Jun 20, 2015

Berpindah

Tidak akan ada perubahan sampai kamu mau mengubah diri sendiri.
Akhirnya, tahapan ini tiba. Saya mulai benar-benar bosan dengan kehidupan yang begini-begini saja. Bukan tidak menikmati, saya sangat mensyukuri keadaaan ini. Hanya saja, manusia memang tidak pernah merasa cukup dengan hidupnya. Lalu, tidak salah jika ingin mencoba banyak hal. Terlebih jika menuju pada kebaikan. Semoga.

Merasa tertinggal jauh. Merasa tidak punya nilai jual sama sekali. Merasa tidak menjadi seorang yang berguna. Merasa hanya menikmati hidup dengan menyenangkan diri sendiri. Merasa setiap hari habis dengan tanpa menghasilkan apa-apa. Merasa segalanya sia-sia.

Sudah saatnya berpindah. Mencoba hal yang baru. Masuk pada dunia yang berbeda tanpa mengenal siapa-siapa. Lagi. Tenang saja, ini bukan kali pertama. Siap tidak siap, segalanya harus dimulai dengan segera.

Seorang yang terus bermalas-malasan tidak akan mendapat apa-apa. Untunglah, manusia memiliki akal pikiran yang dapat terus bekerja meski tanpa disengaja. Maksudnya, terkadang ketika memaksa diri melakukan sesuatu yang tidak benar-benar kita inginkan, maka inspirasi itu bisa tiba-tiba datang. Entah kemudian menikmati apa yang awalnya memang harus dipaksakan, atau menjadi benar-benar memahami apa yang sebenarnya kita inginkan.

Tidak ada lagi alasan. Manusia cukup pintar untuk bisa mengerjakan banyak hal dalam satu periode. Biasakan bekerja demi sebuah kehidupan yang lebih baik.

Jomblo? Slow aja, Ngapain Galau

Sejauh apapun dua insan dipisahkan, walaupun belum mengenal sekalipun, jikalau berjodoh pasti akan dipertemukan, dan sebesar apapun dua insan saling mengenal, berharap, dan mencintai jika memang tak berjodoh mereka tak akan pernah bersama.
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” ( Q.S Yasin : 36 ) 
 
Jodoh sudah tertulis di lauhul mahfuzh, jadi tak perlu kita risaukan, tak perlu khawatir tulang rusuk kita tertukar. Tak usah sibuk mencari, yang terpenting mari kita perbaiki diri, Jomblo? Slow aja. Ngapain galau, semangat...

Berhati-hati Dengan Makanan Yang Kita Makan

Agama kita mengajarkan bahwa apapun yang kita konsumsi harusnya bersumber dari harta yang halal. Ternyata tidak halal, tapi juga baik. Karena tidak semua harta halal pun baik.

Makanan yang kita konsumsi akan menjadi darah dan daging dalam diri kita. Kali ini saya akan memaknai makanan sebagai sebuah makna yang lebih luas daripada sekedar nasi, sayur, lauk, dan aneka minuman.

Sejatinya, apapun yang kita konsumsi haruslah dari sumber yang halal dan baik. Pertanyaannya, apa saja yang kita makan. Mata kita mengkonsumi secara visual, telinga kita mengkonsumsi suara, otak kita mengkonsumsi ilmu.

Kita harus memperhatikan apa-apa yang masuk ke dalam diri kita. Apakah kita melihat sesuatu yang halal? Apakah kita melihat sesuatu yang baik? Apakah telinga kita mendengarkan sesuatu yang baik dan bermanfaat? Apakah otak kita menyerap ilmu yang baik dan halal?

Bagaimana kita tahu bahwa itu halal dan baik? Setidaknya halal itu punya parameter. Dari objek dan sumbernya ataupun cara memperolehnya. Bila kita menyerap ilmu yang buruk, sihir misalnya yang ekstrem, jelas itu bukan hal yang baik. Lalu bila ilmu itu sudah baik, tapi cara kita memperolehnya dengan tidak baik. Misal, masuk SMA aja dengan suap sana sini, atau masuk perguruan tinggi. Apakah ilmu yang akan kita konsumsi nanti itu benar-benar berkah? Pertanyaan besar kan.

Segala sesuatu bisa kita lihat dari objeknya, sumbernya, dan cara memperolehnya. Agama kita tidak mengajarkan segala cara untuk mencapai tujuan, kata Quraish Shihab dalam tulisannya. Kita diajarkan untuk memperoleh sesuatu dengan jalan yang baik.

