Mar 17, 2018

Senja

Senja adalah peraduan antara kemilau mentari dan kedamaian laut Terpisah sejengkal jarak kerinduan.

Setiap senja tiba warna warni mengelana dalam bayangan.

Memapah kerinduanmu sendiri yang terpojok pada kekalutan siang, yang telah ditandai sedari pagi saat matamu dibuka untuk pertama kalinya. 

Ingatkah kamu pertengkaran-pertengkaran kita dulu? Hanya bersamamu aku bisa seperti itu Namun, setiap itu terjadi itu semangkin mendekatkan kita seperti senja yang mempertemukan mentari dengan lautan.

Senja memang indah namun sayang ia hanya sebentar kini kamu berada di ujungnya taukah kamu?" aku juga menantimu pada senja pertemuan kita memapah rinduku padamu yang berdiri di sana, di ujung senja.

Mar 15, 2018

Tentang Laki-Laki Baik

Kita pasti mengenal banyak laki-laki di dunia ini.
Kita pasti juga mengetahui kalau begitu banyak laki-laki yang memiliki kebaikan.
Kita pun pasti pernah merasakan atau sedang merasakan; diberikan kebaikan oleh laki-laki yang ada di sekitar kita. Laki-laki yang menjadi teman dekat kita, sahabat kita. Yang selalu menjadi pendengar terbaik ketika ada masalah yang harus kita hadapi. Yang rela cabut kelas (atau rela terlambat ujian) sebentar untuk sekedar mengantarkan kita ke dokter ketika kita sakit. Yang menjadi pematik untuk kembali semangat di saat seisi dunia seakan sedang menjatuhkan kita. Yang mengingat segala detail mengenai diri kita, makanan yang tidak kita sukai, hal-hal yang paling kita senangi, warna yang kita favoritkan. Yang selalu memberikan bantuan ini dan itu tanpa berharap kita memberikan balasan atas segala ketulusannya. Yang akan menjadi paling khawatir ketika kita mengalami kesedihan dan kegundahan yang mendalam.
Kita pernah atau sedang bersama laki-laki itu, laki-laki yang begitu menyayangi kita.
Mungkin, bagi laki-laki tersebut ia telah melakukan kebaikan-kebaikan yang begitu banyak (apalagi kepada diri kita). Mungkin laki-laki itu merasa kalau ia telah menjadi sosok yang begitu baik (terutama untuk diri kita).
Pun kita mungkin sempat terhanyut oleh kebaikan kebaikan yang seperti itu. Memikirkan betapa baiknya laki-laki itu (kepada kita). Mengagumi betapa banyak kebaikan yang telah ia tebarkan (kepada kita).
Tidak ada salahnya menumbuhkan kebaikan selama tidak turut tumbuh pula harapan yang seharusnya tidak tumbuh. Pada akhirnya kebaikan-kebaikan (yang sebenarnya bersifat semu) itu akan tertutup dengan satu kebaikan.
Karena sampai pada suatu titik kita akan tersadarkan. Bahwa pada akhirnya terdapat satu kebaikan besar dari seorang laki-laki yang akan terus menerus kita hitung sebagai sebuah kebaikan; melamar kita.
Yang memberanikan diri meminta kita dari orangtua kita. Yang mengambil tanggung jawab besar untuk ditopang di pundaknya. Yang akan mengalahkan kebaikan dari laki-laki lainnya (yang pernah ada di sisi kita) karena berhasil mengambil langkah menuju ayah.
Sebab satu kebaikan tadi adalah kebaikan yang besar. Yang walaupun hanya satu kebaikan tapi akan selalu mengalahkan kebaikan-kebaikan (semu) lainya.
Kita bisa (atau justru tidak bisa) menghitung laki-laki baik di dunia ini, ada begitu banyak. Tetapi kebaikannya yang akan terus menerus kita hitung hanyalah satu itu tadi.
Setiap laki-laki boleh mengaku dirinya adalah laki-laki baik karena para perempuan pun akan mengakuinya. Tetapi kebaikan dari para laki-laki yang dapat mengalahkan laki-laki baik itu, hanya satu itu tadi.

