Mar 11, 2017

Standar Hidup Orang Lain Jangan Kau Jadikan Ukuran Kebahagiaanmu

Saat kita terus membandingkan diri dengan orang lain, tak akan pernah puas rasanya kita menjalani hidup. Selalu saja ada orang yang kelihatannya lebih bahagia. Selalu saja ada orang-orang yang hidupnya kelihatan lebih beruntung. Mengukur kebahagiaan kita dari standar hidup orang lain pada akhirnya hanya akan membuat kita tak pernah merasa puas.

Ya, namanya manusia, ada saja yang bikin kita merasa gak puas. Ada saja hal-hal yang rasanya gak sesuai dengan harapan. Bahkan parahnya, kita jadi merasa gak terima saat ada orang lain yang kelihatan lebih bahagia dari kita. Dunia rasanya kok kayak gak adil.

Setiap orang punya caranya sendiri untuk bahagia. Bahkan bisa menciptakan sendiri kebahagiaan untuk dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Cuma kadang kita yang terlalu mencampuri urusan orang lain. Ikut-ikutan bingung dengan standar bahagia yang dicapai orang lain. Padahal untuk bahagia, kita hanya perlu menciptakan cara kita sendiri.

Kita bakal makin capek kalau terus mengukur hidup kita dari standar hidup orang lain. Padahal yang sering tak kita tahu dan tak kita sadari adalah orang yang bahagia bukannya yang punya segalanya. Melainkan yang bisa mensyukuri semua yang sudah dimiliki. Saat sudah bisa bersyukur dengan semua yang dipunya, maka bahagia akan datang dengan sendirinya.

Hanya karena kamu belum punya mobil sementara tetanggamu sudah punya mobil baru, jangan sampai itu membuatmu tak bahagia. Hanya karena sahabatmu sudah bisa jalan-jalan ke luar negeri sedangkan kamu masih sibuk berkutat dengan pekerjaan yang seabrek, tak perlu merasa sedih atau merana. Setiap orang punya caranya sendiri untuk bahagia. Dan juga kita tak pernah tahu apa yang dikorbankan dan sudah diperjuangkan seseorang untuk mencapai bahagianya itu.

Yuk, dari sekarang kita bahagia dengan semua yang kita punya. Jangan lagi terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain jika itu malah membuatmu merasa rendah diri. Jalani yang terbaik setiap harinya dengan cara yang paling membuatmu merasa nyaman. Kebahagiaan itu akan hadir saat kamu sudah berusaha menciptakannya sendiri.

Mar 10, 2017

Jangan Sampai Susah Untuk Menikmati Hidup, Hanya Karena Sibuk

Apa yang kita harapkan kadang tak bisa selalu sejalan dengan kenyataan. Karena prioritas dan banyak tuntutan, kadang kita harus mengorbankan banyak waktu, energi, dan tenaga untuk bisa memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana. Tak ada hari yang tak sibuk. Setiap hari jadwal selalu padat.

Gak ada yang salah kok dengan memiliki kesibukan. Gak ada yang melarang kita memiliki pekerjaan. Cuma kadang karena terlalu sibuk kita jadi lupa cara menikmati hidup. Kita jadi seperti diperbudak waktu dan tuntutan ini itu. Memang kita harus mensyukuri semua asal kita juga jangan sampai lupa bahagia. Jangan malah merasa susah menikmati hidup karena kesibukan ini dan itu.

Sibuk Itu Memang Pilihan, Atur Lagi Skala Prioritasmu
Sama hal nya dengan persoalan hidup lainnya, kesibukan juga merupakan pilihan yang kita buat sendiri. Kamu lah orang yang paling tahu kapasitasmu. Hanya saja jika kamu sendiri memutuskan untuk melakukan lebih dari kapasitas yang bisa kamu lakukan, jangan mengeluh jika kamu kesulitan mengelola setiap waktu yang kamu miliki. Cobalah untuk menyusun skala prioritasmu sekarang juga agar kamu tak kewalahan untuk melakukan semua kegiatanmu.

Sesekali Buat Hidupmu Lebih Simpel dan Nyalakan Bahagiamu
Jika kamu ingin sedikit terbebas dari segala kesibukan ini, cobalah untuk membuat hidupmu menjadi lebih simpel. Sesekali luangkan waktu untuk tak didesak berbagai pekerjaan dan aturan. Dengan demikian, kamu mungkin akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menarik nafas panjang dan menikmati hidupmu. Lalu kamu bisa menikmati dan menyalakan lagi bahagiamu. 


