Apr 2, 2016

Kehadiranmu Sangat Berarti

Ternyata, kehadiran seseorang tidak akan pernah bisa tergantikan. Meski dengan uang, meski dengan foto, pun meski dengan berbincang-bincang berjam-jam melalui telepon seluler.

Kamu tidak akan pernah tahu betapa berharganya tiap-tiap kehadiran bagi orang lain.

Termasuk kamu. Jika nanti ada yang merindukanmu, datanglah.

Ada yang merasa berat, karena malu akan kehidupannya yang sekarang. Ada yang merasa sulit, karena jarak yang membentang terlampau memisah. Pun ada yang merasa sedih, karena nafkah yang diperoleh dirasa tidak cukup untuk dibawa pulang.

Meski berat, meski sulit, meski sedih, datanglah sejenak. Singkirkanlah pikiran-pikiran buruk yang membuatmu enggan untuk hadir menyapa orang-orang yang paling disayangi.

Datanglah, meski itu sangat berat, meski itu sangat sulit, dan meski itu sangat menyedihkan.

Karena yang merindukanmu, tidak pernah berharap selain kehadiranmu.

Tidak pernah.

Apr 1, 2016

Pantai Payangan Berbukit Yang Eksotis Di Jember



Pantai selatan Jember memang eksotis. Bosan dengan Pantai Papuma, Watu Ulo dan Bande Alit? Sekarang ada lokasi pantai baru berbukit yang jadi sasaran wisatawan nusantara bila pergi ke Jember. Berkunjunglah ke Pantai Payangan. Pantai Payangan terletak di Dusun Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 


Pantai ini mempunyai keunikan di satu lokasi ada 4 pantai, 3 bukit dan 1 pulau. Pada hari libur pantai unik ini diserbu wisatawan lokal yang membuat Desa Sumberejo diserbu ribuan pengunjung yang tidak siap menerima ribuan wisatawan yang menyerbu pantai ini, apa lagi pada waktu dalam liburan akhir tahun.


Akibatnya parkiran mobil dan motor diparkir sembarangan di halaman rumah penduduk yang dikelola warga. Tidak ada karcis masuk resmi dari Pemda Jember atau Dinas Pariwisata Jember. Hanya ada kotak sumbangan sukarela bagi wisatawan yang akan naik bukit cinta itu pun tidak tahu dikelola peruntukannya untuk apa saja. Seorang ibu-ibu menjaga kotak sumbangan sukarela dan menghimbau wisatawan untuk membayar seikhlasnya yang konon katanya untuk membuat pintu gerbang dan tangga naik ke Bukit Payangan akan lebih baik lagi.
Di lokasi ini sudah ada WC umum dan kamar mandi umum yang di kelolah warga. Hanya sayang belum di sentuh oleh pemda jember pengelolaan wisatanya.


Sampah berserakan. Wisatawan mandi di pantai seperti cendol karena banyaknya manusia di pantai. Awalnya Pantai Payangan adalah pantai nelayan, sehingga penduduk desa disini agak gagap menerima serbuan wisatawan yang sekarang mulai menyerbu pantai berbukit ini dibanding pantai sebelahnya Watu Ulo. 


Bagi wisatawan yang pertama kali berkunjung, akan dikejutkan dengan keberadaan 4 pantai yang ada, yaitu pantai yang berada di utara memiliki bibir pantai yang melengkung dengan pasir hitam. Di bagian tengah mempunyai pantai dengan bebatuan yang cantik. Di sisi selatan terhampar sabana dan tempat parkir perahu-perahu nelayan Payangan yang berjejer dengan rapi, dan di balik bukit ada pantai dengan batu-batu yang curam. Di bagian selatan dari kejauhan bisa dilihat Pantai Watu Ulo.
 


Bagi fotografer pemburu sunset atau sunrise, bisa mencari spot menarik di Bukit Cinta Pantai Payangan ini. Sangat cocok bagi pemburu foto bagus. Selain karena pantai berbukit terjal naik turun, para backpacker juga bisa mendirikan perkemahan dipantai ini.

Untuk rute perjalanan, dari Kota Jember bisa menuju Kecamatan ke Ambulu. Sampai di perempatan Ambulu arahkan ke selatan mengikuti petunjuk ke Watu Ulo. Dari sini tinggal mengikuti jalan lurus ke selatan langsung ke Pantai Payangan. Pergi ke Pantai Payangan disarankan memakai topi, kacamata, sunblock dan makanan karena lokasi sangat panas jarang ada naungan pohon dan penjual makanan berjualan hanya pada musim liburan sekolah. Kalau hari kerja datang kesini wajib membawa minuman dan makanan.

Nikmatnya Secangkir Kopi cinta



Nikmatnya secangkir kopi bagaikan ciuman pertama yang mengeluarkan desahan panjang dan rintihan manis


Kuteguk secangkir kopi, menambah kehangatan cinta, dalam gairah yang membara, mengejar ranjang pelangi dalam warna warna jingga


Mentari terbit di tengah kerinduan, tanpamu, dengan secangkir kopi ku menyambutnya, dengan sepi


Kuseduh secangkir kopi dengan sesendok madu, untuk menghangatkan pagiku yang berbalut rindu


Sekeping roti dan secawan kopi hangat menemani pagiku, sambil menantimu sesaat, sebelum kau berangkat


Aku menghirup seteguk kopi bersama tetesan embun, dan seberkas cahaya untuk menghangatkan segala gigil yang masih tersisa.


