Mar 24, 2016

Menjadi Perempuan Kuat Dan Mandiri

Perempuan itu makhluk yang unik. Coba saja baca buku-buku yang secara terang-terangan membandingkan karakteristik perempuan dan lelaki, niscaya kita akan manggut-manggut sebagai tanda persetujuan diri sendiri. 

Salahsatu keunikan perempuan adalah air matanya. Tuhan menganugerahi perempuan dengan limpahan air mata, yang seolah tak pernah habis. 

Bersedih hati, perempuan menangis.
Bahagia, perempuan juga bisa menangis.
Bahkan ketika mengucap doa-doa, perempuan juga seringkali menangis.


Menurut saya, tangisan perempuan tidak selamanya identik dengan kelemahan. Namun memang, tidak selalu pula perihal kekuatan. Karena ada beberapa yang justru memakainya sebagai senjata berpura-pura. Namun di balik kesan itu semua, saya percaya, menjadi perempuan kuat adalah sebuah proses. Proses menjalani tahap demi tahap kehidupan, proses belajar dari satu kejadian demi kejadian, dan proses penerimaan terhadap kemalangan apapun yang menimpa diri.

Lalu, menjadi perempuan kuat itu harus bagaimana? Agar kelak tidak lemah dan dianiaya. Agar kelak bisa mandiri menentukan jalan hidupnya. Agar kelak tahu, bahwa sebenarnya ia bisa dan mampu. Agar kelak pikiran positifnya mampu menyelamatkannya.

Saya bersyukur, karena seringkali diberikan kepercayaan dari mereka yang bermasalah dengan hidupnya. Tentu, ini bukan masalah remeh yang hanya menyangkut pasangan, kerjaan, ekonomi, tidak pandai berdandan, dan sebagainya. Ini jauh lebih berat. Dan saking beratnya, saya bahkan seringkali membatin dalan hati : “Bila saja saya yang ada di posisinya, menerima sakit yang sama, merasakan luka yang serupa, sanggupkah saya? Masihkah saya mampu mendengarkan cerita orang lain saat diri saya bahkan rapuh?“

Tapi, itulah sebuah proses. Mendengar cerita kemalangan orang lain, selain bisa bersyukur, saya juga jadi banyak belajar. Mendengar cerita duka orang lain, saya jadi tahu bahwa hidup tidak melulu perihal bahagia. Hidup juga perihal berjuang, berjuang yang bukan hanya untuk diri sendiri semata, namun juga perihal mereka yang begitu dicintai yang menggantungkan hidupnya pada kita. 

Jadi, jangan pernah takut untuk berproses menjadi perempuan kuat. Karena ketakutan itu akan membuatmu berhenti di tempat dan berpuas diri dianggap lemah. Kita adalah apa yang kita pilih. Kita adalah apa yang kita putuskan. Jadi, jadilah perempuan kuat. Berproseslah ke sana. Karena bahkan menerima kemalangan dengan penuh kepasrahan mutlak padaNya, adalah salah satu bentuk kekuatan.

Mar 23, 2016

Yaelah.., Hari Gini Wanita Nggak Bisa Masak?



“ Wah sorry deh aku gak bisa masak! , toh suami gak keberatan , ada asisten rumah tangga yang siap masak apa saja yang kami suka.” Ujar seorang sahabat wanita ketika kami berbincang tentang resep makanan. Sebenarnya bukan dia tak bisa masak, tapi memang tak mau masak. Katanya tak suka bau bawang, tak suka kukunya kotor. 

Ada lagi pasangan suami istri yang berlangganan makanan catering sehari dua kali untuk sarapan dan makan malam, karena istri tak suka masak. 

Banyak istri tak menyadari bahwa suami paling suka masakan istri karena di situ ada bumbu cinta. Saya pernah bertanya pada teman teman pria, jawaban mereka hampir sama, katanya paling enak masakan istri. 