Pamer Ibadah di Media Social

Di zaman yang serba digital ini siapa sih yang tidak kenal media social  seperti twitter, facebook, path dan instagram. Mengingat media social  sudah sangat akrab mengisi kehidupan masyarakat kita. Sehingga setiap  orang mudah mengaksesnya hanya dengan menggunakan gawai (gadget) untuk  memposting status, menguplod foto, video live, dan lain sebagainya.
Namun  mirisnya moment ibadah yang sifatnya privasi antara manusia dengan  Tuhan pun juga tak luput  menjadi bahan uploadan di media social. Contohnya saja ketika sedang sholat, membaca Alquran, berpuasa, umrah, berhaji,  sedekah, hampir semuanya diposting di media social.
 "Maksudku kan baik memposting beginian ke media social agar bisa menginspirasi yang lain, apa salahnya?" 
"Bukan maksud apa-apa, ini hanya untuk dokumen pribadi aja, kok."
Itulah  beberapa alasan yang biasa dilontarkan oleh mereka yang gemar  membagikan momen ibadahnya ke media sosial. Oke guys kalau memang  tujuannya demikian memang tak apa ya, tapi maksud sebenarnya yang terselip hati siapa yang tahu  guys? Ingat setan itu pintar membuat tipu daya loh. Jangan sampai kita  terkena sindrom pamer ibadah di media social ya. Daripada ibadah kita  sia-sia yuk kita intip seperti apa sih ciri-ciri seseorang yang terjangkit sindrom pamer  ibadah, berikut ini :
Selalu berkeinginan memposting setiap kegiatan ibadahnya ke media social
Keinginan  untuk selalu membagikan momen ibadah ke media social adalah ciri utama  pengidap sindrom pamer ibadah baik itu berupa foto, status maupun video  live. Sehingga setiap melakukan ibadah atau amal kebaikan selalu dishare  di media socialnya.
Berharap simpati dan pujian dari orang lain
Siapa  sih yang nggak suka dipuji dan mendapatkan simpati? Merasa senang  ketika dipuji itu manusiawi kok, tapi dalam hal ibadah? Tak layak kita  pamerkan di manapun termasuk di media social dengan harapan supaya kita  banjir pujian dan simpati. Namun orang yang sudah mengidap sindrom pamer  ibadah akan mengharapkan itu semua. Dan karena itulah seseorang yang  terkena sindrom pamer ibadah terjangkit ketergantungan untuk  memperlihatkan aktifitas ibadahnya ke media social. Agar selalu mendapat  sanjungan dan pujian dari warganet. Baik berupa like maupun komentar.
Memandang ibadah hanya untuk gaya-gayaan (eksis)
Kewajiban  manusia terhadap Tuhan yakni menjalankan ibadah. Tapi apa jadinya jika  ibadah hanya untuk gaya-gayaan dan agar eksis di media social. Pergi ke  tanah suci hampir di setiap tempat melakukan swafoto dan kemudian  dishare ke wall media socialnya dengan harapan orang lain melihat  jikalau kita telah mampu berhaji, berumrah atau berharap mendapat  sebutan sebagai orang alim, ahli ibadah, haji/hajah. Dan menjadikan kita  tenar di media social.
Ibadah yang dikerjakannya tidak ikhlas karena Allah
Ibadah  yang ikhlas tidak akan mengharap apapun dari sesama manusia, untuk supaya dilihat, dipuji  dan mendapat sambutan sekecil apapun itu bahkan jika sampai berlebihan. Keikhlasan  kita beribadah dapat diukur dari tidak adanya keinginan kita untuk  memperlihatkan amal ibadah kepada orang lain. Dan cukup hanya Tuhan yang  tahu rutinitas ibadah kita. Apabila masih suka memamerkan atau  menunjukkan ibadah ke media social itu pertanda bahwa kita tidak ikhlas  menjalankannya.
Merasa bangga dengan postingan ibadahnya
Pengidap  sindrom pamer ibadah akan merasa bangga setelah memposting kegiatan  ibadahnya di media social. Di situlah kepuasan mereka dapatkan. Apalagi  jika mendapat banyak komentar positif yang menagung-agungkan namanya.  Maka semakin besar ambisi mereka untuk melakukan pamer ibadahnya di  media social.
Itulah  ciri-ciri seseorang yang terjangkit sindrom pamer ibadah di media  social. Bagaimana guys apakah kamu termasuk di dalamnya? Semoga tidak ya...

