkan hati untuk mengerti orang lain dan tidak berharap untuk dimengerti.

Tapi, setiap manusia perlu tau, ada kalanya lawan bicara kita berada dalam keadaan terdesak oleh masalah-masalahnya sendiri, ada kalanya lawan bicara kita sedang dalam emosi yang labil. Memang itu urusan lawan bicara kita mengenai bagaimana ia bersikap. Tapi, coba pikirkan, bagaimana kalau saat itu kitalah yang ada di posisi dia? Sebagai manusia, kita punya hati, punya akal. Akan lebih baik kalau kita mencoba memahami segalanya terlebih dahulu apalagi ketika lawan bicara kita tidak biasanya bersikap seperti itu.

Cobalah mengerti. Ketika manusia bisa saling mengerti dan memahami, pasti segalanya menjadi lebih nyaman, tentram, dan indah :)

Ditulung Malah Mentung

Bercerita tentang kesenangannya menolong orang. Dia tidak tega misalnya, melihat orang lain sengsara. Sepanjang memiliki kemampuan, ia akan berusaha meringankan beban orang lain. Ia selalu merasa senang tatkala orang lain tampak gembira. Bukan sebaliknya, merasa senang tatkala orang lain merasa susah.

Dari pengalamannya menolong orang lain itu, ternyata tidak selalu disambut baik, atau seimbang dengan pertolongan yang diberikannya. 

Ada saja orang yang baru saja ditolong sudah melupakan petolongan itu, dan bahkan membalas dengan keburukan. Dia menyebutnya persis menolong anjing terjepit. Setelah terlepas, anjing itu justru menggigit. Hal demikian itu seolah-olah lazim, hingga meneguhkan peribahasa Jawa yang mengatakan : ditulung mentung. Seseorang ditolong malah menyakiti orang yang menolongnya.

Manusia memang tidak selalu mampu bersyukur, atau berterima kasih kepada siapapun, termasuk bahkan kepada Tuhan. Istilah kufur nikmat ternyata dialami oleh banyak manusia. Hal demikian itu sebenarnya telah diperingatkan oleh Tuhan di dalam al Qur'an, bahwa sebenarnya sedikit saja orang yang bisa bersyukur, wa qolilum min ibadiyas syakuur. Dan hanya sedikit saja dari hamba Allah yang mampu bersykur.


Kemampuan bersyukur ternyata bukan selalu terkait dengan jenjang pendidikan seseorang. Tidak selalu bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi menjadi pandai bersyukur dan begitu pula sebaliknya. Yaitu, seseorang yang berpendidikan rendah tidak mampu bersyukur. Bisa jadi, keadaannya justru bisa berbalik, seorang yang jenjang pendidikannya rendah, ternyata sangat pandai bersyukur.


Orang berpendidikan tinggi, selalu pintar berkalkulasi. Tatkala mendapatkan sesuatu maka kemudian menghitung-hitung sebagaimana orang berdagang. Lewat perhitungan yang dilakukan itu, mereka menyimpulkan, bahwa apa yang diperoleh sudah seimbang dengan apa yang dikeluarkan, atau seolah-olah apa yang diperolehnya sudah dianggap seharusnya diterima dan dianggap sebagai haknya. Atas anggapan itu, mereka merasa tidak perlu ada pihak lain yang perlu disangkut pautkan dan diapresiasi atas kebaikannya.


Akhirnya, rasa syukur ternyata bukan datang dari kekuatan pikiran atau ranah nalar, melainkan dari kelembutan hati. Memang, seseorang yang kaya ilmu seharusnya juga sekaligus hatinya menjadi lembut, sehingga pandai bersyukur. Namun ternyata keadaannya tidak selalu demikian. Sekalipun kaya ilmu, bisa saja, kekuatan ilmunya belum mampu menghaluskan atau menjadikan hatinya lembut. Antara akal dan hati ternyata tidak selalu sejalan seiring. Bahkan, lebih celaka lagi, tidak sedikit orang yang berilmu tetapi justru ilmunya menjauhkan dirinya dari sifat syukur dan berbuat baik. 