Bila itu harta, maka selain halal, harus juga baik. Manusia seperti kita ini sering melupakan yang namanya keberkahan. Mencari harta sebanyak-banyaknya, halal sih, tapi tidak berkah. Karena sering menunda shalat, tidak diimbangi dengan sedekah, dan lain lain. Sama dengan hal-hal yang lain, apakah ilmu yang kita peroleh itu berkah, apakah sesuatu yang kita lihat itu berkah, apakah sesuatu yang kita dengar itu berkah. Bagaimana tanda-tanda bahwa itu berkah? Nah ini tugas kita masing-masing untuk berkaca dan mencari tahu.

Maka, sekali lagi, “makanan” yang masuk ke dalam tubuh kita harus kita pilah-pilah dengan baik. Makanan dan rupa apapun. Kita harus belajar tentang kehati-hatian. Kita harus belajar tentang ketelitian.

Makanan yang enak memang selalu menggoda, tapi apakah makanan yang enak itu kita butuhkan? Belum tentu kan?

Selamat berhati-hati dalam hidup.

Mas Paijo Kau Satu-Satunya

Kedua matamu seteduh beringin mas paijo
Biru muda kan menyembul kala jiwa ini terbenam
Senyummu sedamai debur ombak
Cahaya bulan kan membaur pada tiap hela napas


Mas paijo aku panggil kau cinta
Karena yang ada pada gelak tawa hanyalah merah muda
Aku sebut kau cinta
Karena yang terasa pada genggam jemari hanyalah nirwana


Di luar itu dingin
Namun telapak tanganmu serupa nyala lilin yang menari
Di luar itu sunyi
Tapi bersamamu, detak pun terdengar bagai lantun rintik hujan


Kan kupeluk erat waktu agar berhenti
Kan kudekap kau supaya tidak pergi


Renjana ini tidak mungkin tega mengelabui
Mas paijo kau satu-satunya, dalam hati dan denyut nadi

Sosok Mas Paijo Yang Berbeda

Coba tanyakan pada surya,
siapa yang sinarnya lebih terang?
Tanya juga pada sang bulan,
wajah siapa yang lebih memilu perih saat malam?


Dekat di hatimu
Berbicara dengan serdadu
Kata seperti mati
Tak bangkit kembali karena pintu itu sudah lama terkunci


Langit pekat walau siang masih benderang
Tapi kenapa terasa dekat padahal semua terlihat begitu buram?
Seketika salju turun bukan di musimnya
Atau ini sekadar gambaran situasi saat kau menampik hadirku di duniamu?


Bukan dingin karena musim
Bukan menggigil karena resapan tetes hujan
Bukan aku yang mengada
Tapi semua karena rasa itu jatuh pada sosok mas paijo yang berbeda

Segelas Mochaccino Mas Paijo

Dari aroma segelas mochaccino yang tersajikan di meja
aku menciumimu


Wangimu pekat kerasa banget ada
tak hilang jua dari ingatanku


Rasa-rasa di ujung lidah
manis, ringan dan terasa indah

sampai ke tenggorokan

Dan dari seteguk kopi ini kucicipimu
masih kukenali dirimu yang dulu dan sekarang tiada beda


Di depanku masih ada kamu
tak lenyap kamu disenduh oleh waktu
Kau habis detik ini
meski begitu, kau ada lagi dan seterusnya begitu sayang


Tak akan binasa mochaccino dari muka bumi

Maka untuk kesekian kali
biar kunikmati manisnya mas paijo selalu yang akan dirimu lewat mochaccino ini


Karena kau ternyata selalu ada dimana berada
untuk membuatku kembali terjaga dalam merindukan mas paijo yang selalu berasa...

Berikan yang Terbaik untuk Pasangan

Pernikahan telah menyatukan bukan saja tubuh dua insan laki-laki dan perempuan, namun pernikahan telah menyatukan dua cinta, dua cita-cita bahkan dua jiwa yang berbeda. Suami dan istri berkolaborasi dalam kehidupan keluarga, dengan ikatan cinta kasih yang tulus, untuk menempuh kehidupan dalam kebersamaan. Keluarga telah meleburkan suami dan istri dalam sebuah ikatan yang sangat kuat, tidak ada ikatan sekuat dan sehangat ikatan yang muncul dalam pernikahan.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri harus berusaha saling memberikan yang terbaik kepada pasangan, bukan menuntut dari pasangan. Jika suami dan istri selalu memberikan yang terbaik, maka mereka akan mendapatkan pula dari pasangannya. Namun jika suami dan istri lebih mendahulukan menuntut dari pasangan, maka mereka tidak akan mendapatkan. Sikap menuntut ditunaikannya hak pasangan, merupakan sebentuk pengingkaran dari konsekuensi cinta kasih. Karena cinta itu artinya memberi, bukan menuntut diberi.

