Nov 6, 2015

Tidak Perlu Sempurna Untuk Menikah

Anda masih lajang dan belum menikah? Anda merasa kesulitan menemukan calon pendamping hidup Anda? Sudah sekian lama Anda berusaha mendapatkan calon jodoh sesuai kriteria, namun belum juga menemukannya? Saran saya: sesuaikan kriteria Anda. Kesulitan itu terjadi, mungkin karena Anda berharap hadirnya calon pasangan hidup yang sempurna, tanpa cacat, sesuai dengan harapan ideal Anda.
Berikut beberapa tips bagi Anda yang tengah mencari calon jodoh atau yang tengah berproses menuju pernikahan.

1. Berusaha Mendapatkan Jodoh Terbaik

Tentu saja Anda wajib berusaha untuk mendapatkan jodoh yang terbaik bagi dunia dan akhirat Anda. Tidak boleh sembarangan dalam memilih jodoh, karena menikah adalah untuk selamanya. Tidak untuk waktu yang terbatas. Maka pilih calon jodoh dengan kriteria utama kebaikan agama atau akhlak, bukan semata-mata soal kecantikan, ketampanan, kekayaan, ataupun status sosial.

2. Segera Ambil Keputusan

Menikah adalah bab mengambil keputusan, setelah Anda melakukan proses pencarian. Jangan berharap mendapatkan seseorang yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Tidak ada manusia sempurna, selalu ada kekurangannya. Jika Anda melihat gadis cantik, di tempat lain juga ada gadis yang lebih cantik. Jika Anda tertarik pemuda tampan, di tempat lain juga ada pemuda yang lebih tampan.

Lakukan musyawarah dengan orang-orang salih tentang pilihan Anda, kemudian lakukan pula istikharah. Ambil kemantapan, dan segera ambil keputusan.

3. Pasangan Hidup Adalah Sahabat

Anda tidak memerlukan orang yang sempurna untuk menjadi pasangan hidup Anda. Yang Anda perlukan hanyalah seseorang yang bersedia menemani Anda, mengerti diri Anda, bisa menerima kondisi Anda, mau menjadi sahabat Anda dalam suka dan duka, mau melewati hidup bersama dalam segala keadaannya. Anda tidak memerlukan seseorang yang sempurna untuk menjadi suami atau istri, karena memang tidak ada lelaki sempurna, tidak ada perempuan sempurna.

4. Terima Kekurangannya

Siapa pun yang Anda pilih untuk menjadi pendamping hidup, ia selalu memiliki kekurangan. Sebagaimana Anda pun memiliki kekurangan. Maka jangan pernah berharap kesempurnaan dari manusia. Setelah melakukan usaha memilih calon jodoh terbaik, kemudian sudah anda ambil keputusan untuk menikah dengannya, maka terimalah ia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jangan menyesal menikah dengannya, ketika kelak Anda menemukan sisi kekurangan yang belum Anda lihat sekarang.

5. Proses Menjadi Lebih Baik

Yang Anda perlukan adalah kesediaan untuk berproses bersama pasangan untuk menjadi diri yang lebih baik. Dari waktu ke waktu, Anda selalu mengusahakan perbaikan, demikian pula pasangan Anda. Seseorang bisa saja memiliki masa lalu yang tidak baik, namun toh itu sudah berlalu. Yang paling penting adalah menoreh sejarah baru yang lebih baik pada masa sekarang dan yang akan datang.

6. Optimis Menghadapi Masa Depan

Setelah menikah, fokuslah menata hidup Anda di masa kini dan masa mendatang. Jangan terbelenggu oleh masa lalu. Masa depan Anda masih panjang membentang, lakukan berbagai usaha untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kehidupan keluarga yang berkah, kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Raihlah surga dunia dan surga akhirat bersama pasangan Anda.

7. Bersama Menghadapi Permasalahan

Dalam kehidupan berumah tangga, pasti akan dijumpai konflik, pertengkaran, permasalahan dan tantangan kehidupan. Jangan takut dan khawatir dengan berbagai persoalan dan tantangan kehidupan. Tersenyumlah menghadapi hari-hari berat yang akan Anda lalui. Yang paling penting, Anda selalu bergandengan tangan bersama pasangan, melewati badai bersama-sama, menghadapi ganasnya tantangan kehidupan bersama-sama.

