Aug 15, 2015

Teman Dekat

Setiap dari kita pasti memiliki teman. Terlebih teman dekat. Sebagai tempat berbagi, sebagai tempat saling menyemangati. Bagi seorang muslim, ada satu fungsi teman yang lain, sebagai tempat saling menasihati. Berbagi nasihat dalam hal kebenaran dan kesabaran.

Lingkungan di sekitar kita, terutama teman dekat, memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian kita. Jika Rasul pernah mengumpamakan besarnya pengaruh teman dekat ini dengan tularan bau dari pandai besi dan penjual parfum, maka memang seperti itulah adanya. Seseorang yang sering bergaul dengan pandai besi, sadar atau tidak, ia akan turut memiliki bau besi. Seseorang yang sering bergaul dengan penjual parfum, sadar atau tidak, ia akan tertular wangi parfum.

Dalam hal pertemanan biasa, memang kita harus memiliki ragam teman yang cukup banyak. Karena dari mereka kita bisa mempelajari variasi pola pikir, gaya bicara, cara pandang, juga sikap. Agar khazanah hidup kita semakin meluas dan kamus pengalaman kita semakin banyak. Bahkan sebuah pepatah berkata, seribu teman sejatinya masih sangat kurang.

Lain hal dengan teman dekat. Kita diajarkan untuk bisa berlaku bijak dalam memilih teman dekat. Bukan untuk diskriminasi atau meninggikan hati, melainkan untuk memastikan kebaikan yang didapat dan ditularkan diri kita, senantiasa terjaga. Selain itu, teman dekatlah yang akan dengan senang hati mengingatkan, suka rela mendengarkan, dan siap siaga membantu kita di setiap kesempatan. Insya Allah.

Memilih teman dekat yang baik, artinya menentukan sesuatu yang baik di hadapan. Tidak hanya baik secara perilaku, namun juga baik secara pemikiran dan hati. Mereka yang kesehariannya dihiasi kebermanfaatan, mereka yang di dalam pikirannya dihinggapi pandangan jauh ke depan, mereka yang hanya menjadikan Allah satu-satunya harapan.

Tidak akan mudah menemukan teman dekat yang senafas juga baik dalam banyak hal, jika kita tidak dengan sengaja berinisiatif untuk mencari. Lingkungan yang insya Allah baik sudah bertebaran di sana-sini sekarang. Hanya kesediaan hati untuk mencari dan menemukan lingkungan itu yang dibutuhkan kita saat ini. Tak lupa, pinta pada Allah agar didekatkan dengan teman dekat yang baik, serta tekad untuk menjadi teman yang baik bagi orang lain, juga tak kalah penting.

Satu pesan, luangkanlah waktu bersama mereka, teman dekat kita yang kita cinta. Berilah hadiah pada mereka sekalipun hanya senyum simpul atau bingkisan sederhana. Berbagi kisahlah dengan mereka, dengarkanlah nasihat mereka, bantulah mereka dikala mereka membutuhkan. Mendapat teman dekat yang baik diawali dengan menjadi teman dekat yang baik.

Selamat menjumpai teman dekat, yang dengan harap dapat membersamai kita di syurga kelak.

Jemputlah Rezekimu

rezeki manusia itu tidak mungkin salah hitung apalagi tertukar. tinggal kamu yang memilih, mau menunggu atau mau menjemput? dapatnya tetap sama takarannya, tapi kebahagiaannya beda. tinggal kamu yang memilih, mau menjemput dengan cara baik atau cara tidak baik? dapatnya tetap sama takarannya, tapi ketenangannya beda.

ingat saja rumusnya. kebahagiaan itu milik mereka yang bersyukur. ketenangan itu milik mereka yang menurut (kepada Allah).

kalau kamu mau bahagia, jemput rezekimu. orang yang bersyukur tidak berdiam diri. bahkan saat menunggu, mereka tetap menjadikannya diam yang bekerja, dengan berdoa.

kalau kamu mau tenang, jemputlah rezekimu dengan cara yang baik–dan benar. orang yang menurut tidak pernah berlebihan. bahkan saat ada kesempatan, mereka tetap melihat batas-batas yang tidak boleh dilampaui, dengan jelas.

kebahagiaan dan ketenangan adalah nikmat yang paling nikmat–yang tidak diobral Allah kepada sembarang manusia. keduanya bisa didapat jika dan hanya jika dalam perjalanan menjemput rezeki, kamu bersyukur dan menurut.

jadi seberbusa apapun hatimu meminta, takaran rezekimu tetap seperti garis yang ditentukan. maka alih-alih, berdoalah memohon kelapangan hati, agar terus bersyukur dan menurut. istiqomah begitu.

Tergantung Siapa temanmu

Ketika pertemanan di dunia maya tidak membawa manfaat..
Bahkan justru menambah mudharat,
Seperti sekarang yang saya lihat di sebuah grup bbm, hanya membikin fitnah cerita bohong, ngomongin orang, membahas tuntas cerita fitnah yang gak penting banget..
Ada baiknya ucapkan selamat tinggal saja.

Jangan memaksakan untuk mempertahankan pertemanan dengan mereka
Yang hanya menguras energi dan waktu..