Menikmati secangkir kopi, bagaikan cinta yang menghangatkan sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan warna-warna pelangi pelangi

Sehari tanpa kopi, ibarat hidup tanpa cinta, menjadikan jiwa sepi tiada arti. 


Kutuangkan tetesan embun dan segenggam cahaya pada secangkir kopi untuk menghangatkan sepiku.


Hanya secangkir kopi yang dapat memberi kehangatan pada hati yang luka, dari pada sejuta rayuan yang akan menambah duka.


Cintamu sehangat kopi dan sesegar embun pagi, yang menghilangkan segala resah dan melepaskan segala lelah

Mar 30, 2016

Sore Yang Indah



Sore ini begitu indahnya, cahaya mentari melembut 
Menyinari dengan lunak bumi yang terhampar luas 
Setelah siangnya terik dan menyilaukan 
Sesungguhnya ia hanya menuruti kehendak Sang Pencipta 
Patuh tanpa pernah bertanya untuk apa 
Tidak seperti manusia yang selalu bertanya dengan berbagai kata 

Kulihat langit biru, kulihat awan putih  
Gumpalannya seolah seperti hamparan padang salju 
Rasanya ingin aku terbang dan bermain diatas awan 
Menikmati lembutnya yang bagai sutera mahal 
Sungguh betapa ciptaanMu begitu indahnya 
Hanya saja kita seringkali lupa 

Sebentar, ya hanya sebentar Untuk kemudian berlalu
Seperti berlalunya angin 
Tanpa kehadirannya disyukuri 
Elokmu yang menentramkan hatiku 
Singkat sesaat yang mendalam memberi kesan 

Sore yang indah 
Jika engkau bisa berbicara 
Kiranya apa yang membuatmu begitu memesona?
Membuat diriku hanyut 
Apa yang hendak ditunjukkan oleh Penciptamu 

Sore yang indah 
Jika kau adalah insan biasa seperti diriku 
Aku sudah jatuh cinta kepadamu 
Saat pandanganku bertemu dengan indah sinarmu 

Sore yang indah
Jangan berlalu dulu Temani aku sesaat lagi

Memasak Buat Suami Tercinta (Mas Paijoku Sayang)

Sebagai istri, kita perlu belajar bagaimana memahami keadaan suami. Contoh kecilnya saja nih ya, tentang makanan. Pada awal-awal pernikahan, saya biasanya cuma masak tumis, capcay, sayur bening, sayur asem, goreng-goreng, yaa masakan yang simple-simple. Tapi lama kelamaan, saya kasihan juga sama suami, makananya itu-itu terus. Walaupun suami menikmati masakan saya, dan gak pernah mengeluh sama masakan yang tumis-tumisan terus, dan emang suka sih, tapi saya merasa gak enak hati sama suami, karena saya sendiri bosen juga hehe...

Dari sini saya mencoba masak masakan lain dan saya harus bisa (opor, kare, rawon, soto, siomay, gado-gado, dll…), dan Alhamdulillah suami saya suka. Intinya sih kalau masak yang penting ada ayam ceker dengan model menu apapun suami saya suka banget. Nah, jadi bagi temen-teman yang belum menikah, penting banget belajar masak dari sekarang. Selain biar suami gak bosan, juga biar ibu mertua kita senang. Saya kalau masak, ibu mertua saya selalu saya kirimi hasil masakan saya, dan biar tau kalau menantunya yang aduhay ini haha..., bisa masak enak buat anaknya. 

Nah, dengan bisa memasak berbagai macam masakan, setidaknya saya bisa membahagiakan anaknya dan ibu mertua saya, dengan memastikan anaknya disini makan sehat dan enak. Kebayang kan, kalau kita punya anak laki2, terus nikah, setelah nikah istrinya gak begitu memperhatikan makanan buat suaminya, pasti kita sebagai ibu akan sedih.

Intinya jangan selalu mengandalkan masakan beli di luar, iya kalau suami kita banyak duit, dan tajir, mungkin gak masalah kale yee. Tapi kalau menurut saya sekalipun suami setajir apapun ya, mending kita belajar memasak semampu kita dech, suami pasti akan lebih cinta dan sayang kalau kita sebagai wanita mau memasak buat suaminya, (pengalaman guys haha...), wes tala rek, secantik apapun dan sehebat apapun yang namanya wanita, apa lagi seorang istri sebagai ibu gak mau masak dan gak pernah di dapur, itu belum bisa dikatakan wanita cerdas dan keren dech.
Jadi baik-baiklah sama suami. Usahakan yang terbaik semampu kita. Suami pasti maklum kok kita masih dalam tahap belajar. Pokoknya di dasari dengan rasa cinta, pasti semuanya akan terasa enak.

Sepertinya memang sudah menjadi kesepakatan umum kalau wanita selayaknya harus bisa masak.

Ada pepatah mengatakan, sesungguhnya bisa itu karena terbiasa. Jika kita sering ke dapur bantu ibu atau orang tua masak, itu training gratis loh hehe...


Jangan malas, ayo belajar biar jadi mantu idaman, eh salah ya hehe...


Titip pesan aja ini mah, masak itu jangan asal enak, usahakan hindari bumbu instan yang banyak mengandung MSG. Penyedap rasa juga agak dikurangi ya.

Siang ini saya mencoba masak asem-asem ceker ala Indrajied buat suami tercintahh, yang pedesnya lunar binasah endoss dech hahaa....

Aku Rindu