Mar 13, 2018

Tentang Keindahan Malam

Gelapnya malam dengan hiasan bintang-bintang menjadi pemandangan yang menyejukan mata bagi yang memandangnya. Namun semua keindahan itu hanya akan menjadi kenangan semata jika kita tak mampu melihatnya dengan maksud ada apa dibalik keindahan itu. Begitupulah dengan keindahan lainnya di dunia ini, yang akan tetap menjadi kenangan semata dan akan menjadi sia-sia jika kita tak mampu melihat ada apa dibalik keindahan. 
Ya, semua keindahan dunia ini adalah bagian dari karunia Tuhan Yang Maha Esa untuk manusia. Khususnya bagi manusia yang mau memikirkan tentang ada apa dibalik semua keindahan. 
Memangnya ada apa dibalik semua keindahan dunia ini? 
Bagi manusia yang mau memikirkannya tentu tahu apa jawabannya, yaitu Keindahan yang bukan tanpa ada maksud mengapa keindahan itu diciptakan? 
Ya, Keindahan yang diciptakan Allah SWT agar manusia selalu mengingat dan mensyukuri semua karunia Allah SWT. 
Hmm... Apakah pernah terpikir oleh kita, andai keindahan dunia ini diambil oleh Allah SWT dari kita? Apakah kita masih akan mengingat dan menayukuri segala nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita? Jawabannya kita harus tetap mengingat dan mensyukurinya. Mengapa? Karena belum tentu apa yang menurut akal pikiran kita tentang keindahan itu baik, disudutpandang Allah SWT akan jadi baik. Begitupulah sebaliknya. 
Jadi, Marilah kita tetap mensyukuri apapun yang terjadi dalam hidup ini. Karena bisa saja apa yang menurut kita buruk, sementara dari sudutpandang Allah SWT itu baik buat kita. 

Mar 12, 2018

Sedang-Sedang Saja, Karena Terlalu Dekat Bahaya

Ada pepatah yang mengatakan bahwa "tak kenal itu maka tak sayang". sebenaranya apa makna dibalik pernyataan ini? adapaun makna dari pernyataan ini adalah dengan mengenal seorang itu memungkinkan kita untuk lebih menghargainya dan menyayanginya di bandingkan dengan orang yang sama sekali kita tak kenal. tapi benarkah seperti itu? 

Terkadang karena kita sudah merasa dekat kepada seseorang, hal itu justru membuat kita merasa tak ada batasan dengan dia lagi. Kita sudah menganggap dia sebagai seseorang yang sudah dekat dengan kita hingga kita merasa tak ada rasa canggung dan segan lagi kepadanya. Hal yang seperti ini terkadang membawa hal yang terbalik seperti pernyataan yang saya tulis diatas. Karena mengenal seseorang itu sudah dekat kita terkadang lupa bahwa dia juga adalah manusia sama seperti kita yang punya perasaan, harga diri dan privasi. Privasi dan harga diri terkadang terlewati ketika kita sudah beranggapan bahwa kita sudah dekat dengan seseorang. 

Tidak salah jika kita sudah merasa dekat dengan seseorang asalkan kita dapat menimbang mana yang bisa diexpose dan mana yang bersifat pribadi. Tapi terkadang kenyataan berkata lain, kita malah kelewatan karena sudah sangat pede mengenalinya. Makanya tidak sedikit yang dulunya dekat dan intim dalam berteman malah menjadi orang-orang yang saling membenci atau dengan yang lain menjadi musuhan, bahkan musuh bebeyutan. 

Pastinya setiap pribadi sangat senang memiliki teman yang banyak sekali. apalagi teman-teman yang bisa saling menghargai. Teman dekat tapi tau membatasi diri, tau sejauh mana ia harus masuk kedalam ruang lingkup seseorang itu. Nah yang seperti inilah biasanya yang akan tahan lama. 

Intinya boleh dekat tapi lihat batasanya, atau jangan terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Yang sedang-sedang saja.