Dengan terus meladeni omongan-omongan tak berguna
Hidup dan waktu kita terlalu berharga untuk itu

Maksud hati mungkin baik, ingin berbagi cerita dengan mereka
Tapi hati ini lemah, boleh jadi malah diri ini yang terbawa mereka

Karena teman bergaul, baik di dunia nyata ataupun maya, merupakan cerminan dirimu.

Pepatah Arab mengatakan,

“Anli mar’i la tas’al, was’al an qoriinihi fainna qoriina bil muqorini yaqtadi.. Jika ingin tahu seseorang, jangan tanya dirinya, tetapi tanyalah temannya dan keadaan temannya.”

Maka berhati-hatilah.. pilihlah benar-benar..
Kepada siapa engkau menambatkan tali kasih sayang

Karena siapa engkau dan bagaimana agamamu..
Tergantung kepada siapa temanmu.

“Di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya.” (Abu Darda’)

Aug 14, 2015

Sedendam Itukah Mereka?

Kadang memang sangat mudah untuk ditulis, namun dalam prakteknya memaafkan jauh lebih sulit. Sama halnya ketika piring yang retak bila disatukan lagi akan kembali namun tidak sempurna. Memaafkan adalah ilmu tingkat tinggi, gampang untuk dibuat pengandaian namun sangat sulit untuk di laksanakan.

Awalnya,, ya awalnya…. memang susah. Tapi belajarlah. Manusia tempatnya salah, manusia tidak sempurna, mungkin saat ini kita benar. tapi di saat lain bisa saja salah. Dan harapan kita adalah untuk dimaafkan bila melakukan salah.

Rambut yang tercabut dari pada akar menimbulkan rasa sakit. Tangan yang tergores ataupun kaki yang terhantuk pada batu juga menyebabakan rasa sakit dibadan.
Perut yang ditendang, muka yang ditampar, terkena tusukan ataupun pukulan jaga goresan pedang pasti memunculkan rasa sakit. Rasa sakit itu tidak diajar melalui proses pendidikan dan pembelajaran.
Rasa sakit itu bersifat semula jadi dan fitrah.
Begitu juga rasa sakit yang mendera hati, batin dan perasaan.
Apabila kita dihina, pasti rasa sakit muncul dalam hati kita. Apabila kita difitnah, pasti muncul rasa perit yang mencucuk jiwa.

Pertanyaan yang sering muncul sekarang adalah mengapa dendam muncul dalam diri kita?
Adakah dendam perlu dibalas?
Sekiranya dendam tidak terbalas, apa yang terjadi?
Dendam bermula daripada rasa sakit hati.

Dendam adalah rasa marah yang kita simpan jauh dalam hati, sehingga merosakkan hati kita sedikit demi sedikit.
Akibat menyimpan dendam, kita mengalami tekanan berpanjangan.

Ada orang menderita strok kerana disebabkan oleh mereka sakit hati, dan ada orang menderita sakit jantung juga kerana perkara yang sama.
Semua itu disebabkan hatinya dikuasai dendam, tetapi dia tidak dapat melampiaskan dendamnya itu.
Dendam dihati bukan hanya menyebabkan sakit hati, bahkan mungkin juga menyakitkan kesehatan tubuh badan.
Dalam dendam memang selalu ada kebencian, marah, kecewa, putus asa, dan hampa kerana dendam itu tidak terbalas. 

Adakah waktu dapat menguraikan dendam?
Ya. Tetapi tergantung pada orang yang memiliki dendam itu sendiri.
Apabila hati tidak segera dibebaskan daripada rasa dendam, sakitnya tetap terasa walaupun waktu berubah.
Apabila orang berbuat jahat kepada kita, kita boleh mengambil jalan dengan urutan cara berikut:
  • Kita tidak membalas
  • Kita balas dengan cara setimpal
  • Kita bersabar dengan keburukan yang dilakukan oleh orang kepada kita
Antara akhlak Islam adalah apabila orang lain memperlakukan kita dengan buruk, kita membalasnya dengan berbuat baik, tidak dengan keburukan juga.
Namun, pada saat orang berbuat jahat kepada kita, biasanya tiada yang lain yang akan kita fikirkan kecuali bagaimana membalasnya dengan kejahatan juga.
Kadang kala kejahatan sehasta dibalas dengan keburukan beberapa hasta.
Contohnya, dengan pengalaman pribadi saya, untuk sekarang ini saya difitnah teman lelaki, teman semenjak kuliah sampai sekarang tidak pernah bertemu, tapi dia bisa memfitnah saya, menyebar omongan palsu yang memalukan. Fitnah yang dibuatpun akirnya sampai ke telinga saya dan mas paijo, ternyata alasanya karena dia pernah suka sama saya dan tidak terwujud, alias kasih tak sampai, dia sakit hati melihat saya bahagia bersama mas paijo. dan akirnya mengarang cerita bohong.

