Feb 19, 2016

Pentingnya Sadar Diri Di Kehidupan Kita



Kita sudah selayaknya dan seharusnya merasa bersyukur atas limpahan berkat Tuhan yang melimpah. Bersyukur tidak hanya atas hal-hal besar yang telah terjadi dalam kehidupan kita tapi juga terhadap banyak hal kecil yang terkadang tidak kita sadari. Betapa Tuhan telah dengan begitu baiknya menganugerahkan begitu banyak hal kepada kita umatNya. Hanya sayang, kita manusia sering tidak memiliki rasa “sadar diri”. 

Banyak kejadian yang menimpa manusia berawal dari sikap seseorang yang tidak sadar diri. Banyak peristiwa buruk terjadi hanya karena seseorang atau sekelompok orang tidak sadar diri. Terkadang hal yang baik akan berlangsung jika setiap orang memilliki rasa sadar diri. Sadar akan posisi dan potensi yang dimiliki diri sendiri. Dengan sadar diri, seseorang dapat memiliki fondasi atau dasar yang kokoh dalam menjalani kehidupan. Mengapa setiap orang perlu “sadar diri”? 

Mengapa “sadar diri” begitu penting dalam kehidupan? Banyak hal yang dapat kita jadikan contoh.

Seorang suami selayaknya dan seharusnya sadar diri bahwa dirinya adalah suami dari seorang istri. Jika dia sadar diri, tentunya sepulang kerja dia tidak mungkin masih bersantai-santai nongkrong di cafĂ© hingga larut malam, tebar pesona kepada para gadis, menggoda wanita yang sudah jelas-jelas istri orang lain, lirik sana lirik sini, atau berbaik hati mengantarkan pulang teman wanita. Dia tidak sadar diri bahwa dia seorang suami yang istrinya di rumah telah tiga kali menghangatkan sayur sambil terkantuk-kantuk menunggu pulangnya suami. 

Seorang istri selayaknya dan seharusnya sadar diri bahwa dirinya adalah istri dari seorang suami. Jika dia sadar diri, tentunya tidak akan berani bergenit-genit ria di depan lelaki lain, bermanja-manja pada suami orang lain, menggoda berondong, karaokean hingga larut suka-suka yang di mau, atau lupa bahwa hari telah larut dan dia harus pulang ke rumah. Dia seharusnya sadar diri bahwa dia hanya bisa bergenit dan bermanja pada suaminya seorang dan memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Dia seharusnya ingat, bahwa di rumah anak-anak telah menunggu perhatian dan kasih sayangnya. Jika suami dan istri sadar diri, sadar akan posisinya masing-masing, alangkah indahnya…

Sadar diri tidak hanya sadar akan posisi diri sendiri, tapi juga sadar akan potensi yang ada dalam dirinya. Seseorang yang sadar diri memiliki kesadaran akan potensi dan kelemahan yang dimiliki dirinya sendiri. Ketika seseorang sadar diri bahwa dia memiliki potensi di dunia tarik suara dan tidak cukup pintar dalam hal akademik, tentunya dia seharusnya sadar diri untuk tidak memaksakan mengambil kuliah jurusan elektro tapi lebih memilih memperdalam teknik bernyanyinya. Jika seseorang sadar diri bahwa dia kurang cerdas dalam hal akademik, tentunya dia akan menggali potensi dirinya yang lain. Sadar diri akan membawa kita pada penggalian potensi diri yang lain, tidak memaksakan diri, dan pada akhirnya dapat memaksimalkan hasil. 

Sebagai bangsa yang hidup di tengah negeri yang berlimpah sumber daya alam, kita seharusnya sadar diri bahwa tidak semua sumber daya alam tidak tak terbatas. Banyak sumber daya alam yang terbatas. Kita sebaiknya sadar diri bahwa sumber daya alam tersebut tidak hanya milik kita tapi juga milik generasi setelah kita, milik anak cucu. Dengan sadar diri bahwa sumber daya alam ada batasnya, akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk mengelolanya dengan baik dan benar. 

Sebagai manusia, harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Semoga semuanya akan sadar jika kita sudah dibekali rasa sadar diri, dan mampu mengukur diri sendiri.


