Apr 29, 2017

Perjalanan Hidup

Ada hidup yang harus dijalani, yang didalamnya terdapat puncak yang harus dicapai entah meneruskan perjuangan atau memuainya dari awal, ada doa-doa yang harus dipanjatkan berisi tentang memohon ampun atau bersyukur tentang nikmat hidup, ada pula rumah tujuan terakhir.

Tentang bersama siapa kita mencapai segala hal dalam hidup adalah hal yang sepenuhnya kehendak  Tuhan, tentang bagaimana kau menjalani hidupmu Tuhan memberimu dua pilihan, kau yang pilih. 

Menjalani hidup sendiri adalah hal yang membahagiakan. Sendiripun aku masih bisa menjalani hidup tak berkurang sedikitpun bahagianya, aku masih bisa mencapai puncak itu walau dengan tertatih-tatih, senja diujung sana masih indah saat kupandang sendiri dari kejauhan, doa-doaku selalu Tuhan dengarkan walau aku mendoakan cita-citaku sendiri.

Bila sendiri saja hidup terasa bahagia, bagaimana bila kau ada di perjalanku? membutanya lebih baik atau tidak, bukankah itu juga pilihan.

Apr 28, 2017

Ibu...

Sesesak sesak nya dada
Suara ibu mampu melumpuhkan amarah
Sesibuk sibuk nya hati membenci
Suara ibu mampu mendamaikan suasana
Hanya suara, belum peluknya
Hanya suara belum selimut nya yang ia tutupkan ketubuh ku didinginnya malam
baru saja suara nya, belum doanya yang mulia..

di usia senjanya 
Ibu masih menjadi keteduhan ku seperti saat fajar
Di kejauhan raganya 
Ibu masih mampu memelukku saat rundungan masalah menyapa

Disosok tegasnya
Masih ada airmata disela malam panjang
Dalam sujud nya
Dan dia, tak pernah henti meminta kepada Tuhan
Agar aku selalu dijaga Dan bahagia

Dalam diamnya
Tersimpan rasa kesal
Karena tak mampu membuatkan sarapan juga makan malam untuk ku.
Disetiap Waktunya yang terlihat bahagia
Ibu lah yang sakit karena sering merasa berdosa.

Sekuat itu ia
Menahan luka juga derita
Tapi disimpannya sendirian
Sejak entah kapan
Barangkali Hingga hari ini
Ibu....

Apr 27, 2017

Terlalu Mencintai Cinta Dan Sakit Hati

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi (yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan) terhadap seseorang.

Cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Terlalu mencintai adalah rasa subyektif yang berlebihan yang mampu mengalahkan egois, lebih dalam dalam pengorbanan diri, lebih dalam dalam perhatian, lebih dalam dalam memberikan kasih sayang, lebih tunduk, lebih patuh untuk mengikuti arus, lebih dalam memamahi objek tersebut, lebih tahu tindakan yang harus dilakukan, lebih ikhlas dalam menuruti kemauan, lebih tunduk dan patuh terhadap perbedaan dan aturan, dan lebih dalam mau melakukan apapun juga yg diinginkan oleh objek tersebut.

Nah, sungguh indah konsep Cinta diatas. Bagaimana jika sesuatu itu berujung ke sakit hati ? Gampang sekali. Sakit hati adalah kebalikan dari Cinta !

Sakit hati dalam hubungan percintaan adalah sakit dari segala sakit. Mungkin anda pernah mengalaminya. Mayoritas, Sakit hati disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan batin, perbedaan keinginan. Sakit hati dikarenakan sifat amarah manusia lebih menguasai/dominan dari rasa Cinta tersebut diatas. Karena sakit hati adalah kebalikan dari cinta, maka sakit hati itu adalah tidak ada pengorbanan diri, menolak rasa perhatian, tidak ada kasih sayang, tidak tunduk, tidak patuh dalam mengikuti arus, tidak memahami obyek, tidak mengetahui tindakan yang harus dilakukan, tidak ikhlas dalam menuruti kemauan, tidak tunduk/faham terhadap perbedaan dan aturan, dan tidak mau melakukan apapun yang diinginkan oleh subyek percintaan tersebut.