Dalam kehidupan keluarga, suami dan istri harus berlomba-lomba dalam memberikan yang terbaik kepada pasangan, dalam beberapa sisi berikut:
Berikan Perasaan Terbaik
Menikah itu bukan hanya bab memberikan tubuh kepada pasangan tetapi hatinya telah hilang dibawa kenangan. Pada beberapa contoh pasangan, mereka menikah karena keterpaksaan keadaan; dengan harapan akan segera bisa saling mencinta setelah hidup berumah tangga. Jika mereka benar-benar berusaha memberikan perasaan terbaik kepada pasangan, niscaya saling mencinta itu akan mereka dapatkan. 

Namun jika mereka tidak sungguh-sungguh dalam berusaha, mereka hanya hidup dalam kepura-puraan.
Perasaan cinta, kasih, sayang, rindu, mesra sebagai suami istri, harus diberikan secara spesial untuk pasangan hidup. Hanya untuk dia saja, tidak diberikan kepada yang lainnya. Jangan melewati hari-hari dalam kehidupan keluarga dengan hati hampa, tanpa cinta, tanpa rasa. Semua mengalir hampa dan waktu berlalu begitu saja. Berikan cinta, berikan rindu, berikan semua perasaan terbaik untuk pasangan hidup kita.

Berikan Pelayanan Terbaik
Suami harus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk istri, dan sebaliknya istri harus memberikan pelayanan terbaik untuk suami. Akan sangat menyenangkan suami, apabila istri melayani keperluan suami saat pagi-pagi suami menjelang berangkat kerja. Istri menyiapkan berbagai keperluan suami untuk berangkat kerja, sejak pakaian, makanan hingga perlengkapan kerja. Akan sangat menyenangkan istri apabila suami melayani keperluan istri untuk persiapan kerja atau untuk melancarkan kegiatan rumah tangga.

Di rumah, di perjalanan, di ruang makan, di tempat tidur dan di manapun, suami harus selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk istri, dan istri harus memberikan pelayanan terbaik untuk suami. Mencoba-coba hal baru, variatif dan tidak monoton dalam memberikan pelayanan, akan lebih menyenangkan hati pasangan. Untuk itu, suami dan istri harus saling berlomba dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pasangannya.

Berikan Penampilan, Sikap dan Perlakuan Terbaik
Berikan penampilan, sikap dan perlakuan terbaik untuk pasangan Anda. Sikap lembut, wajah cerah, penampilan menarik, tubuh wangi dan harum merupakan sesuatu yang sangat disenangi pasangan. Mudah membantu, mau mengerti, selalu memahami, gampang memuji, merupakan sikap dan perlakuan yang sangat membahagiakan hati pasangan. 

Sebaliknya, penampilan acak-acakan, tidak rapi, tidak wangi, menjadi sikap yang tidak disukai pasangan.
Sikap cuek, tidak peduli, tidak mau mengerti kondisi dan masalah, merupakan siksaan bagi pasangan. Istri yang sibuk mengerjakan berbagai urusan dapur waktu pagi hari, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mengurus anak-anak, akan sangat senang dan bangga jika suami menawarkan bantuan yang diberikan. Apalagi jika suami langsung mengambil alih beberapa kegiatan istri tanpa harus diminta, akan lebih membahagiakan hati istri. Sikap menolong dan melindungi seperti ini sangat dinantikan oleh pasangan.

Berikan Kata-kata Terbaik
Banyak suami mudah berkata-kata kasar kepada istri, dan banyak istri mudah berkata-kata keras kepada suami. Jika suami dan istri sudah membiasakan diri dengan kata-kata kasar, keras, ketus dan menyakitkan pasangan, akan menyebabkan suasana yang tidak nyaman dalam hidup sehari-hari mereka. Kehidupan keluarga tidak ubahnya seperti neraka atau penjara, masing-masing pihak berlaku saling menyerang, saling menyakiti, saling melukai pasangannya dengan kata-kata.

Sudah menjadi kewajiban suami untuk memberikan kata-kata, kalimat, ungkapan yang terbaik bagi istri. Sebaliknya, sudah menjadi kewajiban istri untuk memberikan kata-kata, kalimat dan ungkapan terbaik bagi suami. Jika kedua belah pihak berlomba memberikan kata-kata terbaik bagi pasangan, maka dalam kehidupan rumah tangga mereka selalu dijumpai kata-kata indah, mesra, santun dan penuh kelembutan. Ini akan memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak, karena tidak pernah mendengar kata-kata kotor, jelek, kasar, dan keji.

Ayo berlomba, berikan yang terbaik bagi pasangan kita. Jangan menunggu pasangan kita memberikan hal yang terbaik bagi kita, namun kita yang harus proaktif dan memulai memberikan hal terbaik bagi pasangan.

