Sep 26, 2015

Malam Minggu Berdua Dengan Mas Paijo

Ini malam adalah malam minggu, dan angin begitu semilir

Mengiringi langkah kakiku ini dan mas paijo

Menemani hati yang sedang berbahagia

Serasa selalu dilanda cinta dan mabuk rindu

Bintang itu begitu indah nan cantik

Angin malam serasa nyaman

Menyentuh rasa hati yang selalu berbunga-bunga nampak indah

Menyampaikan pesan hati merasuk dalam relung jiwa

Kemudian pohon bergoyang dengan manja

Menatap aku dan mas paijo yang selalu tersenyum damai

merelakan kepergian daun yang terbang melayang ke angkasa

Begitupun juga bintang, yang selalu setia menanti bulan datang

Berharap bulan menyinari gelap menjadi terang benderang

Karena aku dan mas paijo masih asyik menimati malam minggu berdua saja

Hanya duduk bersandar, sambil bercerita betapa bahagianya kita berdua sayang

Menantinya yang entah kapan lagi datang bulan dan bintang seindah ini ada dihadapan kita berdua

Oh betapa indahnya malam ini sayang...

Berbagi Masalah Dengan Orang Yang Tepat, Membuat Kita Lebih Dekat

Saat kita memiliki masalah, biasanya kita butuh seseorang untuk kita membagi masalah kita dengan menceritakannya pada orang tersebut. Bisa orangtua, pasangan, keluarga, atau sahabat. Yang pasti orang tersebut tentunya adalah orang yang kita percaya dan membuat kita merasa nyaman bercerita. 

Berbagi masalah atau yang biasa kita sebut sharing memang memiliki manfaat bagi kita, selama kita memilih orang yang tepat sebagai tempat kita berbagi. Berbagi masalah membuat kita merasa lebih lega, karena beban yang kita miliki setidaknya telah sedikit berkurang. Selain itu, berbagi masalah dengan seseorang, juga bisa membuat hubungan kita dengan orang tersebut lebih dekat. 



Karena tak semua orang bisa menjadi tempat untuk kita berbagi masalah, tak banyak orang yang bisa hadir di saat kita sedang sedih atau membutuhkan bantuan. Saat kita berbagi masalah dengan seseorang, berarti kita telah bersikap terbuka padanya, kita memperlihatkan siapa diri kita (dengan segala permasalahan yang kita miliki), dan berusaha jujur pada orang itu. Semua hal tersebut membuat orang lain lebih mengenal kita. Apalagi jika hal ini terjadi timbal balik, dalam arti orang itu juga berbagi masalahnya dengan kita, maka akan tercipta hubungan yang lebih dekat lagi.

Jika kita ingin memiliki hubungan yang lebih dekat dengan seseorang, tak ada salahnya jika kita mempercayakan dia untuk menjadi tempat kita berbagi masalah (selama dia memang orang yang tepat).

Sep 25, 2015

Bersyukurlah

Biasanya kita lebih mudah ingat untuk bersyukur itu di saat kita sedang bahagia ya. Saat kita mendapat kesenangan, mendapat keberhasilan, atau mendapat rezeki kita tentu bersyukur. Padahal, bersyukur tak perlu menunggu kita bahagia. Karena sebenarnya rasa syukur itu sendirilah yang juga bisa mendatangkan kebahagiaan pada diri kita. 

Saat kita bersyukur, otomatis pikiran kita akan berusaha mencari dan mengingat hal-hal baik yang kita alami dan miliki saat ini. Dan itu pasti ada, sebab dalam kondisi apapun kita selalu punya hal-hal yang bisa disyukuri. Saat bersyukur, pikiran kita akan terfokus pada hal-hal baik yang kita miliki, dan ini baik untuk jiwa serta pikiran kita. 

Seringkali hal-hal kecil yang terlihat sepele, jika kita mengingatnya dan kemudian mensyukurinya, kita akan sadar bahwa hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita adalah hal yang patut dihargai dan kita syukuri. Saat kita masih bisa tersenyum, masih bisa bisa menikmati segelas air, masih bisa merasakan segarnya udara, bukankah itu hal yang indah untuk disyukuri? Namun seringkali luput dari rasa syukur kita setiap harinya.. 

Jadi, tak perlu menunggu waktu bahagia untuk bisa merasa betul-betul bersyukur. Bersyukurlah, sekarang! Hari ini, detik ini juga. Cobalah buka hati dan pikiran kita, dan rasakan perasaan betul-betul bersyukur atas semua yang terjadi dan kita miliki.

Menjalani Hidup, Apa Yang Kita Cari?

Kita hidup di gunung merindukan pantai…
Kita hidup di pantai merindukan gunung…

Kalau kemarau kita tanya kapan hujan?
Di musim hujan kita tanya kapan kemarau?

Diam di rumah pengennya pergi…
Setelah pergi pengennya pulang ke rumah…

Waktu tenang cari keramaian…
Waktu ramai cari ketenangan…

Ketika masih bujang mengeluh kepengen nikah, Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya hidup dan pendidikan…

Ternyata SESUATUMU tampak indah karena belum kita miliki…

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki…

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR…
dengan rahmat yang sudah kita miliki…

Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini??
Menutupi telapak tangan saja sulit…

Tapi kalo daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah “BUMI” dengan Daun,

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana
Bumi inipun akan tampak buruk…

Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil…

Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk, walau cuma seujung kuku…

SYUKURI apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA…

Karena hidup adalah :
WAKTU yang dipinjamkan,
dan Harta adalah Amanah yang dipercayakan…
yang semua itu akan di mintai pertanggung jawaban,

Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki…
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki…
Bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki…
Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal. Bersegeralah berlomba dalam kebaikan di mulai dari sekarang.

Selamat meraih kebaikan di hari ini.

Mensyukuri Nikmat'Nya

Merasakan kebahagiaan adalah hak setiap manusia. Katanya, perasaan bahagia bisa dimunculkan dengan banyak cara, salah satunya dengan cara bersyukur. Mensyukuri apa yang Allah beri, apapun itu, berapapun itu.

Bersyukur pun tidak lengkap rasanya jika tidak didampingi dengan sifat qona'ah, merasa cukup. Membentengi hati dari rasa iri terhadap orang lain. Menahan diri untuk tidak berlebih-lebihan.

Kau bisa mulai untuk mencoba bahagia dengan cara ini. Mensyukuri apapun yang sudah Allah beri. Lalu perasaan tenang dalam hatimu akan muncul dengan sendirinya. Sehingga kau merasa cukup, tidak berlebih-lebihan dan tidak perlu lah mengotori hati dengan perasaan iri dengan apa yang dipunyai orang lain.

Satu lagi, kau juga harus percaya. Bahwa jika kau selalu bersyukur pada Allah atas segala yang kau punya, maka Allah yang Maha Pengasih pun Maha Penyayang akan menambah nikmat dalam hidupmu.

Semoga kau dan aku senantiasa merasakan kebahagiaan dengan selalu bersyukur padaNya .