Pengalaman berikutnya lagi, saya pernah dilucuti harga diri saya oleh seorang wanita, diapun juga teman saya, hanya karena sebuah fitnah yang tidak ada dan tidak saya lakukan, dia sampai hati menjahati saya, dan niat jahatnyapun berhasil dia lakukan ke saya, dia pikir saya sudah jatuh tersungkur, dan hancur tidak berdaya seperti yang dia harapkan. Tapi sekarang apa kenyataanya? saya bangkit, saya bisa, saya mampu, saya berhasil dan dapat mewujudkan.

Lalu bagaimana jika kalian menjadi saya, dengan kejahatan seperti itu? tindakan kita adalah membalas keburukannya dengan cara menyebarkan keburukan diri orang itu kah?
Tentunya kita belum merasa puas. Kita pun berteriak memarahi orang itu, ditambah keinginan memukul, menendang, ataupun tindakan lain yang lebih ekstrem.
Jujur pada diri sendiri. Kita sering tidak sadar pembalasan kita sudah melampaui batas. Kita membalas keburukan dengan cara yang lebih buruk.
Sekali kita dimarahi, kita membalas dengan berkali–kali memarahi. Sekali kita ditampar, kita membalasnya dengan menampar berkali–kali.
Rasa–rasanya, kita masih juga belum puas. Kita ingin menamparnya lagi, kita ingin menyakitinya dengan cara yang lebih sakit dan lebih sakit lagi.
Membalas keburukan dengan keburukan adalah kehinaan atas kehinaan. Derajat orang yang demikian adalah rendah, sama sahaja seperti membalas kedengkian dengan kedengkian.
Perkara yang melatari perkara itu adalah dendam dan bukan menegakkan keadilan.
Membalas keburukan dengan keburukan memang dapat membahagiakan hawa nafsu, Tetapi membalas keburukan dengan kebaikan adalah kemenangan manusia dihadapan manusia lain dan di hadapan Allah. 

Bersabar, bersabar dan bersabarlah..

Percayalah setiap apa yang berlaku pasti ada hikmah yang ingin Allah tunjukkan kepada kita. Kuasa Allah sudah terbukti pada saya, saya tidak perlu ngoyo, dan repot-repot untuk membalas kejahatan mereka. Karena pada kenyataanya Allah sudah menunjukkan keajaibanya yang dasyat pada kehidupan mereka seperti apa yang sudah diperbuat oleh mereka ke saya.
Apa yang perlu dibuat adalah sabar dan yakin bahwa semua itu akan datang pada kita, tepat pada masanya. Percayalah, Allah adalah segalanya.

"Apabila kamu membalas kejahatan, kamu perlu membalas kejahatan yang sama seperti yang ditimpakan kepada kamu dan apabila kamu bersabar, tindakan yang demikian itu adalah lebih baik untuk orang yang bersabar"  (An-Nahl ayat 126) 

Mendamaikan Jiwa

Sesukses apapun..
Setampan apapun..
Setinggi apapun titel yang disandang oleh seorang lelaki..
Tak ada artinya bila tidak dihiasi dengan akhlak yang baik.
Karena lelaki shalih itu.. adalah lelaki yang baik akhlaknya, santun perangainya, lembut tutur katanya.. terutama kepada istrinya. Sahabatnya yang paling dekat dalam hidupnya.
Sungguh, memiliki pasangan yang berakhlak mulia dengan perilaku yang selalu menyejukkan mata adalah satu di antara kenikmatan-kenikmatan dunia yang tidak ternilai oleh materi.
Bila ia menyukai sesuatu dari dirimu, akan bertambahlah cinta dan kasih sayangnya terhadapmu..
Bila suatu saat ia tidak menyukai sesuatu pada dirimu, maka ia akan bersabar, tetap memuliakan dan memberi pemakluman atas dirimu.
Ketika hiruk pikuk dunia begitu melelahkanmu, ia selalu ada di sisimu untuk bersandar. Meneduhkan hatimu dengan kesabaran dan keluasan hatinya.
Ketika ujian dan rintangan hidup datang menghampiri, ia selalu menguatkanmu dalam genggam tangannya. Meyakinkanmu untuk terus melangkah dan pantang menyerah.
Ketika engkau khilaf atau terlupa, ia selalu mengingatkanmu dengan nasehat yang penuh hikmah. Ia tidak rela engkau terperosok dalam jurang kesalahan, karena ia begitu mencintaimu.
Ketika engkau berada dalam kondisi terburukmu, ia selalu setia mendampingi, apapun yang terjadi. Karena ia ingin bersamamu tidak hanya di saat-saat terbaikmu, tapi juga di titik-titik kritis dalam hidupmu.
Dan itulah ujian cinta yang sesungguhnya..
Karena sesungguhnya ia adalah bagian dari dirimu, seperti engkau juga adalah bagian dari dirinya. Baginya, engkau adalah separuh dirinya yang lain.
Untuk engkau yang telah dikaruniai seorang suami yang shalih lagi bertaqwa…
Bersyukurlah dan berusahalah menunaikan hak-haknya dengan sebaik-baiknya. Karena tidak semua wanita seberuntung dirimu..
Untuk engkau yang masih menanti..
Cermatlah memperhatikan siapa laki-laki yang datang kepadamu. Berdo’alah.. Memohonlah kepada Dzat yang Maha Mengabulkan permohonan.
Selalu pantaskan diri untuk mendapatkan salah satu perhiasan dunia paling indah bagi seorang wanita, yaitu suami yang baik dan selalu memuliakannya..
Karena layaknya istri shalihah.. Suami yang shalih itu kenikmatan yang tak ternilai harganya bagi seorang muslimah.
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻨَﺎ ﻭَﺫُﺭِّﻳَّﺎﺗِﻨَﺎ ﻗُﺮَّﺓَ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻨَﺎ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ ﺇِﻣَﺎﻣًﺎ
“ Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang -orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon: 74)

