Dec 3, 2015

Ekstra Waspada, Perselingkuhan di Tempat Kerja

Berita seputar perselingkuhan di tempat kerja terus saja terjadi. Beberapa waktu lalu pernah beredar berita heboh tentang penegak hukum alias hakim yang selingkuh, bahkan melakukan hubungan terlarang di ruang sidang. 
Masyaallah. Bukan hanya satu pasangan, jumlah pasangan yang sudah diadili dan dijatuhi hukuman sampai pemecatan cukup banyak. 

Nah, setelah itu disusul ada berita perselingkuhan lagi di sebuah instansi yang membuat kita semakin miris. Modus yang mereka buat yaitu berhubungan paada hari Jum’at, saat para petuggas yang lain melakukan shalat Jum’at. Suasana kantor yang sepi dimanfaatkan sebagai kesematan emas untuk melakukan hubungan terlarang. Masyaallah, yang lain pada jum’atan, ini berdua jumpalitan. 


Rupanya perbuatan nista itu tidak dilakukan sekali dua kali, bahkan berkali-kali. Sampai akhirnya aib mereka terbuka, setelah tertangkap basah oleh rekan mereka yang resah melihat gelagat keduanya yang mencurigakan. 


Kedekatan kedua pasangan yang masing-masing sudah berkeluarga ini berawal dari tugas kantor untuk mengikuti pelatihan. Merekapun sering jalan dan makan bareng, akhirnya mulai boncengan sepeda, lama kelamaan semakin dekat, dan merasa ada kecocokan. Biasa, setan memang pintar menjebak manusia, apalagi yang sedang kasmaran, dengan jebakan betmen. 


Kesenangan sesaat yang berujung di pengadilan. Bahkan, perbuatan dosa besar itu, kalau tidak segera ditaubati bisa menjatuhkan mereka dalam siksa neraka. Na’udzubillah. 


Waspada Terhadap Godaan 

Suami istri yang sama-sama bekerja di luar rumah, harus ektra keras dalam menjaga keutuhan rumah tangga. Sebab, godaan di luar rumah sangat banyak. Seorang suami akan bertemu sekian banyak teman kerjanya yang wanita. Sangat mungkin teman-temanya itu lebih cantik, lebih aduhai, bahkan terasa lebih perhatian. Sebaliknya, sang istri yang bekerja di luar rumah, dia harus hati-hati betul menjaga dirinya. Bisa jadi setiap hari dia melihat laki-laki lain, bahkan mungkin suami orang lain, yang kelihatannya lebih keren, lebih perhatian dan lebih loman. 


Di tempat kerja, kesempatan untuk bertemu, bahkan berduaan memang sangat terbuka. Saat mengerjakan tugas bersama, saat istirahat makan siang, lebih-lebih saat ada tugas ke luar, baik dalam kota maupun di luar kota. Lebih ayahab lagi, saat keluar itu sambil berboncengan atau naik mobil berdua. Wah, syetannya jingkrak-jingkrak, karena perangkapnya bisa dengan mudah menjerat mereka. Bukankah Rasulullah SAW sudah mengingatkan dalam sabda Beliau, “Janganlah seorang laki-laki khalwat (berduaan) dengan wanita yang bukan muhrimnya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syetan”. 


Inilah jebakan halus yang seringkali tidak disadari oleh para suami atau istri ketika mereka bekerja di luar rumah. Maka, bagi para istri utamanya, untuk bekerja di luar rumah, apalagi di luar negeri hendaklah dipertimbangkan dalam-dalam, jauh ke depan. Bagaimana keluarga saya, bagaimana rumah tangga saya. Mampukah saya menjaga diri dari godaan di luar rumah. Bukankah sudah begitu banyak bukti yang terjadi. Berbagai perselingkuhan yang dilakukan dengan sesama teman kerja. 