Sep 24, 2015

Tetap Bersikap Rendah Hati

Tetaplah rendah hati dan kuat dalam menyikapi keberhasilan dan juga kegagalan. Sikap seperti ini bisa membuat kita bahagia dan sukses dalam waktu yang lebih lama. Jangan besar kepala saat kita mendapat keberhasilan atau sedang berada di posisi yang tinggi. Dan juga jangan bersikap lemah dan rendah diri saat kita mengalami kegagalan atau keterpurukan. 

Saat kita sedang dalam posisi tinggi, kita memang lebih mudah untuk merasa berbangga diri, merasa sudah lebih baik dari orang lain, ini juga bisa mendorong kita pada sikap sombong. Kita seolah lupa, bahwa sebenarnya keberhasilan kita juga merupakan ujian dari Allah. Keberhasilan seharusnya membuat kita jadi lebih baik, dengan semakin banyak memberi manfaat pada orang lain, semakin banyak bersyukur, serta semakin rendah hati.

Namun, sesukses atau setinggi apapun keberhasilan kita, kita juga tak akan luput dari ujian berupa kegagalan. Tak ada seorangpun yang sukses tanpa ia pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Justru kegagalan tersebut bisa membuat seseorang menjadi semakin sukses pada akhirnya. Sebab kegagalan itu berhasil disikapinya dengan baik. 

Kegagalan memang bisa membuat kita terjatuh dan melemahkan kita, serta mematikan semangat kita. Sebab, hanya orang-orang yang memiliki jiwa dan mental yang kuatlah yang mampu melewati kegagalan dengan baik. Mereka yaitu orang-orang yang menerima kegagalan dan tetap mensyukurinya, serta memandang kegagalan dari sudut pandang positif hingga mereka bisa melihat hikmah (pembelajaran) yang bisa diambil darinya.

Keberhasilan maupun kegagalan, keduanya akan memberikan manfaat jika kita bisa menyikapinya dengan baik.

Jangan Asal Memberi Janji

Mengucap janji adalah hal yang mudah, yang sulit yaitu melaksanakannya. Menepati janji bisa dikatakan wajib, karena janji juga dikategorikan sebagai hutang. Kecuali janji dalam hal yang buruk maka kita tak perlu menepatinya. Justru kita harus menolak untuk menepati janji dalam hal yang buruk, karena akan mendatangkan kemudharatan (kerugian).

Kita kerapkali begitu mudah mengucap janji, dan kemudian mengingkarinya. Entah karena lupa, tak ingin menepati, atau bisa jadi kita memang tak sanggup menepatinya. Ada orang yang begitu mudah mengucap janji, padahal ia sadar jika tak mampu menepatinya, atau memang tak berniat untuk menepatinya. Inilah yang bisa disebut janji palsu, Janji yang diucapkan tanpa kesungguhan atau keseriusan.

Janji sama sekali bukan hal yang sepele. Persoalan menepati dan mengingkari janji erat kaitannya dengan kepercayaan. Saat seseorang mengingkari janji, sama artinya dengan merusak kepercayaan orang lain terhadap diri kita. Tentu kita akan sulit mempercayai seseorang yang kata-katanya tak bisa dipegang. 

Karena itulah, jangan mudah mengumbar janji, jika kita memang tak yakin bisa memenuhinya. Kalaupun kita sudah mengucap janji, maka berusahalah untuk menepatinya. Jika ternyata kita telah mengingkari janji atau memang merasa tak sanggup menepati, jangan ragu untuk meminta maaf pada orang yang telah kita beri janji tersebut. Jagalah kepercayaan orang lain terhadap kita dengan berusaha untuk tak mengingkari janji yang kita ucapkan.

Dipikir Dulu Kalau Mau Curhat

Wanita memang memiliki kecenderungan untuk lebih mudah curhat dibanding pria. Bukan hanya saat senang saja, kita begitu mudahnya menceritakan kebahagiaan kita, namun juga saat kita sedang sedih, kita kerapkali merasa 'harus' bercerita tentang hal-hal yang kita sedang alami tersebut. Ya, meski tak semua wanita seperti ini, karena ada juga wanita yang mampu menyimpan kisah-kisah dalam hidupnya dengan rapat tanpa harus curhat pada orang lain. 

Curhat bukanlah hal yang buruk selama kita menyampaikannya pada orang yang tepat, bukan dengan tujuan untuk menjelek-jelekkan orang lain, dan tak mendatangkan kemudharatan (kerugian) bagi kita maupun orang lain. Yang harus kita perhatikan di sini yaitu berpikirlah dulu sebelum kita akan curhat pada orang lain. Apakah ketiga hal tersebut telah terpenuhi? 

Pertama, tak semua orang bisa kita jadikan teman curhat, bahkan tak banyak jumlah teman curhat yang betul-betul bisa disebut sebagai teman curhat yang baik. Teman curhat yang baik adalah teman curhat yang benar-benar bisa dipercaya, serta bisa memberikan masukan yang obyektif dan positif. Jangan sampai setelah curhat pada orang lain, malah muncul masalah baru karena teman curhat tersebut tak bisa menjaga kerahasiaan cerita kita. Atau bisa juga setelah curhat, permasalahan kita malah makin 'panas' karena teman curhat memberi masukan yang subyektif (gak netral).  

Kedua, saat curhat, kita juga kadang melakukan itu hanya untuk mengeluarkan emosi kita. Akhirnya, yang keluar dari mulut kita sebagian besar berupa kekesalan kita pada orang lain. Tanpa kita sadari, hal ini membuat kita menjelek-jelekkan orang lain. Lalu apa yang kita dapat? Kelegaan yang semu. Emosi kita boleh jadi mereda, tapi dosa kita bertambah akibat keburukan yang kita lakukan. 

Terakhir, jangan sampai curhat kita mendatangkan kemudharatan. Tak semua hal bisa kita share pada orang lain, salah satu hal yang dilarang untuk kita menceritakannya pada orang lain yaitu urusan 'ranjang', ini benar-benar sebuah rahasia rumah tangga yang harus dijaga. Jika kita melakukan hal ini, tentu ini menjadi sebuah kemudharatan, sebab merupakan hal yang dilarang. 

Jadi, berpikirlah dulu sebelum curhat pada orang lain :) Sebaiknya, pilihlah Allah sebagai tempat curhat kita yang utama. Sebab siapapun orangnya yang kita jadikan teman curhat, pada akhirnya hanya Allah lah yang memberi jalan keluar atas segala permasalahan kita. 


Berkorban Dengan Berqurban

Bersyukur, tidak selalu tentang harta yang melimpah.
Bersyukur adalah menjadi aku, seperti apa adanya aku.
Bahagianya aku dengan rasa syukur bisa berbagi dihari ini.
Apa artinya nikmat jika hanya untuk dinikmati oleh sendiri?
Nikmat Sang Pencipta yang luas tanpa batas, tak cukup rasanya untuk sekedar mengucap syukur.

Berbagi rasa syukur atas pemberian NYA tak pernah jadi pilihan yang mudah
Bukan soal mampu tak mampu
Bukan juga tentang tua atau muda
Tetapi tentang bagaimana mengerti ada hal besar yang perlu diyakini oleh hati
Mari berkorban dengan berqurban.

