Aug 9, 2015

Seremoni Subuh

Datanglah padaku dengan segala kerendahan hatiku, segala ketenangan jiwaku, aku menyambutmu

Sebagai lagu, sebagai rindu, sebagai sesuatu yang membawaku jauh ke langit ke tujuh

yang bermakna, yang bercerita, yang memberikan kata

Nafasku ada di sini, bersama wewangian untuk kedatanganmu

Penuh dengan irama-irama dan gumam-gumam kelam namun menghujam dalam, membikin diam

dan biarlah matahari melangkahkan pasti

dan biarlah sang embun mengendap dengan anggun

Kau tetaplah Engkau dengan segenap semilir angin, rintik hujan, terik menarik, dan senyuman-senyuman serta kemarahan demi kemarahan yang diteriakkan manusia sepanjang zaman

Kau adalah keabadian dan aku mencarimu, dalam suatu penantian panjang
yang datang adalah yang datang, memberi kesan, lalu menghilang

Lantas apatah lagi yang sanggup dikatakan waktu?

Selain luka demi luka yang tertorah karena janji-janji menjelma sia-sia

Aku Rindu