Jun 29, 2017

Sejarah Ketupat Hingga Jadi Menu Wajib Lebaran

Ketupat selalu menjadi makanan populer, setiap Lebaran Idul Fitri di Indonesia. Dari tahun ke tahun, makanan berbahan beras ini menjadi hidangan wajib di setiap momen hari kemenangan umat Islam ini. Namun, pernahkah kita bertanya asal muasal ketupat menjadi identik dengan Lebaran?

Dulu kabarnya perayaan hari Lebaran di Indonesia yang menyajikan ketupat sebagai tradisi pertama kali dikenalkan pada masa Sunan Kalijaga. Pada masa itu, sang Sunan mendakwahkan agama Islam lewat pendekatan kultural atau budaya.

Secara khusus, ketupat dalam kacamata filosofi Jawa mempunyai arti tersendiri.

"Ketupat atau kupat adalah akronim atau singkatan dari Ngaku Lepat yang artinya adalah mengaku salah atau minta maaf."

Sedangkan, bungkus ketupat yang berupa pola anyaman dari janur kelapa yang rumit. Secara simbolis, maknanya adalah kerumitan kesalahan yang sudah dilakukan.

Warna putih dari nasi saat ketupat dibelah melambangkan kesucian hati setelah mengakui kesalahan lalu saling memaafkan satu dengan yang lain.

Disitulah kenapa ketupat atau kupat menjadi semacam sajian wajib di hari Lebaran. Hari raya Lebaran sendiri merupakan saat dimana umat Islam saling memberi maaf dan kembali putih suci atau fitrah setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Jadi, kamu bakal bikin ketupat sendiri atau beli pas Lebaran ya?

Jun 27, 2017

Pertanyaan Kapan Menikah

Pertanyaan yang seringkali dihindari saat acara berkumpul bersama dengan keluarga yakni kalimat tanya yang dimulai dengan kata kapan. Tidak hanya membuat orang yang ditanya mati kutu, tapi seringkali berakhir menjadi suasana yang tidak nyaman.

Tapi entah kenapa pertanyaan itu selalu saja rutin disebut setiap kali acara keluarga, bahkan menjadi trademark khusus saat lebaran. Iya, pertanyaan kapan itu adalah kapan kamu menikah?

Jika biasanya kamu hanya menjawab asal dengan jawaban yang seringkali membuat alis tante, Om, Sepupu ataupun saudara yang lainnya mengangkat alis. Antara geram dan juga kesal karena pertanyaannya hanya dijawab dengan asal oleh kita. Dan kita mengumpat sedemikian rupa karena merasa area privasi kita dicampuri oleh orang lain. Ingin menjelaskan bahwa belum bertemu dengan orang yang tepat pun alih-alih dipahami malah dinasehati kenapa kita menjadi manusia pemilih. Pernahkah kalian mengalami hal seperti itu?


Tapi tahukah kamu, tanpa kita sadari ternyata pertanyaan kapan menikah yang terkesan basa-basi merupakan wujud dari perhatian dan kasih sayang seseorang terhadap kita. Atau semacam teguran bahwa sudah saatnya untuk kita memikirkan hal pernikahan. Dari umur pun memang sudah sepantasnya kita memikirkan hal demikian penting, itu menurut sebagian orang. Ya, menikah juga termasuk life goal, walaupun tidak semua orang setuju akan hal itu. Jadi, daripada emosi dan bahkan sampai memaksakan pendapat bahwa pernikahan bukanlah tujuan hidup kita saat ini, lebih baik mengaminkannya saja. Menerima dan memahaminya.


Tidak usah kita ikut tergerus arus, ikut memaki dan juga bergunjing bahwa pertanyaan kapan menikah merupakan sesuatu yang harus dilawan. Lalu, apakah kita harus merusak makna silahturahmi saat lebaran dengan hal seperti itu? Kita mempunyai pilihan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Menjawabnya dengan baik atau bahkan mengabaikannya. Membalas pertanyaan itu dengan jawaban yang menyakitkan, lalu apa bedanya diri kita dengan mereka?


Percayalah, walaupun tidak semua yang bertanya kapan menikah penuh dengan ketulusan, tapi ada doa yang terbesit didalamnya. Bukankah keburukan itu tidak harus dipelihara? Yakinlah, bahwa mereka bertanya karena benar-benar tulus, karena ingin mendoakan, dan karena menginginkan kebaikan ada pada diri kita. Maka hargai mereka, karena mereka juga pernah muda dan kamu belum menjadi seseorang yang tua seperti mereka. Semoga bermanfaat dan mari persiapkan diri kita untuk menjawab pertanyaan ‘kapan menikah?’.

Aku Rindu