Kamu Juga Berhak Menikmati Hasil Kerja Kerasmu
Kamu rela bekerja keras dan melakukan semuanya seorang diri. Setiap hari sibuk dan jadwal padat. Sampai kemudian pada satu titik kamu merasa kosong. Ada sesuatu yang hampa di dalam hatimu. Jika ini yang kamu rasakan, cobalah untuk menikmati hasil kerja kerasmu dengan cara yang paling kamu suka. Tak ada salahnya kok sedikit memanjakan diri setelah bekerja keras siang dan malam. Agar nantinya kamu bisa mendapatkan energi dan kekuatan baru untuk melangkah lebih baik.


Karena Hidupmu Memiliki Makna
Sudah Berapa lama kita melupakan cara untuk benar-benar hidup? Tubuh bergerak kesana kemari tapi tak ada kebahagiaan atau kehangatan yang kita rasa. Memang kadang kita merasa begitu lelah menghadapi segalanya. Begitu banyak yang menyita hati, pikiran, dan tenaga. Tanggung jawab dan beban terus saja menghampiri. Tapi jangan sampai kita lupa bahwa hidup kita memiliki makna. Ada bahagia yang perlu kita punya untuk bisa bertahan melewati semua.

Yuk, lebih bahagia lagi menjalani hidup ini, guys. Sibuk boleh asal jangan sampai lupa cara untuk bahagia, ya.

Mar 8, 2017

Selamat Hari Perempuan Internasional (Perempuan Yang Baik Pasti Mampu Mengiringi Laki-lakinya Meraih Kesuksesan)

Perempuan baik pasti mampu mengantarkan laki-lakinya menjadi orang yang sukses, mampu membuat laki-lakinya untuk melakukan hal-hal baik. Sehingga bukan tidak mungkin jika berpasangan dengan wanita yang baik laki-laki akan meraih kesuksesan.

Laki-laki menikahlah dengan perempuan baik, carilah perempuan yang mempu mendukungmu dalam bekerja keras membangun masa depanmu. Perempuan yang baik itu tidak harus pintar, tapi pasti baik tingkah lakunya, baik tutur sapanya, bijak dalam mengambil keputusan juga termasuk wanita yang baik.

Lelaki Yang Mampu Mendapatkan Wanita Yang Baik Termasuk Laki-Laki Yang Beruntung
Beruntunglah kamu wahai laki-laki jika mampu mendapatkan perempuan yang baik, karena tidak semua laki-laki bisa berpasangan dengan wanita yang baik. Bukan tidak salah jika kamu merasa yang paling beruntung bila bisa dipertemukan dengan perempuan baik.

Perempuan Baik Itu Tidak Akan Menuntut Apa-Apa Darimu Sebaliknya Dia Akan Selalu Mensyukuri Setiap Usahamu
Salah satu alasan mengapa perempuan baik mampu mengantarkan laki-lakinya pada kesuksesan adalah, dia selalu mensyukuri setiap usaha yang dilakukan oleh laki-lakinya. Sehingga lelakinya tidak pernah merasa tertekan setiap berusaha memantaskan dirinya, karena tidak tertekan sudah tentulah dia akan semangat membangun kariernya.
Perempuan yang baik tau ketika laki-laki merasa tertekan cendrung membuatnya bertindak fatal seperti menghalalkan segala cara, jangan heran kalau ada politisi korupsi ada yang mengatakan lihatlah bagaimana istrinya.

Perempuan Baik Akan Selalu Mampu Membuat Laki-Lakinya Melakukan Hal-Hal Yang Baik
Orang tidak peduli dimanapun hidupnya, apapun agamanya, suku dan rasnya, tidak peduli status sosialnya seperti apa, ketika mereka melakukan hal-hal baik atau hidup dengan baik dan benar pasti akan diberi kehidupan lebih layak dan kebahagian.
Bukankah sangat mungkin jika kamu bakalan sukses kedepannya, berkat perempuanmu. Karena perempuan baik pasti akan membuatmu melakukan hal-hal yang baik. Dia aka menjagamu dari melakukan hal-hal yang buruk.

Perempuan Baik Akan Menggenapimu, Meski Latar Belakangmu Dan Dia Tidak Sama Kamu Pasti Akan Selalu Menemukan Kecocokan Darinya
Meski latar belakang kamu dan dia tidak sama, selama dia merupakan perempuan yang baik kamu pasti akan selalu menemukan kecocokan dari dirinya. Kamu akan merasakan sosoknya bukan hanya sebagai seorang istri saja namun lebih dari itu, dia bakalan bisa diajak sebagai teman, lebih dari itu kamu bakalan merasakan ada sosok ibu dari dalam dirinya.

