Aug 27, 2016

Embun Pagiku



Butir butir embun menetes di atas daun
Menciptakan nada kelembutan yang menembus ke setiap jiwa
Biarpun hanya sekejap kehadirannya...
Namun keindahannya , memberikan arti dalam kehidupan

Bilakah engkau tercipta dalam kefanaan
Ataukah memang takdir tak memungkinkan
Walaupun aku terus memohon
Tetapi lajumu tak mampu aku patahkan

Wahai embun pagi
Kau adalah semangatku
Yang selalu menyejukkan rasa dan sanubari
Meskipun hanya sebentar
Namun mampu memberiku berjuta kenangan

Wahai embun pagi..aku meminta
Janganlah engkau pergi
Karena engkaulah
Yang menghidupkan detak jantungku ,
Dan mewarnai langkah hidupku

Wahai embun pagiku
Janganlah kau pergi
Di setiap tetesmu adalah nafasku ,
Ruh dari cinta yang tlah hilang Bait dari segala kerinduan ,
Akan kesejukan , kebahagiaan..
Di langkah langkah cintaku
Wahai embun pagi...janganlah kau pergi .

Embun pagi menciptakan kesejukan di pagi hari , dia hadir hanya sebentar tapi maknanya sangat indah selalu memberi arti , jika di mungkinkan aku ingin embun pagi tak pergi , terus ada dan selalu mewarnai kehidupanku..

Aug 25, 2016

Menerima Seseorang

Akan ada saatnya kita menerima seseorang yang tadinya entah siapa itu untuk menjadi teman perjalanan dalam hidup kita. Mungkin kita akan bertanya-tanya, apakah dia bisa kita terima dalah hidup kita, begitu pula sebaliknya. Bisakah kita menerimanya dengan sepenuhnya menerima?

Penerimaan terhadap seseorang tersebut, bukan hanya penerimaan bahwa kita merasa nyaman bersama dirinya, bukan hanya karena kita dengan begitu mudahnya jatuh cinta pada warna bola matanya, bukan hanya karena kita merasa begitu cepat sekali rindu pada senyumannya, bukan hanya tentang itu.

Penerimaan adalah jauh lebih dari itu, menerima seseorang dalam hidup kita juga berarti kita menerima dia dan segala takdir yang telah Tuhan gariskan pada dia, takdir yang membuat kau bahagia atau membuat kau bersedih. Dan kau bersedia menerima keduanya dalam hidupmu, bukan hanya salah satunya.

Maka semoga kita dapat menerima dengan segala iman dalam hati kita, sehingga Tuhan selalu melapangkan hati kita terhadap takdir yang dibawa seseorang itu.

Aug 23, 2016

Apapun Alasanya, Dibohongi Itu Menyakitkan



Rasa kecewa atau merasa disakiti bisa melanda siapa saja. Apa sih yang biasa membuat kalian merasa kecewa? Salah satu hal yang bisa membuat kecewa seseorang adalah karena dibohongi. Tindakan bohong atau berbohong sangat tidak dianjurkan dalam hubungan apapun.

Manusia, ya manusia itu tiada yang sempurna. Begitu yang selalu kita dengar. Bagaimana kalau kemudian itu menjadi alasan untuk melakukan sebuah kebohongan. Yang jelas tanpa kita sadari kita sering melakukan kebohongan-kebohongan baik itu kebohongan kecil maupun kebohongan besar. Entah kepada orang lain, teman kita, sahabat kita, bahkan sampai ke orang orang yang sangat dekat dengan kita entah itu suami atau istri.
 
Mengetahui orang lain berbohong pada kita, tentu akan sangat menyakitkan. Lalu sesakit apa ketika yang membohongi kita adalah justru orang terdekat kita seperti sahabat, pasangan, rekan kerja maupun orangtua? "Dibohongi, apalagi dikhianati pacar itu rasanya pedih. Sulit sekali diungkapkan. Paling cuma bisa nangis sama nyesek sendiri kale yee..hehe..

