Apr 14, 2017

Setelah Kita Kehilangan, Sesuatu Itu Akan Jauh Lebih Berharga

Mungkin banyak hal didalam hidup kita yang hilang. Dan setelah kita kehilangannya malah terasa begitu sangat berharga untuk kita. Mungkin kenapa kita sering merasa sesuatu itu jauh lebih berharga setelah hilang. Karena agar kita tidak menyia-nyaiakan apa pun yang kita miliki.

Karena kebanyakan dari kita terkadang hanya menyia-nyaiakan apa yang kita miliki saat ini. Tanpa ingin menjaganya dan tanpa bersyukur karena sudah kamu dapatkan. Tapi setelah hilang baru kamu sadari bahwa ia sangat berharga buat kamu.

Kalau masih jadi milik kita, kayaknya biasa saja. Gak terlalu berharga atau bahkan terkadang hanya disia-siakan begitu saja. Entah barang atau apa pun itu. Sama halnya dengan seseorang yang kita miliki, mungkin saat kamu masih dengannya kamu tidak perlau menganggapnya berharga buat kamu.

Kamu juga sering menyia-nyiakan keberadaannya. Tetapi setelah dia pergi meninggalkan kamu, saat itu juga kamu bakalan ngerasa bahwa dia itu sangat berharga. Bahkan dengan kejadian yang seperti ini percaya betapa berharganya ia setelah kita kehilangannya.

Sepertinya semua orang yang merasa kehilangan. Tetapi tidak sedikit dari mereka setelah kehilangan kemudian mereka akan merasa bahwa sesuatu yang hilang itu sangat berarti baginya. Mungkin akan menyesal juga tidak disimpan dengan baik atau sebagianya.

Setelah hilang baru dicari kemana-mana berharap ketemu. Padahal kalau dulu masih ada, lihat berserakan dimana-mana tidak ditolong dan tidak disimpan. Itu hanya sebatas barang apalagi kalau orang yang disia-siakan terus pergi.

Barang yang kamu miliki saja kalau terlalu sering dibiarkan begitu saja, bakalan hilang juga. Apalagi dengan seseorang, ketika seseorang itu memiliki perasaan terhadap kita, kita malah menyia-nyiakannya. Sekalipun seseorang itu selalu peduli, selalu perhatian, kita tetap saja seolah-olah tidak butuh.

Tetapi ketika dia mulai berhenti peduli terhadap kita, berhenti perhatian sama kita, bahkan dia pergi meninggalkan kita. Saat itu kita baru sadar bahwa sebenarnya kita butuh terhadapnya. Kita baru tau bahwa seseorang itu sangat berharga untuk kita.
 
Alangakah baiknya, apapun itu jangan disia-siakan. Sekalipun itu hanya barang yang menurut kita tidak penting. Lebih baik simpan dengan baik dan rapi, siapa tau suatu saat kita sangat membutuhkannya. Kalau sudah butuh tinggal mengambil dan tidak pusing yang mencari kesana kemari.

Beda halnya kalau masih ada cuma gak dianggap, atau malah terlihat berserakan malah dibiarin begitu saja. Giliran butuh malah dicari dan gak taunya sudah hilang entah kemana. Mau dicari kemanapun ya gak ketemu, nyesel kan jadinya, siapa yang susah ya, kita sendiri.

Yang disia-siakan akan kita butuhkan juga pada waktunya. Maka lebih baik jangan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita miliki. Mungkin saat ini tidak butuh siapa tau besok atau lusa malah sangat membutuhkannya. Jangan baru sadar setelah kehilangan bahwa ia sangat berharga buat kita.

Apr 12, 2017

Bahagiaku

Aku bahagia karena memilih untuk bahagia
Bahagia adalah pilihan bukan keharusan
Akulah penentunya, dan bukan Mereka

Akulah penentu jalan hidupku
Allahlah pembimbing dan pelindungku

Jadi untuk apa aku harus memperdulikan Mereka?
Karena Mereka hanya bisa berceloteh tanpa bisa memberi satu pilihan apapun
Berbahagia dengan cara kita sendiri akan lebih sangat membahagiakan

(Alhamdulilah)

Apr 11, 2017

Malamku

Malam mulai larut,
tapi mata sulit untuk terpejam,
entah apa yang ada dalam pikirku
semua bagai sekelebatan cahaya yang berpendar bak kunang kunang, menembus gelapnya malam.

Pikirku mulai mengembara lagi
mencari titik akhir dari perjalanan yang terlampaui.

