Sepanjang perjalanan hari ini, tidak sengaja ingin merangkai kata
yang begitu menggelitik pikiranku, entah kenapa tiba tiba terlintas kata
jodoh,menikah,pengen punya pasangan,pengen punya baby, walah... tarik
nafas panjanggg dulu ahh.., hemmmm...emang se sudah layaknya aku berumah
tangga, kata yang selalu kudengar ditelingaku, sampai sampai mereka
berpikir negatif tentang aku.
Kata mereka aku ini pemilih, terlalu ngoyo untuk menjalani hidup dan
mencari pasangan hidup, terlalu tertutup dan cuek dengan lawan jenis,
aku hanya menjawab dengan senyuman, karena senyuman adalah jawaban yang
paling indah, percuma juga aku melawan, lagian mereka tidak pernah tau
dengan apa yang aku rasakan, ya itulah kelebihan dan hebatnya manusia,
bagiku hidup itu pilihan, kita bebas memilih yang kita mau, memilih juga
tidak asal memilih, dalam memilih aku punya pandangan sendiri, wajar
donk kalau aku memilih, karena ini untuk selamanya seumur hidup, yang
akan menjadi imamku, menjadi ayah dari anak anakku,dan mensholehkanku
nanti. Sikap tegasku bukan berarti aku juteg, bukan berarti aku sadis,
karena Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya
cantik di matamu saiank, Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai
murka Allah ada di situ. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki
sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa
bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan
sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati. Aku
juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang
dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku
berikan. Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah
yang perlu menundukkan pandanganku.
Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang
dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku,
aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.
Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki
yang baik ? Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk
menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku
mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia
semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal
menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci.
Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.
Engkau berhak mendapat kasih yang tulen. Diriku yang memang lemah ini
telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku.
Aku dengan tegas menolak, mereka bilang aku cuek, sombong, berbagai
macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku
merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku.
Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku
beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala
Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan. Kehadirannya membuatku
banyak memikirkan tentang dirimu.
Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada,
akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang
menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang
mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak. Aku bukanlah seorang
gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk
memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di
mana-mana. Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain,
dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu. Tidak
perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta
seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas
kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang mampu
mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti
akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Permintaanku tidak banyak.
Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga
ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi
kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan
tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah . Cukuplah kau mencintai Allah
dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan
mencintaiku karena-Nya.
Kenyataannya. Tiada yang sama antara dua insan, lelaki dan wanita.
Dari semua segi adalah berbeda, tubuh badan, perasaan, permikiran,
sikap, semuanya berbeda.
Yang sama hanyalah cinta… Cinta yang menjadi pengikat… Dua insan lelaki dan wanita yang saling berbeda.
Pengikat itu adalah pemahaman bahwa dua insan bercinta lelaki dan wanita, adalah dua insan yang berlainan dan berbeda.
Kekuatan ikatan adalah sikap saling hormat menghormati atas pemahaman itu.
Untuk jawapan kepada “Sayang kenapa cintakan saya?”
Lihatlah mataku, nampaklah dirimu. Sentuhlah hatiku, disitulah dirimu. Lihat hidupku itulah hidupmu dan tentunya, Aku Cinta Pada Mu.. :)
Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….Aminnnn….
By Indrajied' ,lage pengen romantis Cinnnttt.....heheheee...
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Tak ada yang persis sama dalam perjalanan tiap manusia mencapai tujuannya. Ada yang melewati jalan lurus-lurus saja tanpa hambatan, ada ...
-
“Kere” menurut Poerwadarminta adalah orang miskin yang mengemis. Dalam bahasa halus yang "ngenyek" (mengejek) disebut sebaga...
-
Aku rindu, saat-saat kita belum saling mengenal dulu. Masih saling memandang malu-malu, bergegas berlalu karena takut raut muka tertangkap ...