Alhamdulillah...

Berkorban

Semua butuh pengorbanan.
tapi tidak ada yang ingin dikorbankan.
jadi, berkorbanlah bersama-sama.
berkorbanlah tanpa berhitung apa, siapa, atau berapa yang kau korbankan.
berkorbanlah bukan sampai tidak ada lagi yang bisa dikorbankan. 
berkorbanlah sampai tidak ada lagi yang merasa sedang mengorbankan, sampai semua merasa sedang memperjuangkan–dan diperjuangkan.

Perjuangan butuh pengorbanan. 
berjuang saja belum tentu menjadikan kita pemenang. 
tetapi berkorban sudah pasti tidak menjadikan kita pecundang. 
hanya pahlawan yang mau berkorban.

Dan setiap hati ingin diperjuangkan.

Sep 23, 2015

Malam Penuh Syukur

Buluh yang terkulai takkan dipatahkanNya
Dia kan jadikan indah, sungguh lebih berharga,
sumbu yang tlah pudar,
takkan dipadamkanNya,
Dia kan jadikan terang untuk malam penuh kemuliaanNya..

Penggalan ayat-ayat suci yang mengalun indah akan selalu menguatkan hatiku dan jiwaku, melalui takbir malam itu., aku kembali diingatkan tentang kebaikan Allahku yang tidak terbatas dan tidak bersyarat, bahkan disaat terlemahku, disaat terburukku, disaat terperosokku, Allah bersedia kembali membebat hatiku, menenun kembali bagian-bagian yang telah sobek, membalut kembali setiap luka, memulihkan dan menguatkan jiwaku yang terasa lemah.

Dan penggalan ayat-ayat suci itu juga mengingatkanku betapa baiknya engkau Ya Allah, bahkan sangat teramat baik, hingga ditengah kesulitan, kesedihan, dan masalah sekalipun hatiku selalu menemukan alasan untuk bersyukur dengan kebaikan-kebaikannya yang terus kutemui dan membuatku terkagum dan takjub akan segala kelimpahan segala KaruniaNya,..
terimakasih Ya Allah... 

Sisi Baik Dan Buruk Manusia

Manusia itu memiliki dua sisi. Sisi baik dan sisi buruk. Kadang manusia berada diantaranya. Ada yang bisa mengoptimalkan sisi baik, ada juga yang mengoptimalkan sisi buruk. 

Pernahkah kita merasa bahwa ada satu titik dalam hidup yang pernah kita jalani, kita berada di posisi terbaik dari diri kita sendiri? Kita menjadi orang yang sabar, kita menjadi orang yang sangat tekun dan rajin, kita sangat bahagia, kita begitu leluasa? Adakah? Bila ada, coba ingat-ingat sebab apa kita menjadi seperti itu.

Begitu pula dengan posisi terburuk. Hidup manusia itu kayak detak jantung, tidak pernah lurus. Selalu naik turun. Kita semua pernah menjadi versi terburuk dari diri kita sendiri. Marah, kecewa, malas, dan apapun itu. Bila ada, coba ingat-ingat sebab apa kita menjadi seperti itu.

Hari ini dan seterusnya. Kita akan berupaya untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Ini tidak sama dengan “tidak menjadi diri sendiri”. Karena kita tidak meniru orang lain. Kita tidak sedang berusaha melampaui orang lain. Tapi, kita sedang berusaha melampaui diri kita sendiri.

Entah sebab pertemuan dengan seseorang yang tepat, entah sebab mengalami titik balik, entah sebab apapun. Kita percaya bahwa kita tidak diciptakan tanpa kelebihan, tanpa hal-hal terbaik yang ada dalam diri kita. Mungkin kita hanya belum tahu apa-apa tentang diri sendiri, kita pun mungkin belum menemukan sebab kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita.

Untuk itu, berterima kasihlah dengan orang-orang yang tepat yang datang dalam hidupmu. Entah itu orang yang kamu kagumi, entah itu pasangan kita saat ini, entah itu teman terbaik yang kita miliki, entah itu keluarga kita. Karena dengan merekalah, mungkin kita bisa menunjukkan versi terbaik dari diri kita sendiri. Mungkin, hanya dihadapan merekalah, kita bisa menjadi diri sendiri.

Untuk itu, aku ingin mengucapkan terima kasih. Untuk orang-orang yang hadir hingga hari ini dalam hidup, juga untuk kamu, dan terutama untuk mas paijoku sayang.

Persepsi

Aku seringkali mengingatkan kepada diriku sendiri juga kepada sahabat-sahabat sekitarku tentang "persepsi".
aku selalu mengatakan bahwa "persepsi" itu bukanlah suatu kebenaran, jadi jangan sampai "persepsi" dijadikan sebagai suatu acuan penilaian terhadap orang lain.

Ketika pikiran kita menciptakan "persepsi" tentang seseorang, maka "persepsi" itu perlu diuji, apakah itu hanya dipermukaan, bagaimana yang sebenarnya dan kenali lebih dalam, maka "persepsi" kita akan lebih akurat, dan bahkan ketika kita bisa mengujinya dengan baik, bisa saja "persepsi" awal kita berubah. dan bayangkan, jika "persepsi" awal kita belum benar 100% tapi kita sudah mengumbar kesana kemari, ironis sekali bukan.

Seringkali aku katakan kepada diriku sendiri juga kepada sahabat-sahabat sekitarku, jika tanggapanmu (persepsi) tentang seseorang berpotensi menimbulkan "persepsi" negatif dari orang yang mendengarkan, lebih baik tidak usah ngomong, simpan saja tanggapan (persepsi) itu dalam hati, lagian gak ada ruginya. jika memang mulut gak kuat lagi pengen ngomong, maka pilihlah kata-kata dan kalimat yang positif dan usahakan (pastikan) apa yang kamu katakan tidak berpotensi menimbulkan persepsi negatif orang yang mendengar terhadap orang yang kamu bicarakan.

Seringkali aku katakan pada diriku sendiri juga kepada sahabat-sahabat sekitarku, jika memang harus membicarakan orang lain, lakukanlah dalam konteks menkoreksi untuk membangun dan pengembangkan orang tersebut, bukan untuk mencari kesalahannya, menjelek-jelekkan (dengan tidak bertanggung jawab) bahkan mengarang sesuatu yang tidak bener (persepsi yang hanya dipermukaan).

Sekali lagi, ketahui terlebih dahulu latar belakang segala sesuatu degan benar dan tepat untuk mendapatkan kebenaran bukan sekedar "persepsi" permukaan.

Wanita Cerewet, Calon Ibu yang Hebat

Semua wanita itu cerewet!!
Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Saya yakin banyak yang setuju. Setidaknya saya sendiri sedikit banyak meng’iyakan pernyataan tersebut. Lah gimana, setiap hari yang namanya mas paijo selalu komentar begitu sama saya.

"Duh..., ning ini kok cerewet banget ya, tapi aku suka, kalau gak di cerewetin sehari aja aku jadi kangen cerewetnya ning".