Siapa diriku?
dimana diriku?
semua silih berganti datang dalam imajinasi tak terbendung lagi.

Inilah saatnya kubebaskan imajinasi
melintasi cakrawala hati.

Ada awal dan ada akhir
membayang jelas dalam ingatan diri.

Malam bertambah larut
tapi pengembaraan imajinasiku seakan enggan berakhir.

Melompat riang tiada arah lagi
karena ini saatnya membebaskan diri dan mencari terang diantara gelapnya malam.

Malam, andai engkau tahu arah imajinasiku
ingin kuajak bersenda gurau tanpa hirau waktu.

Ini saatnya kuberimajinasi secara mauku
tanpa sekat dan batas
semua bebas berkelana tanpa arah
tapi berbatas akhir yang kutahu.

Berceloteh lewat kata
walau kadang melompat tanpa arah
membuat diri merdeka.

Menangkap pesan malam
lewat nuraniku dan Jari jemariku terus menari
membebaskan imajinasi
hingga malam mulai larut dan pendar cahaya mulai redup.

Inilah akhir perjalanan imajinasiku
tiba saatnya kembali dalam nyata
yang memberi pertanda lewat benar dan salah.

Selamat malam
selamat kembali kedunia nyata

( Intermezzo sebelum terlelap )

Apr 10, 2017

Jangan Asal Mengkritik Dan Komen Di Media Sosial

Kamu pasti pernah menemui orang-orang yang hobinya memberi kritikan dan komentar kepada hal-hal yang dikerjakan orang. Entah itu langsung dengan kalimat kasar, mencaci dengan sindiran, atau bahkan menghina secara terang-terangan. Mungkin maksudnya baik agar kamu sadar akan kesalahan yang kamu lakukan. Tapi bukannya malah sadar, kamu malah jadi makin kesal.

Nah, daripada kritikan yang dilemparkan malah bikin orang lain kesal dan balik membenci, yuk kita introspeksi lagi cara kita mengkritik dan berkomentar. Jangan-jangan selama ini memang sikap kita yang kelewatan.

Saat mengkritisi sesuatu, sudahkah dipikirkan sebelumnya apakah tindakan kritik ini adalah murni sebuah tindakan korektif atau sekedar memenuhi ego anda. Pertanyaan ini sering melintas dalam benak saya setiap timbul rasa ingin mengomentari sesuatu yang bernada kritik, entah melalui ucapan verbal atau dalam bentuk kata-kata seperti yang sering kita lakukan di sosial media.

Dari berbagai literatur yang saya baca, hampir semua mengatakan bahwa tak seorang pun suka dikritik. Apalagi kritik tersebut dilontarkan hanya untuk memenuhi ego diri. Banyak dari kita yang terkadang tanpa sadar karena tidak menyukai seseorang atau sesuatu hal, kritik kita sesungguhnya bukanlah sebuah tindakan korektif namun sebuah pelampiasan kekesalan atau amarah.

Dalam kritik yang seperti ini bisa bermacam-macam kandungannya, ada yang mengandung perintah, peringatan, bahkan merupakan sebuah hukuman. Kritik yang seperti ini juga terkadang adalah sebuah upaya memaksakan ide atau keinginan pada pihak lain. Sungguh sebuah tindakan yang hanya melahirkan kepuasan ego belaka.

Lalu pertanyaannya, kalau memang ada yang harus dikritik bagaimana? Ya sampaikan saja, namun pastikan dulu niat anda benar-benar sebuah tindak korektif, bukan seperti yang saya gambarkan pada paragraf di atas. Dan itupun, ada caranya lho, supaya esensi dari kritik kita sampai atau dipahami oleh pihak yang kita kritik.

