Jun 24, 2016

Ujian Dalam Hidup

Tahukah kamu bahwa setelah melewati ujian, sesungguhnya kamu telah menjadi manusia yang lebih baik? Dan bahwa di hadapan-Nya pun derajatmu akan naik?!

Kamu yang sekarang adalah besi tumpul tak berbentuk. Untuk bisa menjadi pisau yang tajam, kamu harus ditempa. Kamu harus dipukul berkali-kali, dibakar di atas pemanggang hingga begitu panas, lalu dipukul lagi ratusan kali. Belum selesai sampai di situ, kamu pun harus diasah cukup lama agar bisa menjadi pisau yang tajam. Kemudian ketika sudah dipakai dan mulai tumpul, kamu harus diasah lagi dan lagi agar tetap tajam. Terus-menerus seperti itu.

Sesungguhnya Allah memberikan cobaan kepada setiap orang sesuai kadarnya. Kamu harus selalu yakin bahwa apa pun ujian yang Allah berikan, kamu pasti mampu memikulnya. Segala ujian itu adalah penggugur dosa, sekaligus tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya*.

Kamu juga harus sadar bahwa kamu yang sekarang masih bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Untuk menjadi seseorang yang di hadapan-Nya semakin tinggi derajatnya, bersiaplah untuk menghadapi ujian-ujian berikutnya.

Lalu jika kamu sudah tahu bahwa ujian itu penggugur dosa dan tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya, kamu seharusnya mengeluh atau bersyukur?!

Semua Ada Jatahnya

Semua ada jatahnya. Tak selamanya kamu berada di atas, pun tak berlama-lama kamu Tuhan biarkan di bawah. Tak mungkin selamanya kesedihan menyertaimu sebagaimana senyum yang tak selalu menghiasi 
wajahmu.

Hari ini bahagia, tapi besok bisa jadi kamu akan menangis sejadi-jadinya. Hari ini bersama keluarga tercinta, tapi besok bisa jadi salah satu dari mereka akan pergi selamanya.

Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi bahkan beberapa detik dari sekarang, tapi kamu bisa mempersiapkan diri untuk menerimanya. Siapkan hati yang lapang agar semuanya bisa kamu hadapi dengan tenang.

Tak peduli sekarang kamu tersenyum atau berwajah murung, berbahagialah dengan sederhana dan bersedihlah sewajarnya. Karena semua ada jatahnya masing-masing.

Jun 23, 2016

Serakah



Serakah adalah suatu penyakit hati.Seseorang yang telah dihinggapi penyakit serakah maka dia tidak akan peduli dengan siapapun atau apapun baik saudara, teman atau sahabatnya sekalipun.Yang terpenting baginya adalah bisa memuaskan dirinya.Serakah adalah sikap yang tidak pernah puas untuk memiliki sesuatu dengan cara menyakiti atau mendzolimi orang lain. Orang yang serakah akan merasa apa yang dilakukannya itu adalah baik walaupun orang lain melihat hal itu sebagai keburukan.

“Keserakahan manusia tidak akan pernah hilang kecuali setelah kematian menjemputnya.”

Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Orang yang serakah selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak. Tak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak.
 
Keserakahan juga dapat menimbulkan iri dengki karena tidak akan merasa senang dengan apa yang dimiliki orang lain.Keserakahan adalah penyakit jiwa yang sangat berbahaya.Keserakahan dapat bersarang dalam diri seorang manusia di karenakan manusia itu tidak dapat mensyukuri apa yang telah di berikan Tuhan padanya.

Keserakahan apabila dibiarkan tidak hanya menyebabkan penyakit jiwa tapi dapat juga menyebabkan penyakit secara fisik. Karena manusia yang serakah itu jika keinginannya tidak terpenuhi maka manusia itu akan menjadi stress atau depresi.Jika seseorang sudah mengalami depresi maka kondisi tubuhnya akan melemah, hal ini akan akan menyebabkan orang tersebut jatuh sakit bahkan bisa sampai kena penyakit stroke.

Hamba Yang Istiqomah

Hidup ini kadang tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti saat kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik, seringkali kita sedih dan ingin berbalik arah kembali saat menerima cacian dari orang lain. Allah sedang menguji kesungguhan kita. Allah menguji untuk menguatkan. Walaupun ada yang mengejek, membenci, bahkan menjauhi ketika kita mulai berubah ke arah yang lebih baik, tetaplah pada jalan yang benar agar perjuangan kita diridhoi Allah. Allah akan menggantikan kesulitan dengan kemudahan dan tangis menjadi kebahagiaan dunia akhirat. Jadilah manusia tangguh nan kuat yang menyertakan sabar dan sholat sebagai penolong. Yang terus membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an agar tidak tersesat dari jalan-Nya.

Kita tidak akan pernah sendirian karena ada Allah. Dan yang pasti, disaat orang lain meninggalkan kita, ada Allah yang tetap setia menemani dan mencintai kita tanpa batas. Yakinlah, Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya seorang diri. Allah selalu bersama kita.

Mari kita berserah diri kepada Allah dan berharap hanya kepada-Nya saja 

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang istiqomah.