8. Kuatkan Ikatan dengan Tuhan

Sebagai insan beriman, Anda telah memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang mencintai Anda karena Allah. Bisa menemani Anda dalam kehidupan berumah tangga karena Allah. Bisa membahagiakan Anda karena Allah. Maka, kuatkan ikatan keluarga Anda dengan Allah. Jangan pernah terlepas dari ikatan dengan-Nya. Karena hanya Ia yang akan bisa menyelamatkan Anda, hanya Ia yang akan bisa memberi pertolongan kepada Anda.

9. Nikmati Kebahagiaan Anda

Kehidupan berumah tangga pasti ada masa-masa pahit dan getirnya, pasti menghadapi ketegangannya. Bersabarlah dengan itu semua. Karena hidup berumah tangga memang memiliki aneka rasa. Kadang manis, kadang pahit, kadang getir, kadang menegangkan, kadang menyenangkan. Semua pasti akan Anda hadapi dan Anda alami. Nikmati saja semua rasanya, Anda akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya bila mampu menikmati aneka rasa hidup berumah tangga.

10. Berikan Kontribusi Kebaikan

Hidup kita bukan hanya untuk diri kita, namun kita dituntut untuk peduli dan berbagi dengan sesama. Berikan kontribusi kebaikan bagi masyarakat sekitar, berikan kebahagiaan bagi keluarga besar, berikan kebaikan bagi bangsa dan negara. Hidup kita akan sangat pendek jika hanya berpikir untuk diri sendiri, namun akan sangat panjang apabila mau peduli dan berbagi. Kebahagiaan hakiki itu dalam memberi, bukan dalam menerima pemberian.

Hidup Itu Simple

Ada seorang pemuda yang ingin mengeluh karena hidupnya dilingkari oleh masalah,beban dipundaknya kian berat. Maka datanglah dia pada seorang kakek tua yang bijak. Sesampai dirumah sang kakek,pemuda itupun langsung menceritakan permasalahan-permasalahan hidup. "kek,hidupku selalu dilingkupi oleh masalah,rencana-rencana yang telah kupersiapkan dari kecil kini hanya tinggal sebuah rencana,tidak menjadi kenyataan. 

Hatiku,tempat dimana ku merekam pun selalu merekam kesulitan-kesulitan yang akhirnya saat ini hatikupun rusak. Doa dimana tempatku mengharap, malah menghancurkan diriku,karena harapan tak selalu terwujud" Sang kakek bukannya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sang pemuda malah menyuruhnya membersihkan lingkungan rumah sang kakek. "nak, di blakang rumah sudah sangat kotor oleh rumput-rumput liar, bersihkanlah dengan sapu. Kemudian ambilah sapu lidi untuk membersihkan bak mandi, sehabis itu bersihkan lantai ini dengan sabit." perintah sang kakek pada pemuda itu. Dengan penuh kebingungan sang pemuda melaksanakan perintah sang kakek. Beberapa waktu kemudian sang kakek memandangi pemuda yang masih terlihat membersihkan rumput dengan lidi,membersihkan bak mandi dengan sapu lidi, membersihkan lantai dengan sabit. Setelah terlihat capek sang kakek mendekat dan berkat; " Setiap masalah punya tujuan sendiri-sendiri, sama seperti halnya kamu membersihkan lingkungan rumahku tadi. 

Bukankah engkau tidak bisa membersihkan rumput dengan sapu,bak mandi dengan sapu lidi dan membersihkan lantai dengan sabit, begitupun dengan setiap masalah, bersihkan fikiranmu agar mampu menyelesaikan setiap permasalahan logika, bersihkan hatimu agar mampu merekam sesuatu yang bersih dan juga bersihkanlah doamu, agar setiap doa dapat tercapai??" 

Kemudian sang pemuda berkata:

“terimakasih kek, saya sangat puas sekali”

Note :

Sering kita dengan segala kepintaran akan hidup kemudian ingin mendekte takdir. Ramalan,terkaan,dugaan dan entah apa sebutan yang lain yang ingin memposisikan diri sebagai kejadian di masa depan. Saya memposisikan itu sebagai sampah,iman kita pada yang seperti itu dinilai lebih berbobot dari pada iman kita pada takdirNYA. Jalanilah yang ada tanpa harus mendekte. Jika permasalahan itu mampu kita fikir,fikirkanlah. Jika memang permasalahan itu hanya mampu kita jalani,jalanilah dan itu akan lebih mendidik hatimu. Hidup ini simple, Jangan diperumit.

