Sep 1, 2017

Menikmati Dipenghujung Cerita

Yang kita tahu, apa yang kita miliki sekarang merupakan sesuatu yang mampu kita nikmati, yang bisa kita gunakan, dan yang dapat kita manfaatkan. Ya, tidak sepenuhnya benar.

Yang kita pahami, apa yang tidak kita miliki lagi adalah sesuatu yang pernah ada lalu pergi, sesuatu yang pernah singgah namun pindah, ataupun sesuatu yang pernah datang lalu hilang. Ini pun tidak sepenuhnya salah.

Namun ada hal yang patut kita sadari. Bahwa yang sebenarnya milik kita adalah apa-apa yang pernah kita berikan, gunakan, dan manfaatkan di jalan Allah.

Meski sejatinya bukan kita sendiri yang menikmatinya kala itu. Tapi nanti, di penghujung cerita kita akan mengerti, bahwa apa yang pernah kita korbankan di jalan Allah dulunya, semata-mata akan menjadi milik kita nantinya.

Selamat Idul Adha 1438 H

Bahwa persahabatan karena iman itu sangat berharga. Patut dipertahankan. Persahabatan karena Allah, berharap bertemu kembali kelak di jannah-Nya. Setiap nasihat mengandung makna. Setiap pertemuan semakin berkesan. Karena kita berjalan di jalan yang sama. Karena kita tahu ke arah mana tujuan hidup kita.

Introspeksi diri di setiap harinya agar tidak sembarangan berbicara. Lebih menjaga perkataan, agar hati-hati siapa pun itu tidak terluka atau tersakiti. Hal pahit yang didapat juga perlu diintrospeksi, bagaimana perilaku diri sendiri terhadap hal lain.

Beberapa keadaan tidak bisa memaksaku beraktivitas atau mengerjakan hal-hal yang seharusnya aku kerjakan. Saat ini itu sudah berlangsung seminggu. Membuatnya semangat lagi sulit, mencari-cari sumber semangat seperti mengembalikan jati diri.

Selamat Idul Adha 1438 H. Semoga seluruh umat muslim di dunia mendapatkan ampunan-Nya, mendapatkan keutamaan hari raya ini, dan semakin meningkatkan keimanan 

Aug 30, 2017

Rindu Saat Ini

kubiarkan rindu ini terpuruk dalam sepi
bersarang tepat dipojok relung hati
kuberharap suatu saat ia akan mati sendiri


karna kutau kau belum siap
aku belum siap
kita belum siap


jadi mari saling membunuh rindu
dan biarkan waktu menjadi sebaik baik penyembuh


karna meski tak ada kita antara aku dan kamu
akan ada kita untuk dia dan aku
atau kita untuk dia dan kamu


selalu ada kita
meski aku dan kamu tak bersatu
meski aku dan kamu tak sebuku
percayalah selalu ada kita

Ketika Cinta Dalam Mantra Jatuh Cinta

Cinta merupakan sifat dasar yang pasti dimiliki setiap manusia, cinta orang tua kepada anak, cinta kakak kepada adiknya, cinta kepada sahabat, cinta kepada istri/suami. Terkatakan atau tidak, terujar atau terpendam sekalipun, cinta tetaplah cinta.

Namun, tidak selamanya cinta tersalur dalam cara yang benar. Tidak usah menyinggung pacaran, saya tidak ingin membahas masalah itu. Saya disini ingin membahas masalah cinta yang dipaksakan untuk ada meski cinta tersebut mungkin tidak ada. Cinta yang muncul terhadap seseorang melalui pelet ataupun ajian-ajian cinta lainnya.

Bicara mengenai pelet, pelet adalah jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut. Di setiap belahan dunia pelet juga dikenal meskipun dengan istilah yang berbeda tetapi fungsinya sama, yaitu untuk menanamkan rasa cinta di hati sasaran.

Misalnya dalam bahasa Arab yang sesuai dengan pengertian pelet yang kita kenal adalah, “At Tiwalah”. Sebagaimana di definisikan oleh syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, tiwalah adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwasannya hal itu dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminnya atau suami kepada istrinya.

(Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab : 77)

Pelet ataupun berbagai mantra cinta tu termasuk perbuatan sihir, sedangkan sihir hukumnya haram temasuk perbuatan kekufuran yang menyebabkan pelakunya keluar dari islam (murtad),
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah dari kalian tujuh perkara yang membinasakan!” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah tujuh perkara tersebut?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “[1]menyekutukan Allah, [2]sihir, [3]membunuh seorang yang Allah haramkan untuk dibunuh, kecuali dengan alasan yang dibenarkan syariat, [4]mengkonsumsi riba, [5]memakan harta anak yatim, [6]kabur ketika di medan perang, dan [7]menuduh perempuan baik-baik dengan tuduhan zina.“
(HR. Bukhari dan Muslim, dari shahabat Abu Hurairah)
Jadi apapun namanya, mantra-mantra cinta ini jika hakekatnya sama maka hukumnya sama. 

Kenapa manusia menggunakan pelet? Berdasarkan penalaran saya, orang yang cenderung menggunakan mantra-mantra cinta ini diakibatkan dorongan nafsu untuk memiliki wanita/pria namun tidak didukung dengan modal yang mumpuni baik dari segi fisik, wajah, maupun finansial. Sehingga menjadikan orang itu minder akan dirinya sendiri. Selain itu juga keinginan untuk mencapai suatu prestige yang tinggi dengan mengencani seseorang yang “wah”.

Sedangkan nafsu merupakan musuh terberat yang berasal dari dalam diri seseorang, bayangkan dorongan nafsu yang terlalu ingin memiliki wanita/pria tadi namun dengan keterbatasan yang dimiliki, akhirnya ia tergoda untuk mencoba cara instan. Siapa yang tidak suka yang instan? Mie instan contohnya, enak kan...

Tapi tidak selalu yang instan itu baik, mie instanpun bisa merenggut kesehatanmu kan? Begitupun ilmu pelet ini, bisa merenggut keislamanmu. Padahal, jika seandainya kamu benar-benar iman kepada Rabb yang menciptakanmu, masalah pasangan ini tidak akan menjadi problema besar untukmu. Jika saja ikhtiarmu bukan sekedar di bibir saja. Padahal Allah telah tegas berjanji :
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
(QS. Adz Dzariyaat : 49).
Allah telah menjadikan kita berpasang pasangan, tinggal bagaimana menemukan pasangan kita itu. Dengan usaha, dengan ikhtiar, dengan mendekati Sang Mahacinta di setiap pertigaan malam terakhir. Dan jika ingin pasangan kita itu adalah jodoh yang baik baik, maka kita rujuk lagi ke ayat Al-Qur'an :
Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik.
(Qs. An Nur : 26)
Intinya disini, untuk membuat seseorang jatuh cinta kepadamu tidak harus menggunakan pelet atau ajian cinta apapun itu. Sudah ada garansi dari Allah, bahwa kita diciptakan berpasangan. Tinggal dekati Allah, cintai Allah, berdoa dan carilah sosok pasangan itu Kemudian, sosok pasanganmu akan menjadi cerminan sifat dan tingkah lakumu. Jadi, selagi mencari si “dia” perbaiki dan benahi jugalah dirimu.

Aug 29, 2017

Pikiran Dan Logika

Jika sembuhmu itu bukan karena sedang dalam pengaruh orang baru, melainkan karena dirimu sendiri, karena kematangan pola pikir dan juga penerimaan yang tulus dalam hatimu. Sehingga pada akhirnya membuatmu paham bahwa terkadang memang seharusnya barang lama disimpan ditempat yang lama pula, tidak perlu terusik jika ia kembali lagi lalu berharap mungkin akan menjadi barang baru. Sekalipun ia mampu mengubah dirinya menjadi barang baru, bukankah tetap saja statusnya sudah “recycle -daur ulang”?

Lalu untuk apa goyah?

Oh.. kamu mau menyangkal dengan anggapan bahwa semua orang berhak atas kesempatan kedua?
Mengapa harus kamu pikirkan hak orang sedang kamu mengabaikan hak atas diri mu sendiri, hak hatimu untuk tidak berlarut-larut dalam masa yang sepatutnya hanya menguak kembali luka-luka itu.

Tetapi, jika kamu masih bersikeras…
Saran saya satu, siapkan hati-mu seluas-luasnya lalu sisihkan sedikit saja untuk masa lalumu yang sedang kembali itu. Agar kelak jika kamu tersakiti lagi maka ia hanya menyakiti sebagian kecil dari dirimu.
Jangan lupa persiapkan pula semua elemen di dirimu, pikiran dan logika warasmu juga. Bukan hanya hati.
Terakhir, semoga kamu baik-baik saja.

Aku Rindu