Kalau memang tetap memutuskan bekerja di luar rumah, maka kita harus ektra waspada. Baik suami maupun istri harus berusaha mageri dirinya agar tidak terpengaruh pergaulan dan godaan yang ada di tempat kerja. 


Di sinilah pentingnya memelihara pandangan. Allah SWT berfirman: "Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang mukmin: "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan, katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menelihara kemaluannya…(QS. An-Nur: 30-31)


Ketika seorang suami melihat wanita lain yang bisa jadi lebih cantik dari istrinya hendaknya dia menjaga hatinya, mengingat kelebihan dan kebaikan-kebaikan istrinya. Demikian juga, seorang istri yang melihat cowok lain, yang mungkin saja lebih mbois dari suaminya, hendaklah dia menundukkan pandangannya, mengingat jasa-jasa dann kebaikan suaminya. Jangan sampai mengingat-ngingat keburukan dan kekurangan suaminya. 


Biasanya, mereka yang rumah tangganya ruwet gampang curhat. Repotnya kalau sampai curhat kepada teman-temannya, apalagi lawan jenis. Kalau sering curhat dan mendapat simpati dari sang teman, bisa jadi tumbuh benih-benih cinta dan rasa suka. Setelah muncul rasa suka dan cinta, maka ada seribu alasan sebagai pembenaran, meski itu terlarang. 

Segala cara ditempuh, demi terpenuhinya hasrat cinta. Kalau sudah begini, maka perselingkuhan sudah sulit dihindari. Ketika telah selingkuh telah dilakukan, hanya penyesalan yang akan dirasakan. Maka, waspadalah, waspadalah, waspadalah saat tempat kerja.

Saya Menangis

Saat ini masih banyak orang menyangka bahwa air mata adalah simbol ’ketidak-berdayaan’. Orang yang sering meneteskan air matanya, bahkan dianggap sebagai makhluk yang ’cengeng’. Kucuran air mata bahkan seringkali diberi stigma ”negatif”, ”lemah, dan ”rapuh”. Namun, bila kita cermati, ternyata tidaklah sesederhana itu. Air mata bisa saja menandai sikap “terbaik” sesorang hamba ketika bermunajat kepada Allah.

Saya termasuk perempuan yang mudah menangis, semudah itu saya menangis, ketika cobaan datang dan menyesakkan dada, saya pun menangis. Melihat kepedihan orang lain, dan mencoba berempati dengan berandai-andai bahwa sayalah yang menanggung kepedihan itu, air mata saya pun bisa menetes. Melihat sesuatu yang mengharukan, melihat kemiskinan, melihat anak-anak yang ada dijalanan meminta-minta, kakek-kakek dan nenek-nenek yang sudah tua renta yang mencari barang bekas disampah untuk sesuap nasi, dan melihat orang yang di sakiti, dengan begitu saya bisa menitikkan air mata.

Kenapa ya? apakah karena saya memang perempuan sensitif dan mudah dibuat terharu dengan melihat kenyataan hidup yang tidak seimbang, saya mudah sekali mewek dengan hal-hal kemanusiaan.

Menurut website Wikipedia yang saya baca, perempuan bisa menangis antara 50 sampai 110 kali dalam setahun, jadi kalau kita ambil tengahnya sekitar 50 kali artinya perempuan itu umumnya bisa menangis setidaknya satu kali dalam seminggu. Satu tahun ada 52 minggu.

Tapi itukan kata website Wikipedia yang saya baca, karena saya sih beda, tidak seperti perempuan umumnya, saya bisa menangis sebanyak tiga atau empat kali dalam seminggu, karena setiap hari saya selalu melihat nenek-nenek sampai malam mencari barang bekas dipinggir jalan.


Tidak usahlah saya bahas alasan apa yang membuat saya begitu mudah menangis akibat sifat sensitif saya melihat kemiskinan atau karena saya perempuan?

Perempuan tidak butuh alasan apapun untuk menangis ya kan. Yang pasti airmata saya adalah gambaran perasaan saya saat saya marah, sedih, putus asa, atau bahagia, selain itu airmata saya juga menggambarkan penyesalan yang kadang sangat susah saya jelaskan dengan kata kata.

