Jan 12, 2018

Ibu Yang Cerdas Akan Melahirkan Anak Yang Cerdas

Pada akhirnya semua wanita itu bakalan menjadi seorang istri bagi pria yang menikahinya dan menjadi seorang ibu bagi anak-anak yang dilahirannya ataupu bagi anak yang menganggapnya sebagai ibu.

Namun tidak semua wanita mampu menjadi istri dan ibu yang hebat bagi suami dan anak-anaknya kelak. Meski begitu bukan berarti menjadi seorang istri dan ibu yang super itu bukan tidak bisa dipelajari. Kamu bisa belajar dan melatih dirimu untuk menjadi wanita yang diidamankan oleh semua pria diluar sana.

Anak yang lahir dari seorang ibu yang memiliki kedewasaan dan sikap keibuan akan cendrung tumbuh dengan kepribadian yang mandiri. Anakmu akan tumbuh dengan pikiran yang lebih dewasa hingga ia akan tampak lebih menonjol dari pada anak-anak seusianya.

Tidak peduli kelak kamu mau jadi wanita karir atau ibu rumah tangga kamu tetap wajib memiliki pendidikan tinggi. Jika tidak bisa sekolah atau memiliki pendidikan tinggi setidaknya kamu memiliki keinginan untuk belajar. Belajar itu bisa kamu lakukan tanpa harus ke bangku sekolah.

Ingat ibu-ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Gen ibu lebih banyak berperan pada kecerdasan anak. Kalau anaknya cerdas, biasanya ibunya juga cerdas.

Kamu harus pandai mengatur keungan yang diberikan oleh suamimu. Dengan pandai mengelola keungan kamu akan mampu membantu suamimu untuk berfokus pada mencari uang.

Ketika berumah tangga, tentu akan ada banyak masalah yang akan kamu temui. Ketika menghadapi sebuah masalah cobalah untuk mengkoreksi bersama, membicarakan lalu saling mencari solusi. Yakinlah kalau dia melakukan kesalahan pasti ada alasan, dan alasan yang bisa diterima itu sangat layak dimaafkan.  

Belajarlah untuk murah senyum bahkan dalam keadaan berat sekalipun. Karena senyummu mampu menjadi penyemangat bagi suamimu untuk semangat membahagiakan kamu. Dengan kamu tersenyum maka suamimu akan merasa kamu menghargainya dan merasa kamu ikhlas dengan setiap keadaan tidak mengenakkan saat bersamanya.

Dalam rumah tangga pasti ada pertengkaran, karena itu sejak dini belajarlah untuk menahan amarahmu. Bilapun harus marah usahakan hanya dia dan kamu, jangan sampai anak-anakmu tahu, karena itu akan berdampak buruk pada anak-anakmu.

Belajarlah untuk mendalami agamamu sejak dini, agama itu adalah urusan pribadi. Kelak kamu juga akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anakmu, karena itu penting kamu mengetahui lebih banyak tentang agama. Bukan hanya sekedar tahu baik dan buruk saja.

Jika merasa jodohmu jauh saat ini, bersabarlah. Allah sedang menyiapkan suami terbaik untukmu. Yakinlah calon suamimu saat ini sedang duduk di ujung sana di atas sajadahnya. Sedang memohon pada tuhannya dan ia juga sedang mempersiapkan diri sepertimu.

Jan 10, 2018

Berkah Hujan

Pernah kah kita berfikir bahwa hujan menyimpan berjuta maknanya? Pernahkah kita mengambil dari setiap ujian dimana hujan turun ke bumi? Dari sekian banyak hujan yang turun, ada cerita dibalik itu semua. Dari sekian banyak orang ada yang memilih untuk bersyukur atas turunnya hujan, ada pula yang memilih uring-uringan saat hujan turun. Bahkan sampai memakinya.

Bisa jadi ketika hujan turun, ada kesempatan yang datang bagi kita untuk memanjatkan doa kepadaNya. Bisa jadi ketika hujan turun, para petani diselamatkan dari musim kemarau yang berkepanjangan. Bahkan lebih hebatnya, bisa jadi hujan menghindari kita dari sebuah pertemuan yang justru merugikan kita. Bisa jadi. Hujan punya cerita bagi siapapun yang ia tolong. Hebatnya Dia menghendaki kepada siapapun yang Ia tolong melalui hujan ini. Pernahkah kita berfikir sampai disini?