Selingkuh Hati

 
Selingkuh hati ini tentu saja berbeda dengan selingkuh fisik karena kebanyakan tidak melibatkan kontak fisik. Walaupun tetap melibatkan ketertarikan secara fisik, ketertarikan terbesar biasanya muncul karena faktor emosional. Ekspresi, atau dengan kata lain pengungkapan tentang perasaan tertarik ini tidak selalu terjadi. Bahkan biasanya justru tidak diungkapkan.

“Ah, tenang saja, hanya selingkuh hati, bukan selingkuh fisik.” Kurang lebih seperti itulah pandangan masyarakat apabila membandingkan bahaya dari selingkuh hati dan selingkuh fisik. Dikarenakan tidak melibatkan kontak secara fisik, maka selingkuh hati dipandang tidak seberbahaya elingkuh fisik. Hasil pengungkapan menunjukan bahwa 77 persen pria dan 71 persen wanita menyatakan dirinya akan sangat terbuka apabila pasangannya mengaku bahwa dirinya telah berselingkuh hati.

Padahal, pada dasarnya selingkuh hati jauh lebih kompleks dan berbahaya. Fakta menunjukan bahwa selingkuh fisik belum tentu melibatkan selingkuh hati. Namun, apabila hati seseorang sudah selingkuh, “jalan tol” menuju selingkuh fisik sudah terbangun. Selain itu, mendeteksi terjadinya selingkuh hati juga lebih sulit dibandingkan selingkuh fisik. Jadi, tanpa diketahui tanda-tandanya, tiba-tiba seseorang bisa pergi dari pasangannya.

Secara sederhana, tanda-tanda selingkuh hati hampir sama dengan perasaan yang muncul saat jatuh cinta kepada seseorang. Seperti mulai menunggu untuk mendapat kabar, chatting, atau di-mention di Twitter. Anda juga akan merasa kehilangan saat tidak mendapatkan kabar tersebut dan terkadang selalu mencari alasan untuk berusaha bersama dengan orang tersebut. Perasaan tidak nyaman, terkait penampilan, juga sering kali muncul ketika berhadapan dengan lawan jenis tersebut.

Tanda-tanda lainnya, terutama terkait dengan status telah memiliki pasangan, adalah seringnya melakukan penyangkalan-penyangkalan sekaligus pembenaran-pembenaran bahwa apa yang dilakukannya bukan dikarenakan adanya perasaan tertarik. “Ah, ‘kan hanya ngobrol­-ngobrol saja. Semua orang juga tahu karena dilakukan di media sosial,” merupakan contoh kalimat penyangkalan dan pembenaran tersebut.

Padahal, sebenarnya dia sudah sangat dikuasai dan tergantung pada orang tersebut. Secara fisik dan mungkin juga hati, Anda seolah-olah ada untuk pasangan Anda, tapi sebenarnya pikiran sedang “jalan-jalan” menemui lawan jenis yang bukan pasangan tersebut. Tidak jarang perilaku ini juga melibatkan perasaan bersalah terhadap pasangan.

Jun 19, 2015

My Family

Pernah tidak anda berpikir setelah menikah kita sudah memiliki keluarga (keluarga kita sendiri), kadang kita lupa tujuan menikah adalah membangun “keluarga” dan membesar kan anak-anak bersama, Tapi pada praktek nya kata keluarga sering di maksud kan ke keluarga besar entah dari pihak wanita atau dari pihak pria. Jadi sebenar nya masih banyak pasangan yang lebih mementingkan bahkan mengkhususkan keluarga besar nya dahulu di bandingkan keluarga kecil mereka sendiri, salah satu contoh : biasa nya pihak pria selalu membiayai keluarga besar nya diam-diam tanpa di ketahui istri… kalau ditanya kenapa tidak beri tahukan istri? Jawaban nya : takut istri tidak setuju. 

Terlepas setuju atau tidak setuju nya pasangan anda saya rasa wajib kita sebagai suami memberitahukan ke istri entah untuk pertimbangan atau pun sekedar bercerita, atau jika ada saudara yang harus di biayai entah itu sekolah dll. Sebaik di beritahukan sejak awal menikah dengan istri, mau istri setuju atau tidak jangan langsung anda mencap istri tidak sayang keluarga besar anda, mungkin ada pertimbangan lain karena tetap yang utama adalah keluarga kecil anda dulu baru bisa kita pikirkan keluarga besar dua belah pihak, jadi jangan hal-hal seperti ini jadi masalah di kemudian hari dengan pasangan anda dan membuat anda jadi lupa tujuan awal menikah adalah membangun keluarga kecil bersama pasangan tercinta.  