Perempuan Baik Tidak Harus Pintar Atau Berpendidikan Tinggi, Karena Pendidikan Dan Kepintaran Tidak Menjadi Tolak Ukur Apakah Perempuan Itu Baik Atau Tidak
Perempuan baik itu tidak harus berpendidikan tinggi atau pintar, perempuan baik itu juga tidak harus yang tuturnya lemah lembut tapi perempuan baik itu adalah perempun yang selalu bisa bijak ketika menghadapi setiap persoalah, akan selalu bisa sabar dan membuatmu bersabar dan selalu menjaga kata-kata yang dituturkannya.

Pasangan Bahagia Gak Suka Pamer Kemesraan Yang Lebay di Medsos

"Ternyata nikah itu enaknya cuma 5%. Yang 95%? Enaaaak sekali..” status seseorang yang baru aja nikah.

“Lagi nyiapin sarapan buat suami tercinta nih.. semoga my hubby senang..” status seseorang yang lain lagi.

“ Pagi sayangku, cintaku…I love you istriku…” wall seseorang di facebook istrinya.

“ Lagi nemenin istri belanja…tugas pertama sebagai suami yang baik.” Tulis yang lainnya lagi.

Belum lagi foto-foto mesra berciuman, baik sebagai foto profil atau pamer foto-foto pas lagi jali-jali alias jalan-jalan.. Huff…

Tak bisa dipungkiri kalau kita hidup di era modern dan digital di mana segala sesuatunya bisa dengan mudah terhubung via media sosial (medsos). Tiap individu bisa bebas membagi atau menyebar info tentang dirinya di akun medsos miliknya. Mulai dari soal kegiatan yang sedang dilakukan, curcol (curhat colongan), hingga hubungan asmara.

Menikah bagi yang baru saja melaksanakannya memang menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Berubah status, berubah nuansa kehidupan dan masih banyak lagi yang lainnya. Banyak cara untuk mengekspresikannya dan sah-sah saja karena memang ditujukan kepada seseorang yang sudah sah.

Tapiiii….. tak jarang bentuk ekspresi seperti itu terkesan lebay bombay, berlebihan. Haruskah ekspresi sayang dan bentuk perhatian serta aktifitas keseharian dengan suami/istri setiap saat dan setiap waktu dituliskan di media umum? Atau mungkin memang pengen diketahui aktifitasnya ?

Kalau ada yang bilang salahkah hal itu? Kan aku tulis di facebook-ku sendiri atau di facebook suami/istri sendiri bukan suami/istri orang lain?
Guys, tak selamanya apa yang kita lakukan harus dinilai dengan benar atau salah. Kita tentu sadar bahwa teman-teman yang ada di facebook berasal dari berbagai macam karakter manusia, mempunyai berbagai latar belakang yang tak sama, mungkin juga kondisi yang kurang beruntung dibanding kita.

Toleransi. Itu yang ingin saya sampaikan. Diantara teman-teman di facebook, ada yang belum beruntung dipertemukan dengan jodohnya. Boleh jadi dia lebih khusyu’ dalam berdoa, lebih besar penantiannya dalam mendambakan belahan jiwa, namun Allah belum mengijinkan dia menikah. Bayangkan betapa merindunya dia. Diapun pengen sekali mengatakan betapa bahagianya dia menikah, mempunyai suami/istri dan berbagai aktifitas yang semuanya bisa bernilai ibadah.

Tapi tahu gak sih kalau pasangan yang bahagia itu justru yang gak pernah pamer kemesraan di medsos? Mungkin memang situasi ini bisa berbeda pada tiap pasangan. Hanya saja ada sejumlah alasan kenapa pasangan yang berbahagia justru yang jarang atau gak pernah pamer kemesraan di dunia maya.

Karena Bahagia Itu Dirasakan Bukan Dipamerkan
Bagi saya kebahagiaan itu dirasakan bukan untuk dipamerkan. Saat kita bahagia bersama pasangan, maka waktu pun lebih tercurah di "dunia nyata" bukan malah sibuk di dunia maya. Keseharian kita lebih banyak dihabiskan untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Sekalipun saya update di media sosial, mungkin hanya sebatas info-info umum dan bukan pamer kemesraan. Sekalipun juga pas waktu plesiran gak harus setiap saat dan menit untuk update di media sosial donk, kapan menikmatinya plesiran ya..hehe...(bukanya sirik keles). Bukankah kemesraan itu selayaknya tidak jadi bahan konsumsi umum. Iya kalau bener-bener seperti itu. Kalau ternyata hanya untuk menutupi kekacauan yang ada di rumah tangga, lalu terbongkar aslinya maka akan lebih memalukan lagi.