Begitulah uangkapan mas paijo yang selalu saya dengar setiap hari ditelinga saya, dan memang sosok wanitalah yang saya anggap paling memenuhi kriteria cerewet itu.

Seringkali jika sedang di rumah, ibu begitu sering mengingatkan hal-hal yang justru saya anggap sebagai perkara yang remeh. Begitu sering dan terkadang diulang-ulang. Apalagi jika memberi suatu nasehat, rasanya tiada habisnya. Mendengarkan, menganggukkan kepala, dan sesekali menjawab ‘iya’, beberapa hal tersebut yang biasanya saya lakukan saat berada dalam situasi tersebut. 

Saya cukup penasaran sebenarnya dengan kondisi itu. Kenapa bisa demikian ya? Pertanyaannya, apakah pembaca mengalami hal yang sama seperti yang saya rasakan? Jika jawabannya iya, maka saya harus katakan jika kita termasuk orang-orang yang beruntung. 

Saya mencoba memahaminya dengan mencari beberapa referensi. Bagaimana dan mengapa hal itu kerap terjadi. Dan berikut salah satu yang saya dapatkan ;

Menurut hasil sebuah penelitian diketahui bahwa laki-laki dan wanita memang berbeda dalam banyak hal. Dan salah satunya dalam hal bicara. Rata-rata wanita butuh bicara 16.000-20.000 kata per hari. Sementara laki-laki hanya perlu 6000-7000 kata per hari.

Dengan kata lain dapat dikatakan jika laki-laki memang malas ngomong, sementara wanitu justru perlu untuk ngomong.
Dari semua penjelasan itu, akhirnya saya menyimpulkan satu hal. Wanita ‘cerewet’ adalah calon ibu yang baik. Kenapa demikian? 

Wanita sesuai kodratnya akan mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak-anak mereka.  Dan otomatis waktu seorang wanita sebagai seorang ibu pasti akan lebih banyak dibanding kebersamaan anak dengan ayahnya.

Dari sanalah tercipta ikatan emosi ibu-anak yang tak tergantikan. Di sanalah peran seorang ibu menjadi begitu mulia dan teramat penting untuk membentuk karakter anak-anaknya. Dan di sana ada tugas berat untuk mengajari dan memuaskan rasa ingin tahu anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Tentu untuk bisa melakukan itu semua, diperlukan berbagai macam keahlian. Dan keahlian berbicara jadi salah satu yang terpenting. 

Coba bayangkan,
Suatu ketika sepasang suami istri jalan-jalan bersama putri kecilnya di sebuah taman. Si anak begitu terpesona dengan keindahan bunga serta begitu banyak pepohonan dengan daunnya yang hijau. Anak tersebut kemudian bertanya pada ayahnya :

Anak   : Paa, kenapa sih daun-daun itu warnanya hijau??

Ayah   : Itu karena daun mengandung zat hijau daun sayang 

Anak   : tapi kenapa mesti hijau paa, kok gak biru aja sihhh??

Ayah   : Karena dari dulu udah begitu sayang, dari dulu kan daun warnanya udah hijau…

Si anak merasa tidak puas mendengar jawaban ayahnya. Kemudian dia bertanya pada ibunya.

Anak   : Maa, kenapa sih daun-daun itu warnanya hijau??

Ibu       : Emm, itu karena daun mengandung klorofil adeekk

Anak   : klorofil itu apa maa?

Ibu       : Klorofil itu zat hijau daun sayangg…

Anak   : (masih penasaran) tapi kok warnanya hijau ya maa, kenapa gak biru aja, kan keren!
 
Ibu       : Adeek,,, kita bisa melihat warna karena ada panjang gelombang sekian sampai sekian… 

Anak   : (tambah bingung dan terus bertanya)…. Begitu seterusnya

Begitulah yang sering terjadi. Meski tak bisa dikatakan selalu, namun secara umum memang begitu. Dan dalam hal ini, wanita memang dikodratkan untuk mampu berbicara lebih banyak daripada pria.

Karena salah satu tugas seorang wanita sebagai seorang ibu adalah untuk mendidik anak-anaknya. Bagaimana jadinya jika seorang ibu tak mampu memuaskan dan mengarahkan rasa ingin tahu seorang anak. Akan jadi apa anak-anak tersebut nantinya?

Laki-laki dan wanita memang berbeda. Dan karena itu tidak perlu disama-samakan. Bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lainnya. Mereka diciptakan dengan kelebihan masing-masing. Bukan untuk mencari siapa yang terbaik, namun untuk saling mengisi dan melengkapi.

Jadi, jika ibu, istri, saudara perempuan, atau calon istri dan anda termasuk dalam kategori cerewet. Selama cerewetnya tidak berlebihan,
Sekali lagi harus saya katakan jika Anda termasuk orang-orang yang sungguh beruntung…

Pentingnya Seorang Wanita Menjaga Kehormatan

Terkadang dalam kehidupan mengajarkan kita banyak hal, kehidupan mengajarkan kita akan arti kesabaran, kehidupan mengajarkan kita akan arti kekuatan, dan kehidupan mengajarkan kita arti cinta dan kehidupan..

seorang pria pernah berkeluh kesah tentang permasalahan hidupnya, ketika ia sudah benar-benar menyayangi seorang wanita, dan ingin melanjutkan ke hubungan serius, namun ternyata dipertengahan jalan ia baru mengaku bahwa sebelumnya ia sudah pernah bergaul terlalu jauh dan bebas dengan teman-
temannya, sulit memang untuk dapat mengerti dan memahami hal itu, namun perasaan cinta dan sayang itu sudah sangat dalam, namun apa boleh dikata bahwa hati tak dapat dipungkiri, dan alhasil ia memutuskan hubungan dengan wanita tersebut...

selang beberapa bulan lamanya, ia mencoba membangun hubungan lagi dengan seorang wanita, dengan harapan wanita ini lebih baik dari wanita sebelumnya, dan pria ini juga benar-benar menyayangi wanitanya ini, setiap malam sang pria selalu berdoa agar diberikan petunjuk untuk mengetahui siapa kekasihnya sebenarnya, namun ternyata benar, Allah menggerakkan hati wanita itu untuk mengakui semuanya, bahwa sebenarnya dahulu ia juga pernah berhubungan sangat jauh dengan seorang pria, lebih bebas dari wanita yang dikenal sebelumnya, sehingga menyebabkan ia kehilangan keperawanannya.

kali ini sang pria sungguh sangat kecewa, mengapa ia harus merasakan sampai kedua kalinya. hal ini terjadi lagi kepadanya, terkadang ia berfikir "ya Allah, kenapa engkau harus mempertemukan aku dengannya yang akhirnya hanya menghabiskan waktuku saja " kemudian sang pria mulai dendam dan membenci semua wanita termasuk wanita yang berhijab, dia berfikir bahwa jilbab itu hanya sebagai kedok untuk menutupi kebusukan mereka saja.

kali ini ia menyerah untuk mencari wanita lagi, walaupun usianya sudah terbilang tidak mudah lagi, tahun depan ia sudah masuk kepala empat, tapi ia berfikir, lebih baik lama daripada harus salah memilih lagi.
namun, coba kita renungkan dalam hal ini siapakah yang bersalah, apakah sikap sang pria yang salah untuk menjauhi wanita-wanita itu karena ia ingin mendapatkan yang terbaik? menurutnya, seorang wanita yang sudah pernah tidur dengan pria lain maka mentalnya sudah terganggu, lantas bagaimana ia bisa menjadi seorang ibu dan membesarkan anak-anaknya kelak, subhanallah, ingatlah wahai wanita..ini adalah teguran berharga bagi kita, untuk benar-benar bisa menjaga diri dan kehormatanmu.