Saya suka dengan uraian tentang cara terampil mengkritik yang ditulis oleh Les Giblin di bukunya yang berjudul Skill with People. Saya mencoba menguraikannya dalam tulisan di bawah ini. Mudah-mudahan bermanfaat ya.
  1. Jangan Pernah Mengkritik di Depan Umum. Mengkritik seseorang di depan umum sama saja dengan mempermalukan seseorang. Lakukanlah kritik secara pribadi lamgsung ke orangnya tanpa perlu orang banyak tahu.
  2.  Mulailah Kritik dengan Kata dan Pujian yang Baik. Menciptakan suasana yang bersahabat akan membuat kritik kita lebih mudah diterima. Ingat bahwa bagaimanapun kritik itu tidak menyenangkan bagi yang dikritik, lakukan sehalus mungkin agar “cubitan” anda tidak terlalu menyakitkan.
  3. Kritik Perbuatannya, Bukan Orangnya. Ini paling sering terjadi dalam persoalan mengkritik. Sering ditemukan kasus kita tidak dapat membedakan apakah yang kita kritik itu perbuatannya atau orangnya. Ingat bahwa setiap orang adalah unik, dan punya cara yang berbeda dalam setiap perilakunya. Ada beda yang jelas di antara dua kalimat ini. “Kamu tuh harusnya begini bukan begitu” dengan “menurutku, sepertinya hal ini bisa dilakukan dengan cara begini, bagaimana menurutmu?”
  4. Beri Solusi atau Jawaban. Mengkritik tanpa memberi solusi sungguh adalah perbuatan yang tidak bijaksana dan tidak berganggungjawab. Pikir dua kali sebelum mengkritik, apakah kita bisa melakukan lebih baik, apakah kita punya cara yang lebih baik. Kalau iya, silahkan sampaikan kritik lengkap dengan solusi dan jawaban yang benar.
  5. Tidak Menuntut, Mari Bekerja Sama. Dalam sebuah tim atau sekelompok orang, sikap seperti ini mutlak diperlukan. Seorang good team player tidak akan menuntut orang lain melakukan apa yang ia inginkan. Sebagaimana pada poin 4 di atas, seorang good team player yang baik sudah siap dengan solusi dan jawaban saat mengkritik dan siap melakukan perbaikan atau tindaka  korektif bersama-sama. Bukan hanya membebankan permasalahan pada pihak lain dan menuntut orang lain yang melakukan tindakan korektif.
  6. Satu Kritikan untuk Satu Pelanggaran. Cukup sekali saja melakukan kritik. Kalau kritik anda tidak menghasilkan perubahan atau tidak dapat ditangkap inti permasalahannya, coba koreksi diri apakah kita sudah melakukan kritik dengan cara yang benar. Mungkin ada cara kita yang salah dalam mengkritik.
  7. Akhiri Kritikan dengan kalimat yang bersahabat. Bagaimanapun, membina hubungan yang baik dengan lebih banyak orang secara berkesinambungan itu penting. Biasakan setelah mengkritik, akhiri dengan kalimat yang bersahabat dan menyenangkan. Ingat bahwa kritikan yang telah anda lakukan mungkin telah menyentuh harga diri seseorang. Kalau perlu tepuk pundaknya, atau bersalaman bahkan kalau hubungan anda dekat, peluklah agar yang dikritik merasa lebih nyaman.
Nah kalau tentang komen, apalagi sekarang tuch, di media sosial online itu hampir sama dengan kehidupan sosial offline. Keduanya terikat oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, terutama norma-norma etika. Bahkan, semua media sosial punya aturan (terms and conditions) yang harus dipatuhi para anggotanya. Norma etika, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis tetapi sudah diketahui banyak orang.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diketahui di dalam membuat komen:

Kenali dulu siapa pembuat status
Apakah Anda sudah mengenalnya secara pribadi dan secara langsung? Kalau sudah mengenalnya secara pribadi dan langsung, apalagi itu sahabat baik Anda, kalau kata teman saya (bolo kentel),  bolehlah membuat komen bebas asal sopan. Jika Anda belum mengenalnya secara pribadi dan langsung, maka komen–komen Anda harus beretika.

Jangan mudah menyalahkan
Semua orang tidak ingin dianggap salah. Oleh karena itu jangan mudah menyalahkan status orang lain. Apalagi secara frontal. Jika status di media sosial benar-benar salah, maka Anda bisa melakukan koreksi dengan cara yang baik. Jangan sampai menyinggung perasaan atau si pembuat status merasa kehilangan muka. Dan koreksi Anda sebaiknya ditulis di inbox media sosial tersebut.

Pahami maksud status di media sosial
Jangan terburu-buru memberi komen. Baca dengan benar. Sesudah Anda yakin memahami maksud status tersebut, silahkan menulis sebuah komen.

Jangan menyerang pribadi
Satu hal yang tidak disukai adalah adanya pengguna media sosial atau semisal Facebooker yang tidak mengomentari tulisan, tetapi mengomenttri penulisnya. Menyerang pribadinya. Mencela. Menggurui. Bersikap snob (sok tahu, sok mengerti dan sok pintar). Bersikap sinis. Komentar yang demikian merupakan komentar tak cerdas dan hanya bisa ditulis Facebooker yang tidak cerdas pula. Juga, jangan “gede rasa” (GR) membaca status yang bersifat umum (tidak menyebut nama, inisial, identitas atau ciri-ciri Anda).