Pertanyaannya sekarang adalah : Jika sudah terlalu mencintai, apakah ada konsep sakit hati ?

Menurut saya, terlalu mencintai adalah rasa paling tinggi yang dominan mengalahkan sifat supiyah (iri, dengki), aluamah (rakus, congkak, sombong), dan amarah (pemarah). Terlalu mencintai seharusnya berada di sifat mutmainah (kebaikan). Jadi harusnya terpisah dan murni tidak terkontaminasi oleh Supiyah, Aluamah dan Amarah.

Jika ada seseorang yang berkata : Terlalu mencintai pada akhirnya memperoleh sakit hati. Hehehehe (ketawa dulu). Ini namanya tidak faham tentang konsep Cinta dan Terlalu Mencintai seperti tertulis diatas.
Seperti penjelasan tentang Sakit Hati, akan berujung ke Sakit Hati karena Supiyah, Aluamah, dan Amarah selalu dominan dalam hubungan percintaan. Itu saja jawabnya. Penegasannya kembali adalah : Sakit Hati adalah kebalikan dari Cinta!

Cinta untuk Manusia dan Cinta untuk Tuhan
Esensinya sama. Cinta kepada manusia dan Cinta kepada Tuhan adalah sebuah komitmen hati. Dalam cinta itu ada konsep cobaan/ujian. Tuhan memberikan ujian yang beragam kepada umatnya. Mulai dari rejeki jatuh, musibah, perang, dll. Lantas, jika terjadi apakah manusia itu sakit hati dan menyesali atas kehendakNya ?

Cinta untuk manusia-pun tidak luput dari cobaan/ujian. Jikalau cinta adalah komitmen, apalagi rasa itu sudah menjadi Terlalu Mencintai, apakah berlaku pula konsep sakit hati dan menyesal ?. Jika memang terjadi sakit hati dan penyesalan, maka cinta itu sudah tidak murni lagi. Kembali lagi diatas, Supiyah, Aluamah dan Amarah telah menguasai manusia tersebut. Akan terjadi kambing hitam atas jati diri manusia, yaitu … Ya .. manusia memang tidak sempurna. Kenapa tidak dibalik menjadi : Manusia itu harus menuju ke kesempurnaan !

Selama kata TIDAK itu terus didengungkan dalam sukma, maka raga akan merespon melalui alam bawah sadar untuk terus menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan TIDAK. Believe it or not …

Apr 25, 2017

Saling Berbagi dan Percaya

Tidak ada pernikahan yang sempurna. Setiap pernikahan punya pergumulannya sendiri-sendiri. Setiap pasangan punya permasalahannya sendiri sendiri. 

Salah satu penyebab utama dalam masalah pernikahan adalah kecurigaan dan ketidakpercayaan. Pernikahan adalah suatu berkah, namun banyak orang yang menjadikannya sebagai kutukan karena kurangnya pengertian.

Ada yang masalahnya sangat jelas terlihat. Ada yang tidak diduga. Ada yang suka mengeluh. Ada yang tidak. Semakin baik pernikahan seseorang berarti semakin keras mereka berusaha menekan ego masing-masing untuk membuat hubungan tersebut berjalan baik. Tidak ada yang bagus sendiri dari sananya.

Karena memilih sifat pasangan hidup itu seperti memilih sesuatu yang akan kita hadapi seumur hidup.

Dalam pernikahan, baik sang suami maupun istri haruslah memperlihatkan rasa percaya satu sama lainnya dan berusaha untuk tidak punya rahasia di antara mereka berdua. Rahasia menciptakan kecurigaaan, kecurigaan menimbulkan rasa cemburu, rasa cemburu membangkitkan kemarahan, kemarahan menyebabkan permusuhan dan permusuhan dapat berakibat pada perpisahan, bunuh diri atau bahkan pembunuhan.

