Seringkali kalimat tersebut berkumandang lewat mulut mereka
yang merasa hidupnya gagal. namun bagi yang merasa hidup ini penuh dengan
kesucsesan tentu akan bicara lain, apalagi jika kesuksesan tersebut diraih
hanya dengan membalikkan telapak tangan, tanpa sedikitpun perjuangan.
Ah
mengapa pula hidup jadi pesimis. apa yang sebenarnya diinginkan dalam hidup
ini. Kesucsesan bagaimana yang dimaksud ? punya harta melimpah, jabatan yang
menjulang atau kekuasaan yang tak berbatas ?
Menatap langit masih ada langit,
terjun ke laut entah di mana dasar yang sebenarnya, hanya Allah SWT yang
Maha Tahu seberapa banyak pula bintang di langit atau seberapa kilo garam
dilautan.
Sehari, sebulan, setahun, sewindu, seabad hanya bilangan waktu yang
dihitung. tetapi benarkah kesucsesan adalah kunci kebahagiaan. lalu mengapa
orang sucses takut disepelekan, padahal apalah arti disepelekan jika memang
hidup apa adanya.
Teori memang lebih mudah dari Praktek dan biasanya hidup yang
sarat teori tentu bagaikan katak dalam tempurung. tetapi jika hidup senantiasa
mempraktekan apa yang ada pada teori meski terasa sulit serta memerlukan
perjuangan akan lebih bermakna, tempurung akan pecah oleh pengalaman.
Ketika
hidup masih sendiri, mendamba memiliki pendamping hidup adalah doa setiap saat
setiap waktu, meminta agar Allah turunkan kehadiran seseorang yang bersedia
mempersunting dan memberi hidup lebih berarti, semua kesiapan sebagai calon
istri (atau calon suami) bagaikan ilmu yang tidak diragukan lagi. teori yang
dipelajari adalah sesuatu yang siap diuji.
Tetapi ketika langkah telah
berpijak pada tempatnya. sosok yang dinanti telah hadir disaat itu teori cuma
bagaikan sekumpulan pelajaran yang tak berarti. Teori ternyata lebih mudah
daripada Praktek. kepribadian yang berbeda, latar belakang yang berbeda ataupun
pandangan hidup yang ternyata tak sama memerlukan lebih banyak praktek
penerapan dibanding teori yang tertulis ataupun teori yang dilisankan.
Sucses
berumah tangga adalah mimpi indah, kadang meski telah terbangun, mimpi itu
tetap hadir dalam alam nyata. Tetapi jika senantiasa terpokus pada teori, mimpi
akan tetap menjadi mimpi, banyak hal yang mesti dirunding, banyak hal yang
harus disepakati, banyak hal yang harus dipahami.
Memang Hidup ini berteori
lebih gampang daripada Prakteknya.