Rasanya, seperti ada beban berat yang memaksa saya untuk menerima padahal sekuat hati saya menolaknya, disinilah air mata saya  jatuh berhamburan.

Ada pepatah yang bilang ” menangis bisa membantu kita mengubur dan melupakan beban berat” dan membuat kita lega, buat saya pepatah ini tidak selalu berlaku, karena sebanyak apapun saya menangis atau sedalam apapun saya mencoba mengubur si beban berat, tetap saja beban berat itu mampu mencari jalan untuk bangkit dari kuburnya.

 
Saya tidak bermaksud komplain, I hate complaining and I know I dont have a bad life comparison to others.

Begitulah,

Begitu seringnya saya menangis, seperti sekarang ini…saya menangis…, saat saya membayangkan, setiap tetesan airmata saya adalah doa yang tak mampu saya ucapkan kepada Yang Maha Mengerti,Sang Pemilik Jiwa.


Yang Maha Mengerti memahami bahwa isak tangis dan airmata saya kali ini adalah bentuk permohonan tak terucap agar DIA mengeluarkan saya dari himpitan beban berat yang selama ini saya terima untuk saya  tahan dan jalani.

Yang Maha Mengerti memahami bahwa isak tangis dan airmata saya kali ini  adalah bentuk permohonan tak terucap kepada DIA, untuk mengijinkan saya mereguk nikmat dan ampunan-NYA dalam menjalanani kehidupan saya.

Karena saya tahu, hanya DIA-lah tempat saya memohon...

Ketika air mata membuat saya terkadang kehilangan akan  "hadir-NYA" yang seakan pergi menjauh ?  saat itulah saya kembali menemukan bahwa sebenarnya selama ini "hadir-NYA" memang begitu dekat.


Dan, yang paling sering seseorang alami, hal itu terjadi pada saat seseorang yang tengah ”berdoa” di antara shalat-shalat yang ia lakukan. Hingga seseorang seolah-olah bisa berteriak di dalam hatinya: ”berbahagialah siapa pun yang selalu berdzikir dengan tetesan air mata, karena ia ’sadar’ bahwa Allah tengah bersamanya.

Dan, yang sungguh luar biasa, andaikata tetesan air mata itu berlanjut di ketika mengingat Allah dengan berdoa untuk keselamatan kesejahteraan bagi orang-orang yang tengah menderita, Anda pun ”menangis”, bisa beramakna anda adalah orang yang “lembut-hati”.

“Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun, maafkan keangkuhan hamba. lembutkan hati hamba untuk bisa merasakan semua ketentuan-Mu tanpa harus bersedih. Kuatkan sinyal hati hamba ini agar selalu bisa menangkap dengan cerdas semua sinyal kebesaran-Mu tanpa harus merasa kecil hati, lemah, dan takut. Jadikanlah air mata kami sebagai tanda kedekatan kami kepada-Mu. Sapulah mendung kepedihan dalam diri kami. Ringankan semua penderitaan kami, yang begitu banyak datang silih-berganti di muka bumi ini. Peliharalah kami — ya Allah – dari segala macam godaan setan, dan mudahkanlah bagi diri kami untuk menggapai dan mengamalkan petunjuk-Mu. Jadikan – sejak saat ini juga –air mata kami mengalir bersama doa-doa kami, karena kami selalu mengingat-Mu.


Âmîn.

Dec 1, 2015

Kisah Istri Mengkhianati Suaminya Dan Berzina Karena Facebook

Berikut ini adalah sebuah kisah nyata. Ini adalah pengakuan seorang istri yang menulis pada note di facebooknya tentang dirinya yang terjebak perselingkuhan dan perzinaaan akibat sisi buruk facebook. Semoga kita semua bisa mendapat pelajaran yang berharga dari kisah ini.
----------------------------------------

"Pernikahanku dengan Rudi (nama samaran) sudah memasuki sepuluh tahun. Sampai saat itu hubunganku dengan Rudi sangat harmonis. Ditambah lagi dengan hadirnya tiga buah hati kami.