Memperbaiki Diri

Pada dirimu sendiri jangan pernah berhenti memperbaikinya, karena dengan memperbaiki dirimu hari ini kau juga telah memperbaiki keturunanmu esok hari dengan memiliki orangtua sepertimu. Jangan pernah pula merasa kau telah lebih baik dari yang lain, karena dari sana sejatinya kau telah menjatuhkan dirimu sendiri pada penyakit hati yang entah kapan kau bisa sembuhkan.

Pada doa-doamu sehabis solat lima waktu, jangan pernah berhenti memohon pada Tuhan untuk selalu membuat kau teguh pada cara-cara yang ditunjukkan Tuhan untuk menantikan dia, karena kau tak pernah tau orang seperti apa yang akan Tuhan hadiahkan padamu akan kesabaranmu.

Pada sujud-sujud panjangmu di sepertiga malam, jangan pernah berhenti meyakini bahwa Tuhan memperhatikan kesungguhanmu mendekat pada-Nya. Karena Tuhan akan mendekatkanmu pada orang yang juga mendekat pada-Nya.

Pada setiap hari yang kau lalui, teruslah bertumbuh menjadi sebaik-baiknya hadiah dan jawaban dari doa seseorang. Jngan pernah berhenti meyakini kau akan dipertemukan dengan ia yang kau nantikan dengan penuh harap pada Tuhan, bila tidak dipertemukan hari ini, mungkin besok.

Nov 5, 2015

Menjalani Pilihan

Kita sedang menjalani pilihan yang dipilihkan. Melalui ilham, melalui kecenderungan, melalui doa-doa kita yang menguatkan. Karena yang sedang kita jalani ini mengandung konsekuensi, suatu risiko atas pilihan tersebut.

Rintangan apapun, lalui seperti air mengalir. Sebab muara pilihan ini bukanlah impian kita yang kemudian menjadi nyata, harapan kita yang kemudian terwujud. Seperti air yang mengalir, ada yang sampai ke muara, sampai ke citanya di lautan. Ada yang tertahan di atas tanah. Tapi kita tahu ia menguap ke atas untuk menjadi hujan. Suatu hari bukan tidak mungkin ia jatuh di lautan, sebagai hujan.

Ada banyak kemungkinan untuk menuju tujuan, sepanjang kita percaya bahwa Tuhan tidak akan berhenti untuk ikut campur dalam setiap urusan. Jangan lupa menyertakan-Nya dalam setiap langkah kita. Biar kita terbimbing.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Perempuan Baik

Perempuan adalah yang paling dalam perasaannya, ketika ia jatuh cinta pun ketika ia terluka. Tak pernah ada yang tau seberapa dalam ia jatuh pada perasaannya bahkan dirinya sendiri, tak pernah ada yang mau tau seberapa dalam ia terluka bahkan dirinya sendiri. Perempuan, yang paling dalam perasaannya bahkan hingga tersembunyi.

Sulit buatmu untuk dapat mendekati perempuan yang pandai menjaga dirinya dan hatinya. Ia kunci rapat-rapat segal hal yang melebihi batasannya, ia menolak semua ajakan yang dapat membuat hatinya rusak. Ia jauhkan dirinya dari segala hal yang bisa membuat dirinya jatuh ke dalam perasaannya sendiri. Karena sekali jatuh, tak ada yang dapat menolong.

Namun sekali ia jatuh,

Ia dekap namamu selalu dalam doanya, benar-benar berdoa pada Tuhan agar kau selalu dijaga Tuhan siang dan malam. Ia benar-benar akan jatuh sejatuh-jatuhnya pada engkau, bahkan cita-citanya untuk bersamamu bukan hanya sampai ajal memisahkan, tapi sampai bertemu di akhirat sana, kekal di dalamnya.

Karena perempuan yang menangis, tak pernah menyalahkan siapapun atas tangisannya. Ia hanya menyesali dirinya sendiri, yang jatuh pada perasaannya sendiri sebab kau, orang yang tak bisa menghargai dan membimbing ia dengan baik.

Selamat menemukan perempuan yang baik.

Mas Paijo Menungguku Di Sana...