“Cinta kadang datang melalui perut “ begitu kata pepatah, kadang seorang lelaki jatuh cinta karena si wanita pandai masak. Sayang sekali jika seorang istri tak mau masak. 

Tak bisa masak asal ada kemauan untuk belajar pasti lambat laun bisa. Apalagi di jaman serba canggih, resep masakan apa saja tinggal cari di Google atau Youtube.


Kalau saya dari sebelum menikah saya sudah bisa masak, meskipun hanya masak menu rumahan, dan ketika sudah menikah, saya jadi terbiasa masak. Belajar memasak saya tidak dari internet, saya bisa karena terbiasa membantu ibu saya dulu, akirnya jadi bisa dengan sendirinya tanpa harus melihat buku atau internet, semua memang harus belajar dengan bertanya kesana sini. Sejak itu saya makin pandai masak, rasanya bangga bila melihat keluarga makan dengan lahapnya dan memuji masakan saya, apa lagi suami, walau dengan menu sederhana. Saya katakan pada mereka bahwa bumbu paling penting ketika masak adalah bumbu cinta. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya tidak bisa memasak, bisa-bisa kelaparan mas paijo, kurus kering badannya haha...lebay ahh, sedangkan suami saya mas paijo suka sekali yang namanya makan, sehari bisa berkali-kali kalau menunya cocok, haha..., dan saya tidak puas dengan makanan beli, dan belum tentu terjamin untuk kebersihannya, kalau masak sendiri semua serba terjamin dan sehat. Sedangnkan suami saya mas paijo makanan favoritnya adalah ayam ceker, ayam ceker mau di olah model menu apa saja mas paijo suka sekali. Rasanya terharu dan bersyukur ketika suami kerap memuji sambil menikmati masakan saya dengan lahapnya, tapi sebel juga kalau sudah capek-capek masak masih di komentari ada yang kurang, ya komentarnya bercanda sih, sambil senyum-senyum gitu, pas kebetulan menunya tidak cocok di lidah mas paijo, meskipun komentar tapi abis juga itu makanan, dasar mas paijoku sayang ihhh.. hahaha...


Menurut pendapat saya adalah hak para istri mau masak atau gak semua terserah mereka. Tulisan ini hanya sekedar saran, karena membeli makanan setiap hari di samping mahal, juga banyak mengandung MSG, pengawet, minyak jenuh dll. Masakan rumah jelas lebih sehat dan bersih. Alangkah baiknya jika seorang istri/ibu menyediakan waktu memasak untuk suami dan anak anak. Mungkin bagi wanita karier yang sibuk tak bisa setiap hari, tapi minimal seminggu sekali, pasti suami dan anak anak akan senang sekali. No one is too late to learn....Yuk belajar masak untuk suami dan anak anak.

Mar 22, 2016

Minggu Pagi Harinya Wong Jember



Minggu pagi adalah harinya wong Jember. Jalanan kota yang biasanya ramai dan bising oleh suara kendaraan mendadak sepi, tidak ada satupun kendaraan bermotor yang lewat karena kendaraan bermotor dilarang melintas jalur alun-alun dan arus lalulintas umumnya dialihkan ke jalan yang lain. Bupati yang lama menamakan agenda mingguan ini dengan sebutan “car free day” atau dalam bahasa Indonesianya hari bebas mobil. Sebenarnya tidak hanya mobil saja yang dilarang lewat alun-alun pada minggu pagi, akan tetapi juga kendaraan bermotor lain seperti sepeda motor ataupun becak motor. 