“Sahabat” Mengalahkan Pasangan...

Di suatu sore yang mendung. Seperti biasa mas tono menjemput istri nya pulang kerja. Jam sudah menunjukkan setengah 6 sore. Awan mendung pun sudah berubah menjadi bulir-bulir air yang berjatuhan dari langit. Mas tono gelisah setiap saat selalu melihat jam tangan nya. Sudah jam 6 pas tapi sang istri belum juga keluar dari kantor nya. Ada apa gerangan? Tidak biasa nya sang istri telat keluar kantor. Mas tono berusaha menghubungi handphone sang istri dengan cemas tapi tidak diangkat-angkat. Mas tono pun bergegas turun dari motornya dan masuk ke dalam kantor sang istri. Tapi menurut satpam sang istri sudah keluar kantor dari jam 4 sore. Kemana gerangan? mas tono cemas dan bingung. Pikiran2 negatif pun mulai mengisi otak nya. Tak berapa lama hp mas tono pun berdering, ternyata dari sang istri. Mas tono langsung angkat hp nya dan bertanya 

Mas tono : kamu dimana bun…?
istri : aku lagi sama teman yah, sudah lama kan tidak ketemu.
Mas tono : Siapa? Sahut mas tono,
Istri : itu loh yah si Fajar, tadi dia jemput bunda ke kantor.
Mas tono : bun apa tidak bisa sebelum nya minta ijin dulu ke suami sebelum jalan ? Apa lagi bukan muhrim nya.
Istri : loh ayah kan tau Fajar ini SAHABAT aku…
Mas tono : tapi aku “suami” mu !!


Cerita mas tono ada lah gambaran yang kadang masih sering terjadi di kehidupan berpasangan (dalam hal ini suami-istri).
Tidak ada nya respect terhadap pasangan bisa membuat kejadian diatas tadi akan berulang terus menerus. Seberapa hebatkah sahabat kalian sampai lebih mengutamakan nya dari pada pasangan? Apa kah benar sahabat seperti itu? Karena jika dia sahabat yang baik pasti akan memberi tahukan yang baik pula ke sahabat nya, minimal mengingatkan : “eh kamu sudah ijin/beritahu suami/istri belum? Gak enak saya ngajak kalau kamu belum ngomong ke suami/istri kamu”. Bijak nya seperti itu, nama nya sahabat akan selalu saling mengingatkan.
Dan jangan pernah mengatas nama kan sahabat sehingga bisa memberikan anda excuse untuk sering bertemu. Kalau sebulan sekali it’s oke lah. Tapi kalo sudah seminggu dua kali itu nama nya anda sudah mau memulai bermain dengan api. Kenapa saya bilang begitu? Berawal dari seminggu dua kali menjadi setiap hari, sampai akhir nya curhat masalah rumah tangga. Disini anda sudah mulai rawan dan sudah memasuki gerbang friend zone.


Cerita mas tono mungkin bagi sebagian orang hanyalah masalah biasa dan sepele. tidak perlu di besar-besarkan kan dan tidak perlu di buat jadi drama (biasa nya para kaum modernisasi berbicara demikian). Tapi yang perlu di garis bawahi dari cerita mas tono adalah, sebegitu penting kah sahabat sampai untuk memberi kabar ke suami yang biasa menjemput tepat waktu tidak sempat (atau mungkin dianggap sepele) karena suami mengenal sahabat nya. Kalau menurut pandangan saya sebagai suami dan pria hal seperti itu bisa membuat darah naik naik tinggi ke atas ubun-ubun, bukan karena jalan tidak bilang-bilang tapi tidak ada respect sang istri dimana tampak terlihat meremehkan dan menggampangkan suami nya. 

Tapi bukan hanya istri saja yang begini, kelakuan para suami pun sama saja, sering kabur-kaburan tidak jelas hanya untuk bertemu teman atau/sahabat. bahkan kelakuan mereka kalau nongkrong (yg isi nya banyak ngomong ninggi) bisa sampai berjam-jam lama nya. lupa kalau di rumah ada istri dan anak menunggu.

Bersahabat/berteman boleh saja asal tidak berlebihan dan tetap mementingkan pasangan anda. karena hanya dengan pasangan, anda akan menghabiskan hidup bukan dengan sahabat. Baik nya segala pertemanan dan persahabatan di perkenalkan ke pasangan anda. Dan untuk para sahabat yah jadi lah sahabat yang baik, bertahukan yang baik, ajak yang baik, tegur yang baik (sahabat yang baik adalah yang berani menegur jika sahabat nya melakukan kesalahan) bukan cuma manggut-manggut aja. 