Perjalanan Hidup

Perjalanan hidup kita sampai saat ini, pasti pernah mengakrabkan diri dengan harapan. Untuk cita-cita, urusan perasaan, dan seringkali untuk urusan mimpi-mimpi kehidupan. Hanya karena harapan, kita terus bergerak dan berusaha. Hanya karena harapan kita akan terus berlari mengejar cita, dan tapi hanya karena harapan pula, kita sering dibuat terjatuh dan melemah.

Lantas, bagaimana kalau berhenti saja? Membuang semua hal yang kita harapkan, dan membiarkan semua mengalir saja apa adanya. Meski kita semua tahu, itu akan membuat kita terlihat seperti seorang pecundang, memilih takluk bahkan sebelum dimulainya perang.

Diinginkan atau tidak, harapan itu akan senantiasa ada. Ditanam atau tidak, harapan akan selalu ber-tumbuh. Tidak akan hilang, meski terbuang, tidak akan tumbang meski ditebang.
Harapan akan tetap ada. Saat surutnya, ia seperti lilin kecil yang padam. Menunggu sang pemiliknya kembali memantik dengan api. Api yang akan membakar semangat, dan kembali menyalakan harapan itu sendiri.

Jan 9, 2018

Rasa Bahagia

Menjadi bahagia kadang membutakanmu. Untuk sebuah hal yang membuatmu merasa senang, kadang kau menepikan orang-orang disekelilingmu.

Tapi ketika kau larut dengan rasa bahagiamu, tanpa kau sadari, orang-orang disekitarmu yang kau tepikan, pergi. Meninggalkanmu dengan rasa bahagiamu, semakin menjauh hingga kau sadari, untuk bahagia yang bersumber dari sekedar rasa senang itu. Kau telah rela kehilangan orang-orang terbaik dalam hidupmu.

Senaif itukah hidup? Hanya untuk rasa bahagia? Sementara kau punya tanggung jawab, janji dan rasa damai yang jauh lebih mahal harganya dari sekedar rasa senang. Karna hidup bukan tentang hak bahagiamu seorang.

Atau ruginya, hanya kita sebagai manusia yang lupa sedikit rasa bersyukur dengan apa yang kita miliki.

Membahagiakanmu

Rintik hujan menandai betapa suasana hati tak ingin berbagi. Rasa sedihmu melepasku pergi seperti genangan hujan yang meluap dan tak pernah berhenti.

Tolong jangan bersedih lagi. Berilah ruang pada kaki ini agar tak berat untuk melangkah pergi. Berilah juga sedikit ruang untuk kedua bola mata ini menampakkan ketegaran. Meski gumpalan air di kantong mata seperti tak sanggup untuk melawan

Memang ada hal hal yang berat untuk di tinggalkan. Seolah kebersamaan kita adalah satu satunya yang ada dalam fikiran.

Tapi aku butuh kamu tidak hanya sementara waktu. Aku membutuhkan mu untuk sepanjang usiaku kelak. Dan kepergianku adalah salah satu cara agar janji janjiku bukan hanya menjadi hiasan di dalam kotak.

Aku telah mendapatkan mu, tapi aku butuh bekal untuk membahagiakanmu.

Sudah, hapuslah air matamu

Kebahagiaan

Bahagia menurut satu orang belum tentu bahagia menurut orang lain. Standar kebahagian satu berbeda dengan yang lain. Sering kali kita menganggap bahagia itu diukur melalui materi, misalnya uang. Dengan uang kita bisa membeli apapun. Namun, dengan uang kita ngga bisa membeli kebahagiaan.

Lalu kebahagiaan apa yang lantas kita cari? 

Bukankah setiap insan manusia punya cara bahagia masing-masing. Dan hebatnya Allah pun tau standar bahagia masing-masing hambanya. Sangking cintanya terhadap hambanya. Tak mungkin seseorang bahagia yang bukan menurut versi hambanya.