Alun-alun kota yang dikemas sedemikian elok oleh Pemkab jember sejak beberapa tahun yang lalu ini dibanjiri oleh warga (anak-anak, remaja, dewasa, tua, semuanya ada) dengan beragam aktivitasnya, baik yang dilakukan secara individu maupun bersama dengan komunitasnya . Ada yang bersepeda berkeliling alun-alun, lari-lari santai, senam, ataupun duduk-duduk ngobrol. Biasanya alun-alun kota ini digunakan oleh beragam komunitas untuk berkumpul, seperti komunitas pecinta kucing, pecinta anjing, pecinta luak, dan lain sebagainya, namun komunitas itu tidak hanya terlihat pada waktu minggu pagi saja, tetapi juga pada waktu malam minggu, sungguh ramainya luar biasa di alun-alun jember. Banyak komunitas pecinta ular, luak, kucing, anjing dan lainnya yang menawarkan jasa photo dengan tarif seikhlasnya saja.

Pemerintah Kabupaten Jemberpun sangat memperhatikan kebutuhan anak-anak dengan menyediakan fasilitas permainan bagi mereka. terlihat anak-anak kecil asik bermain prosotan, Ayun-ayunan, menaiki patung hewan, njot-njotan dan banyak lagi aktifitas yang lainnya. Mereka kelihatan sangat menikmati hasil kerja keras para petinggi kabupaten ini. 

Selain itu, masyarakat diberi ruang untuk menjalankan aktivitas perekonomian dengan memanfaatkan momen car free day. Bila anda ikut serta meramaikan kegiatan ini maka jangan takut kelaparan, karena di sini akan menemukan banyak penjual makanan. 

Nah, dan pada minggu pagi harinya wong jember, mas paijoku sayang bertemu dengan sahabat lamanya yaitu mas Anang Hermansyah, kalian pasti paham dong siapa dia, artis ibu kota dan sebagai anggota dewan yang asli wong jember, yo weslah akirnya kita jeprat-jepret mumpung mas anangnya lagi di jember hehe...

kota jember memang luar biasa, oh iya ada lagi. Wong jember lebih suka menggunakan bahasa ngoko. Kalaupun menggunakan kromo inggil itu bukan berdasarkan status sosial, melainkan sebentuk rasa hormat pada orang yang lebih tua. Ngoko adalah simbol keakraban di jember.

Perkembangan budaya dan bahasa di Jember berasal dari dua migran. Migran Jawa dan migran Madura. Orang Madura banyak tinggal di Jember bagian utara. Mereka membawa unsur bahasa ke tempat yang baru. Karena bahasa adalah sarana komunikasi dalam pergaulan. Migran Jawa lebih banyak bermukim di Jember bagian selatan. Juga membawa dan mengembangkan budaya asalnya. Termasuk bahasa. Karena itu adalah identitas daerah. 
Akulturasi bahasa tidak pernah berhenti sampai saat ini. Jadi jangan heran bila mendapati kata kata seperti mak takker, taq mesetaq, dem mekodem, pet crepet, tat letat, dag gradag, dan semacamnya. Itu adalah glosarium yang lahir oleh banyak persilangan. Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo dan kota kota di sekitarnya turut menyumbang budaya untuk Jember. 

Itulah Jember dan bahasa planetnya

Semoga pemimpin jember yang baru akan amanah, sehingga pembangunan di jember lebih maju dan terarah.


Mar 21, 2016

Kebahagiaan Ukuranya Berbeda-beda

Kita tidak akan pernah tahu kebahagiaan orang lain sampai dia sendiri yang memberi kabar bahwa ia bahagia.

Seorang bapak yang membonceng istri dan anaknya dengan sebuah vespa, bisa jadi sangat berbahagia. Kita saja yang kadang salah sangka mereka menderita. Mungkin karena ukuran kebahagiaan kita dan bapak itu berbeda. Mungkin bahagia kita terlalu rumit. Atau mungkin bahagia bapak itu terlalu sederhana.

Tentu saja, mengukur pakaian kita dengan pakaian orang lain tidak akan pernah bisa adil. Bisa saja terlalu besar, bisa jadi terlalu kecil.

Kita perlu mencari pakaian yang cukup. Dengan ukuran yang sesuai. Kamu perlu satu, aku juga perlu satu. Semoga ukurannya sama.

Aku Rindu