Aug 13, 2015

Pernikahaan

Pernikahan adalah proses
Rumah adalah sekolah
Bukan untuk mencari atau menjadi yang sempurna …
Tapi untuk tumbuh menjadi lebih baik
Bersama-sama …
Insya Allahu Ta’ala …
“Jika seorang hamba menikah, maka sesungguhnya ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah untuk menyempurnakan sebagian yang lainnya. ” (Riwayat Baihaqi dengan sanad hasan)

Kenakalan Anak

Sekali Lagi tentang Kenakalan Anak
Tak akan menjadi kenakalan jika saat awal muncul gejala segera ditangani. Jika kenakalan dibiarkan, ia bahkan dapat menjadi kriminalitas. Perilaku nakal (challenging behavior) muncul karena perilaku anak yang tak sesuai dibiarkan saja, baik oleh orangtua maupun guru.


Kita memang tidak boleh menjuluki anak dengan sebutan nakal. Tapi memahami kenakalan itu sangat berbeda dengan menjuluki (apalagi mengolok). Sangat berbeda pula dengan menggunakan kata nakal untuk menekan anak agar patuh atau sekedar melampiaskan kekesalahan tanpa kendali.


Yang harus kita ingat adalah, kenakalan itu ada. Kenali sebab sebelum muncul. Tangani saat timbul gejala agar tidak berkembang serius. Perilaku yang tidak pantas akan berkembang dalam dua kemungkinan apabila dibiarkan: ke arah penyimpangan & puncaknya berupa abnormalitas; atau ke arah kenakalan yang puncaknya adalah kriminalitas. Dan yang terakhir ini terjadi di negeri kita. Bahkan di tingkat anak-anak.


Ironisnya, sampai pun terjadi kriminalitas (kejahatan) oleh remaja dan bahkan anak-anak, masih saja ada yang menganggap kenakalan tidak ada. Menganggap bahwa kenakalan itu benar-benar tidak ada menjadikan kita abai bahkan ketika perilaku anak sudah sangat buruk. Kita anggap wajar sehingga membiarkan. Padahal seharusnya kita benahi sedari awal. Bukankah ini yang kita temukan pada teladan kita? Bukankah kita dapati Rasulullah shallaLlahu ’alaihi wa sallam segera mengoreksi ketika ada anak yang makan dengan tidak tertib?


Kadang perilaku tidak patut itu muncul alamiah akibat rasa ingin tahu anak. Ini pun tetap perlu diluruskan dengan tetap menyadari itu wajar. Meluruskan perilaku yang tidak patut sangat berbeda dengan mencela, berbeda pula dengan menjatuhkan. Ini yang harus kita ingat.

Ibarat Kaca Yang Berdebu

Ia ibarat kaca yang berdebu..
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu..
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan..
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan

Ia sehalus sutera di awan..
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya..
Namun jangan terlalu memanjakannya

Tegurlah bila ia tersalah..
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya..
Terimalah ia dengan keikhlasan

Karena ia kaca yang berdebu..
Semoga kau temukan dirinya

Bercahayakan iman..

Rasa Yang Pas

Kecemburuan ibarat garam dalam cinta : Kalau kebanyakan akan jadi asin, kalau kurang, cinta terasa hambar. Rasa cemburu yang berlebihan merupakan pintu terjadinya cerai. 

Namun kurangnya rasa cemburu merupakan pintu terjadinya khianat. Sedangkan rasa cemburu yang pas, itulah pondasi istana cinta.

Bukan Hanya Tentang Cinta

Seiring bertambahnya usia pernikahan, cinta yang menggebu dan meluap-luap akan mulai meredup.. berganti rasa kasih sayang dan saling nyaman ketika berdekatan seperti sepasang sahabat.

Walau begitu, komitmen dan kesadaran akan tanggung jawab kita pada ikatan pernikahan yang telah dibuat mampu menjaganya tetap kukuh dan utuh.. Dan lagi, pernikahan dan rumah tangga tidak hanya melulu tentang cinta.

Umar Radliyallaahu ‘Anhu menasehati seseorang yang hendak menceraikan istrinya. “Kenapa engkau ingin menceraikan istrimu?”.

Dia menjawab, “Karena aku sudah tidak mencintainya.”

Maka Umar berkata, “Apakah setiap rumah tangga harus dibangun atas dasar cinta? Kalau memang begitu manakah pentingnya merawat cinta dan menahan kebencian?”