 
Sebagaimana disebutkan di awal tulisan ini mengaku bahwa kadang merasa sulit memahami orang lain. Latar belakang pendidikan seseorang ternyata tidak selalu berkorelasi dengan perilakunya. Sekalipun sudah ditolong, bukannya berterima kasih, tetapi justru membalas dengan keburukan. Kejadian itu mengingatkannya pada perilaku anjing. Tatkala dilepas dari posisinya yang sedang terjepit, ternyata anjing itu malah menggigit. Anjing dimaksud tidak mengerti, bahwa orang yang melepaskannya itu sebenarnya adalah justru menyelamatkannya. Tetapi anehnya, malah digigit. Dalam peribahasa Jawa : ditulung mentung. Menolong pun akhirnya beresiko.

Sebenarnya manusia sangat berbeda dari anjing. Mereka tahu, siapa yang telah menolongnya dan seharusnya membalas dengan ucapan terima kasih. Namun, pada kenyataannya juga tidak selalu begitu. Ada saja orang yang ditolong, tapi ternyata malah membalas dengan keburukan. Memang, terkadang perilaku manusia menyerupai perilaku anjing. Sudah dibantu, atau dilepas dari kesulitan, sebagaimana anjing dilepas dari benda yang menjepitnya, ternyata malah menganiaya orang yang menolongnya. Semoga kita semua tidak begitulah. Seharusnya berusaha menghargai pertolongan dan berterima kasih. Wallahu a'lam.

Aug 6, 2015

Mas Paijo Dalam Senja

Senja adalah perpaduan.
Merah, oranye, dan ke'emasan.


Akan lebih sempurna jika laut menjadi tempat peraduan.

Senja adalah cerminan.

Bahwa yang sempurna pun ada masanya. Ia berganti. Dikalahkan gelap malam bertabur kerlip bintang.


Senja adalah kerinduan.
Padamu mas paijoku sayang, pada pintalan kenangan.


Senja adalah harapan.
Tentang pertemuan, tentang menghabiskan kerinduan.

Mas paijoku sayang, jika bisa ku pinta.
Bersedia kah kau, meluangkan Senjamu itu? Aku hanya ingin mengulang cerita kemarin lusa sayang. Cerita tentang kita, yang disaksikan ombak tenang kebiruan, dan disinari seberkas cahaya merah, oranye, dan ke’emasan.

Menulis Bukan Karena Uang, Tapi waktu Luang


Kenapa saya mengambil judul itu? Karena saya menulis bukan suatu pekerjaan dan harus menghasilkan uang semata, saya menulis hanya mengisi waktu luang yang sayang kalau kosong dibiarkan begitu saja. Menulis hanya selingan hidup, biar hidup menjadi lebih hidup.

Hidup saya tidak hanya untuk menulis saja, karena hidup lebih berwarna jika saya melakukan aktifitas yang bermanfaat untuk saya, orang yang saya cintai dan orang lain. Jujur saya suka sekali yang namanya menulis, tapi bukan pokok utama yang pertama. Kalau mas paijo sudah rewel manjanya kumat, ya saya juga harus mengutamakan mas paijo donk, berarti tandanya mas paijo memang minta diperhatikan lebih dari biasanya, mau tidak mau saya menulis ya hanya sekedarnya saja, bagi saya menulis memang tidak ngoyo, karena saya tidak memburu uang, yang namanya rejeki tidak akan kemana selama kita berusaha dan bekerja.

Mas paijo adalah segalanya, dibanding apapun. Maka dari itu bagi siapapun yang mempunyai pasangan utamakan pasanganmu, karena pasanganmu dilain waktu bisa berubah kelakuannya melebihi dari bayi, manja, rewel, dan rempong, mas paijo sering banget seperti itu, itu tandanya mas paijo minta diperhatikan lebih dari biasanya, saya juga harus tanggap, mengurangi aktifitas demi mas paijo, akirnya yang namanya menulis sementara saya abaikan demi mas paijo yang paling ganteng.