Jika pasangan itu dapat saling berbagi kepahitan dan kebahagiaan dalam keseharian hidup mereka, mereka dapat saling menghibur dan mengurangi beban mereka. Karenanya, sang istri maupun sang suami mestinya janganlah mengharap akan terus memperoleh kebahagiaan semata. Bakal ada begitu banyak pengalaman yang menyakitkan, menyedihkan yang harus mereka hadapi. Mereka musti memiliki keteguhan hati yang kuat untuk mengurangi beban dan kesalahpahaman mereka. Membicarakan permasalahan bersama akan memberikan keyakinan untuk hidup bersama dengan pengertian yang lebih baik bagi mereka.

Bagi saya di dalam pernikahaan, pria dan wanita perlu saling menghibur ketika menghadapi masalah dan rintangan. Bahagianya saya mempunyai suami mas paijo yang selalu menghibur saya dalam keadaan apapun, karena mas paijo memang tipe orang yang tidak pernah marah dan sedih. Rasa tak aman dan kegelisahan akan menghilang dan hidup akan lebih bermakna, bahagia dan menarik jika ada seseorang yang bersedia untuk berbagi menanggung beban dengan yang lain.

Mengeluhkan Pernikahan

Hampir setiap hari kita mendengar orang-orang mengeluhkan pernikahan mereka. Sangatlah jarang kita mendengarkan cerita mengenai pernikahan yang bahagia. Anak muda yang membaca novel-novel dan menonton film-film romantis seringkali menganggap bahwa pernikahan itu isinya kesenangan belaka. Sayangnya, pernikahan ternyata tidaklah semanis yang kita duga. Pernikahan dan masalah saling berkaitan dan mereka harus ingat bahwa ketika menikah, mereka akan berhadapan dengan masalah-masalah dan tanggung jawab yang tidak pernah mereka perkirakan atau hadapi sebelumnya.

Orang kerap kali berpikir bahwa sudah merupakan kewajiban bagi mereka untuk menikah dan bahwa pernikahan merupakan kejadian yang sangat penting dalam hidup mereka. Akan tetapi, untuk menjamin suatu pernikahan yang sukses, pasangan tersebut harus mengharmonisasi hidup mereka dengan memperkecil perbedaan-perbedaan apapun yang mungkin mereka miliki di antara mereka. Masalah-masalah pernikahan membuat orang yang sinis berkata bahwa suatu kehidupan pernikahan yang damai hanya bisa dicapai jika pasangan tersebut adalah perempuan buta dan seorang laki-laki tuli, karena istri yang buta tidak dapat melihat kesalahan yang dilakukan oleh suaminya dan suami yang tuli tidak dapat mendengar omelan-omelan istrinya.

Apr 23, 2017

Malam Yang Beruntung

Pada malam-malam yang terasa panjang, ada raga yang lelah karena telah lama mencari, ada hati yang hampa karena telah lama jauh dari pemiliknya, ada pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat diberikan jawaban oleh hidup yang ia jalani.

Pada malam-malam yang terasa sesak, ada harapan yang terus bergelora dari dalam dadanya, baginya malam adalah waktunya mengadu pada Tuhan atas apa-apa yang telah ia lewati, bisa jadi memohon ampun, bisa jadi meminta Tuhan agar memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti hatinya, bisa jadi ia meminta Tuhan untuk mendekatkanmu padanya esok hari.

Pada malam-malam yang terasa sunyi, ia tetap pada keteguhan hatinya, menjadi sebaik-baik jawaban doa bagi doa yang lain. Menjaga apa yang seharusnya ia jaga, ia tak mundur hanya karena dunia mengasingkannya, sungguh ia adalah orang yang teguh hatinya pada kebaikan.

Bila kau membersamai orang yang teguh hatinya hingga hanya bersamamu karena Tuhan. Sugguh, kau teramat beruntung.

Aku Rindu