Aug 12, 2015

Mas Paijo Di Balik Fajar

Fajar dan Senja. Dua hal yang aku sukai. Dua hal yang sama-sama menawarkan indahnya cahaya matahari sebelum ia menampakkan atau menyembunyikan dirinya secara sempurna.

Aku menyukai Senja. Karena setelah senja, aku dapat menyaksikan langit menyuguhkan gemerlap bintang-bintang di malam hari. 

Namun sepertinya aku jauh lebih menyukai fajar. Karena setelah fajar saya dapat melihat dengan jelas bagamana dirimu mas paijo. Dirimu sebagai ciptaan tuhan yang paling bersinar diantara yang ada semesta alam ini.

Selamat pagi mas paijoku sayang.

Doa Diantara Pagi

parasmu melambung di langit subuh 
di ikuti angin dan kamu hilang 

sebut saja aku mahluk serakah 

yang ingin tidak ada angin di setiap pertemuan

tangan ini tak henti menyengadah meminta kamu
diantara hari hari 
tuhan ampuni setiap kalimat buruk di doa 
pintaku agar ada balasan bagi semua ini

rindu kian seronok mengikuti tutur lisan
yang menjorok dan selalu dimulai ketika 
asa ini rontok

Aug 11, 2015

Namanya Subuh

Namanya subuh
Ia datang bergaun dingin
Mengunjungi lelap insan

Namanya subuh
Ia datang memikul berkah Maha Rahman
Membagikan lembaran kehidupan

Namanya subuh
Sering dikunjungi kakek di suaru
Hening pekat selimuti subuh
Aku harus melantunkan seruan Rabbi walau parau

Namanya subuh
Tempat iman dipertaruhkan
Namanua subuh
Tempat hati dipertanyakan
Namanya subuh
Waktu aku dilahirkan

Semburat Cahaya Pagi

Ketika itu cahaya baru muncul separuh
Semburat nila mengawini langit pagi
Titisan fajar memasuki hari baru
Nyiur melambai pada potongan siluet
Hitam menuruni gradasi cerah
Membuka pagi dengan gema di langgar
Kakek tua memangku usia lanjut
Berjalan dengan tongkat
Tertatih menapaki setapak gang sempit
Menuju rumah Tuhannya
Begitu pagi
Begitu dingin
Begitu cinta
Begitu sempurna
Fajar tak hanya mampu melahirkan mentari
Ia mampu terbitkan cinta paling tulus
Cinta tanpa karena hanya untuk Dia
Cinta paling cinta
Terbit masih pagi
Cinta paling cinta

Aug 10, 2015

Dunia Maya Yang Menjerat Hati Klepek-Klepek

Sudah berulang kali dibahas, dumay itu bagai pisau bermata dua. memisahkan yang bersisian, atau menyatukan jarak antara seberang lautan. bisa juga mencerai beraikan cinta kasih, atau menyatukan yang telah lama tidak berjumpa.

Perkembangan teknologi memang ibarat pisau bermata dua. Bermanfaat atau tidak, tergantung bagaimana bijak kita menggunakannya. Ramainya fenomena sosial media, membuat dinding pembatas antara pria dan wanita semakin tipis. Bermudah-mudahan saling sapa dan melempar senyum walau hanya diwakili oleh tanda baca berbentuk emoticon. Sampai hilangnya rasa malu sebagian manusia, yang mengaku paham bagaimana menjaga batasan dalam bergaul dengan lawan jenis.

Dulu waktu awal jaman Facebook saya ingat betul pernah ada laki-laki (abal-abal) yang iseng mencoba menebar pesona (baca: gombal) lewat inbox. Dia bermaksud curhat soal masalah dalam kehidupannya, setelah sebelumnya mencoba melambungkan hati saya dengan pujian atas tulisan-tulisan saya di status dan deskripsi profil. Istilah kerennya jaman sekarang, modus.

"Sungguh aku salut dengan kepribadianmu, tulisan statusmu begitu cantik dan romantis"

*Ow ya? Tau dari mana tentang saya mas?  Emang mantengin keseharian saya 24 jam penuh? Kalah dong hansip komplek. Biasa aja kale tulisan saya.

“Bolehkah saya minta saranmu cantik, mengenai sebuah masalah yang aku hadapi saat ini?”


*Kenapa minta saran sama saya? Emang saya ustadzah guru hebat ta?

“Bla bla bla..”


* Ok. End chat.
  
Bahkan ketika dia tahu saya sudah bersama dengan mas paijo (entah tahu darimana, karena saya tidak pernah memberitahunya), ada sebuah SMS mampir ke ponsel saya.

 "Beruntung sekali laki-laki yang mendapatkanmu wong ayu"

Dipuji sedemikian rupa, alih-alih membuat saya merasa melayang dan tersanjung, justru tiba-tiba perut ini terasa mual. Pengen muntah, dia pikir saya suka kale ye, dia kira saya seneng dipuji sama tuh orang, ihh...amit-amit jabang baby. Dan rasanya waktu itu dulu pengen cepet-cepet resmi nikah biar nggak ada lagi yang nggangguin. 


“Siapa sih yang hari gini nggak punya Facebook?”. helloooo..., Dari kakek nenek sampai anak balita aja punya. Tentu yang membuatkan ibu atau ayahnya, ya .