Dan buat kalian yang sudah menikah dan mempunyai masalah yang sama, ada baik nya ingat komitmen saat menikah, atau jika salah satu diantara kalian merasa masih butuh me time atau quality time lebih dengan sahabat-sahabatnya nya, maka bisa dipastikan saat menikah pasangan anda belum siap secara mental. seperti kutipan, belum selesai dengan diri sendiri “Selesai juga berarti sudah settled dengan segala hal personal, termasuk manajemen stres dan pengendalian diri. Hidup akan kebanyakan warna dan naik-turun jika kita terkadang masih berlaku tidak dewasa (baper), moody, dan I-need-my-me-time. Berpasangan berarti sudah siap komitmen untuk berkompromi, berkorban, and struggle for the most benefit for both”.

Kita sebut saja mereka oknum yang masih mementingkan sahabat dari pada pasangan : oknum istri, oknum suami, oknum sahabat. Karena tidak semua istri,suami dan sahabat punya prilaku seperti itu.

*semoga bermanfaat bagi pembaca

Indahnya Wanita

Indahnya menjadi wanita,
Berjuang mengenali hatinya,
Berusaha mencari tau apa yang diinginkan,
Kemudian berusaha menaklukkan segala gejolak yang membara.


Membunuh setiap rindu yang meluap,
Menikam setiap harap yang menjulang,
Menahan setiap ingin yang mencuat.


Indahnya menjadi wanita,
Berjuang bersama kesabaran dan kehalusan jiwa,
Berusaha menjaga letupan emosi,
Menahan segala keegoisan,
Tak main-main,
Semakin keras usaha mengendalikannya, semakin pedih rasanya.


Allah,
Begitu sempurna Kau ciptakan jiwa seorang wanita.


Jika sudah lelah ia meraung,
Tak ada harap dan ketenangan selain bersimpuh kepadaMu.


Engkau anugerahkan hal terindah,
Sebuah kekuatan jiwa,
Yang terkadang mudah terkoyak oleh sentuhan luka.


Semoga engkau, wahai wanita.

Tetap indah dengan segala penjagaan diri demi memuliakan kecantikan akhlak. .

Wanita Berpuasa

Salah satu balasan wanita melaksanakan puasa adalah Allah Swt. akan menjadikan mereka secantik bidadari bahkan lebih ketika nanti didalam surga, seperti sudah dijelaskan oleh hadis berikut: “Karena Shalat mereka, Puasa dan ibadah mereka kepada Allah. 
Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka, pakaiannya berwarna hijau perhiasannya kuning-kuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. 
Mereka berkata, ‘Kami tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”
. (HR. Ath-Thabrani)

Puasa Adalah Perisai

Assiyâmu junnatun, puasa adalah perisai, begitu kata Nabi. Saat melihat orang lain ‘tidak berpuasa’, gunakanlah perisai itu dan katakan pada diri sendiri: 'Inni shâimun’, Aku sedang berpuasa.

Puasa itu perisai untuk bertahan, bukan pedang untuk menyerang. Maka saat melihat orang lain atau dunia luar 'tidak berpuasa’, kita tak perlu mengepalkan tangan ke udara atau menghunuskan parang sambil berteriak lantang: Hey, Aku sedang berpuasa!

Tidak perlu. Allah akan tahu puasamu.

Ya, puasa adalah perisai dari maksiat di dunia dan api neraka di akhirat. Puasa adalah perisai pelindung diri yang lebih sadar dan kerendahan hati yang lebih lapang… Ia bukan bukan untuk diri yang arogan, bukan pula untuk iman yang angkuh…

Mari gunakan perisai itu dengan bijaksana. Jika dunia begitu menggoda dan nafsu terlampau menggebu-gebu, jika perasaan membutakan dan pikiran menggelapkan, ingatlah perisai itu sambil berkata pada diri sendiri, 'Aku sedang berpuasa’.

Allah akan tahu dan selalu tahu tentang puasamu.

Jun 18, 2015

Sepertikah Rindu

Jadi seperti inikah rindu?
Daun jatuh melambat
Seperti menari dengan angin
Harum namun pasrah
Pada waktu senja yang beraroma gemerisik air
Jadi seperti inikah rindu?
Kereta berat merambat
Seperti kemesraan yang belum tuntas
Peron-peron stasiun menjauh, dada bergemuruh
Menjadi sekeping kenangan
yang entah sampai kapan
Jadi bertahtahkah rindu?
Bukan lagi lagu, bukan lagi sebatas ragu
Kita, hanyalah kata-kata
Menjelma dengan, atau tanpa makna
Jadi hendak ke manakah rindu?
Akankah seperti jiwa yang kembali
Ataukah seperti jiwa yang pergi
Suatu ruangan yang mengikat namamu dan namaku
Menjadi mimpi-mimpi
Secarik kertas menjalankan peran
Sebagai kanvas ungkapan-ungkapan
Kita saling bertukaran, sambil berbisik
Jadi seperti inikah rindu?
Selembar potret beraksen biru pada kota yang masa lalu
Hingga kita tinggal sebagai suatu cerita yang sama 


Selamat malam mas paijoku sayang...