Namun, sebuah musibah dalam keluargaku mulai muncul ketika aku mengenal facebook. Karena jejaring sosial inilah impianku untuk membangun rumah tangga yang utuh berantakan. Aku yang sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga tergoda dengan rayuan laki-laki lain melalui facebook.
Kisah ini bermula pada tahun 2009 ketika aku diperkenalkan oleh suamiku tentang facebook. Saat itu, aku yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga seakan mendapat hiburan baru. Suamiku pun senang karena melihatku yang tidak lagi jenuh sewaktu mengerjakan pekerjaan rumah dan menjaga anak-anak. Singkat cerita, setelah sebulan mengenal facebook, aku merasa tak ada yang istimewa pada jejaring sosial ini. Namun, setelah mengenal fitur chat (obrolan), aku mulai menikmatinya. Apalagi banyak yang ingin berkenalan denganku, baik itu laki-laki, maupun ibu-ibu. Wajahku memang ayu. Kulitku putih bersih. Saat ini usiaku sekitar 34 tahun. Aku memasang foto profil yang cukup menarik di facebook. Mungkin ini yang membuat banyak orang tertarik untuk berkenalan lebih jauh denganku.

Dari sekian banyak laki-laki yang menyapaku di facebook, ada beberapa lelaki yang mengaku tertarik kepadaku. Walaupun saat itu aku mengatakan bahwa aku sudah punya anak dan suami sehingga sebenarnya mereka tidak pantas untuk menyukaiku.

Awalnya aku bertekad untuk tidak tergoda dengan bujuk rayu sejumlah lelaki di facebook. Namun, setelah aku mengenal Salam (nama samaran), semuanya berubah. Salam adalah salah satu pejabat di perusahaan BUMN di Sulawesi Selatan. Salam benar-benar membuatku terpikat dan mampu menggoyahkan imanku. Bahasanya yang santun, dan caranya ia memberiku perhatian di facebook telah membuat hatiku luluh.

Setiap hari kami berbincang-bincang lewat facebook. Bahkan kami saling bertukar pikiran tentang rumah tangga kami masing-masing. Bisa dibilang kami saling curhat. Dari sinilah perasaan aneh itu muncul, baik dalam diri saya maupun dalam diri Salam. Akhirnya, Salam menyatakan rasa cintanya kepadaku lewat chat dan ingin berjumpa denganku.

Aku yang sejak awal sudah tertarik dengan Salam tak mampu menolaknya. Namun, aku masih malu-malu menyatakan rasa cinta ini kepadanya.

Setelah sekian bulan hanya chatting di facebook, kami pun sepakat untuk bertemu. Kami kemudian melakukan pertemuan di salah satu restoran di Makassar bagian barat. Saat itu Salam datang seorang diri, sementara aku membawa anak bungsuku.

Walaupun aku menyukainya, aku tak ingin pertemuan kami menimbulkan fitnah. Perasaanku deg-degan saat bertemu dengan Salam. Ia pun menyapaku dengan suara berat. Ada perasaan lain yag timbul di dalam hatiku. Di tempat itu, Salam pun kembali menyatakan ketertarikannya kepadaku. Aku pun menyatakan hal yang sama.

Pertemuan dengan Salam di restoran tersebut bukanlah hal yang terakhir. Sejak pertemuan itu, kami pun sering janjian untuk bertemu. Bahkan, kadang, aku bertemu dengan Salam seorang diri tanpa membawa anakku. Kebetulan di rumah aku memiliki seorang pembantu rumah tangga.

Rupanya, inilah awal dari keretakan rumah tanggaku dengan Rudi. Aku sudah mulai jarang di rumah tanpa sepengetahuan Rudi. Maklum, setiap hari Rudi bekerja mulai dari pagi hingga malam.