Seorang wanita adalah kehormatan keluarganya, jika ia merendahkan kehormatannya, maka sama saja ia menghancurkan harga diri keluarganya, seorang wanita adalah tiangnya agama dan bangsa, jika hancur wanitanya maka hancurlah agama dan bangsa ini, mari kita belajar untuk menjaga hati, menjaga diri, kuatkan dan bulatkan prinsip, bahwa kehormatanmu hanya akan engkau berikan kepada suamimu, sang imam tercinta dalam kehidupanmu, baik didunia maupun diakhirat...

Ingatlah, sesungguhnya Allah maha adil, wanita yang baik untuk pria yang baik, begitupun sebaliknya wanita yang keji untuk pria yang keji, semoga kita menjadi wanita-wanita mulia penghuni surganya Allah, amin, ya rabbal alamin...

Cinta Kita Abadi

ketika surya mengintip dini pagi
merayap mimpi  dalam biru hati
menyelami kedalaman asa cinta
memayungi resah jiwa pada raga

di dalam hatimu lelah kurebahkan
meluruhkan gairah dalam pelukan
meminta terkirimkan nyanyi rindu
pada dua hati berlari tuk bertemu

kuawali hari cerah dengan sapamu
tertata dalam jalinan tutur indahmu
tersirat hasrat yang kian menggebu
terbang sua belahan jiwa menyatu

meski jarak memisahkan raga kita
tak hendak hati berpaling lain rasa
kusabar menanti hadirnya penuh makna
tuk satukan hati dalam bara asmara

mengarungi samudera hidup sejati
sebiduk kita hadapi ombak menepi
sadari rintangan tak mudah dilewati
berlabuh hati pada cinta kita abadi


Selamat pagi mas paijoku sayang...

Sep 22, 2015

Selingkuh Hati? Wajarkah?

Pernahkan anda merasa lebih nyaman berinteraksi dengan lawan jenis selain dengan pasangan?. Karena nyamannya, sampai-sampai bisa menghabiskan waktu berjam-jam, mulai dari smsan, bbm-an, telponan, atau bahkan hanya makan malam bersama meski di tempat yang ramai. Bahkan anda merasa ada yang kurang jika dalam satu hari tidak berkontak dengan-"nya".

Banyak sekali di sekitar saya baik perempuan maupun laki-laki yang mengalami hal ini, mulai dari teman kantor, teman sekolah dulu, bahkan teman dekat saya juga pernah mengalaminya.

Dan mereka semua menganggapnya "WAJAR". Dan mereka gak mau kalau disebut selingkuh. Mereka bilang selalu setia dengan pasangan, bahkan sangat mencintai pasangannya.

Mereka hanya menemukan ke"NYAMAN"an yg lain yg mereka temui dari sahabat hati (itu istilah yang mereka bilang). Dan mereka tidak ada tujuan apa-apa. Mereka hanya curhat, menemukan hal-hal baru yg lebih mengasyikkan jika dibandingkan dengan pasangannya.

"HANYA" saling memberikan perhatian kecil, Mendengarkan keluh kesah satu sama lain. Saling membantu, saling memberi nasehat, Yang kata MEREKA hanya berdalih 'bersahabat'

Banyak teman-teman wanita saya yang merasa terabaikan dengan kesibukan sang suami. Dan mereka menemukan superhero di luar sana, yang selalu siap dengan tampang perhatian, penuh senyum, pendengar yang baik, selalu ada saat dibutuhkan,dll.

Begitu pula dengan banyak teman pria saya yang juga merasa terkekang oleh istrinya, istrinya begitu cerewet, cemburuan, selalu minta duit, dan mereka menemukan peri kecil yg anggun dan menarik di luar sana, yang bertampang manis, lugu, dan sangat menyenangkan.

Teman-teman saya tadi tidak sadar, kalau orang yang memberikan ke"NYAMAN"an tadi adalah orang-orang yg baru mereka kenal. Orang-orang yang hanya merasakan saat-saat manis ketika bersama kita. Orang-orang yang hanya menampilkan kebaikan mereka. Dan saya yakin teman-teman saya tadi juga bersikap yang sama terhadap 'sahabat hati' mereka.

Dan lebih parahnya lagi, teman-teman saya tadi hanya menyalahkan pasangan mereka. mereka hanya melihat kejelekan pasangan mereka. Yang saya yakin, saat awal jumpa pasti mereka juga menemukan ke "NYAMAN"an dengan pasangannya.

Teman-teman saya tidak ingat, kalau pasangan merekalah yang selalu mendukung dan telah melewati suka duka bersama mereka.
Lupa, jika pasangan merekalah yang selalu menerima dengan tangan terbuka, bagaimanapun keadaan mereka.
Untuk teman-temanku yang diluar sana yang akan, sedang atau telah mempunyai 'sahabat hati', AYOLAH coba PIKIRKAN lagi!!

Jika kita menemukan ke-TIDAK NYAMAN-an dengan pasangan kita. Mari kita instropeksi Ðiri, apa yg menyebabkan hal tersebut. Kenikmatan duniawi hanya bersifat sementara.
Mari kita bentuk keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawaddah warrohmah.
Cari waktu yang tepat, dan berbicara dari hati ke hati. KOMUNIKASI-kanlah keinginanmu pada pasangan.

Saya dan mas paijo kadang heran, miris melihat teman-teman berbuat begitu kok bisa ya, begitu asyiknya ngobrol berlama-lama ditempat umum, curhat kadang menjelekan pasangan sendiri. Kalau saya sama mas paijo malah risih gak nyaman ngobrol gak penting dengan bukan pasangan sendiri lawan jenis. Saya sama mas paijo malah merasa lebih nyaman kalau bercerita berdua, dengan masalah apapun kita ceritakan, dari hal yang penting sampai hal yang gak penting banget kita bicarakan, setiap hari kita selalu ngobrol, dan selalu ada bahan yang kita bicarakan, kita selalu asyik dan nyaman gak ada bosanya.

Maka dari itu, selalu mengingat apa yang menbuatmu memutuskan untuk menikah dengannya. Dan selalu takut akan Allah.

Karena PILIHAN selalu ada pada kita. Berusaha MEMPERBAIKI atau malah MEMPERPARAH.

Semoga kita selalu di jalan Allah dan selalu dalam lindungan-NYA. 