Feb 18, 2016

Wajah Pas-pasan Banyak Tingkah



“Padahal istrinya cantik begitu, eh selingkuhnya kok sama janda yang jelek begitu ya? Cara berpikirnya gimana sih. Bingung bener saya...” 

Kalimat itu saya dengar ketika sedang mesan makanan nasi bebek di suatu malam kapan hari. sahut penjual nasi bebek menanggapi. “Ah, tidak juga. Kurang seksi apa itu si istri?” kata si pembawa cerita menjawab. Keduanya kemudian terlibat ukur-mengukur mana yang jauh lebih seksi di antara kedua wanita itu. Saya yang menyimak sembari pesanan selesai, hanya senyum-senyum simpul. 

“Mungkin kena pelet, atau guna-guna kale ye?” kata penjual nasi bebek lagi. Si pembawa cerita ngakak. “Yaaa bisa juga itu. Ya barangkali memang begitu? Kena guna-guna? Makanya, meski gak cantik, dianya jadi tergila-gila sama itu janda...” 

Omong-omong soal wanita cantik, perbincangan antara penjual nasi bebek dan temannya mengingatkan dialog saya dengan beberapa wanita cantik semasa kuliah lampau.

Di antara teman wanita saya yang dikenal cantik, ada yang punya kasus serupa di atas meskipun tidak sama. Kisahnya, teman wanita cantik ini jadi obrolan di kalangan teman-teman, mereka merasa bingung dengan pilihan teman cantik ini. Apa pasalnya? 

Ternyata dia lebih memilih menikah dengan teman satu lokasi KKN-nya. Yang bikin penasaran, karena sosok lelakinya tersebut sangat jauh dari pacar-pacar wanita cantik ini di sebelum-sebelumnya. Pacar-pacarnya terdahulu, bukan hanya punya wajah yang tampan, tetapi juga berkelas secara materi. 

Tapi lelaki yang dinikahinya sekarang? Secara ketampanan, jelas tak bisa dibilang tampan, apalagi secara ekonomi. Jauhhh sekali kelasnya, demikian celoteh teman-teman kala itu. 

Suatu hari, saya diam-diam mencoba mencari tahu apa alasan wanita cantik ini kok bisa turun kelas dalam memilih pasangan akhir. “Ya memang sih, cowok-cowok saya sebelumnya cakep-cakep, dan minimal punya motor tiger. Gak kayak suami saya sekarang, motornya butut...” begitu kata wanita cantik ini sewaktu terlibat obrolan dengan saya. 

“Masalahnya, berkali-kali pacaran dengan mereka, saya lebih banyak dapat kecewa dan sakit hati, ketimbang dapat bahagia dan senangnya..” 

“Loh, memangnya kenapa Mbak?” tanya saya. 

“Ya iya sih, secara materi dan fisik pacar-pacar saya keren-keren. Tapi lama-lama saya sadar, rata-rata dari mereka memperlakukan saya tak lebih dari sekedar kesenangan belaka,” 

“Maksudnya mbak?” 

“Mungkin sebagai pacar mereka keren, tapi saya tak hanya butuh seorang pacar, tetapi juga seseorang yang mampu melindungi saya, baik secara fisik maupun secara psikologis!” katanya nampak garang. 

“Lagi pula, materi yang mereka peroleh dari mana? Dari orang tuanya! Saya jadi kepikiran, misalkan kami menikah, apa bisa dia mencari uang sendiri, untuk hidupi keluarga? Bagaimana menurut sampean? Apa saya salah berpikir begitu?” 

Saya lantas manggut-manggut mengiyakan. Dia juga bercerita soal suami yang sekarang jadi pilihannya tersebut. “Ketulusannya, kasih-sayangnya yang totalitas, dan juga dia mampu hidup secara mandiri. Itulah sisi plusnya dia bagi saya!” 

Rupa-rupanya itulah rahasianya. Lebih-lebih, wanita cantik ini bukanlah yang pertama saya temui. Beberapa wanita dengan kasus serupa yang saya juga jumpai, jawabannya juga tidak jauh-jauh dari apa yang dikatakannya itu. 

Saya juga menemukan fenomena yang sama terjadi pada pihak laki-laki. Yang mana, dulunya pacarnya cantik-cantik, tetapi begitu menikah, ternyata wanita pilihannya berwajah sangat biasa. Ya biasa-biasa saja. 