Siluet Cakrawala Seindah Mata Mas Paijo

Pada suatu sudut kepingan waktu, rindu yang mengental ini menemukan jalan menujumu. Lalu kasih itu pun melaju dengan syahdu, bersama bulir-bulir hasrat yang ragu.

Suatu ketika nanti, kita akan memberi salam kepada rembulan. Mengecupnya perlahan sambil melambaikan tangan. 
Pada saat itu kaki kita telah menemukan sebuah pijakan yang seteguh sebuah pilihan yang lahir dari pelukan demi pelukan yang panjang dan penuh kesunyian, kepasrahan, juga harapan.

Beginilah musim kita merenda; menenun daun dan dahan menjadi kata, yang bukan saja menerjemahkan cinta, namun juga menceritakan luka.

Namun musim sabar selalu ada di mas paijo, seperti itu jugalah dirimu. 
Seperti juga aku, yang berlayar bersama badai, pancaroba, dan buruk prasangka demi segenggam siluet cakrawala yang seindah mata mas paijo. 

Sebagai harga yang mesti tuntas kita bayar untuk menebus waktu.
Waktu untuk kita selalu bersama-sama sampai nanti...

Jadikan Aku...

Jadikan aku pagi..
semangatmu memulai hari…


Jadikan aku siang..
Ada saat kau butuh terang..


Jadikan aku senja..
Meneduhkan mata..


Jadikan aku malam..
Memberimu kedamaian dalam kelam..


Jadikan aku..
Apapun yang kau perlu..


Dan selalu kau letakkan aku dihatimu mas paijo.....

Jun 17, 2015

Bersamamu Mas Paijo

aku ingin pergi bersamamu mas paijo
ke tempat-tempat terjauh yang belum pernah kita singgahi sebelumnya


ke tempat-tempat yang selama ini hanya ada dalam angan-angan kita


ke tempat-tempat dimana disanalah kita bisa lebih menyempurnakan kasih sayang kita
yang insha Allah hanya karena Allah semata

aku ingin mengajakmu

menelusuri jalan-jalan setapak yang semakin membuat kita bersyukur


menemui orang-orang yang ketika berbicara dengannya, ilmu kita bertambah


menjejaki suasana berbeda yang membuat kita semakin dekat dan dekat hanya karena Allah saja


aku ingin menjelajah bersamamu mas paijo
mewujudkan mimpi dan hasrat yang tertahan sejak dulu


menjejakkan kaki lebih banyak di bumi Allah yang lain


yang denganmu aku tak perlu takut sendirian atau tak perlu takut celaka


karena bersama Allah, kau bersedia menjagaku, bersedia melindungiku, dan bersedia selalu ada kapanpun aku butuh


bersamamu mas paijo, aku ingin menciptakan peradaban baru
peradaban yang dibangun atas dasar tuntunan Islam
dengan Alquran dan Assunnah sebagai petunjuknya
yang dihatinya tertanam Alquran begitu dalamnya
yang tingkah laku dan akhlaknya meniru akhlak Nabi-nabi mereka yang mulia


aku ingin berpegangan tangan erat bersamamu mas paijo
sama-sama berjanji akan menjadi dan melakukan yang terbaik
bukan untuk siapa-siapa
hanya supaya kelak kita dapat dipersatukan kembali


di tempat Allah yang paling indah

Jannah-Nya.

Kepura-puraan Perempuan

Dalam kesehariannya, perempuan seringkali melakukan kepura-puraan kecil. Beberapa mereka sadari, beberapa terlupa untuk disadari. Atau, mungkin karena terlalu mahir bersembunyi.

Ketika sedang berjalan di trotoar, perempuan selalu suka untuk berjalan di posisi sebelah kiri. Perempuan membiarkan lelaki untuk mengambil posisi di sebelah kanan. Perempuan lantas memasang gestur seolah takut dilibas kendaraan yang melintas. Ah sebenarnya bisa saja mereka berjalan di pinggir, menyeberang sendiri (meski dengan setengah berlari), dan menjaga diri agar berhati-hati. Tapi perempuan ingin dijaga, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Ketika hendak membuka tutup botol air mineral, perempuan seringkali langsung memberikannya pada lelaki. Dengan seulas senyum mereka seolah berkata, “Susah, tolong buka ya!” Ah sebenarnya mereka bisa saja mengeluarkan sedikit tenaganya jika hanya untuk membuka tutup botol. Tapi perempuan ingin ditolong, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Perempuan seringkali menjadi cepat merengek jika mereka menemukan kesulitan dengan apa yang mereka kerjakan. Sedikit error pada software yang digunakannya selama bekerja membuatnya langsung berteriak mencari bantuan. Ah sebenarnya mereka bisa saja mengotak-atiknya sendiri, mencari tutorial, atau bersabar sebentar untuk menyelesaikannya sendiri. Tapi perempuan ingin dilihat kelemahannya, mereka ingin lelaki merasa berarti.