Kalau tidak tahu lebih baik bertanya
Kalau Anda tidak memahami maksud dari sebuah status, lebih baik bertanya atau bahkan tidak usah memberi komen. Sebab, tidak mengerti tetapi memberi komen, biasanya komennya tidak nyambung alias salah.

Pahami caranya berbeda pendapat
Berbeeda pendapat boleh saja, tetapi harus tahu caranya. Antara lain, sopan, tidak bersikap frontal, tidak langsung menyalahkan, dahului dengan kata “ma’af” dan akhiri dengan kata “ma’af” juga. Jangan menulis kata “salah” atau “keliru”. Sertakan data yang benar.

Hargai pendapat orang lain
Semua orang ingin dihargai, termasuk Anda. Oleh karena itu, belajarlah menghargai pendapat orang lain walaupun pendapat orang lain belum tentu benar. Mungkin ada baiknya Anda membuat status sendiri yang berbeda tanpa menyebut nama Facebooker lain.

Mengkritik boleh saja
Mengkritik boleh saja. Tetapi harus sesuai dengan kompetensi Anda. Kalau Anda pakar hukum, boleh mengkritik status yang berhubungan dengan hukum. Kalau Anda sarjana ekonomi, boleh mengkritik status yang berhubungan dengan ekonomi dan seterusnya. Namun , kritik haruslah berkualitas. Jangan asal mengritik. Apalagi, kalau Facebooker yang Anda kritik belum Anda kenal secara pribadi dan belum Anda ketahui prestasi dan kemampuannya.

Beri komentar yang netral
Komentar yang aman adalah komentar yang netral. Tidak menyalahkan dan tidak membenarkan. Bersifat biasa-biasa saja. Boleh saja memberi “Like” atau “Suka”. Tidak memuji dan tidak mencela.Komen yang datar-datar saja. Lebih baik, buat komen yang sifatnya bercanda atau yang lucu-lucu.

Jangan menyinggung perasaan
Kadang-kadang, kita menerima komen yang menyinggung perasaan. Dari sudut psikologi, komen seperti itu pasti ditulis Facebooker pengidap psikopat. Oleh karena itu, buatlah kalimat secermat mungkin. Jangan sampai komen Anda terkesan tidak menghargai pendapat pembuat status. Jangan sampai terkesan Anda bersifat menggurui.

Daripada mengubah seseorang dengan kritik, lebih baik miliki kredibilitas dan kemampuan yang layak dicontoh, menyentuh hidup orang lain dengan tindakan nyata, menginspirasi orang lain dengan prestasi dan dari situ seringkali terjadi, begitu banyak hidup orang lain yang menjadi lebih baik dan berubah karenanya tanpa perlu dikritik.

Sikap saling menghargai sesama Facebook adalah sikap yang mencerminkan persahabatan yang baik. Komen Anda yang berkonotasi negatif, biasanya akan ditanggapi secara negatif juga. Oleh karena itu, buatlah komen yang berkonotasi positif dan konstruktif. Kalau ada status,komen atau tanggapan tidak enak dibaca sebaiknya dihapus saja atau tidak perlu ditanggapi. 

Selamat bertambah bijak guys….

Apr 9, 2017

Kamu Dan Waktu

Jangan khawatir mengenai apa yang orang lain pikirkan tentang kamu pun dengan jalan yang kamu pilih. Jika benar seseorang berniat melihatmu sebagai orang baik tentu mereka akan melakukannya. Tapi jika seseorang memang berniat melihatmu sebagai orang yang buruk, kamu pun tidak akan bisa menyalahkannya.

Sedang yang lebih menyedihkan adalah ketika kamu tengah berusaha melakukan hal baik, mereka justru memiliki alasan lebih untuk menjatuhkanmu. Karena mereka tidak begitu saja perduli terhadap proses baik yang ada padamu.

Tetaplah menjadi dirimu dan membaik, Membaiklah bersama pikiran dan tindakan yang bisa kamu lakukan tanpa harus membuang waktu untuk memperdulikan mereka yang bahkan mengutuk jalan yang tengah kamu pilih tanpa pernah berani membenarkan.

Karena kamu tidak akan bisa merubah pandangan orang lain, kamu hanya harus percaya berubahmu menjadi lebih baik adalah untuk dirimu dan berasal dari dalam dirimu sendiri, bukan dari orang lain.

Waktu akan berbaik hati membersamai dan menyembuhkan luka dalam setiap prosesnya. Dan karena membaik adalah hak bagi setiap orang yang memiliki Tuhan.

Aku Rindu