Sementara aku terkadang selalu bertemu dengan Salam dari siang hingga sore. Salam telah membuka mataku tentang indahnya dunia ini. Ia mengajak aku berjalan-jalan ke mall untuk shopping, wisata kuliner, dan mendatangi tempat-tempat hiburan lainnya. Ini semua kulakukan tanpa harus mengeluarkan uang. Aku seakan-akan sudah terjebak dalam kehidupan foya-foya dan gemerlap dunia.

Walaupun aku sering berfoya-foya dengan Salam, sikapku di rumah tetap seperti biasa. Aku tetap melayani suamiku ketika ia baru pulang dari kantor, termasuk mengurus pakaian dan makanannya saat ia akan ke kantor di pagi hari.

Setelah jalan bersama dengan Salam selama dua bulan, aku pun tak mampu menolak ajakan Salam untuk bertemu di hotel. Saat itu Salam sudah membooking salah satu kamar di salah satu hotel berbintang di Makassar.

Kira-kira pada pukul 11.00 malam, aku datang menemuinya di kamar itu. Setelah kami berbincang-bincang selama beberapa menit, aku tak kuasa ketika Salam memeluk tubuhku. Akhirnya, aku pun terjebak, dan rela melakukan hubungan suami istri dengan lelaki yang bukan suamiku sendiri.

Sejak peristiwa itu, kami sering melakukannya, berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel yang lain. Aku pun begitu menikmati kehidupanku ini. Namun, hatiku setiap hari berteriak. Aku tak rela mengkhianati suamiku yang sudah memberiku tiga orang anak. Apalagi ia begitu baik dan begitu mempercayaiku. Ia pun sangat disenangi oleh keluargaku.

Aku ingin lepas dari kehidupan Salam yang harus kuakui telah memberi warna baru dalam hidupku. Ia pun mengaku tulus mencintaiku. Di depanku ia juga mengaku berdosa telah mengkhianati istrinya. Tapi, sama seperti aku, ia tak bisa meninggalkanku.

Hari-hari terus berlalu dan bulan-bulan pun silih berganti, sedangkan kehidupanku tak ada yang berubah. Aku dan Salam masih tetap jalan bersama. Bahkan, aku semakin takut kehilangannya. Namun, peribahasa yang mengatakan, "sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga" telah terbukti kepada diriku.

Sepandai-pandainya aku menyembunyikan hubunganku dengan Salam, akhirnya ketahuan juga oleh suamiku. Aku ketahuan selingkuh setelah suamiku membaca SMS Salam yang berisi kata-kata mesra dari Salam. Ia pun memaksa aku untuk mengakuinya. Saat itu aku pun pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi suamiku langsung menghubungi nomor ponsel Salam. Awalnya Salam membantah, dan mengatakan bahwa ia dan diriku hanya berteman.

Namun, setelah diancam oleh suamiku, Salam mengakuinya dan meminta maaf. Namun, suamiku sudah terlanjur sakit. Ia pun langsung menceraikanku. Saat ini aku dan Rudi masih dalam tahap perceraian.

Namun, dalam do'aku setiap selesai shalat, aku bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, kepada suamiku, kepada anak-anakku dan kepada keluargaku karena aku telah menyia-nyiakan cinta mereka. Aku ikhlas menerima ini semua atas konsekuensi dari perbuatanku sendiri. Namun, aku masih tetap berharap untuk bisa kembali bersama dengan Rudi, dan akan aku buktikan untuk menjadi istri yang baik."

Catatan : Sebenarnya teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupannya sehari hari, tapi sayangnya, kita sendiri yang menyalahgunakan teknologi tersebut untuk hal-hal yang buruk. Sungguh, salah satu sumber perceraian terbesar di dunia saat ini adalah perselingkuhan via Facebook, Twitter, BBM, dan aplikasi-aplikasi sosial lainnya.