Saya tidak pernah menyesali dengan segala aktifitas saya yang menghasilkan uang jadi berkurang. Karena apa yang saya lakukan kepada mas paijo lebih dari uang melebihi dari segalanya. Saya suka mas paijo manja, saya suka mas paijo rewel, saya suka mas jail, itu artinya bagi saya adalah tanda sayang, sayang yang diungkapkan dengan ungkapan yang berbeda tapi asik menurut saya.

Jadi kesimpulanya kenapa saya tidak menulis seperti biasanya? Karena mas paijonya lagi manja lagi rewel nih...hehehe...
Jadi saya harus memperhatikan penuh untuk mas paijoku sayang....I love you mas paijo...

kopi tua



setua itu harusnya duduk manis menikmati secangkir kopi panas di pagi hari dengan membolak-balikkan halaman koran, dan teh panas di sore hari disela-sela kau membaca tilawah, seperti yang biasanya kau lakukan.

setua itu harusnya hanya mengurus tanaman-tanaman depan rumah saja dengan sepiring gorengan buatan istrinya, mengurus rumah yang berbau pertukangan.


setua itu harusnya tidur siang dengan nyenyak dicuaca yang panas di siang yang terik.


setua itu harusnya malam-malam duduk manis didepan televisi dengan tangan kanan remote tv, di meja tersedia secangkir teh hangat yang tidak terlalu manis dan sepiring ketela rebus.


setua itu harusnya ketika lapar hanya dengan berjalan menuju meja makan lalu tersedia banyak makanan ketika tudung saji dibuka, tak lupa sebungkus kerupuk juga tersedia.


iya, harusnya begitu..

Karena Bangga Dan Bahagia Berbeda

Bangga dan Bahagia.
Terkadang kita terlalu cepat menyimpulkan perasaan. Ada kalanya kita terjebak keadaan, disukai seseorang yang menjadi idaman bagi kebanyakan orang. Atau bahkan disukai seseorang yang kita kagumi. Dia orang yang hebat; berprestasi, cerdas, baik, sopan, dan sangat sayang bila harus dilepaskan begitu saja. Ah intinya dia worth it laaaaah!

Seringkali kita terlanjur ber-euforia di depan. Menyukai kedekatan kita dengan dia yang menjadi impian banyak orang. Seiring berjalannya waktu, ternyata dia tidak semanis apa yang ada dipikiran kita. Ada banyak cekcok dan ketidakcocokan. Ada ketidaknyamanan dibalik dia yang terlihat super bagi orang lain, dan ketika orang lain berkata bahwa kamu orang yang sangat beruntung….kita tidak merasa demikian.

Kenapa?
Karena bangga dan bahagia itu berbeda.
Mungkin kamu bangga dengan dia yang memiliki leadership yang tinggi; aktivis kampus, citranya bagus, disegani—tapi di satu sisi kamu tidak bahagia. Kamu harus menjaga image-mu demi dia di depan orang banyak, kamu tidak bisa dengan bebas bertingkah bodoh, alay, dan kekanak-kanakan.

Mungkin kamu bangga dengan dia yang memiliki pengetahuan yang luas sekali, menjadi panutan dan sering menjadi rujukan orang-orang untuk berdiskusi. Tapi di satu sisi kamu tidak bahagia. Ceritamu bahkan banyak tidak didengarkan, baginya selalu ada yang lebih penting.

Mungkin kamu bangga dengan dia yang sukses di usia muda, diundang seminar disana-sini, banyak yang meng-kepo, menjadi inspirasi kebanyakan anak muda, tapi di satu sisi kamu tidak bahagia. Background keluargamu berbeda, atau bahkan dia ternyata keras dan susah memahami orang lain.