Ada yang menungguku diujung sana, disana tempat biasanya saya berduaan dengannya, membuat aku ingin cepat sampai kesana. 
Aku akan berlari menuju kesana, namun kau tau jalan menuju sana tak semudah yang selalu kau dan aku bayangkan, ada kalanya aku harus berhenti sejenak mengumpulkan bekal untuk melanjutkan perjalanan ini. 

Atau mungkin aku ditakdirkan bertemu dengan banyak orang untuk sekedar mengambil pelajaran darinya, namun kau tenang saja. Aku sedang menujumu sayang.

Ada yang menungguku diujung sana, kudengar kau juga tak kalah payah dalam penantianmu. Resah tentang kapankah yang ditunggu akan datang, namun kau tetap saja percaya bahwa aku akan datang.

Ada yang menungguku diujung sana, yang telah menyiapkan perapian hangat dan rumah yang nyaman serta secangkir coklat panas kesukaanku. Lihatlah kau sangat baik, membuat aku ingin segera sampai disana.

Ada yang menungguku diujung sana, yang dalam penantiannya tetap berdoa pada Tuhan agar aku diberikan segala yang terbaik pada hidupku, dan dipertemukan dengannya.

Aku tau ada yang menungguku disana, disana tempat yang paling terindah aku dan mas paijo selalu menghabiskan waktu berdua, dan membuat aku ingin cepat sampai.

Nov 4, 2015

Dalam Puisi Kita Bercumbu

kutemukan puisi yang hanya bisa mematung
terdiam membisu tenggelam dalam bingung
puisi ini telah membuat hidupku terpasung
dengan janjinya yang membuatku terkurung


aku benci baitnya yang hampa tanpa makna
mengaliri setiap jengkal raga tanpa cita rasa
tak pandai ia merangkai indah kalimat cinta
membuat kuterluka dalam setiap rengkuhnya


kini kutemukan puisi yang terus mainkan melodi
basuh luka hangatkan jiwa dengan nada harmoni
sentuh kalbu penuh rindu jalin rapi temali batin
seolah janjikan indah syair di kehidupan yang lain


betapa ingin kunikmati geliat rima bait puisi
kuhayati setiap lariknya dalam hasrat menggebu
kureguk manis aksara kembali merahkan nadi
hingga tandas terkuras dalam binal cumbu rayu


dalam jalinan kata indah gairah kuat menyatu
menguntai keinginan yang tak kan terhentikan
setiap ungkapan hasrat penuh makna padu
membuncah gelegak rindu raga terpadukan


saling rengkuh satu dalam pagut kata mesra
memeluk kehangatan ungkap sejatinya cinta
lupakan semua goresan kata lama tanpa makna
nikmati keindahan sanjung tulus penuh pesona


gairah senantiasa mengalir dalam bait kerinduan
harapku puisi ini hadirkan asmara di peraduan
aku dan engkau mempelaiku dalam erat pelukan
tak ingin lepaskan jalinan syair indah kehidupan


puisi ini telah satukan dua hati yang berbeda
tuk bercumbu saling mengisi kekosongan rasa
asa dan cinta telah abaikan segala rintangan
sadari tak ada yang salah kita ingin kebahagiaan

Bijaklah Pada Masa Lalu

Setiap manusia pasti memiliki masa lalunya masing-masing. Ada yang baik, ada yang buruk, manis, pahit, lucu, menyebalkan, sedih, tangis, tawa dan berbagai rasa lainnya. Mungkin kita sering mengingat setiap masa lalu diri sendiri bahkan mungkin masa lalu orang lain. Ada yang suka mengingat masa lalu yang baik, terkadang senyum-senyum sendiri membayangkannya. Lalu ada juga yang suka mengingat masa lalunya yang kelam dan suram, terkadang tidak ingin memaafkan masa lalu itu dan bahkan sampai ada yang menangisinya.

Ketahuilah, apapun itu rasanya, apapun itu warnanya, baik, buruk, susah, senang, sedih, bahagia, tangis, tawa, cerah, suram, putih, kelabu, hingga me-ji-ku-hi-bi-ni-u, jika itu hanya sebuah masa lalu maka pertanyaanya apakah perlu di tangisi? apakah perlu disesali? dan apakah perlu dikesali?Jika pada akhirnya hanya karena kita sebegitu ‘memperdulikan’ masa lalu malah membuat kita sulit untuk move on, sulit untuk memaafkan dan sulit menjadi lebih baik dari masa lalu??Jawaban itu ada pada dirimu. Kebijaksanaan dirimulah yang memiliki.