Suami Sebagai Nahkoda Keluarga

Mengarungi lautan kehidupan dengan bahtera rumah tangga itu, selalu saja ada seninya… sebentar-sebentar gelombang datang mengayun, sebentar-sebentar ada badai kecil yang menghempas, tak jarang kadang ada angin topan yang melanda, membuat bahtera seolah limpung, terseok, bahkan bisa saja paling parah hancur berkeping-keping.

Seorang nahkoda, ibarat sebagai sang pemandu jalannya bahtera harus selalu berusaha menyiapkan segala sesuatunya agar setiap saat badai ujian itu datang, bahtera akan tetap bisa bertahan dan berlayar.

Sang suami,sebagai seorang nahkoda harus selalu berusaha menambah ilmu, mengasah keraifan, menggurinda egonya, menghaluskan budi baiknya, memperkuat tanggungjawabnya agar selalu sejalan dengan segenap penghuni bahtera yang dibawanya. Terkadang pula, sang nahkoda pun harus berhenti sejenak untuk meminta nasihat kepada para awaknya, menanyakan amanahnya selama ini sudah benar atau masih jauh dari dermaga yang dituju.

Suami perlu mendapatkan porsi pengakuan, bahwa dirinya adalah sang nahkoda, dirinya adalah sang direktur, sang penanggung jawab, selamat dan tidaknya bahtera rumah tangga, sukses dan gagalnya keluarga, bahagia dan kesedihan awaknya adalah tanggung jawabnya.

Belum lagi, tugas utama suami dan ayah sekaligus adalah memastikan kebutuhan bisa selalu terpenuhi, gas kompor masak tetap menyala, penggorengan tetap panas memasakkan makanan sebagai bekal bertahan hidup. Kebutuhan sandang juga harus terpikirkan, lebih-lebih kebutuhan akan rumah tinggal, jadi tanggung jawab amat berat yang harusnya sudah dipikirkan dan harus tersediakan oleh seorang suami.
“Ahh..rumah/harta kan bisa cari berdua dengan istri”, iya betul….tapi tetap saja kewajiban suami harus menyediakan tiga kebutuhan pokok itu demi memastikan anggota keluarga merasa tenang didalamnya.

Atas beban dan tanggung jawab berat itu, selayaknya suami mendapatkan porsinya, selayaknya para suami berhak mendapatkan pengakuan, sebagai bentuk apresiasi kita, sebagai bentuk terima kasih istri, tak perlu yang neko-neko sederhana saja…
Sambil rebahan di atas ranjang menjelang tidur malam …

Sang istri membisikkan kata …

“ Pa…papa sayang…terima kasih ya, sudah bekerja keras untuk kebahagiaan mama dan anak-anak….” Hemm…adem rasanya hati para suami mendengar kata-kata ini dari lisan para istri..
Bisa pula saat membersamai anak belajar, sanga anak menulis surat untuk papanya …

“ pa… terima kasih banyak, tanpa kasih sayang yang papa berikan pasti kami tidak bisa sebahagia sekarang ini..kami sayang papa…” yakin deh…papa bisa jadi nangis bangga…dan bahagia

Sambil mencium tangan suami saat berangkat kerja…
Istri menyelipkan kata-kata …

Papa yang semangat kerjanya ya…jangan lupa awali dengan doa, agar selalu berkah…mama tak kan pernah lupa untuk mendoakan agar papa selalu sehat, selalu semangat, dan mendapatkan rizki yang berkah…mama sayang papa…muuaaahh…”

Nah, jika para istri melakukan ini…di jamin deh…suami bakal kayak kena setrum tegangan tinggi, kalimat-kalimat lebih dari sekedar romantis, tapi langsung nancep dihati.

Sayang banyak para istri yang tak sempat mengucapkan ini pada para suaminya…benar kan..?  ngaku deh…

Di coba ya…

Jangan lewatkan momen dan kejadian sedikitpun untuk terus memberikan pengakuan kepada suami, agar suami selalu bersemangat dalam memikul tanggung jawabnya.

Istri yang baik adalah yang selalu berusaha membahagiakan suaminya, semaksimal mungkin dengan usaha yang bisa dia lakukan.

Selamat berbahagia…

Pasangan Hidup


Jangan salah memilih pasangan.
Katanya sih ada dua hal yang gak boleh sampai salah milih karena keduanya menentukan masa depanmu seperti apa.

Yang pertama, jurusan. Yang kedua, adalah jodoh.

Soal jurusan, karena dia menentukanmu mau jadi apa dikemudian hari, berhubungan dengan materi buat kamu menabung membiayai hidup. 

Tapi kalau menurut saya, kalaupun salah masih bisa punya opsi lain. Nah, kalau soal jodoh kan kalau sampe salah gak mungkin jadi skip terus ke yang lain kan.

Soal pasangan emang gak boleh sampe salah pilih. Karena dia akan menjadi partner abadimu hingga akhir hayat. Banyak orang yang berubah jadi baik atau malah jadi buruk gara-gara pasangannya. Makannya harus serius dan gak boleh ngasal dalam memilih pasangan.

Kenapa sebaiknya cari pasangan yang shaleh dan punya pikiran yang sejalan? Meskipun menikah itu adalah ibadah, kebahagiaan di dalam rumah tangga seringkali membuat kita lalai dalam beberapa hal. Begitu banyak ujian menuju Allah setelah menikah. Menikah dengan yang shaleh aja syurga itu bener-bener jadi perjuangan, apalagi menikah yang jauh dari keshalehahan.

Kalau kita hidup sama orang yang pikirannya gak sejalan, pasti rentan konflik selama perjalanan. Ini menurut saya ya, tujuan boleh sama, tapi jalan pikiran juga harus sama. Oke, masih bisa di kompromiin tapi kalau pikirannya jauh bertolak belakang, khawatir malah rentan konflik. Bayangin aja kalau misal ada dua orang yang mau ke kota A, tapi yang satu pengen pake jalan A1 yang satu lagi pake jalan A2. Kan masih bisa diskusi buat nentuin yang mana? Iya sih bisa, kalau gitu salah satu harus ada yang mau ngalah? Harus ikhlas ikut pikiran pasangannya. Gak boleh memendem dalam hati, karena semuanya harus sama-sama senang. 

Saya sama mas paijo juga sering berbeda pendapat, kita rukun dan bahagia bukan berarti tidak pernah debat, dalam hal apapun banyak bedanya, kitapun juga sering berdebat, kita berdebat memberi alasan yang logika, disitulah hasil yang kita sepakati pada akirnya sama-sama senang, tidak grundel dihati, kalau senang tanpa beban menjalaninya perjalanan yang panjang pasti jadi mengasyikan ya.

Saya sama mas paijo seperti mata uang logam, selalu berbeda pandangan, tetapi tetap bersama-sama, satu tujuan untuk menggapai kebahagian, dan berjalan bersama yang mengasyikan.