Jadi gunakanlah teknologi dengan bijak, serta hati-hatilah karena setan akan terus menggoda untuk menyesatkan diri kita semua. Gunakanlah jejaring sosial untuk mendapatkan keberkahan silaturahim, mencari ilmu yang bermanfaat, atau untuk berdakwah. Nasihat terutama untuk wanita, janganlah memasang foto yang memperlihatkan aurat sehingga menarik perhatian lawan jenis.

Terima kasih dan mudah mudahan artikel ini bermanfaat untuk kita

Bagi Wanita Gunakanlah Nalar Agar Harga Dirimu Terpancar

Harga diri seorang wanita sesungguhnya bukan terletak pada performance fisik semata, tetapi justru nampak dari pancaran kepribadiannya. Secara tak sadar kita sering melihat wanita yang berpenampilan bak selebritis yang tengah berjalan, praktis langsung atau tidak otak bawah sadar kita akan merespon negatif, jangan-jangan itu simpanan pejabat anu atau jangan-jangan ia wanita penggoda atau jangan-jangan ia bukan wanita baik-baik, dan sebagainya.

Dari penampilan fisik yang agak berbeda saja sudah cukup mengundang beragam pertanyaan yang tertuju kepada wanita tersebut. Umumnya pertanyaan yang muncul bernada miring. Kendati ia seorang yang berakhlak baik, tetapi penampilannya yang bernuansa selebritis mengenyampingkan harga dirinya sendiri. Apalagi ia turun dari mobil keren bersama laki-laki buncit. Wah..tambah seru cara menggunjingnya.


Tapi kalau saja ia berpenampilan yang tidak mengundang decak kagum berlebihan bagi orang yang melihat, umumnya kitapun tidak akan menilai bahwa harga diri perempuan tersebut minus. Biasa saja atau malah mengundang pujian positif. Kendati, dari penampilan memang tidak 100% mencerminkan sebuah harga diri. Jadi, konon kata orang pinter, harga diri perempuan tercermin dari inner beauty, inner talenta dan inner personality. Yang jadi masalah kemudian adalah penterjemahan dan persepsi yang ditimbulkannya. Perempuan berjilbab belum tentu memiliki harga diri yang mantap kalau jilbabnya hanya untuk kedok saja. Tentu akan lebih baik memilih perempuan yang tidak berjilbab tetapi mampu mempertahankan harga dirinya. demikian halnya dengan perempuan yang tidak berjilbab, yang notabene justru lebih banyak dimensi negatifnya, juga tidak menjamin harga diri perempuan tersebut. Jadi bagaimana cara memilihnya?


Jika kita sandarkan persoalan harga diri perempuan pada landasan agama, agama apapun, tentu yang bicara bukan sekedar logika semata, melainkan dengan rasio manusia. Untuk itulah manusia dilengkapi nalar (kalau hewan kan cuma punya naluri). Jadi lihatlah wanita dengan nalar, jangan dengan naluri. Karena naluri lebih dekat kepada nafsu hewani. Dan bagi wanita gunakanlah nalar agar harga dirimu terpancar.

Nov 30, 2015

Wanita Harus Cerdas

Sekarang ini, wanita haruslah mandiri, janganlah menggantungkan diri pada orang lain, bahkan juga pada pasangan. Sebisa mungkin wanita bisa menghidupi dirinya sendiri. Jadi anda tidak perlu takut jika sesuatu terjadi pada pasangan anda.

Untuk bisa jadi wanita mandiri, tentu saja wanita harus memiliki banyak kemampuan, pengetahuan dan keberanian. Apapun yang bisa dilakukan oleh pria, pada dasarnya wanita pun bisa melakukannya, kecuali jika memiliki keterbatasan fisik.

Menjadi wanita cerdas, tentunya perlu usaha. Seringlah membaca, mencoba dan bertanya. Perkaya dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan. Selalu belajar dan belajar.