Pertemanan di Facebook saya dulu tidak saya batasi dengan ketat, sampai teman-teman sekolah dulu, ikut meramaikan news feed saya kala itu. Sampai suatu saat ada seorang laki-laki yang mengomentari status saya dengan agak berlebihan. Saya pun waktu itu menanggapinya, walau hanya sekadarnya saja. Tanpa diduga, Eh, mas paijo menyampaikan keberatannya. Ya, walau dengan sedikit malu-malu, ya gak marah juga sih mas paijonya, karena emang bukan tipe pemarah, tapi ya gitu, Ehem, ada yang cemburu rupanya, sodarah-sodarah..hehehe...

Di satu sisi, saya merasa yang saya lakukan nggak salah. Wong cuma ngobrol biasa aja kok, saya juga nggak ada feeling apa-apa ke mereka itu. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin sayanya memang biasa aja, tapi bagaimana bila lawan bicara saya justru merasa tidak biasa? Nah loh. Dan yang paling penting, ada seseorang yang hati dan perasaannya wajib saya jaga, yaitu mas paijo tercinta. Thanks for reminding me, Dear..

Sejak itu saya mulai membatasi interaksi dengan lawan jenis di sosial media manapun.  Facebook maupun Twitter saya musnahkan alias menonaktifkan akun Facebook. Tidak ada rasa penyesalan sedikitpun sampai detik ini. Yang ada saya tenang, damai, dan tentram menjalani hidup bersama mas paijo. Bagi saya yang terpenting adalah mas paijo.

Yang namanya modus, penggoda, buaya darat, genit dan orang iseng, tidak akan pernah melihat itu milik siapa dan siapa. Asal keinginanya tercapai. 

Beberapa minggu yang lalu saya di invite seorang artis laki-laki, saya langsung laporan ke mas paijo, diterima berteman atau tidak buat saya tergantung mas paijo, sekalipun dia itu artis terkenal dan kata orang dia artis beken, saya wajib menyampaikan ke mas paijo.

Bukanya saya gak bisa mengambil keputusan, karena bagi saya ini lawan jenis, bahaya cinttt....serem, hehe..., jadi menunggu persetujuanya mas paijo, karena masalah sekecil apapun saya dan mas paijo selalu menyampaikan, kita obrolkan dan tidak ada yang kita sembunyikan. Mungkin bagi orang lain kita ini lebay, tapi bagi saya dan mas paijo, ini akan membuat kita tentram dan damai. 

Akirnya saya di ijinkan mas paijo berteman di kontak bbm dengan artis itu, setiap obrolan bbm dengan artis itu selalu saya sampaikan ke mas paijo, dan pada akirnya artis itu bbm sudah tidak wajar alias kurang ngajar ke saya. Dia pikir saya sama dengan perempuan-perempuan yang sudah pernah sama artis itu. Rayuanya makk....rayuan nyiur dipantai melambai-lambai, di iming-imingin duwit satu M,(ember kalee), emng tampang saya tampang duwit ta, (sak karepe udele dewe ae) menghargai perempuan dengan duwit, kalau itu perempuan lain yang baca bisa bikin klepek-klepek kale ye..., persis seperti syair lagunya. Sedangkan saya di bbm dengan artis itu, dengan rayuan yang bisa bikin melayang-layang, saya bukanya klepek-klepek tapi kepengen muntah, eneng karena mules. 

Bukanya saya jatuh cinta sama artis itu, tapi saya tambah semakin jatuh cinta sama mas paijoku sayang, semakin saya digodain, dan diisengin sama buaya darat edan, cinta saya ke mas paijo semakin besar dan tambah.

Nah, berapa banyak kemaksiatan yang berawal dari Facebook dan sosial media lainnya? Berawal dari kekaguman terhadap apa yang ditampilkan, kemudian rasa kagum itu berkembang menjadi rasa cinta. Karena penasaran akhirnya berjanji untuk bertemu, tertarik secara fisik, falling in love, kemudian…. (isi sendiri).

Berapa banyak rumah tangga yang porak poranda dihantam badai perselingkuhan yang penyebabnya adalah kurang terjaganya hijab antara laki-laki dan perempuan di dunia maya? Dari like, turun ke hati, lari ke inbox, lalu ke BBM, kemudian saling bertemu..
 
Berapa banyak yang merasa tertipu dengan bagusnya status, banyaknya like dan komentar sampai membayangkan, “Coba seandainya suami atau istriku seperti dia.. Sudah shalihah, pintar, ramah, pandai masak, enak diajak ngobrol, pengertian, bijaksana.. bla bla bla..”.

Dan sederet pesona lainnya, yang terus dihiasi oleh syaithan agar terasa indah dipandang mata, yang membuat hati kita terpikat dan lupa bahwa di sana, ada seseorang yang telah Allah halalkan untuk kita.

Lupa siapa yang menyiapkan secangkir kopi untuk kita setiap pagi, siapa yang telah menjaga harta kita, mengurus rumah dan anak-anak kita selama hampir 24 jam non stop ketika kita keluar untuk bekerja. Lupa siapa yang bekerja keras demi tercukupinya nafkah, siapa yang setia mendampingi kita dari bawah..