Perasaan Bahagia Itu Bersifat Pribadi
Menurut saya pasangan yang benar-benar bahagia dalam hubungannya tak punya minat sama sekali untuk menunjukkan atau membuktikan diri mereka bahagia pada orang lain. Perasaan bahagia itu bersifat intim dan pribadi. Sehingga tak perlu lagi buang-buang waktu atau energi untuk pamer pada orang lain soal kehidupan pribadi tersebut.

Paham Betul Kalau Tiap Orang Bisa Bahagia dengan Caranya Sendiri
Kebahagiaan sejati itu akan membuat kita lebih humble. Kita pun makin paham kalau tiap orang punya kebahagiaan dan bisa bahagia dengan caranya sendiri. Jadi sungguh tak ada gunanya kalau memamerkan kemesraan pada orang lain. Pamer kemesraan sih boleh-boleh saja, tapi mbok ya jangan lebay, malah kelihatan norak gilingan dech. Toh, apa yang bikin kita bahagia belum tentu bisa bikin orang lain bahagia.

Tak Ada yang Perlu Disombongkan dari Hidup Bahagia yang Kita Punya
Kita paham betul kalau setiap orang punya problema atau ujian hidupnya sendiri. Saat kita bahagia, siapa tahu ada orang lain yang sedang sedih. Ketika kita sudah menemukan belahan jiwa sementara yang lain masih sedih terpuruk dalam usaha mencari belahan jiwanya, tak perlulah menyombongkan situasi kita. Tak ada gunanya untuk membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain atau merasa lebih unggul dari lain.

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa justru orang-orang yang gak suka pamer di media sosial itu sebenarnya memiliki hidup yang lebih bahagia. Kenapa? Karena mereka tak terlalu menyibukkan diri membandingkan diri mereka dengan orang lain. Dan yang lebih penting karena mereka menyadari kalau hidup yang sesungguhnya adalah hidup di dunia nyata, bukanlah di dunia maya.

Sebuah survey dari The Pew Research Center menunjukkan hasil yang bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kamu pamer foto mesra yang lebay setiap saat di media sosial:
  • 18 persen pasangan usia 18 - 29 tahun mengaku pernah bertengkar karena pasangan mereka terlalu sering mengakses media sosial.
  • 71 persen pasangan menikah menggunakan media sosial.
  • 20 persen pasangan menikah mengaku bahwa internet membawa dampak negatif.
  • 8 persen pasangan menikah mengaku pernah bertengkar karena pasangan terlalu sering mengakses media sosial.
Kalau menurutmu sendiri bagaimana, guys? Setuju gak kalau kebahagiaan itu tak untuk dipamerkan? Atau mungkin kamu punya pendapat dan sudut pandang sendiri soal hal ini?

Kalau saya dan suami sama-sama punya media sosial, tetapi tidak setiap saat harus update, saya dan suami lebih banyak menggunakan waktu di dunia nyata ketimbang di dunia maya, di dunia maya kalau sekali-kali ada teman yang kirim pesan karena sudah lama kehilangan kontak, dan pastinya media sosial hanya untuk info-info yang tentunya bermanfaat, kalau tentang kemesraan saya gak perlu lebay bombay di media sosial, tetapi cukup di dunia nyata, karena mesra romantisnya sampe meleleh guys hehe..

Tidakkah cukup suami/istri kita saja yang merasakan kasih sayang dan mengakuinya. Tak perlulah berkoar-koar di jejaring sosial. Sama tak perlunya juga menuliskan aktifitas keseharian di facebook.

Kita boleh bilang ”status, status saya, nulis di facebook saya, kenapa kamu yang sewot?”
Maka orang lain-pun juga bisa bilang “ facebook, facebook saya, saya yang baca sendiri, kenapa status kamu yang norak lebay bombay mampir di facebook saya.. gak penting banget dech.. saya unfriend ajalah..”

Ketika mengumbar kemesraan dengan pasangan yang halal saja perlu berhati-hati, apa lagi kemesraan dengan yang tidak halal. Kita juga perlu untuk bertoleransi di dunia maya. Tidak perlulah terlalu sering menulis status-status yang mengumbar kemesraan yang lebay , komen-komen yang genit dan menggoda.

Aku Rindu