Nov 4, 2017

Tentang Cinta

Jika cinta berwujud manusia, mungkin ia akan gemuk karena terlalu kenyang dengan segala tuduhan dan definisi.

Mungkin ia akan besar kepala karena selalu menjadi alasan terbaik dalam melakukan segala hal.

Mungkin pula ia jadi bermuram durja karena tak jarang ketiadaannya menjadi kambing hitam bila hal buruk terjadi.

Ijinkan terjemahan bebas ini merangkai singgasana terbaik bagimu, Cinta.
Cinta bisa bermakna jamak, tunggal, ataupun tak berbilang.

Cinta cahaya kepada klorofil, membuatnya menghasilkan kehidupan bagi khalayak. Begitulah keindahan tercipta.

Cinta dari dan kepada sesama pemeran sosial, menghasilkan Negara yang kokoh, tanpa tikai dan tirani.

Cinta yang diikat secara suci, tak perlu menyakiti dan saling menasehati akan menghasilkan madrasah terbaik bagi generasi berikutnya, ia bernama keluarga.

Hingga tiba cinta Sang Pencipta kepada hambaNya, berwujud taqwa. Ia tak berbilang, sungguh.

Meski tak semua cinta akan mendekatkan, seperti matahari yang mencintai bumi tanpa memeluknya. Karena ia tahu pelukannya hanya akan membalik arti dari cinta itu sendiri, menyakiti.

Kini bagaimanakah dirimu menceritakan jati diri, Cinta?

Nov 1, 2017

Melakukan Kebaikan

Saya senang memperhatikan orang, melihat mereka bertindak, melihat ekspresi mereka. Membuat saya ingin mengenal mereka, saya mungkin terlalu ingin tau tentang orang-orang yang saya kenal, katanya saya ini kepo, padahal sebenarnya saya hanya ingin mengetahui, memperhatikan, memikirkan, dan diam. Itu saja.

Ya, mungkin itu bentuk kasih sayang saya, karena ketika saya tau orang tersebut sedang dalam masalah maka semoga saya bisa membantu. Karena ketika saya memperhatikan kebaikan mereka maka saya akan bahagia meskipun kebaikan itu bukan untuk saya, dan ketika mereka berbuat sebaliknya, maka saya akan merasa tak suka. Sederhana.

Karena saya juga visual, sedikit banyak apa yang saya lihat dan perhatikan akan langsung terserap dan diolah di otak saya. Cara orang tersenyum itu sangat beragam, cara orang bergembira, tertawa, atau sedih, semua ada perbedaan tanpa kehilangan cirinya masing-masing.

Dan perbedaan itu indah sekali.

Ketika saya memperhatikan, saya seperti bercermin dan mencari. Saya sangat bahagia melihat orang melakukan kebaikan, maka saya pun akan melakukan kebaikan. Saya tak suka melihat orang berbuat tak baik, maka saya (semoga) tak akan berbuat apa yang saya sendiri tak sukai.

Oct 30, 2017

Rumahku Istanaku

Sudah sejauh apa keberadaan kita dari rumah?. Sebuah tempat yang kita sebut tempat tinggal, tempat kita dibesarkan, bahkan mungkin pernah kita sebut sebagai istana.

Rasa rindu kita selalu terpaut disana. Seberapapun jauhnya, hangatnya terkadang sesekali bisa kita rasa. Karena rumah adalah tempat yang paling nyaman untuk melepas lelah, sejenak melupakan semua masalah, dan juga menjadi tempat yang paling aman untuk kita menyimpan rahasia.

Lalu kita meninggalkan rumah untuk cita-cita, untuk masa depan, juga untuk memperjuangkan seisi rumah itu sendiri. Sehingga mau tidak mau, kita memutuskan untuk mengambil jarak, untuk waktu yang tidak bisa dibilang sebentar.
  
Rumah kita mungkin tidak seperti yang sering terlihat di televisi, atau iklan-iklan penawaran properti. Rumah kita bukanlah rumah dengan gaya eropa, minimalis, skandinavian, modern, atau bahkan mediteranian.

Rumah kita mungkin hanya rumah biasa, desainnya tidak bisa dikategorikan bergaya apa, tidak terlalu memperhitungkan jalur masuknya angin dan cahaya, material didalamnya juga tidak ada yang senada, mulai dari alumunium, marmer, besi, kayu pinus, sampai jati. Tapi hanya dalam rumah, kita bisa benar-benar merasakan apa itu kenyamanan.
Suatu saat kita akan lebih mengerti, bahwa rumah adalah perkara hati. Yang bagaimanapun wujud dan isinya, ia akan selalu jadi tujuan terakhir kita untuk kembali.

Oct 29, 2017

Menunggu

Menunggu memang menggelisahkan, serasa banyak waktu yang akan terbuang. Tapi itu juga yang akan mengajarkanmu kelapangan dari pengorbanan.

Menunggu memang akan membuatmu terus menerka-nerka, apakah semua akan berjalan baik-baik saja? Sesuai dengan harapan? atau bahkan kembali berakhir dengan kekecewaan?

Bagaimanapun lelahnya, kita hanya perlu melewati fase menunggu dengan kesabaran. Setelah segala yang terbaik telah kita berikan. Jika sesuai harap, setelah menunggu akan membahagiakan. Jika tidak, untuk kesekian kalinya, ia akan kembali mendewasakan. 
Jangan lari saat menunggu.

Aku Rindu