Wanita cerdas akan selalu disukai oleh banyak orang, karena wanita cerdas selalu siap diajak berbicara dengan topik apapun, siap menghadapi situasi apa pun, siap mengerjakan tugas apa pun yang diberikan.

Saya mencoba menulis berbagai hal yang bersifat pengetahuan bagi para wanita, semoga bermanfaat bagi kita semua, jadi bagi saya yang namanya wanita harus cerdas.

Wanita Cerdas Tidak Akan Mau Jadi Wanita Simpanan

Sering sekali membaca atau mendengar dari teman-teman tentang perselingkuhan. Sering sekali mendengar tangisan seorang istri yang suaminya berselingkuh.

Rasanya memang ingin sekali menampar dan mencaci maki sang selingkuhan. Tapi..untuk apa? Saya selalu memberikan saran kepada teman-teman yang mengalami pengalaman mengerikan ini, jangan pernah pedulikan wanita selingkuhan itu. Biarkanlah dia memelihara kebodohannya. Fokuslah pada perbaikan diri, tingkatkan kualitas diri, tingkatkan kualitas layanan pada suami. Sekali lagi, jangan pernah pedulikan keberadaan wanita simpanan itu. Berdoa dan berserahlah kepada TUHAN, karena Dia yang bisa memperbaiki kerusakan dalam rumah tanggamu.

Mengapa saya sebut Wanita Simpanan adalah Wanita BODOH?

Wanita simpanan/selingkuhan umumnya hanya mengejar harta, mereka malas untuk bekerja mencari uang, sehingga mencari jalan pintas dengan menjadi selingkuhan pria berduit. Tipe ini masih mendapat keuntungan atas 'pengorbanan'-nya menjadi wanita tanpa status, wanita yang tidak punya harga diri.

Ada juga wanita simpanan yang betul-betul bodoh, bukan untuk mengejar kelimpahan harta, tapi berdalih karena sangat mencintai sang pria, sehingga rela berkorban terlalu banyak untuk si pria beristri itu. Tipe yang ini betul-betul super bodoh, sama sekali tidak ada keuntungan yang dia dapat.

Apa saja kerugian yang harus diterima wanita simpanan atau selingkuhan?

  1. Tidak memiliki status resmi sebagai istri di depan keluarga dan masyarakat, malah dipandang hina karena merusak kebahagiaan wanita lain.
  2. Wanita selingkuhan atau simpanan hanyalah dijadikan tempat hiburan atau pelampiasan sex atau tempat curhat di kala ada masalah dalam rumah tangga sang pria. Selebihnya, sang pria akan selalu bersama keluarga resminya. Mungkin dia dan keluarga resmi dalam kondisi bahagia, hanya saja sang pria sedang bosan, dan mencari hiburan. Daripada bayar mahal sewa PSK, tentunya jauh lebih murah mencari wanita yang bisa dibodohi untuk memenuhi nafsunya.
  3. Dalam acara-acara sang pria, tentu saja sang pria akan membawa keluarga resminya, dan terus menyembunyikan wanita selingkuhannya. 
  4. Jika terlanjur punya anak, kasihan sekali si anak, karena harus menyandang status ANAK HARAM. Dalam akte lahir tidaklah tertulis nama ayah kandung resminya, dan akan selalu dicemooh oleh lingkungannya.
  5. Kalaupun akhirnya bisa menyingkirkan istri resmi dari sang pria, dan akhirnya resmi menjadi istri kedua, dia tidak akan pernah merasa aman, selama hidupnya bersama sang pria, karena akan selalu dihantui perasaan takut diselingkuhi oleh sang suami hasil rebutan tsb. Pengalamannya sendiri sudah membuktikan bahwa sang suami bisa saja dengan mudah melirik wanita lain, seperti dulu sang suami melirik dirinya, ketika dia bosan dengan wanita yang menjadi istri sahnya.


Saya kira masih banyak lagi kerugian lainnya yang akan diterima wanita bodoh yang mau menjadi selingkuhan atau simpanan.
 

