Aug 11, 2015

Semburat Cahaya Pagi

Ketika itu cahaya baru muncul separuh
Semburat nila mengawini langit pagi
Titisan fajar memasuki hari baru
Nyiur melambai pada potongan siluet
Hitam menuruni gradasi cerah
Membuka pagi dengan gema di langgar
Kakek tua memangku usia lanjut
Berjalan dengan tongkat
Tertatih menapaki setapak gang sempit
Menuju rumah Tuhannya
Begitu pagi
Begitu dingin
Begitu cinta
Begitu sempurna
Fajar tak hanya mampu melahirkan mentari
Ia mampu terbitkan cinta paling tulus
Cinta tanpa karena hanya untuk Dia
Cinta paling cinta
Terbit masih pagi
Cinta paling cinta

Aku Rindu