Setelah memahami betapa besar dampak negatif dari sikap marah suami terhadap istri, hendaklah para suami tidak membentak istri. Ya benar, jangan pernah membentak istri. Walaupun ada sikap istri yang tidak disukai suami, atau bahkan ada kekurangan dan kesalahan istri, sampaikan serta bicarakan semua dengan cara yang baik-baik. Nasihati istri dengan ungkapan yang halus dan lembut serta penuh kasih sayang. Ingat, perempuan adalah makhluk yang sangat halus hatinya. Sangat peka perasaannya.
Sekali saja anda membentak istri, itu akan menorehkan puluhan luka. Bukan satu luka. Tapi puluhan luka di hatinya. Istri anda akan merasa terhina, dilecehkan, disepelakan, dibenci dan dijauhi. Ia akan sakit hati dan merasa tidak dimengerti. Ia bisa mengalami rasa sedih yang berkepanjangan, membuat dirinya tidak bersemangat dan tidak berseri-seri. Wajahnya mendung, hatinya murung. Dampaknya akan cenderung negatif bagi dirinya dan diri anda.
Memangnya, apa yang akan didapatkan suami yang suka membentak dan memarahi istri? Apakah semua akan menjadi lebih baik sesuai harapannya? Tentu tidak. Kemarahan tidak mengubah apapun, tidak memperbaiki apapun. Demikian pula bentakan, tidak akan mengubah dan memperbaiki apapun. Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Alih-alih mendapatkan perbaikan, yang terjadi justru menimbulkan depresi berkepanjangan.
Jadilah suami yang pemaaf dan penuh pengertian, agar istri nyaman berada di samping anda. Jika dirinya bahagia, ia akan bisa memberikan apa yang anda minta, bahkan lebih dari itu. Bentakan kemarahan menandakan kurangnya pengertian suami terhadap kekurangan dan kelemahan istri. Ingatlah para suami juga memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, maka jangan mudah memarahi istri hanya karena ada sisi yang tidak anda senangi dari dirinya.
Sebaliknya, walau penelitian tersebut menunjukkan kemarahan istri tidak berdampak terhadap gejala depresi suami, bukan berarti istri boleh membentak dan memarahi suami. Istri yang suka memarahi dan membentak suami adalah istri yang tidak bisa memposisikan diri dan menandakan kelemahannya dalam mengendalikan emosi. Semestinya istri menghormati dan menghargai suami walaupun ada kekurangan dan kelemahan suami, karena memang tidak ada suami sempurna. Jangan pernah membentak suami, bicarakan semuanya dengan baik-baik dan penuh kelembutan kepada suami.
Setelah memahami betapa
besar dampak negatif dari sikap marah suami terhadap istri, hendaklah
para suami tidak membentak istri. Ya benar, jangan pernah membentak
istri. Walaupun ada sikap istri yang tidak disukai suami, atau bahkan
ada kekurangan dan kesalahan istri, sampaikan serta bicarakan semua
dengan cara yang baik-baik. Nasihati istri dengan ungkapan yang halus
dan lembut serta penuh kasih sayang. Ingat, perempuan adalah makhluk
yang sangat halus hatinya. Sangat peka perasaannya.
Sekali saja anda membentak istri, itu akan menorehkan puluhan luka.
Bukan satu luka. Tapi puluhan luka di hatinya. Istri anda akan merasa
terhina, dilecehkan, disepelakan, dibenci dan dijauhi. Ia akan sakit
hati dan merasa tidak dimengerti. Ia bisa mengalami rasa sedih yang
berkepanjangan, membuat dirinya tidak bersemangat dan tidak
berseri-seri. Wajahnya mendung, hatinya murung. Dampaknya akan cenderung
negatif bagi dirinya dan diri anda.
Memangnya, apa yang akan didapatkan suami yang suka membentak dan
memarahi istri? Apakah semua akan menjadi lebih baik sesuai harapannya?
Tentu tidak. Kemarahan tidak mengubah apapun, tidak memperbaiki apapun.
Demikian pula bentakan, tidak akan mengubah dan memperbaiki apapun.
Nyatanya, yang terjadi justru sebaliknya. Alih-alih mendapatkan
perbaikan, yang terjadi justru menimbulkan depresi berkepanjangan.
Jadilah suami yang pemaaf dan penuh pengertian, agar istri nyaman berada
di samping anda. Jika dirinya bahagia, ia akan bisa memberikan apa yang
anda minta, bahkan lebih dari itu. Bentakan kemarahan menandakan
kurangnya pengertian suami terhadap kekurangan dan kelemahan istri.
Ingatlah para suami juga memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, maka
jangan mudah memarahi istri hanya karena ada sisi yang tidak anda
senangi dari dirinya.
Sebaliknya, walau penelitian tersebut menunjukkan kemarahan istri tidak
berdampak terhadap gejala depresi suami, bukan berarti istri boleh
membentak dan memarahi suami. Istri yang suka memarahi dan membentak
suami adalah istri yang tidak bisa memposisikan diri dan menandakan
kelemahannya dalam mengendalikan emosi. Semestinya istri menghormati dan
menghargai suami walaupun ada kekurangan dan kelemahan suami, karena
memang tidak ada suami sempurna. Jangan pernah membentak suami,
bicarakan semuanya dengan baik-baik dan penuh kelembutan kepada suami.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pakcah/para-suami-jangan-pernah-membentak-istri_5760ceb97993733905891b09