Sebuah Senja Sore

Ada kalanya kita diam dan mencermati keadaan seperti berakhir padahal itu baru saja dimulai seperti menghilang tapi justru tak pernah ada terlalu mudah seseorang memalsukan ekspresinya dengan apa yang sebenarnya terjadi
Sungguh kau begitu pandai tapi kenapa sebuah senja
Tanda memang tak berkata-kata tapi dia selalu menyisakan sebuah makna. Makna yang seharusnya tidak dipertanyakan, jika itu membuat kau mengerti, jawabanya akan terasa sakit. Sakit sehingga kau tidak dapat memahaminya.
Sungguh kau begitu pandai bersandiwara seperti senja yang begitu indah disore hari memukau setiap orang yang melihatnya tapi kenapa senja padahal dia sebenarnya rapuh perlahan senja akan lenyap tertelan cakrawala dan kenyataannya hanyalah sebuah kesepian. Kesepian yang membuat kita pandai bersandiwara terutama diri sendiri dan siapa yang mendustai siapa
Sungguh kau begitu pandai tapi kenapa sebuah senja.

Embun Pagi

Malam masih menyisakan kesunyian di ujung perjumpaan. Gelapnya perlahan terusir sinar mentari di ufuk Timur. Tersenyum merekah menyapa pagi.
Embun pagi berusaha tetap bertahan di ujung dedaunan. Namun perlahan melepaskan pegangan tangannya. Meluncur menuju tanah bumi yang siap menyerap kesegaran.
Kicauan burung mulai bersahutan menyambut indahnya pagi. Namun kokok ayam tak terdengar mengantarkan mentari. Mungkinkah terusir oleh kejamnya pembangunan negeri?
Kesibukan pagi hari mulai terasa. Laju kendaraan mulai terlihat saling berkejaran dengan waktu. Para pekerja mulai terlihat menyingsingkan lengannya. Menunggu bis-bis yang akan menerobos kesibukan hari.
Ku tatap mentari yang tersenyum dengan penuh rasa syukur. Terima kasih Tuhan masih memberiku kesempatan menghirup segarnya udara pagi. 

Mar 11, 2018

Tentang Wanita

Siapa yang tidak kenal wanita. Makhluk spesial yang dianugerahi keistimewaan luar biasa. Manusia, hewan, tumbuhan bahkan seluruh ciptaan Tuhan mengenal sosoknya. Wanita adalah metafor alam semesta, sintesis kehidupan dua dunia, serta paradoks sejati yang benar-benar nyata.
Wanita menjadi satu diantara banyak sebab seseorang masuk Surga. Tapi tak sedikit pula yang akan terjerumus ke neraka sebab wanita.
Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah yang kau jadikan istri. Sementara seburuk-buruk fitnah setelah dajjal adalah wanita yang juga kau sebut istri.
Wanita memang unik. Di bawah telapak kakinya ada surga. Sedang di dalam sorot matanya ada neraka.
Allah titipkan rahim (kasih sayang paripurna) dalam diri wanita. Di sisi lain, wanita juga dibekali sukhtu (murka tiada tara) yang hanya satu tingkat di bawah sang Pencipta.
Wanita adalah sosok yang selalu bisa menentramkanmu menghadapi segala bencana. Namun ia juga pribadi yang pandai mengubahmu menjemput nestapa.
Segala kemajuan ilmu pengetahuan tak pernah lepas dari peran wanita. Tapi juga karena ambisinya satu peradaban dapat binasa.
Wanita adalah sekolah pertama bagi seluruh generasi bangsa. Tapi, ia juga mesin utama perusak kehidupan dunia.
Kelak, akan ada banyak wanita yang mewarnai Surga. Di saat yang bersamaan, tak terkira pula jumlah wanita yang membanjiri neraka.
Wanita memang unik. Ia adalah teman terbaik sekaligus musuh paling nyata.
Karenanya, bimbing dan didiklah anak wanitamu agar menjadi yang utama. Jika engkau hendak memilih pendamping setia, maka pilihlah yang memiliki sifat pertama dari seluruh analisa yang ada. Saat engkau tak lagi dapat memilih, tuntunlah ia memahami dan mengaplikasikan segala sifat mulia.

Aku Rindu