Lupa, siapa pasangan hidup yang telah Allah halalkan dalam sebuah ikatan yang kuat, mitsaqan ghaliza. Yang keberadaannya di sisi kita saat ini, lebih pantas untuk disyukuri. Yang telah kita pilih untuk bersama-sama mengarungi bahtera kehidupan, lengkap dengan segala pasang surutnya..

Hati ini lemah, sedang fitnah menyambar-nyambar. Nggak ada yang bisa menjamin bahwa kita nggak akan terpikat pada pesona lawan jenis di dunia maya. Sepandai-pandainya kita menutup celah, syaithan lebih lihai memasang perangkap dan menghiasi kemaksiatan dengan berbagai bungkus yang seolah “syar’i”.

Hati-hati.. Belum tentu dia yang kita kagumi tulisan-tulisannya, sebaik apa yang kita sangka. Banyaknya pengikut, komentar dan likers bukan jaminan keshalihan seseorang. Banyak laki-laki dan perempuan  gadungan akun abal-abal alias KW mencari mangsa di sosial media. Jangan mudah terpedaya.

Carilah jodoh di tempat yang baik, bukan di dunia maya yang setiap orang bisa memalsukan diri menjadi siapapun yang diinginkannya. Telitilah sebelum tertipu dan menyesal di kemudian hari.

Bagi saya kesetiaan yang sebenarnya lahir dari hati kita sendiri, mau setia atau tidak tergantung hati kita, karena manusia selalu ingin yang lebih dan lebih. Jadi kalau kita selalu mau bersyukur, saya yakin kita selalu akan setia dengan satu pasangan yang kita cintai sampai nanti.
(InsyaAllah, Amin).

Semoga Allah senantiasa menjaga kita, suami , anak-anak dan keluarga kita dari bermacam fitnah wanita, harta dan tahta baik di dunia maya maupun nyata.

Aku Merindu

Aku merindu
Retas-retas rautmu mengepul riang
Bahkan embun bening mengukir namamu pada bingkai jendela subuh
Setangkup doa bersemayam namamu terungkap lisan
Secerca hangat mentari memberimu senyuman polos
Kau masih kurindu dengan penuh sadar 


Aku merindu
Guratan garis wajahmu membentur tembok
Pecah gemah suara tawamu mengakar lantai
Aroma khas tengkukmu mendesah resah
Aku membayangkanmu setengah tidur 


Aku merindu
Kubangan kabut menyeret lukisan senyummu
Dingin terendus hidung membuatnya merah
Dan kau menghilang serupa kabut
Lalu hatiku dingin membeku gigil
Aku tertidur dalam rindu 


Aku merindu

Kabut Rindu Mas Paijo

Rindu itu.. terkadang menjadi sesuatu hal yang sangat KEJAM.
ia bisa membuat yang selama ini kuat bertahan menjadi lelah..
mampu membuat yang telah melupakan menjadi menangis melawan perihnya, kembali mengenang.

Sampai sekarang dan detik ini mas paijo ada dihatiku, harapan kita selalu baik-baik saja, dengan Segala semogaku, kau selalu menjadi barisan paling awal yang tak pernah lelah kupanjatkan untuk selalu baik-baik saja. Aku tau kau selalu merindukanku sampai hari ini. 
Aku terkadang tersenyum sendiri, membayangkan rinduku padamu berbalas hari ini. Tidak, aku tidak bermimpi. 
Aku hanya menyelipkan satu harap diantara tulus doa yang kupanjatkan.

Tidak ada yang lebih membahagiakan selain dibalas rindu olehmu. 
Ah, ngomong-ngomong tentang rindu, biar semesta saja yang menampung rinduku sementara, karena terlalu berlebihan rindu yang ada, sebelum rindu seluruhnya tumpah padamu. 
Aku merindukanmu.

Bagaimana ini? Sepertinya, aku benar-benar sudah tidak tahan menyimpannya sendiri. 
Aku merindukanmu, ah lebih tepatnya, aku kangen banget nih...ihh..., Kau bisa melihatnya, bukan.
Aku mencintaimu mas paijo.

Sebuah ungkapan. 
Aku tidak memakai tanda seru diakhir kalimatku, karena aku ingin kita sama-sama mempunyai rasa yang sama sepertiku. 
Aku tidak bertanya, bukankah tidak ada tanda tanya di akhir kalimatku tadi? Mas paijo, tenang saja. 
Berbalas pasti rindumu, biar itu jadi urusan hatiku dan semesta. 
Biar itu jadi beban waktu, aku pasti membalas rindumu sayang.

Ah, jangan melihatku seperti itu donk mas paijo.... 
Aku mencintaimu, itu sudah berarti segalanya yang bisa kulakukan padamu. 
Itu akan seperti lingkaran. Setelah aku mengatakannya, akan bersambung selamanya, tanpa titik ujung yang bisa mengakhirinya. 
Apa kau percaya, jika aku mengatakan, bahwa kau adalah cinta hatiku. Terkadang, aku pernah berpikir, mengapa harus kau yang jadi cinta hatiku. 
Karena aku tau jawabannya, karena aku bahagia bersamamu.