Maka jawablah dengan hatimu dan bijaklah terhadap masa lalu mu...

Bener lan Pener

Bener adalah tentang syari'at, suatu hukum yang diciptakan untuk sebuah keteraturan dan keselarasan hidup.

Namun ada nilai yang lebih tinggi dari sebuah ke'bener'an, yaitu 'pener'.
Budaya jawa mengajarkan 'wong bener durung mesti pener,tapi wong pener mesti bener'.

Contoh, ketika aku rajin memberi sedekah disini secara syari'at aku sudah bener dan aku berhak dinamakan orang baik dan dermawan.

Tapi jika aku menceritakan kepada siapapun tentang sedekah itu, maka bener itu jadi batal,karena menceritakan tentang amal baik menyalahi kodrat keikhlasan, terlebih jika niatku bersedekah hanya untuk 'cerita', itu sudah menyalahi kodrat ketulusan.

Jika memang bersedekah, bersedekahlah dan lupakan amal itu,tak baik aku menceritakan tentang amal itu, dan kalau aku menceritakan hanya akan melukai perasaan yang aku sedekahi.
Astagfirullah......

Nov 3, 2015

Pamrih Dan Tulus

Banyak hal yang aku pelajari, pengalaman mulai dari hal kecil tentang perbedaan antara tulus dan pamrih. Salah satu hal yang menyadarkan adalah ketika anak balita akan digendong oleh orang dewasa yang tidak tulus maka dia akan menangis, sedemikian peka (suci) perasaan dari sang bayi sehingga mampu mendeteksi orang lain tulus atau tidak . Dan ketika mereka merasa tidak nyaman maka akan menangis. Lebih jauh lagi belajar ketulusan. Mungkin sering kita mendengar kisah-kisah orang hebat, baik dibidang sains,musikus,bahkan orang-orang terdekat kita. 

Mereka mampu memberi sesuatu yang luar biasa bermanfaat untuk diri kita. Jika para musikus  pamrih, pastilah dia dan karya-karyanya lebih mudah dilupakan. Karena mulai dari dia menciptakan lagu, yang ada hanya “saya ingin popular,ingin kaya,dll” sehingga jiwa yang harusnya bebas meluapkan perasaan akan terhambat dengan pamrihnya.  

Amatilah banyak lagu yang masih dikenang karena dirasa mewakili jiwa kita saat ini, mungkin lagu itu tlah puluhan tahun yang lalu, tapi masih kuat pengaruhnya pada jiwa kita saat ini.  Banyak sekali dinegeri kita lagu yang penciptanya tidak tertera alias No Name.  sedemikian tulusnya sang pencipta mulai menulis bahkan namanya tak dicantumkan. Terlepas dari pengakuan  semua itu, dia mampu mempersembahkan sebuah karya dengan jiwa yang bebas. Keterkekangan diri kita hanyalah semua apa yang kita lakukan sebatas keinginan kita untuk pengakuan dari orang lain, sehingga semua yang kita lakukan akan memperoleh sekedar  “pengakuan”, Jiwa tak lagi murni dalam hal ini. Tak mudah memang untuk bersikap tanpa pamrih,namun lepaskanlah semuanya jika ingin jiwamu terbebas.

Jangan Mencintai Apa Adanya

Maka jadilah pecinta yang tidak akan pernah menyerah dan mengeluh dengan semua kekurangan, dan selalu berusahalah  agar membuat diri menjadi yang terbaik tanpa kehilangan jati diri. 

Aku mulai tidak nyaman dengan argument tersebut. Aku akui memang kenyataannya dicintai orang yang mencintai kita apa adanya adalah sebuah kenyamanan. Namun, kita hidup bukan didalam dunia yang serba stabil, semua dinamis,semua tumbuh dan semua berubah.  Salah satu keabadian didunia adalah perubahan.  Apakah kita tetap sebagai tokoh “apa adanya” ?? Tanah liat akan menjadi guci bila dia berada ditangan perajin guci. Besi akan menjadi pisau bila dia berada pada pemandai besi. Untuk menjadikan guci yang indah, sering kali tanah liat dihujam pukulan. Untuk menjadikan pisau yang tajam sering kali besi dihantam palu dan terbakar bara. Jika perajin guci mencintai tanah liat apa adanya, maka yang ada hanya tanah liat. Dan takkkan pernah ada guci yang indah. Jika pemandai besi mencintai apa adanya besi, yang ada hanya lempengan besi. Dan takkan ada pisau tajam. Maka mencintailah untuk menemaninya dalam setiap proses kehidupan. Dan libatkanlah cinta dalam keabadian perubahan.