Jun 21, 2016

Semua Adalah Pemberia-NYA

Pada akhirnya, semua yang melekat pada diri dan hati kita adalah pemberian. Kita tidak akan pernah mendapatkannya kecuali jika Allah memberinya.

Makanan yang enak adalah rezeki dari pemberian Allah, kenikmatan ketika menyantapnya juga adalah bagian dari pemberian-Nya yang bisa saja tidak akan kita dapatkan meski sudah merogoh kocek yang tidak sedikit.

Ilmu yang luas adalah rezeki dari pemberian Allah, kemudahan pemahaman dan jalan untuk mendapatkannya juga adalah bagian dari pemberian-Nya yang bisa saja tidak kita dapatkan meski sudah terjaga bermalam-malam demi melahap buku dan mendengarkan kajian.

Seluruh perasaan yang membahagiakan adalah rezeki dari pemberian Allah, ketenangan dan kedamaian perasaan saat merasakannya juga adalah bagian dari pemberian-Nya yang bisa saja tidak kita dapatkan meski sudah sekuat hati mengupayakannya dengan harta-harta dunia.

Sahabat yang banyak dan mendukung dalam taat adalah rezeki dari pemberian Allah, kebahagiaan dan kedamaian ukhuwah yang menyertainya juga adalah bagian dari pemberian-Nya yang bisa saja tidak kita dapatkan meski kita sudah sibuk berkenalan mencari teman.

Semua adalah pemberian, dan kendali manusia tidak akan pernah sampai untuk bisa menandingi kehendak-Nya. Manusia kabur dalam memandang kebutuhan dan keinginan, tapi tidak dengan-Nya. Maka, atas semua pemberian-Nya, tunjukkanlah syukur yang tiada putus-putusnya!

Pujian Adalah Ujian

Terimalah setiap kekuranganmu sebagai bagian yang unik dari dirimu.

Menerima kelebihan bisa jadi lebih mudah ya dibanding menerima kekurangan. Rasanya lebih mudah untuk bersyukur saat kita sadar akan segala kelebihan kita. Setiap kali ada yang memuji kelebihan kita (padahal pujian adalah ujian), pasti kita berucap alhamdulillaah maa syaa Allah :). Kelebihan yang kita punya lebih bisa membuat kita merasa senang, merasa beruntung, atau merasa percaya diri.

Diberi kelebihan sebenarnya adalah ujian untuk kita. Seberapa besar rasa syukur kita dengan adanya kelebihan-kelebihan itu. Apakah dengan ujian berupa kelebihan-kelebihan yang kita miliki itu, kita bisa tetap rendah hati, tak ada rasa berbangga diri yang berlebihan, atau merasa lebih dari orang lain yang kemudian membuat kita tinggi hati.
 

Lalu gimana dengan kekurangan ?? Tak banyak orang yang bisa menerima kekurangan dengan baik. Mudah-mudahan kita termasuk yang bisa menerima segala kekurangan diri dengan baik ya ;) aamiin. Kekurangan juga adalah hal yang wajib kita syukuri. Banyak hikmah dibalik setiap kekurangan diri. Kekurangan mengajarkan kita untuk lebih rendah hati, mengajarkan kita untuk sabar, dan juga mengajarkan kita untuk tak mudah iri melihat kelebihan orang lain.
 

Kekurangan juga ujian buat kita. Ujian sabar dan syukur. Sabar untuk tak banyak mengeluh, sabar untuk gak merasa rendah diri dengan kekurangan kita, ataupun sabar untuk tak melakukan hal-hal yang bisa jadi gak berkah demi penampilan yang menurut kita sempurna.
 

Apapun itu, kelebihan maupun kekurangan keduanya sama-sama ujian bagi kita. Tak perlu berkecil hati dengan adanya kekurangan pada diri kita. Terimalah setiap kekurangan sebagai bagian yang unik. Kekurangan diri justru bisa menjadi kelebihan jika kita mampu menggali potensi yang ada dalam diri dengan baik.

Kekurangan dalam diri pun dapat berbuah banyak pahala jikalau kita tetap bersyukur atas kekurangan, tetap sabar dan ikhlas. Huznudzon terhadap Allah.

Bahagia Bersamamu



Hembusan nafas itu tlah lama kurindukan 
Saat bersama saling berpacu dalam deru kehangatan 
Bergulir hangat bulir-bulir hangat tetes kerinduan 
Basahi rongga kesyahduan yang kian menggelora 
Berhimpit diantara geliat asmara menggoda

Rindu itu datang lagi di pagi ini 
Bersama mimpi matahari hangatkan relung hati 
Di saat hijau dedaunan tegakkan diri tuk memuji 
Ilalang bergoyang tarikan irama ceria mengusir sepi 
Seperti kuncup bunga yang kunanti kini bersem

Senyummu membuatku terjaga dari kegalauan 
Rona dentang kehidupan yang berkolaborasi antara cinta dan duka 
Saat langkah yang berayun dan menapak di kerikil tajam 
Dan luka yang mengiris torehkan perih di rasa 
Namun ku tlah lewati waktu walau benang halus mulai hiasi wajah


Aku Rindu