Perasaan cinta seharusnya disertai dengan ketulusan hati.
Bukan karena adanya dendam pribadi atau sekadar pembuktian diri. Jangan hanya
karena kamu merasa kesepian misalnya, kamu berpura-pura untuk menyukai orang
lain dan memaksa hatimu untuk mencintainya. Bagaimana pun cinta itu butuh
kesiapan bukan sekadar karena kamu sedang dilanda rasa kesepian.
Mungkin selama ini kamu merasa galau karena kesepian atau
terlalu lama menjomblo. Tapi bukan berarti itu jadi alasan kamu mudah
memberikan hatimu pada seseorang yang baru kamu kenal. Jangan sampai kamu malah
makin terluka karena cinta yang terpaksa.
Hati Seseorang
Tak Bisa Dipermainkan Seenaknya.
Kalau saat ini
kamu sedang mencintai seseorang, coba tanyakan lagi pada dirimu. Benarkah kamu
mencintainya dengan tulus? Atau jangan-jangan kamu hanya mempermainkan hatinya
saja?
Hati seseorang
jangan dipermainkan. Apa lagi dengan hatimu. Kalau cinta dan hubunganmu
ingin bisa bertahan lama hingga akhir hayat, perlu adanya kesiapan dan komitmen
kuat sejak awal. Siap untuk menghadapi semua masalah dan konflik yang akan
muncul. Juga komitmen untuk saling menjaga satu sama lain.
Kalau Tak Ingin
Terbakar, Jangan Main-Main dengan Api.
Hanya karena
merasa kesepian, kamu langsung begitu saja menerima cinta seseorang? Hati-hati
dengan keputusan ini. Kalau tak ingin terbakar, sebaiknya jangan pernah
coba-coba bermain dengan api. Kalau tak ingin malah terluka dan menderita, kamu
juga tak bisa sembarangan mengadu rasa.
Jatuh cinta
mungkin hal yang mudah. Tapi mempertahankannya butuh tantangan dan perjuangan
sendiri. Dan kamu juga dihadapkan pada risiko jika suatu saat nanti kamu harus
melepasnya ketika ia ternyata bukan jodohmu. Belum lagi ketika kamu harus
menghadapi kenyataan untuk move on dan membuka lembaran baru.
Ketika Cintamu
Dilengkapi dengan Kesiapan Hatimu, Akhir yang Indah Akan Menyambutmu.
Setiap cerita
cinta punya alur kisah dan akhirnya sendiri. Ada yang berakhir luka, ada juga
yang bahagia. Hanya saja jika kamu ingin bisa memiliki akhir yang indah dan
bahagia untuk cerita cintamu, sertai rasamu dengan kesiapan hati. Sehingga kamu
akan mempertahankan dan memperjuangkannya sekalipun muncul banyak masalah dan
konflik ke depannya.
Namun, pada
akhirnya semua kembali pada keputusan dan pilihanmu sendiri. Hati dan
perasaan itu milikmu. Kamu punya hak untuk mengaturnya dan mengendalikannya.
Apapun pilihan dan keputusanmu dalam hal mencintai, semoga itu yang terbaik dan
menghadirkan warna bahagia di hidupmu.