Sep 22, 2015

Selingkuh Hati? Wajarkah?

Pernahkan anda merasa lebih nyaman berinteraksi dengan lawan jenis selain dengan pasangan?. Karena nyamannya, sampai-sampai bisa menghabiskan waktu berjam-jam, mulai dari smsan, bbm-an, telponan, atau bahkan hanya makan malam bersama meski di tempat yang ramai. Bahkan anda merasa ada yang kurang jika dalam satu hari tidak berkontak dengan-"nya".

Banyak sekali di sekitar saya baik perempuan maupun laki-laki yang mengalami hal ini, mulai dari teman kantor, teman sekolah dulu, bahkan teman dekat saya juga pernah mengalaminya.

Dan mereka semua menganggapnya "WAJAR". Dan mereka gak mau kalau disebut selingkuh. Mereka bilang selalu setia dengan pasangan, bahkan sangat mencintai pasangannya.

Mereka hanya menemukan ke"NYAMAN"an yg lain yg mereka temui dari sahabat hati (itu istilah yang mereka bilang). Dan mereka tidak ada tujuan apa-apa. Mereka hanya curhat, menemukan hal-hal baru yg lebih mengasyikkan jika dibandingkan dengan pasangannya.

"HANYA" saling memberikan perhatian kecil, Mendengarkan keluh kesah satu sama lain. Saling membantu, saling memberi nasehat, Yang kata MEREKA hanya berdalih 'bersahabat'

Banyak teman-teman wanita saya yang merasa terabaikan dengan kesibukan sang suami. Dan mereka menemukan superhero di luar sana, yang selalu siap dengan tampang perhatian, penuh senyum, pendengar yang baik, selalu ada saat dibutuhkan,dll.

Begitu pula dengan banyak teman pria saya yang juga merasa terkekang oleh istrinya, istrinya begitu cerewet, cemburuan, selalu minta duit, dan mereka menemukan peri kecil yg anggun dan menarik di luar sana, yang bertampang manis, lugu, dan sangat menyenangkan.

Teman-teman saya tadi tidak sadar, kalau orang yang memberikan ke"NYAMAN"an tadi adalah orang-orang yg baru mereka kenal. Orang-orang yang hanya merasakan saat-saat manis ketika bersama kita. Orang-orang yang hanya menampilkan kebaikan mereka. Dan saya yakin teman-teman saya tadi juga bersikap yang sama terhadap 'sahabat hati' mereka.

Dan lebih parahnya lagi, teman-teman saya tadi hanya menyalahkan pasangan mereka. mereka hanya melihat kejelekan pasangan mereka. Yang saya yakin, saat awal jumpa pasti mereka juga menemukan ke "NYAMAN"an dengan pasangannya.

Teman-teman saya tidak ingat, kalau pasangan merekalah yang selalu mendukung dan telah melewati suka duka bersama mereka.
Lupa, jika pasangan merekalah yang selalu menerima dengan tangan terbuka, bagaimanapun keadaan mereka.
Untuk teman-temanku yang diluar sana yang akan, sedang atau telah mempunyai 'sahabat hati', AYOLAH coba PIKIRKAN lagi!!

Jika kita menemukan ke-TIDAK NYAMAN-an dengan pasangan kita. Mari kita instropeksi Ðiri, apa yg menyebabkan hal tersebut. Kenikmatan duniawi hanya bersifat sementara.
Mari kita bentuk keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawaddah warrohmah.
Cari waktu yang tepat, dan berbicara dari hati ke hati. KOMUNIKASI-kanlah keinginanmu pada pasangan.

Saya dan mas paijo kadang heran, miris melihat teman-teman berbuat begitu kok bisa ya, begitu asyiknya ngobrol berlama-lama ditempat umum, curhat kadang menjelekan pasangan sendiri. Kalau saya sama mas paijo malah risih gak nyaman ngobrol gak penting dengan bukan pasangan sendiri lawan jenis. Saya sama mas paijo malah merasa lebih nyaman kalau bercerita berdua, dengan masalah apapun kita ceritakan, dari hal yang penting sampai hal yang gak penting banget kita bicarakan, setiap hari kita selalu ngobrol, dan selalu ada bahan yang kita bicarakan, kita selalu asyik dan nyaman gak ada bosanya.

Maka dari itu, selalu mengingat apa yang menbuatmu memutuskan untuk menikah dengannya. Dan selalu takut akan Allah.

Karena PILIHAN selalu ada pada kita. Berusaha MEMPERBAIKI atau malah MEMPERPARAH.

Semoga kita selalu di jalan Allah dan selalu dalam lindungan-NYA. 

Aku Rindu