Tetapi saya juga punya teman wanita yang sudah bersuami, kalau saya lihat wajah sih biasa aja, dibilang cantik juga gak, pendidikan juga hanya lulusan SMA dan pendidikan nambah setahun sudah cukup, kalau saya menilai cara berpikirnya juga sempit, dangkal, kenapa saya bilang begitu, karena yang ada di dalam otaknya hanya lelaki, selingkuh dan seks, kalau di ajak berpikir yang lain dengan wawasan yang luas, pikiran temanku gak sampai alias gak nutut kalau bahasa jawanya begitu sih. Nah ternyata teman saya wanita ini, meskipun wajah pas-pasan, cantiknyapun juga mepet, gayanya aja juga norak lebay, meskipun sudah di buat ala-ala wanita elegan, dia malah lebih gila loh selingkuhnya, gak tanggung-tanggung, lelaki manapun di nikmatinya, baginya setiap saat gonta ganti selingkuhan azyuk-azyuk aja, padahal suaminya baik, pendiam, nurut, gak neko-neko, gak banyak tingkah kayak istrinya, hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja, tapi istrinya yang berwajah biasahh sajahh, kelakuanya seperti setan yang kesurupan kalau sudah selingkuh, ihhh...coba bayangkan, apa gak gemes tuh? 

Waktu saya ceritakan pengalaman saya ini pada teman-teman, banyak tanggapan yang mereka ungkapkan. “Apakah itu berarti, kita lebih baik memilih yang tidak cantik?” kata teman-teman. 

“Mungkin? Tapi pada kenyataanya meskipun mendapatkan yang tidak cantik, wajah pas-pasan, tetep aja doyan selingkuh, malah yang cantik-cantik itu loh yang gak banyak tingkah lebay” sahut saya asal. 

“Kalau sudah cinta, rasa-rasanya bukan lagi soal cantik dan tidak cantik deh,  hanya soal kesesuaian, apakah dia mau menerima ketidaksempurnaan kita. Kurasa banyak juga wanita cantik yang memiliki sikap macam ini. Malah di jaman sekarang banyak wanita wajah pas-pasan dan kampungan yang banyak tingkah, kalau bahasa jawanya, (gak ayu kemanyu), Iya kan?”

Feb 17, 2016

Ketika Sahabat Dekat, Menjadi Penghianat

Sahabat merupakan teman sejati dalam hidup yang selalu ada disaat kita susah dan senang. Dalam hidup kita tak mungkin sendiri. Karena dalam hidup kita pasti berbagi suatu hal dengan orang-orang yang ada di dekat kita. 

Kita terkadang percaya penuh dengan sahabat kita, melebihi apapun. Apapun yang kita rasakan sahabat kita tempat curahan hati semua yang mengendap di hati kita. Tidak ada sedikitpun kita punya rasa untuk curiga dengan sahabat, malah terkadang kita mementingkan sahabat di banding diri kita.
 
Kita harus sadar betul kalau sahabat itu memang sangat penting. Karena, sahabatlah yang menjadi teman hidup tempat kita untuk berbagi cerita suka maupun duka. Sahabat itu bagaikan bayangan kita yang selalu siap untuk membantu disaat kita sedang membutuhkan bantuan. Sahabat adalah teman yang paling dekat dengan kita. Sahabat juga merupakan orang yang paling tau kelemahan serta kelebihan kita.

Namun, ketika sahabat menjadi penghambat dia akan menjadi pengkhianat juga. Dia akan melakukan apa saja yang dia tidak suka atas dirikita. Bisa juga dia akan menjatuhkan kita disaat kita sedang berusaha. Tak sedikitpun dia merasa sedih disaat kita sedang susah, tapi dia malah senang ketika kita sedang susah dan terjatuh. Pastinya kita akan kecewa kan, ketika sahabat kita sendiri menjadi penghambat dan berkhianat? Apakah itu yang disebut sahabat?
Macam sahabat apa itu??

Bukankan arti sahabat itu susah senang selalu bersama?

Tapi mengapa malah sebaliknya!

Apa gunanya punya sahabat tapi mereka malah menjadi penghambat dan pengkhianat untuk kita!

Semoga para sahabat mengerti benar tentang makna persahabatan bukan makna pengkhianatan. 