Bangga dan bahagia itu memang berbeda. Meskipun, nampak tipis sekali perbedaannya. Meskipun kadang kita senang-senang saja dengan predikat “dia”. Tapi tidak sesederhana itu, kita juga perlu mencari seseorang yang nyaman untuk kita dengan segala kekurangan, :)

Seseorang yang bisa membuatmu tertawa setiap hari, yang mau menampung tangismu, yang selalu mengusahakanmu, yang sesayang itu padamu, yang menghargai kejutan-kejutanmu, yang terkadang menjadi begitu menjengkelkan tetapi memiliki ribuan alasan lain untuk membuatmu bahagia, dia yang kadang memalukan tapi bisa melakukan hal-hal manis yang tak terduga, dia yang jauh sekali dari kriteriamu tapi begitu baik dan bahkan bisa membuatmu lebih baik, dia yang mensupportmu tapi tidak malu untuk memberi masukan kepadamu, dia yang rela menunggu meski kadang kau tinggal tidur, ah saya tidak tahu karakteristik “bahagia” apalagi yang masuk dalam listmu. Kamu yang paling tahu sendiri apa yang baik buat kamu. Jangan memaksakan baik hanya karena dia begitu membanggakan.
Bagi saya, Karena bangga dan bahagia itu berbeda.

Aug 5, 2015

Jangan Ikut-ikutan Alias Latah



Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (TQS. Al-Isra’ : 36).


Mengikuti sesuatu hal tanpa didasari dasar yang kuat adalah suatu kecerobohan. Menuruti sesuatu hal tanpa ada pengetahuan sebelum itu adalah suatu kebodohan. Melakukan sesuatu yang belum jelas kebenarannya adalah sia-sia. Sesungguhnya apa yang diikuti belum tentu memberi manfaat dan bermudharat. Jadi buat apa mengikuti ha-hal yang belum diketahui kebenarannya?


Seperti yang telah dijelaskan dalam terjemahan QS. Al-Isra’ : 36 di atas bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk tidak mengikuti sesuatu yang tidak kita ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Maksudnya adalah apabila di antara kita melakukan sesuatu yang tidak diketahui, maka apa yang kita yang kita dengar, lihat, dan rasa untuk melakukan sesuatu yang tidak diketahui itu akan dimintai pertanggungjawabannya.


Di ayat ini pula, secara tersirat, Allah memerintahkan kita untuk berhati-hatilah sebelum melakukan tindakan apapun. Dengan demikian, bisa diartikan Allah memerintahkan kita untuk memiliki ilmu, dasar atau pengetahuan sebelum melakukan sesuatu. Jadi, berpikirlah sebelum bertindak baik sendiri maupun dengan banyak orang (musyawarah) dan mintalah petunjuk Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran.


Apa-apa yang haram itu sudah jelas dan apa-apa yang halal itu sudah jelas juga. Apa-apa yang masih samar/tidak jelas, lebih baik ditinggalkan kemudian baca referensi yang sesuai dengan itu dan tanyakan itu pada ahlinya. Apa-apa yang tidak ada tuntutannya, tidak perlu diikuti. Dan apa-apa belum diketahui, belajarlah baik sendiri maupun dengan ahlinya. Dengan begitu, kita itu tidak akan tersesat, bodoh, apalagi taqlid. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Mengikuti sebuah tren tentu sah-sah saja. Persoalannya lain kalau hanya ikut-ikutan. Memasuki dunia kreatif untuk berkarya dan berbisnis, kurang seru kalau hanya ikut-ikutan sekeliling kita. Pas lagi rame-ramenya tren menjamurlah yang namanya ikut-ikutan alias latah.

Singgah Sejenak



Angin begitu kencang malam ini, semilirnya menembus celah-celah kecil pada bajuku, dinginya terasa sekali. Aku lupa membawa jaketku, kutemukan warung kecil yang bisa aku singgahi sebentar sambil meminum secangkir kopi panas.

Untuk menemukanmu mungkin aku harus singgah di beberapa tempat sebentar, meyakinkan kembali langkahku, memantapkan kembali hati menujumu, memastikan kau juga sedang dalam perjalananmu menuju aku, hingga kita saling menemukan.

Atau mungkin saja Tuhan menyediakan persinggahan diantara perjalanku menujumu bukan untuk membalikkan hati pada tujuan lain tapi untuk menguji keteguhan hati tentang menemukanmu. Bukankah yang paling berarti adalah buah dari kesabaran dan keteguhan?

Maka, baik-baiklah kau dalam perjalananmu.