Wanita Cerdas tidak akan pernah mau dijadikan korban oleh lelaki buaya darat. Janganlah karena dalih cinta, lalu rela berkorban bagi pria yang sudah bukan bersatus lajang itu. Karena rasa cinta itu perlahan akan memudar, ketika kamu dianggap tidak menarik lagi, tua dan membosankan, lalu kamu akan ditinggalkan karena ada lagi wanita lain yang lebih muda dan menarik akan menggantikan posisimu, 

Anda terlalu berharga untuk diperlakukan hina seperti itu. Masih banyak pria yang jauh lebih baik untukmu Wanita Cerdas..., Cerdaslah memilih calon pasanganmu. Gunakan logika dan hatimu, jangan hanyut dalam emosi.

Nov 29, 2015

Selingkuh Itu Kampungan Dan Norak

Kata kampungan itu awalnya digunakan orang kota untuk meledek orang kampung masuk kota. Keluguan orang kampung dengan perbedaan suasana kampung dan kota membuat mereka kebingungan sendiri dan cenderung dianggap "norak" oleh orang kota. Padahal, orang kota masuk kampung juga norak nya akan sama. Stigma mengenai orang kota lebih tinggi derajatnya dari orang kampung membuat kata kampungan itu terkesan rendahan. Padahal konotasi nya itu menjurus pada orang yang linglung dengan suasana baru. Beda suasana dan beda kebiasaan (tata krama, tata bahasa, dan lainnya). Dua hal yang membuat orang kebingungan. 

Dari kebingungan dan kebiasaan yang sulit diubah ini membuat kata kampungan menjadi kata umum untuk meledek orang. Kata baru versi orang kota untuk merendahkan orang lain yang secara tidak langsung membuat perbedaan status sosial menjadi lebih jelas. Untuk segala hal yang diluar batas normal masuk dalam kategori kampungan. Sampai hal kecil seperti volume bicara yang kelewat besar pun bisa disebut kampungan. Kata ini mengalami pergeseran makna. Kampungan bukan lagi orang kampung tapi orang kota yang bertindak abnormal. 

Saya salah satu yang menggunakan pergeseran makna dari kata kampungan itu. Saya tidak bermaksud mengatai orang kampung. Orang kampung itu orang yang tinggal di kampung. 

Tetapi kalau menurut saya orang kampungan itu ya contohnya kayak orang-orang yang sudah berkeluarga punya anak dan suami tapi doyan banget yang namanya selingkuh. Dan tidak pernah memandang lelaki yang jadi selingkuhanya itu waras apa tidak, yang penting bisa memuaskan nafsu seknya dan tidur bersama, dan terkadang selingkuh hanya karena materi, tetapi ia selalu kowar - kower di medsos bahwa ia selalu cinta keluarganya, ia selalu berkicau, 

"Jangan sampai keluarga kita ada yang selingkuh, jaga pasangan kita dengan baik", 

Tetapi pada kenyataanya, ia hanya ingin mendapat simpati dari orang lain, jadi sok alim, baik dan ramah, dan narsis sok wanita elegan, aku akui bermuka duanya hebat, itu yang dinamakan munafik kampungan. Lebih jelasnya: Orang kampung bukan kampungan dan Kampungan bukan orang kampung. Dua hal yang berbeda walaupun bentuknya hampir sama. Tetapi selingkuh itu yang kampungan alias norak.

Sebenarnya saya gatel pakek gemes banget untuk jabarin siapa aja orang-orang yang kampungan. Tapi kalau saya jabarkan secara jelas, panjang ceritanya, kepo sedikit sih iya, lah yo piye wong jelas banget di mata saya, mau lempar gelas kayak kata dian sastro kan gak mungkin juga, ntar malah saya yang dikira kampungan rempong, maka dari itu saya harus rajin-rajin periksa mata biar gak sakit mata hehe....

Aku Rindu