Hati-hati bagi semuanya saja yang mempunyai sahabat, karena sahabat itu berpotensi jahat dan pengkhianat.
Sahabat merupakan teman sejati dalam hidup yang selalu ada disaat kita susah dan senang. Dalam hidup kita tak mungkin sendiri. Karena dalam hidup kita pasti berbagi suatu hal dengan orang-orang yang ada di dekat kita. Kita harus sadar betul kalau sahabat itu memang sangat penting. Karena, sahabatlah yang menjadi teman hidup tempat kita untuk berbagi cerita suka maupun duka. Sahabat itu bagaikan bayangan kita yang selalu siap untuk membantu disaat kita sedang membutuhkan bantuan. Sahabat adalah teman yang paling dekat dengan kita. Sahabat juga merupakan orang yang paling tau kelemahan serta kelebihan kita. Namun, ketika sahabat menjadi penghambat dia akan menjadi pengkhianat juga. Dia akan melakukan apa saja yang dia tidak suka atas dirikita. Bisa juga dia akan menjatuhkan kita disaat kita sedang berusaha. Tak sedikitpun dia merasa sedih disaat kita sedang susah, tapi dia malah senang ketika kita sedang susah dan terjatuh. Pastinya kita akan kecewa kan, ketika sahabat kita sendiri menjadi penghambat dan berkhianat? Apakah itu yang disebut sahabat? Macam sahabat apa itu??

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/momentkebersamaan.com/ketika-sahabat-menjadi-penghambat-dan-pengkhianat_55856bb8d67a61401af2abd7

Keindahan Dhuha

Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-Mu,
keagungannya adalah keagungan-Mu, keindahannya itu keindahan-Mu,
kekuatannya itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu
dan perlindungan itu perlindungan-Mu.
 
Ya Allah, jika rejekiku masih di langit turunkanlah, dan jika di dalam bumi
keluarkanlah, jika sukar permudahlah, jika haram sucikanlah 
dan jika jauh dekatkanlah.
 
Berkat waktu Dhuha, kecantikan, keindahan, kekuatan, kekuasaan-Mu,
limpahkanlah kepadaku segala yang Engkau telah limpahkan kepada
hamba-hamba-Mu yang sholeh.
Amin.

Syair Yang Sunyi

Aku pernah menatapmu dengan begitu dalam,
tatapan yang kau artikan seteduh belaian embun,
tentang rintik derai hujan yang reda berganti pelangi,
kau juga melukisku dengan keindahan bunga tanjung,
kau abadikan pada kanvas juga lembaran catatan hati.

Maafkan untuk musimku yang selalu bergegas lekas,
membiarkan boulevard kita sunyi,
menerbangkan asa ke angkasa mimpi,...

Jangan imani aku,...
ikrarmu pada pemilik Arasy sungguh membuatku malu,
aku tak seindah lengkung indah warna pelangi.
Aku hanya ilalang kecil di tepi savana,
yang mudah tertiup angin,
meliuk kemana badai gurun mengepung.

Bukan aku yang membakar sajak kecilmu,
aku hanya berjalan dan mungkin tenggelam,
dalam taman cakrawalaku.
 
Aku pergi bukan untuk menerbangkan rindumu menjadi abu,
aku hanya ingin berhenti menjadi semu dalam lingkup langitmu...

Feb 15, 2016

Semangat Kopi Pagi



Duduk manis depan rumah 
Ngobrol bareng sedikit betingkah
Teguk sedikit biar indah
Pagi ini akan tersa cerah

Di atas meja ada anugerah
Semoga bisa jadi barang mewah
Indahnya pagi setelah beribadah
Minum kopi biar rasa segar bertambah

Sebelum mulai beraktivitas
Sempatkan diri duduk di teras
Berbagi kopi biar gak lemas
Sebentar lagi keringat akan terkuras
  
Mari minum kopi hangat
Biar semangat
Teguk sedikit agar nikmat
Rasanya enak dan hangat

Jangan lupa dibarengi snack
Biar mata jadi tambah melek
Karena sebentar lagi kita bergerak
Tetap semangat agar badan enak

Kopi  pagi menanti  
Saatnya kita nikmati
Semoga pagi ini berarti
Menambah refrensi dan inspirasi 

Selamat pagi 
Lebih semangat menyambut hari ini....


Aku Rindu