Logika, Perasaan Dan Hati

Sering kita merasa konflik antara logika, perasaan, dan hati.

Siapa pemenangnya…??? Ketiga aspek ini bukanlah untuk diadu, karena fungsinya yang berbeda,lantas  kita  “memaksa” untuk mengadu ketiga hal ini. Bukankah ketiga hal ini kita punya?? Dan jika memaksa akan ada yang terluka atau “cacat”. Maka pergunakanlah sesuai fungsinya.  

Logika.  Ada banyak kejadian ataupun masalah yang dapat dipecahkan dengan logika. Maka realitislah pada sebuah masalah dan pemecahaanya. Jangan memakai perasaan jika memang untuk memecahkan masalah adalah logika.  Untuk mencari kebenaran juga dengan sebuah logika maka latihlah logika kita dengan mencari sebuah kebenaran. Yang perlu diingat kebenaran bukanlah pembenaran. Kebenaran tetap sebagai sebuah kebenaran.  Logika mempunyai kekuatan tersendiri,setiap orang akan berbeda kekuataanya untuk berlogika.  

Perasaan. Untuk merasai kebenaran,gunakanlah perasaan. Karena kebenaran pun mampu kita rasakan. Salah satu contoh ketika kita memilih jujur meskipun itu pahit,  akan tumbuh perasaan damai, Ketika kita mampu untuk ikhlas maka akan tumbuh rasa tenang,dan  ketika kita mampu bersyukur maka terbukalah setiap nikmat kehidupan ini. 

Perasaan mempunyai kekuatan tersendiri,setiap orang akan berbeda kekuataanya untuk merasa. Hati Hati adalah tempat meyakini setiap kebenaran yang dicari oleh logika,setiap kebenaran yang dirasa oleh perasaan. Dan diapun mempunyai kekuatan tersendiri.  Namun sayang banyak manusia yang mengingkari kodrat kekuatan hati.
  • Saat kebohongan dirasa lebih menguntungkan,
  • Saat materi mengotori logika,
  • Saat sombong melukai perasaan,
  • Saat syukur  dinilai lebih murah dan rendah.
Saat-saat itulah kekuatan hati akan menjadi kerdil,bahkan mati karena kotoran-kotoran logika dan perasaan-perasaan yang semu. Maka sucikanlah logika, dari logika-logika yang mengotori fikiran, Jagalah perasaan yang melukai perasaan. Jika logika telah suci. Jika perasaan telah murni, saat itulah hati akan menyempurnakanmu.

Angin dan Matahari

Pada suatu hari angin dan matahari berdebat tentang siapa yang lebih hebat diantara mereka. Angin berkata bahwa dia lebih hebat karena dia dapat menerbangkan sesuatu. Matahari berkata bahwa dia yang lebih hebat karena dia dapat membakar dengan sangat ganas. Akhirnya keduanya sepakat mengadakan pertandingan untuk menguji keterampilan masing-masing.

Matahari menunjuk seseorang yang sedang berada di jalan dan katanya, “Lihat orang itu! Mari kita buktikan siapa yang bisa membuat orang itu melepaskan jaketnya.” Angin setuju dan segera bertiup kencang. Dia menarik-narik jaket orang itu. Dia menggoyangkannya dengan keras, tetapi orang itu justru merangkul jaketnya semakin kuat sementara ia berjalan terus. Akhirnya angin menyerah kalah.

Sekarang giliran matahari untuk mencoba. Matahari mulai bersinar, membuat orang itu kepanasan. Segera orang itu menghapus keringat yang terus mengalir di dahinya. Ketika tidak tahan lagi dengan terik matahari, dia melepas jaketnya. Matahari menang dalam pertandingan ini. Angin berhenti bertiup dengan rasa malu.

*Membuktikan lebih berhasil baik daripada memaksakan pendapat.