Bersabarlah hingga saling menemukan, bila angin terlalu kencang atau matahari terlalu menyengat tubuhmu, singgahlah untuk beristirahat. Dengarkan apa yang hatimu yakini, bila kau kehilangan suara hatimu singgahlah di tempat paling sunyi dan berdoalah hingga mengguncang langit.

Aug 4, 2015

Ujian Datang Dari Mana Saja

Ujian itu bisa datang darimana saja, dan dalam bentuk berbagai macam rupa. Kesedihan dan kesenangan. Mencari dan menemukan. Dicari dan ditemukan. 

Kesedihan, dengannya kamu diuji bagaimana prasangkamu terhadap Tuhanmu. Kesenangan, dengannya kamu diuji seberapa besar rasa syukurmu terhadap-Nya.

Mencari, tak semudah yang dibayangkan, pun kamu belum benar-benar sepenuhnya aman setelah kamu menemukan sesuatu yang kamu cari.


Dicari, sudah kemana-mana namun belum ketemu, bahkan kadang sudah berjalan jauh, yang dicari justru ditemukan di rumah sendiri.


Bisa jadi, kamu adalah ujian untuk dirimu sendiri. Tentang prasangkamu, tentang penjagaan dirimu sendiri, juga tentang kesabaranmu.

Menjadi Istimewa

setiap perempuan ingin menjadi istimewa. tidak hanya karena perasaan yang dimiliki laki-lakinya terhadapnya. tetapi juga karena perasaan yang dimilikinya terhadap laki-lakinya.

bahwa hanya terhadap laki-laki itu si perempuan bisa memiliki perasaan seperti itu.

bahwa hanya si perempuan itu yang bisa memiliki perasaan seperti itu. yang bisa menyayangi dengan begitu.

Aug 3, 2015

Aku Bahagia Membahagiakan Mas Paijo

Jika ada yang bertanya hal apa yang membuatku selalu bahagia.
Akan kujawab dengan sederhana.
Aku selalu bahagia, jika kamu bahagia.
Dan aku selalu bahagia, dengan segala caramu membuatku jatuh cinta.

 
Ternyata bahagia tidak harus lahir dari hal-hal yang bernilai mewah.
Bersama mas paijo, hal-hal sederhana pun sanggup mencipta bahagia.
Jatuh cinta dengan mas paijo, menyempurnakan segalaku.
Kau melengkapi hari-hari.
Tanpa kuminta, kau ada dalam suka duka yang kumiliki.


Aku selalu berusaha membahagiakanmu dengan segala cara.
Meskipun aku cerewet, sukanya marah-marah, itu semua karena aku sayang mas paijo, abis mas paijo sih kalau dibilangin selalu ngeyel, ihh... hehe..., lalu ingatlah alasan aku melakukan ini semua.
Sebab untukmu, aku ingin menjadi juara.
Dari siapa pun, dan apa pun.


Kau harus bahagia dengan bahagia.
Dan ingat, aku mencintaimu di segalanya.

Aku bahagia membahagiakanmu.
Bahagialah, lalu bahagiakan aku dengan bahagiamu.
Bahagiamu Adalah Bahagiaku, I love you mas paijo.. ❤

Katanya, Pria Itu Egois dan Wanita Bikin Pening

Ada yang sudah pernah baca buku Men are from mars, Women are from venus? Buku ini isinya menjelaskan begitu banyak hal perbedaan tentang pria dan wanita dalam menganggapi berbagai situasi. Secara garis besar inti buku  ini  menyatakan bahwa pria dan wanita berbeda. Haha…. Semua orang juga tahu pria dan wanita berbeda

Banyak keunikan dari cara pria dan wanita dalam menanggapi berbagai kejadian dan situasi dalam menjalin suatu hubungan. Saya mencoba sedikit  merangkum opini dari berbagai sumber dan pembicaraan sehari-hari mengenai pria tentang wanita dan juga sebaliknya wanita terhadap pria. Pastinya ada begitu banyak tanggapan dan masing-masing orang berbeda satu sama lain karena sangat subjektif dan berdasar pengalaman hidup masing-masing. Mungkin saja dari opini di bawah ini ada yang sama dengan pengalaman teman-teman semua.