Padahal sebetulnya dengan melakukan kebohongan tersebut berarti kita telah menorehkan luka dan sekaligus dosa kepada yang kita bohongi. Seperti halnya dalam teori kebohongan antar pribadi (interpersonal Deception Theory) dari David Buller dan Judee Burgoon. Yaitu bahwasannya seseorang terkadang melakukan kebohongan. Bohong merupakan manipulasi dari sebuah informasi. Seseorang yang akan berbohong memiliki strategi antara lain Falsification(pemalsuan), concealment(menyembunyikn kebenaran, dan Equivacation. Dalam teori ini bahwa apa yang disampaikan oleh pembohong terlihat berubah ubah, tidak konsisten dan pesannya tidak pasti. Apabila kita bohong sudah terlalu banyak, maka akan terjadi kebocoran atau leakage, dan kebocoran ini akan tampak pada perilaku non verbal. Bahkan ada yang bilang sekalipun mulut kita diam terkadang mata kita mampu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang kita tutupi. 

Orang terdekat biasanya juga merupakan orang kita percaya selama ini. Sehingga orang-orang terdekat ini memiliki kedekatan emosional yang dekat. Terkadang orang terdekat kita, yang begitu mudah melakukan kebohongan yang tentu saja memiliki tingkat intensitas komunikasi maupun emosi yang lebih kuat dibanding orang-orang baru di sekililing kita. Ketika orang yang sudah dekat dan kita percaya, tiba-tiba berbohong yaa rasanya sungguh luar biasa kecewa kan ya.
 
Jadi sesungguhnya yang terbaik adalah melakukan kejujuran. Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran" Mungkin ada yang bertanya kapan dan bagaimana kita memulai kejujuran. Yang namanya kejujuran itu adalah membuat ketenangan, sementara kebohongan itu akan menciptakan kegelisahan. Maka yang paling baik adalah tidak menunjuk orang lain, tetapi memulai kejujuran dari dalam diri sendiri secara mendalam. sehingga mampu menanamkan kejujuran dalam diri yang mumpuni, karena bagaimanapun dibohongan itu menyakitkan dan kita juga tidak mau disakiti.

Maka mulailah dengan kejujuran dari dalam diri supaya tiada menyakiti, karena kalau menurut saya berbohong itu akan mempersulit jalan hidup kita sendiri.

Aug 21, 2016

Bersandar Sejenak

Ada kalanya kita ingin sendiri. Mengurungkan diri didalam kamar pribadi. Menjauh dari keramaian, hanya ingin sendiri.. sendiri. Menghindar dari peradaban yang melenakan, rutinitas yang membosankan, yang terus berulang-ulang menjadi kebiasaan. Bukan mengajarkan untuk hidup sendiri, apalagi tidak perlu bersosialisasi. Bukan, sama sekali bukan.

Hanya saja dilain waktu kita perlu jeda untuk sebentar waktu. Melihat apa saja yang sudah dilakukan. Benarkah sudah sesuai harapan kita, sudahkah kita menjadi makhluk yang benar-benar tumbuh kian hari. Merenungi apa yang sudah diperbuat untuk masa yang begitu dicemaskan kehadirannya.

Bisa saja kita menceritakan apa yang sedang dialami, harapan apa yang sedang diburui, dan hal-hal yang sedang terkait pada diri sendiri. Hingga pada akhirnya yang kita cari bukanlah sebuah solusi namun tempat untuk mencurahkan isi hati. Tidak perlu banyak berbicara, belum tentu yang mendengar bisa memahami sebelum ia mengalaminya sendiri.

Terkadang yang kita butuhkan adalah sandaran saat semangat mulai rapuh. Orang lain yang mau mendengar segala kelu-kesah tanpa perlu mencarikan jawaban. Yang kita perlukan adalah wadah untuk menumpahkan segala asa. Terutama tempat berbagi pada mereka yang mampu menguatkan kembali semangat yang sempat pergi.

Kita perlu menghentikan sejenak perjalanan, kemudian melanjutkan kembali kehidupan. Menata kembali metode dalam peraihan cita dan mimpi. Meluruskan kembali kebuletan tekad dalam hati. Bahwa kita sungguh-sungguh menjalani apa yang menjadi pilihan untuk diwujudi. Hingga kita bisa sampai pada tujuan yang diingini.

Bukankah banyak hal yang bisa kita lihat lebih jauh saat kita berhenti, hal yang mungkin selama ini kita salah arah saat berjalan, dan kita temukan kembali semua semangat yang menggema disanubari, kesiapan dalam mengukir prestasi, dan kesuksesan yang pastinya akan kita miliki.

Aku Rindu