Belahan Jiwa

tatap matamu menyimpan kelembutan hatimu
lembut senyummu menyiratkan ketulusan cintamu
engkau anugerah terindah dalam hidupku
kurasakan kedamaian dalam setiap saat kita

rasanya seperti mimpi perjumpaan kita
setiap kedip matamu adalah cahaya kedamaian
sungging senyummu adalah penghiburanku
mengalirkan kesejukan tulus cintamu

senyummu membuat aku tak ingin jauh darimu
meski tak banyak kata engkau ucap
tapi senyummu sungguh bermakna
setiap saat engkau selalu hadir dalam rasaku


engkau telah berikan sepasang sayap indah untukku
kini kudapat terbang tinggi menikmati indahnya dunia
terbang melintasi cahaya warna-warni pelangi
bercanda di antara sinar bulan dan bintang-bintang


terima kasih tuk waktumu yang engkau berikan untukku
perhatianmu padaku isyaratkan kesungguhan cintamu
bahagianya hatiku karena engkau telah memilih aku untuk jadi bagian terindah dalam perjalanan hidupmu

engkau adalah segalanya bagi kehidupanku
aku tak sanggup melalui hidup tanpa cintamu
karena kau telah jadi bagian dari diriku
engkau adalah belahan jiwaku


engkaulah cinta sejati dalam hidupku
namamu kini telah terukir indah di hatiku
semoga kasih-Nya selalu menjaga cinta kita
semoga cinta kita abadi selama-selamanya

Tetesan Embun Pagi

pagi ini kubangun seperti biasa.
udara dingin masuk lewat pentilasi udara kamarku.
menyengat ke bagian dalam tubuhku.
membuatku tak ingin beranjak dari tempat tidur.

tapi aku harus bangun.
menyambut hari dengan semangat pagi.
menyambut kamu.
berharap hari ini akan lebih baik.

kubuka jendela kamarku.
kuhirup udara yang masih segar.
kulihat halaman kamarku.
ternyata embun pagi masih menyapa.

tetesan embun yang berada di dedaunan
menyegarkan penglihatanku.
udara yang masih segar
menyegarkan penciumanku.

sungguh indah nikmat yang Kau berikan.
tak tahu kuharus bagaimana
selain mengucapkan syukur.
alhamdulillah...

Nov 2, 2015

Tempatkan Hatimu Diatas Puncak Gunung

Banyak orang yang membuat sebuah keputusan dalam hidupnya, tetapi tak belajar untuk menguatkan hatinya. Padahal, dengan hati yang lemah, keputusan apapun selalu mudah digoyahkan. Hati yang lemah selalu sibuk dengan perasaan yang cemas, ragu, dan seterusnya. Hatinya tak ada di puncak gunung!

Hati yang tersimpan di puncak gunung tak akan merasa lelah, karena yang lelah adalah tubuh yang mendaki. Hati yang tersimpan di puncak gunung tak akan terbakar, karena yang terbakar adalah hutan-hutan yang kita jelajahi selama memperjuangkan mimpi. Hati yang tersimpan di puncak gunung tak akan tergelincir, karena yang tergelincir adalah tindakan dan pilihan-pilihan bodoh yang kita buat. Hati yang tersimpan di puncak gunung adalah hati yang kita buru dengan perasaan yang kuat!

Kebencian

Apa yang kita benci ketika seseorang berbuat jahat? Perbuatannya atau orangnya? Teori mudah mengatakan bahwa yang perlu kita benci itu perbuatannya bukan orangnya. Itulah yang benar. 

Namun dalam praktik tidak semudah memencet-mencet tombol di atas papan ketik. Sebab ketika si benci sudah hadir akal sehat kita entah bersembunyi ke mana. Antara membenci perbuatan atau pelakunya sudah tidak jelas lagi. 

Kebencian Membutakan Mata Hati 

Tak dipungkiri ketika kebencian itu muncul kesadaran akan jati diri sejati pun terlupakan. Mata hati tertutup. Kita tidak sadar lagi dengan apa yang kita lakukan.

Segala pembenaran terhadirkan. Oleh satu kesalahan kita melupakan sekian kebaikan  yang dimiliki yang dimiliki orang lain. Padahal kita sendiri memiliki potensi untuk melakukan kesalahan yang sama.   