Berikut opini wanita tentang pria:

- Para pria itu kelemahannya hanya satu, egois!

- Biasanya pria itu gak mau disalahin, egois, mau menang sendiri. Gak mau dinasehati!!

-pria itu aneh kalau sedang jatuh cinta. Mereka juga cenderung over protective dan kadang sangat posesif

- pria adalah pelindung dan sahabat yang baik

- Setahu saya pria itu susah membuat komitmen.  Suka janji-janji, dan suka buat alasan kalau lagi buat kesalahan alias ngeles abis dech.

- Mereka kaum pria kadang terlihat ingin kuat padahal sebenarnya mereka sangat rapuh

- Para pria terkadang tidak bisa membedakan mana hobby mana kepentingan keluarga. Lebih sayang dengan hobby dari pada pasangannya.

- pria itu sangat perfeksionis dan suka memperhatikan hal-hal yang kecil. Ngejelimet banget!!

- Pasangan saya mas paijo itu sangat pengertian dan jauh lebih sabar dari saya. Tapi jeleknya mas paijo itu tidak teliti, ceroboh, pelupa, dan ngeyelan, tapi saya semakin cinta sama mas paijo, hehehe....

- Pria adalah sosok yang harus dihormati

- Pria itu anehnya banyak. Tapi pria lebih konsisten. Yang jelas, pria tidak bisa ditebak. Mangkanya jangan menilai pria dari tampangnya saja

- pria kadang lebih fokus ke pekerjaannya dari yang lain.

Opini pria tentang wanita:

- Bagi saya wanita itu kompleks, unik dan tidak akan pernah ada kalimat yang cukup untuk mendeskripsikan wanita.

- Perempuan adalah ciptaan Tuhan yang banyak menyimpan rahasia sehingga harus coba dimengerti terus menerus. Sepertinya terlalu banyak menyimpan dalam hati

- Wanita memang katanya lebih dewasa daripada pria. Tapi yang saya aneh, kok kadang mereka gampang dibohongi ya haha...

- Wanita? Wanita itu makhluk yang lembut tapi ribet.

- Semua tahu bahwa wanita itu lebih cerewet dari cowok. Kebanyakan yang saya tau nich, Parahnya lagi wanita suka belanja dan suka dandan. Pemboros dan bikin pening!!

- Perempuan adalah manager terbaik didunia bila sudah menjadi ibu rumah tangga.

- Saya sebagai wanita kalau ada apa-apa lebih suka pakai hati daripada otak. Karena itu intuisi. Tetapi saya akui, sebagai wanita, wanita rata-rata punya hati yang baik dan lebih bisa dipercaya

-Wanita adalah makhluk yang harus dihormati dan dihargai. Tapi mereka harus diberi pengertian bahwa menjadi pria itu sulit, tidak gampang juga harus dihormati dan dihargai.

- Ada yang bilang, kalau wanita yang cantik dan kaya cenderung sombong!

- Wanita adalah penolong dan pemberi kelembutan bagi pria yang keras. Mereka penuh pengertian.

- Bagi saya semua wanita itu cantik, anggun. Dan lagi mereka suka dipuji.

- Wanita? Wanita itu indah dan sumber inspirasi serta semangat para pria!"

- Ada lagi yang bilang kalau wanita itu makhluk yang membingungkan tapi  laki-laki membutuhkannya untuk tempat bercerita. Mereka makhluk yang sangat perasaan.

- Perempuan itu maunya menang sendiri dan maunya dimanja terus

Itu adalah beberapa opini yang berhasil saya rangkum dari pengalaman, pembicaraan teman dan juga dari buku. Kesimpulan saya adalah pria dan wanita yang diciptakan sama-sama berasal dari Sang Pencipta, tetapi secara fisik keduanya berbeda dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Namun karena perbedaan itulah yang akhirnya saling menarik dua kubu perbedaan ini, hingga akhirnya bersatu dalam satu fenomena yang disebut "cinta", lengkap dengan pengertian dan penghargaan didalamnya. Benar kan??

Apakah anda setuju? Atau punya pendapat lain?

Selamat Pagi

Aku Rindu