Terima kasih, hari-hari yang tenang setelah aku mengatakannya padamu. Kau, tidak perlu khawatir apa aku akan berubah setalah ini atau tidak. Kau bisa melihatnya nanti.
Sampai kapanpun hanya mas paijo yang terbaik ada dihatiku...

Selamat menikmati hari ini mas paijo, kamu yang sudah benar-benar menjatuhkanku pada cinta yang sama setiap kali.

I love you...

Aug 9, 2015

Aku Mencintaimu Mas Paijo

Aku mencintaimu dengan begitu saja
Seperti malam terganti fajar, seperti senja mengantarkan bulan
Begitu saja

Aku mencintaimu dengan tidak sengaja
Seperti mentari memeluk awan selepas hujan
Mencipta dispersi warna-warni yang kau sebut pelangi

Aku mencintaimu dengan apa adanya
Selugu ombak yang bergerak bersama angin
meleburnya dalam gejolak, meski akhirnya terhempas

Aku mencintaimu tanpa banyak bicara
Sehening gelap yang tak pernah sempat berucap selamat tinggal
Pada cahaya, yang menjadikannya tak ada

Aku mencintaimu dengan cara yang tak biasa
Seperti cuaca yang tak pernah sama
Dirancang sempurna untuk setiap hari yang luar biasa

Aku mencintaimu mas paijo…
Itu saja… 

Cinta Pagi Milik Kita Sayang

Cinta, ini bukan matahari sebab ia tak setia ketika malam datang ia pergi
Cinta, bukan juga pagi yang hilang di ufuk timur
Cinta, bukan pula seperti ombak, yang desirnya hanya dapat kau rasakan saat pasang
Cinta bagiku seperti udara yang sejuk aku nikmati dipagi ini, yang akan terus mengaliri setiap pori pori ditubuh, yang membuat hidup sehingga memberikan warna untuk hariku menjadi tawa dan ceria ku dalam suka dan bahagia....

Kita sudah melewati malam bercengkerama begitu mesra sayang. 
Kaubangkitkan kesadaran atas kebimbangan-kebimbangan yang disengaja.
Juga mengenai keresahan-keresahan bikinan mereka.

Tapi pagi aku bahagia dan sangat bahagia
wanita mana yang tak suka jika pasangannya selalu membuatnya semakin jatuh cinta, untukmu mas paijo sayangku, selamat pagi. duduklah disampingku akan aku ceritakan bagaimana beruntungnya aku memilikimu..

Selamat pagi mas paijoku sayang....


Hidayah

Sempat merasakan hidayah datang tiba-tiba,
Bahagia rasanya,
Seakan hidup semakin mendekati-Nya,
Hinggu suatu ketika,
Tibalah waktunya,
Hati mulai berubah dan berbeda,
Istiqomah menjadi semena-mena.


Jangan,
Jangan biarkan langkah tertahan,
Tahukah sekarang kita bersama-sama membawa sepeda kehidupan,
Agar sampai menuju akhir dari sebuah perjalanan,
Mari kita terus gerakkan,
Jangan didiamkan.


Godaan dan ujian itu kawan perjalanan,
Jangan dihiraukan,
Mereka ada untuk mewarnai langkah perubahan,
Namun jangan terlena dan terbawa keadaan,
Hingga membuat langkah taat berhenti lama nian.


Terus.. terus saja gerakkan,
Terus saja semangat dikuatkan,
Hingga menuju puncak kemenangan,
Percayalah jalan menanjak ini menuju kebaikan,
Karena Allah sudah menjaminnya di Al-Qur'an.


Mari.. mari kita istiqomahkan bersama,
Setiap perubahan kebaikan jiwa dan raga,
Jangan berhenti bagaimana pun caranya,
Berat kayuhan hidup demi mencapai puncak bahagia jiwa,
Apalagi jika bukan surga-Nya.

Jangan lupa bersyukur hari ini

Seremoni Subuh

Datanglah padaku dengan segala kerendahan hatiku, segala ketenangan jiwaku, aku menyambutmu

Sebagai lagu, sebagai rindu, sebagai sesuatu yang membawaku jauh ke langit ke tujuh

yang bermakna, yang bercerita, yang memberikan kata

Nafasku ada di sini, bersama wewangian untuk kedatanganmu

Penuh dengan irama-irama dan gumam-gumam kelam namun menghujam dalam, membikin diam

dan biarlah matahari melangkahkan pasti

dan biarlah sang embun mengendap dengan anggun

Kau tetaplah Engkau dengan segenap semilir angin, rintik hujan, terik menarik, dan senyuman-senyuman serta kemarahan demi kemarahan yang diteriakkan manusia sepanjang zaman

Kau adalah keabadian dan aku mencarimu, dalam suatu penantian panjang
yang datang adalah yang datang, memberi kesan, lalu menghilang

Lantas apatah lagi yang sanggup dikatakan waktu?

Selain luka demi luka yang tertorah karena janji-janji menjelma sia-sia

Aku Rindu