Sep 21, 2015

Cinta Kita Milik Kita

Cinta bukanlah suatu keputusan

ia datang tanpa pertimbangan

bagai titah,

yang sulit dibantah

membumbung,

sukar terbendung


syahdan di sepotong senja

dua hati duduk berhadapan

dipertemukan takdir Tuhan

dalam riuhnya semesta

dua hati itu milik kita


pada akhirnya,

ternyata kita sama-sama jatuh

pada cinta yang sama

tetap berusaha mengayuh

sebab cinta membuat kita bahagia


ada rindu yang tak pernah mau diam

kencang berpelukan

lalu mimpi berlagu penuh indah alunan

kuat saling bercengkram


di batas lembayung pagi

kita selalu berangan-angan

suatu ketika nanti,

ingin membawa pulang

cerita cinta dan indah kenangan

yang bukan sekedar bayang-bayang


di ujung hari

kita selalu ingin pulang

pada rumah beratap purnama yang sama

kelak menjadi rumah bermabuk berkepayang

saat menutup pagi dan akhiri senja


jiwa kita terus berjalan

di atas halaman-halaman baru

berlomba-lomba, bunuh keheningan

kemudian tutup luka-luka di masa lalu


berdua saja

ya, berdua saja dulu

sembari menunggu


tatkala Tuhan anugerahi

malaikat-malaikat kecil bermata jeli

sebagai pengisi ruang lain di hati

juga perlipur lara dalam perjalanan kita nanti

Apa Yang Dicari Dalam Selingkuh?

Jika mendengar istilah selingkuh, maka di situ ada pengertian “dua belah pihak”. Tidak ada tanda jenis kelamin dalam istilah yang satu ini, karena ia bisa dilakukan oleh lelaki ataupun perempuan, bersama pasangan selingkuhannya. Selingkuh tidak bisa dilakukan sendirian, selalu memerlukan pasangan.

Sebagian orang menganggap laki-laki suka selingkuh. Coba tanyakan, laki-laki ini selingkuh dengan siapa? Dengan perempuan kan? Jadi siapa yang selingkuh dan siapa yang diselingkuhi? Itu kan hanya masalah “siapa menuduh siapa”. Yang duluan menuduh, itu yang tampak menang.

Dengan sangat mudah kita bisa mendapatkan berita perselingkuhan, baik berita suami selingkuh maupun berita istri selingkuh. Hal ini karena selingkuh selalu melibatkan dua pihak, maka perkara siapa yang berselingkuh, itu tinggal melihat sisi pemberitaannya. Jika diberitakan dari segi istri, maka judulnya menjadi “istri selingkuh”. Namun jika diberitakan dari segi pasangan selingkuhnya, maka judulnya menjadi “suami selingkuh”.

Coba saja searching tema selingkuh, betapa banyak hasilnya, baik dari sisi suami maupun dari sisi istri. Oleh karena itu, setiap kali membahas perselingkuhan harus lengkap di dalam kesadaran kita, bahwa kita tengah membahas “dua pihak”. Bukan satu pihak, lelaki saja atau perempuan saja. Namun keduanya, lelaki dan perempuan, suami dan istri.

Kalaupun kita menyebut satu pihak, itu hanya untuk memudahkan penyebutan. Namun tetap melibatkan kedua belah pihak tanpa bisa dipisahkan.

Selingkuh Bukan Soal Seks dan Perempuan Cantik

Banyak orang salah mengira, seakan-akan selingkuh adalah soal seks atau mencari perempuan lain yang lebih cantik dan seksi. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Sebuah studi memberikan hasil yang cukup memberikan penjelasan. Sebanyak 92 % laki-laki menyatakan selingkuh bukan soal seks, namun karena hilangnya hubungan emosional dengan pasangan, lebih khusus lagi karena merasa tidak dihargai.

Selanjutnya Garry Neuman, seorang konselor pernikahan, menyebutkan sejumlah penyebab suami berselingkuh sebagai berikut:

1. Merasa lemah di rumah

Menumpuknya beban ekonomi di rumah, seperti tagihan bayar rumah, mobil, rekening listrik, telpon dan lain sebagainya, bisa membuat hubungan suami dan istri menjauh. Pada titik tertentu, suami merasa gagal memenuhi kebutuhna hidup keluarga, sehinbgga ia merasa menjadi sosok suami yang lemah di rumah.

Ia ingin menjadi sosok yang kuat, dan akhirnya ia menemukan perempuan yang memberikan posisi kuat pada dirinya. Ia menjadi sangat berarti dan berharga bersama perempuan lain, saat dirinya merasa lemah dan tidak berdaya di rumahnya.

2. Merasa tidak “menang”

Suami sangat senang jika dirinya berada dalam pihak yang “menang”. Ketika di rumah istri tampak lebih mengutamakan hal-hal lain di luar dirinya, maka suami merasa tidak dimenangkan. Suami merasa sang istri lebih mementingkan pekerjaan, hobi, teman-teman, bahkan gadget daripada dirinya.

Sementara ada perempuan yang demikian memberikan perhatian utama kepada dirinya. Di titik itu ia merasa dimenangkan oleh perempuan lain, bukan istrinya. Dari situ muncul benih kecocokan hubungan emosional yang bisa berkembang menjadi perselingkuhan.

3. merasa tidak dipedulikan istri

Ada perempuan lain yang demikian antusias dan peduli dengan dirinya, sementara di rumah sang istri tampak tidak peduli dengannya. Dalam hal ini, banyak dijumpai selingkuhan yang tidak lebih cantik dari istri di rumah. Perempuan yang biasa saja, tidak cantik, namun mampu memikat hati suami, karena perhatian dan penghargaan kepadanya.

Suami merasa diperhatikan, dihargai, dihormati oleh perempuan lain, sementara di rumah ia tidak mendapatkan hal tersebut dari istrinya. Sang istri tampak tidak peduli dengan berbagai kondisi dirinya.

4. Merasa gagal menyenangkan istri

Saat suami melakukan berbagai aktivitas kecil di rumah, seperti membersihkan kamar, mengecat rumah, membantu memasak, menyiapkan sarapan dan lain sebagainya, ia ingin menyenangkan istri. Namun jika tidak ada respon positif, ia merasa gagal menyenangkan sang istri.

Di luar rumah, ada perempuan yang demikian bahagia saat menerima beberapa bantuan kecil darinya. Suami merasa berhasil menyenangkan perempuan itu, dan dari situ hubungan bisa berkembang lebih jauh.

5. Persahabatan yang berkembang

Tidak harus karena ada masalah dengan istri di rumah, namun karena sang suami menemukan keasyikan saat mengobrol dengan teman kerjanya, bisa berkembang menjadi hubungan perselingkuhan. Awalnya hanya mengobrol biasa, lalu menemukan kecocokan dalam obrolan, maka akhirnya berkembang menjadi jalinan hubungan emosional yang kuat dan sulit dipisahkan.

Lagi-lagi, selingkuh bukan soal seks. Bukan soal perempuan yang lebih cantik dari istri. Namun selingkuh lebih banyak terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Maka kuatkan hubungan emosional dengan pasangan, agar ia tidak melakukan perselingkuhan.

