Aug 5, 2015

Jangan Ikut-ikutan Alias Latah



Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. (TQS. Al-Isra’ : 36).


Mengikuti sesuatu hal tanpa didasari dasar yang kuat adalah suatu kecerobohan. Menuruti sesuatu hal tanpa ada pengetahuan sebelum itu adalah suatu kebodohan. Melakukan sesuatu yang belum jelas kebenarannya adalah sia-sia. Sesungguhnya apa yang diikuti belum tentu memberi manfaat dan bermudharat. Jadi buat apa mengikuti ha-hal yang belum diketahui kebenarannya?


Seperti yang telah dijelaskan dalam terjemahan QS. Al-Isra’ : 36 di atas bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk tidak mengikuti sesuatu yang tidak kita ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Maksudnya adalah apabila di antara kita melakukan sesuatu yang tidak diketahui, maka apa yang kita yang kita dengar, lihat, dan rasa untuk melakukan sesuatu yang tidak diketahui itu akan dimintai pertanggungjawabannya.


Di ayat ini pula, secara tersirat, Allah memerintahkan kita untuk berhati-hatilah sebelum melakukan tindakan apapun. Dengan demikian, bisa diartikan Allah memerintahkan kita untuk memiliki ilmu, dasar atau pengetahuan sebelum melakukan sesuatu. Jadi, berpikirlah sebelum bertindak baik sendiri maupun dengan banyak orang (musyawarah) dan mintalah petunjuk Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran.


Apa-apa yang haram itu sudah jelas dan apa-apa yang halal itu sudah jelas juga. Apa-apa yang masih samar/tidak jelas, lebih baik ditinggalkan kemudian baca referensi yang sesuai dengan itu dan tanyakan itu pada ahlinya. Apa-apa yang tidak ada tuntutannya, tidak perlu diikuti. Dan apa-apa belum diketahui, belajarlah baik sendiri maupun dengan ahlinya. Dengan begitu, kita itu tidak akan tersesat, bodoh, apalagi taqlid. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Mengikuti sebuah tren tentu sah-sah saja. Persoalannya lain kalau hanya ikut-ikutan. Memasuki dunia kreatif untuk berkarya dan berbisnis, kurang seru kalau hanya ikut-ikutan sekeliling kita. Pas lagi rame-ramenya tren menjamurlah yang namanya ikut-ikutan alias latah.

Aku Rindu