Kebahagiaan bisa kita ciptakan jika kita bisa menemukan kebahagiaan itu sendiri. Tanpa mengganggu kebahagiaan orang lain. Salah satunya adalah ketenangan batin. Bagaimana mungkin orang bisa nyaman bekerja jika lingkungannya tak melahirkan ketenangan batin. Bagaimana mungkin orang bisa sungguh-sungguh belajar jika lingkungannya pun tak melahirkan ketenangan batin bagi dirinya.

Kebahagiaan adalah soal menciptakan, bukan dicari. Bahkan yang lebih hebatnya, libatkan Allah dalam urusan kebahagiaan, karena yakinlah jika kita mampu melibatkanNya, bukan kebahagiaan semu yang kita dapat.

Percayalah...

Jan 8, 2018

Kekuatan Doa

Berdoalah tanpa mengenal putus asa, karena setiap doa pasti akan dikabulkan pada saat kita membutuhkannya. Jika tak sesuai dengan yang kita minta, mungkin pada saat itu bukan waktu yang tepat dan bukan waktu yang kita butuhkan.

Karena yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, sehingga ketika kita berdoa dan berharap dikabulkan hari ini, ternyata hari ini kita tak mendapatkannya, maka tetaplah berusaha dan berdoa, karena Tuhan selalu mendengar apapun yang kita minta.

Semua doa kita Tuhan genggam lalu dilepas satu-persatu disaat kita benar-benar membutuhkannya. Tidak semua doa yang kita pinta akan terkabul pada saat itu juga.

Karena hanya Tuhan yang maha tahu kapan waktu yang tepat dan kapan waktu yang memang kita butuhkan. Maka jangan pernah berburuk sangka kepada Tuhan, karena yang pasti Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

 Tenang saja, semua itu ada masanya, doa yang selalu kamu minta akhirnya pun nanti pasti akan kamu dapatkan juga. Meski kau merasa sangat membutuhkan hari ini namun Tuhan tidak mengabulkannya maka berprasangka baiklah, jika bukan hari ini mungkin besok atau lusa doa kita akan terjawab.

Misalkan kau menentukan tanggal sekian, bulan sekian dan tahun sekian, namun Tuhan tidak mengabulkannya, maka tetaplah berdoa dan berprsangka baik kepada-Nya.

Karena Tuhan tergantung dari prasangka hambanya, jika kita berprsangka baik, maka pasti kita akan mendapatkan hal yang baik, jika kita berprasangka buruk maka bisa jadi Tuhan benar-benar memberikan hal buruk.

Maka jangan pernah merasa putus asa, tetaplah berdoa karen setiap doa pasti akan dikabulkan meski bukan pada saat waktu yang kita tentukan.

Percayalah semua doa pasti akan dikalbulkan, jika tidak dikabulkan sama persis pasti diganti dengan yang lebih baik lagi.

Lagi pula doa itu tidak dikabulkan dengan secara kontan, doa itu akan dikabulkan apabila waktunya sudah tepat dan pada saat kita benar-benar membutuhkannya. 

 Seberapapun sering kita berdoa dan meminta jika waktunya belum pas, maka kita tidak akan pernah mendapatkannya.

Kita tidak bisa apa-apa kita pun bukan siapa-siapa, maka dari itu jangan pernah berhenti berdoa walau kita merasa doa kita tidak terkabul.

Kita tak boleh meragukan kekuatan doa itu sendiri, dikabulkan atau tidak kita harus tetap berdoa dan meminta, karena semua doa yang kita pinta, Tuhan sudah mendengarnya sehingga kita harus yakin dan percaya bahwa semua doa-doa kita pasti akan terkabul.

Menuju Ke Tujuan

Kita akan sampai pada tujuan, tentu jika kita bersedia meyakininya dengan segenap keyakinan. Bahwa perjalanan kita di dunia ini hanyalah sementara, akan ada ujungnya, akan ada akhirnya.
 