Selingkuh Bukan Soal Lelaki Kaya dan Macho

Demikian pula yang terjadi pada istri. Ketika ada istri melakukan selingkuh, ini juga bukan soal seks dan lelaki macho atau ganteng. Perempuan yang selingkuh, lebih banyak disebabkan karena kecocokan hubungan emosional. Ia menemukan kenyamanan, kehangatan dan pengertian dari lelaki lain, yang tidak ia dapatkan dari suami di rumah.

Suami yang kaya raya dan super sibuk dengan bisnisnya, tidak sempat memberikan kehangatan, pengertian dan kenyamanan yang dibutuhkan istri. Suasana hubungan menjadi hambar, tidak ada romantisme. Bahkan di saat sang istri ingin curhat, ia tidak menemukan suami yang bisa diajak curhat. Suami hanya pandai mencari uang, namun tidak pandai memberikan rasa nyaman pada pasangan.

Maka jangan heran jika kejadian perselingkuhan antara istri dengan lelaki yang tidak lebih tampan, tidak lebih macho, tidak lebih kaya, tidak lebih modis dari suaminya. Karena memang selingkuh bukan soal lelaki tampan dan macho. Selingkuh lebih sering terjadi karena kecocokan hubungan emosional. Curhat istri mendapat tempat pada seorang lelaki.

Ada kisah selingkuhnya istri dengan sopir pribadi sang suami, selingkuh dengan ajudan suami, selingkuh dengan asisten pribadi suami, atau dengan satpam, tukang kebun atau tukang sayur yang enak diajak curhat. Padahal sang suami adalah seorang eksekutif muda yang kaya raya, atau bahkan konglomerat yang tampan dan uangnya tidak bisa lagi dihitung saking banyaknya. Selingkuh memang bukan soal uang dan lelaki kaya raya.

Basis Kepribadian

Apapun alasan dan sebabnya, selingkuh tetap salah. Maka jangan menjadikan alasan dan sebab-sebab tersebut sebagai pembenaran terjadinya selingkuh. Memahami sebab dan alasan hanyalah cara untuk menghindarkan diri dan keluarga dari perselingkuhan, agar keluarga tetap utuh, harmonis dan bahagia.

Anda semua tentu sudah menyimpulkan, bahwa masalah utama perselingkuhan adalah pada rapuhnya kepribadian. Suami atau istri yang lemah iman, lemah akhlak, lemah moral, lemah etika, lemah ibadah, lemah akidah. Ya, ini tentu menjadi penyebab utama semua jenis penyimpangan dan pelanggaran. Semua jenis kejahatan kemanusiaan, bermula dari kelemahan pada hal-hal mendasar tersebut.

Yang harus selalu dikuatkan adalah basis kepribadian suami dan istri. Menguatkan iman, menguatkan akhlak, menguatkan ibadah, menguatkan moralitas. Ini semua menjadi kunci utama dan pilar-pilar penting pembentuk kekokohan kepribadian setiap manusia. Apabila kuat kepribadiannya, maka akan kuat pula untuk menghadapi berbagai godaan yang mengajak kepada kerusakan.

Cinta Pagiku Untuk Mas Paijo

cintaku bersenyawa dengan pagi
tak berasa tapi bernafsu ingin memeluk
kesegarannya, mengurai atom menjadi
keringat, dalam sebentuk gairah
aku terlempar di tamanmu

di pojok taman ujung daun itu berpilin
kutahu kepompong tengah membangun
kerajaannya, menidurkan tubuhnya
dalam kesempurnaan kontemplasi
agar kemudian lahir kupu-kupu yang cantik
menari, menirukan gerakan kecil rasaku
yang patah-patah

pagi adalah dunia kecil yang menumbuhkan
obsesi untuk menguasai segala keinginan
yang direbus oleh mimpi-mimpi semalaman

tak salah jika rasa memiliki
dan hasrat berkuasa
lahir dari provokasi mimpi yang indah
yang bersenyawa dengan seluruh prosesi
yang menghadirkan keutuhan pagiku bersama mas paijo

selamat pagi mas paijoku sayang

Semangat Hari Senin

Setelah nyaman dengan hari minggu yang relax, akhirnya bertemu lagi dengan hari senin. Hari dimulainya kembali aktivitas dengan kesibukannya masing-masing. Tetapi, bagaimana jika rasa malas datang menyerang??

Kurangnya persiapan untuk menyambut hari senin, akhirnya sering membuat tergesa-gesa. Padahal, rasa khawatir terlambat dan tergesa-gesa itu membuat mood hari senin menjadi kelabu. Mulai sekarang siapkan semua kebutuhan untuk hari senin dengan sebaik-baiknya dan serapi-rapinya. Dan yang lebih penting lagi, tambah beberapa menit ekstra untuk tidur agar dapat bangun lebih pagi. Dengan begitu, tidak akan ada rasa tergesa-gesa dan akhirnya siap megawali hari senin dengan semangat baru.

Mood yang baik juga bisa ditingkatkan dengan penampilan yang baik pula. Artinya, kenakanlah pakaian, sepatu, tas terfavorit yang bisa membuat badan merasa nyaman dan yang paling penting adalah bisa menjadi lebih percaya diri. Karena, dengan percaya diri segalanya akan terasa lebih menyenangkan. Selain itu, hal lain yang dapat membangkitkan mood adalah musik. Putarlah lagu-lagu yang bisa membangkitkan semangat. Dengan memutar lagu yang tepat, bisa membangkitkan semangat sampai seharian. Hebat kan kekuatan musik itu??

Selamat menikmati hari senin dengan semangat...

Sep 20, 2015

Kejujuran, Bukan Sensai Murahan

Aku adalah A K U

Aku bukan siapa-siapa yang mengaku

Juga bukan akun palsu untuk menipu

Apalagi untuk meraup keuntungan di akunku



Aku memang bukan siapa-siapa

Tak pandai menulis hanya menyapa dengan kata

Tak banyak waktu luang untuk mendata

Apalagi tuk setiap waktu menulis aksara kata



Tapi aku sangat mengagungkan kejujuran

Bukan hanya sekedar menulis nasehat dan anjuran

Yang terkadang hanya sebatas obrolan bualan

Yang ujung-ujungnya menjadi tak karuan untuk diperhatikan

Hidup ini singkat dan hanya mampir kawan

Untuk apa setiap waktu obral bualan tanpa ada kenyataan

Yang hanya untuk menyakiti hati lawan yang menjadi beban perasaan

Yang jati diri pun tak sama dengan sapaan



Ayo awali harimu dengan sebuah kejujuran

Jangan hanya ingin terkenal dengan kedok tulisan tanpa kenyataan

Ke sana ke mari obral janji dan rayuan

Mengaku jati diri tampan dan harta milyaran

Bergaya sok artis terkenal dengan sensasi murahan

Berlagak artis tajir dengan kesombongan

Jengah sudah dengar kepalsuan

Setiap hari wira wiri dimata penonton

Meski bukan aku yang menjadi korban

Kasihan yang berkeluh kesah tak karuan

Akibat kepalsuan janji, rayuan dan sensasi kampungan

Aku Rindu