Sep 30, 2016

Pasangan

Jangan salah memilih pasangan.

Katanya sih ada dua hal yang gakl boleh sampai salah milih karena keduanya menentukan masa depanmu seperti apa.

Yang pertama, jurusan. Yang kedua, adalah jodoh.

Soal jurusan, karena dia menentukanmu mau jadi apa dikemudian hari, berhubungan dengan materi buat kamu nabung membiayai hidup. Tapi kalau menurut saya, kalaupun salah masih bisa punya opsi lain. Nah, kalo soal jodoh kan kalau sampe salah gak mungkin jadi skip terus ke yang lain kan.

Soal pasangan emang gak boleh sampe salah pilih. Karena dia akan menjadi partner abadimu hingga akhir hayat. Banyak orang yang berubah jadi baik atau malah jadi buruk gara-gara pasangannya. Makannya harus serius dan gak boleh ngasal dalam memilih pasangan.

Kenapa sebaiknya cari pasangan yang berakhlak dan punya pikiran yang sejalan? Meskipun menikah itu adalah ibadah, kebahagiaan di dalam rumah tangga seringkali membuat kita lalai dalam beberapa hal. Begitu banyak ujian menuju Allah setelah menikah. Menikah dengan yang shaleh aja syurga itu bener-bener jadi perjuangan, apalagi menikah yang jauh dari keshalehahan.

Kalau kita hidup sama orang yang pikirannya gak sejalan, pasti rentan konflik selama perjalanan. Ini menurut saya ya, tujuan boleh sama, tapi jalan pikiran juga harus sama. Oke, masih bisa di kompromiin tapi kalau pikirannya jauh bertolak belakang, khawatir malah rentan konflik.
Bayangin aja kalau misal ada dua orang yang mau ke kota A, tapi yang satu pengen pake jalan A1 yang satu lagi pake jalan A2. Kan masih bisa diskusi buat nentuin yang mana? Iya sih bisa, kalau gitu salah satu harus ada yang mau ngalah? Harus ikhlas ikut pikiran pasangannya. Gak boleh memendam dalam hati, karena semuanya harus sama-sama senang. Kalau senang tanpa beban menjalaninya perjalanan yang panjang pasti jadi mengasyikan kan ya.

Sep 27, 2016

Sebuah Fase

Masalah yang dialami sekarang hanya sebuah fase. Besok-besok akan berlalu dan mungkin akan berganti dengan kelapangan.

Kesenangan yang dialami sekarang hanya sebuah fase. Besok-besok juga pudar dan mungkin akan bergilir dengan kesedihan.

Status pekerjaan dan perkawinan saat ini juga sebuah fase. Yang bekerja kelak akan pensiun, yang belum bekerja siapa sangka akan membuka lowongan kerja sendiri. Yang sudah menikah mungkin akan berpisah, yang belum menikah jika takdirnya menikah maka akan menikah juga.

Yang sekarang kaya mungkin besok lusa bangkrut. Yang sekarang miskin mungkin besok besok jadi konglomerat.

Yang sekarang di puja mungkin besok lusa dicaci maki. Yang sekarang terhina mungkin besok-besok jadi mulia.

Yang sekarang menjadi wanita bekerja mungkin besok-besok saat punya anak berpikir untuk jadi ibu rumah tangga. Yang sekarang ibu rumah tangga mungkin esok saat anak sudah besar harus bekerja juga.

Memandang hidup sebagai kumpulan kemungkinan akan menghadirkan dua pasang sikap baik : Bersyukur dan bersabar, serta berbaik sangka dan berhati-hati.

Syukur dan sabar, bekal menjadi manusia bertakwa. Berbaik sangka dan berhati-hati, bekal menjadi manusia beradab.

Karena yang kini hidup, besok-besok akan mati. Dan yang mati, suatu hari nanti akan dihidupkan kembali.

Cemburu Itu Ekspresi Cinta

Pernahkah anda bersyukur ketika mendapatkan pasangan anda sedang cemburu?

Biasanya, Suami merasa tidak nyaman alias pusing bila menghadapi istri yang sedang cemburu atau bahkan mudah cemburu.

Sebalikya juga demikian, sebagai istri anda mungkin merasa tersiksa bila suami anda mudah cemburu.

Namun pernahkah anda berpikir, mengapa suami atau istri anda bisa cemburu?


Ketahuilah bahwa sejatinya cemburu adalah ekspresi dari rasa cinta dan kesetiaan. Karena itu syukurilah bila pasangan anda cemburu, dan marahlah bila pasangan anda tidak lagi merasa cemburu. 


“ Karena cemburu itu dinamika dalam rumah tangga yang merupakan ekspresi cinta..”

Aku Rindu