Seringkali atas membelaatas nama kebenaran kita pun melupakan kebenaran dari sisi lain.  Lalu dengan arogan kita menganggap sisi kebenaran kita yang paling benar.  

Kita membuka lebar-lebar mata melihat kesalahan orang lain, tapi membutakan mata untuk melihat kesalahan diri oleh kebencian. Sebuah kebenaran memang harus dibuka atas kebenaran itu sendiri. Bukan oleh kebencian yang akan membutakan mata.

Tak jarang terjadi, kita membenci kesalahan atau kejahatan yang dilakukan orang lain. Tetapi pada akhirnya kita melakukan hal yang sama. Apa yang kita benci. Kebencian di atas kebencian.

Itu Sebabnya Setiap Agama Mengajarkan tentang Kasih antar manusia

Adakah agama yang  mengajarkan untuk saling membenci? Bukankah agama hadir di bumi, agar sesama manusia mengerti akan cinta kasih?  Saling memaafkan dan mengasihi tanpa syarat.

Setiap jejak sejarah para nabi dan para suci selalu meninggalkan kisah tentang cinta kasih. Tidak membalas kejahatan dengan kebencian. Itulah kebenarannya. Mengapa kita tetap mengingkari diri demi untuk memuaskan nafsu kebencian? 

Kita memang harus membenci setiap kejahatan yang ada. Namun kita tidak harus membenamkan diri pada kebencian yang membabi buta, sehingga lupa akan seberkas sinar kasih yang ada. 

Tidak Memaafkan Perbuatan Tapi Maafkan Orangnya 

Setiap orang tentu memiliki antara sifat baik dan buruk di dalam dirinya. Tergantung sisi mana yang lebih dominan. Tergantung bagaimana seseorang mengendalikan dirinya untuk menjadi baik atau jahat. 

Namun sejahat-jahatnya orang pasti ada sisi baiknya. Begitu pun sebaik-baiknya pasti ada sisi buruknya.  Begitulah kondisi kehidupan di bumi ini. Tidak ada yang sempurna dalam kebaikan dan kesalahan.

Ketika kita selalu memaafkan kesalahan, maka akan muncul kesalahan demi kesalahan berikutnya. Tetapi bila pelakunya yang dimaafkan ada harapan akan muncul kesadaran untuk menjadi baik. 

Memaafkan kesalahan bias menjadi sebuah kesalahan sebab akan menjadi pemicu terjadinya kesalahan selanjutnya. Tetapi tidak memaafkan yang melakukan kesalahan pun bisa menjadi kesalahan. Karena bisa menjadi penghalang seseorang menjadi benar.

Menulis tentang jangan ada kebencian di antara kita, ngeri-ngeri sedap juga, jangan-jangan ada kebencian yang menyusup kepada yang membenci di dalam diri ini. Semoga kesadaran selalu menyertai dalam kehidupan dan hati kita.

Fitnah

Di zaman maraknya sosial media 
Begitu mudahnya membuat dan menyebarkan berita 
Banyak hal yang tak jelas tersebar begitu saja
Benar atau salah sulit dibeda

Bila tak waspada dan bijaksana 
Bukannya mendapatkan pahala
Yang ada semakin menambah dosa 
Sebab berita yang ada bisa menyakiti dan membuat celaka 

Herannya di antara kita 
Ada yang begitu bangga membagikan sebuah berita 
Apalagi mengenai orang yang tak disuka 
Tidak peduli belum tentu benar ceritanya
Yang penting semua harus baca 
Mengundang dan mengumpulkan orang-orang untuk saling mencerca 

Ketika berita itu hanya fitnah belaka 
Tak pernah merasa malu mengakuinya 
Justru mencari pembenaran agar tak kehilangan muka 
Bukannya jera malah mengulangi hal yang sama 
Luar biasa pada zaman sekarang bisa memfitnah dalam suka cita 

Apakah tak pernah melihat realita 
Bahwa berita fitnah sudah tersebar di mana-mana? 
Meracuni mereka yang tidak tahu apa-apa 
Menganggap fitnah itu sebagai kebenaran adanya 
Bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan sudah menjadi olok-olok sambil tertawa 

Semoga masih ada kesadaran yang terjaga 
Tak terjebak dalam tipu daya 
Mengakali kebenaran untuk memuaskan selera rendah semata.

Aku Rindu