Pemahaman kita tentang hidup yang teramat singkat ini akan bertambah seiring berjalannya waktu, seiring dengan ujian dan masalah yang satu persatu datang dan tertulis pada halaman demi halaman episode kehidupan kita. Mungkin di dalam prosesnya, sebagian dari kita masih belum mengenal apa tujuan hidupnya di dunia ini, sebagian lagi bisa saja masih membangun sedikit demi sedikit pondasi yang kokoh dalam menerima kenyataan hidupnya. Namun, pada satu waktu kita akan sampai pada saat dimana hati kita sibuk mempertanyakan tentang hidup ini. Mulai dari kita yang masih saja mempertanyakan keadilan Tuhan tentang mimpi kita yang tak kunjung bisa dicapai, pertanyaan tentang dimana kita akan bekerja? siapa pendamping hidup kita? dan masih banyak lagi rentetan tanda tanya yang masih menggantung di langit-langit kamar kita.

Pertanyaan demi pertanyaan akan datang seiring bertambahnya kedewasaan kita dalam memahami jalan cerita yang tengah disusun oleh Tuhan. Dan tentu saja di dalam prosesnya kita memerlukan kekuatan yang cukup kuat untuk dapat mengambil keputusan, sebelum waktu begitu saja menenggelamkan berbagai kesempatan yang ada di depan mata kita.

Taukah kita, bahwa ternyata kekuatan terbesar yang dimaksud itu adalah kemampuan kita untuk menghargai masa lalu, dan menggantinya dengan keyakinan bahwa kita masih memiliki masa depan yang dapat kita sesuaikan langkahnya dengan rencana Tuhan.

Jika kita tak bisa berdamai dengan masa lalu, maka jangan salahkan waktu. Itu hanya bagian dari diri kita saja yang masih belum mengerti bahwa ternyata masa lalu adalah satu bagian yang telah membuat kita sampai di masa sekarang. Dari buruk menjadi baik, dari manja menuju dewasa, dari rasa ketidakrelaan menuju ikhlas yang lebih berserah.

Ketika kita sudah memahami kemana tujuan kita, maka segalanya akan terasa ringan. Semua ujian dan apapun yang kita dapatkan akan kita simpan baik-baik dalam ingatan, bahwa ternyata kita pada akhirnya mampu mempersiapkan diri untuk sampai…

Ya, sampai kepada tujuan.

Menerima Kenyataan

Aku harus menerima kenyataan; Aku memang bukanlah yang kau inginkan, aku hanya sebagai teman saat kau sedang merasa bosan, aku hanya seseorang yang kau pinta ketika kau memerlukan bantuan.

Aku tak pernah bisa untuk menjaga hati, terus dekat denganmu terasa sakit dijalani. Kita, sebaiknya memang tak pernah mengenal sejak dulu. Kita, sebaiknya memang tak ada hubungan apa-apa– sekedar teman pun seharusnya tidak.

Aku salah telah menjelma menjadi orang yang untukmu selalu ada, padahal aku tahu kau anggap aku hanya teman biasa.

Aku salah telah terlalu dalam menaruh rasa, padahal aku tahu sampai saat ini kau menganggapku bukanlah apa-apa.

Aku salah, karena ingin mengenalmu lebih jauh. Lantas yang ada? Yang aku dekati hanyalah rasa pilu.

Cinta Sesungguhnya

Mereka bilang cinta sesungguhnya adalah ketika kita merelakan seseorang pergi dan mendoakan bahagianaya walau bukanlah kita alasan bahagianya.

Lalu apa cinta yang ku punya bukan cinta sesungguhnya jika kenyataannya dalam hati aku tidak pernah rela menerima kenyataan bahwa kebahagiaannya bukanlah aku lagi.

ya, aku masih belum rela dia bahagia bersama sosok yang ia peluk sekarang. sesekali masih ada harapan jahat untuk hubungannya sekarang. seringkali masih berharap dia kembali dan menyadari bahwa akulah yang benar-benar mencintai dengan sejati.

jadi apa yang aku rasakan bukan cinta? sedang rasa sakit yang aku derita benarlah nyata, luka yang aku terima benarlah membekas dan air mata yang aku teteskan benarlah basah.

Aku Rindu