Dan masih banyak lagi.
Kamu pikir mereka akan melakukan ini pada sembarangan orang? Jelas tidak. Mereka akan sekuat hati menahan diri untuk tidak menunjukkan kelemahan, kecuali pada sosok yang berarti. 

Sebenarnya, perempuan jauh lebih kuat dari apa yang lelaki sangka. Banyak hal yang diselesaikannya dengan melampaui batas-batas kemampuan diri. Soal takut gelap, takut berjalan ke toilet sendiri, atau hampir berteriak saat pekerjaannya diserang virus sungguh belum seberapa jika dibandingkan dengan tegarnya mereka menjejaki malam demi bertemu pagi. 

***
“Ah aku tau, kamu itu sebenernya emang tidak punya rasa lelah, selalu kuat dalam mengerjakan segala pekerjaan” Katanya sore itu.

Ketika Perempuan Berbahagia

Ketika perempuan berbahagia …
Terkadang ia berteriak lepas dan tertawa keras. Terkadang ia menggenggam erat tangan sendiri tanda menahan diri. 


Terkadang ia tersenyum simpul karena katanya tak boleh bersiul. Terkadang ia terbata-bata sambil kesulitan menahan binar di mata. Terkadang ia sedikit melompat dan lupa akan beberapa pasang mata yang melihat. Terkadang ia memeluk erat dan menggoncangkan bahu seorang sahabat. Terkadang ia berkaca-kaca sambil menahan nafas yang berat. Bahkan, terkadang ia menyembunyikan tangis dibalik wajah berserinya yang manis.

Jadi, begitulah cara perempuan mengekspresikan kebahagiaan. Beberapa caranya mungkin tidak kalian sukai, tidak masalah. Intinya, ayo jangan lupa bahagia ^^

Ayo Kejar

rezeki itu dijemput.
sudah ada jatahnya dengan takaran yang sangat pas. tinggal kita saja, mau mengupayakannya atau tidak. tinggal kita saja, mau menghitungnya atau mensyukurinya.

mimpi itu didekati.

meskipun jalannya berputar, yang penting setiap langkah kita menuju ke sana. yang penting, apa yang kita lakukan mengantarkan kita ke mimpi selanjutnya. semoga kita ikhlas dan sabar.

ridho Allah itu dicari.

cuma itu satu-satunya yang pantas kita cari, kita mintakan kepada Allah selain ampunan. 

semoga Allah ridho dengan semua langkah kita. semoga Allah mencintai kita.

ilmu dan harta itu dibagi.

karena kekayaan yang sejati adalah yang kita beri. karena yang kita keluarkan adalah yang kita bawa mati. karena bukan kaya yang membuat kita bisa memberi, melainkan memberi yang membuat kita bisa kaya.

yang dikejar? prestasi.

dengan semua itu. menjemput rezeki, mendekati mimpi, mencari ridho Allah, membagi ilmu dan harta.

bukan, bukan prestasi keduniaan. ini prestasi di mata Allah, prestasi ketaqwaan. biar prestasi dunia nanti mengikuti.

Ramadhan sudah di pangkal pandangan. ayo semangat, hati.

kita bisa menembus batas, seperti kita-kita yang sebelumnya–penuh kekuatan untuk bertumbuh lagi.

semangat Ramadhan!

ayo kejar.

Jun 16, 2015

Belajarlah Menaklukkan Diri Sendiri

Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan. Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut yang sebenarnya tidak perlu ada.

Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi.

Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat dikendalikan.

Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri sendiri.

Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri.

Bila ingin menuai kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita mulai dengan menanam bibit-bibir kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi. Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.

Belajarlah Menaklukkan Diri Sendiri ~

Urip Iku Mung Sawang-Sinawang



Urip Iku Mung Sawang-Sinawang, Pepatah Jawa ini sebenarnya ingin menyatakan bahwa orang hidup di dunia ini hanyalah saling memandang. Artinya, saling menilai, menakar, menduga, dan mengimajinasikan, bisa saja Pandangan atau cara melihat kita kepada orang tersebut bisa saja benar. 

Akan tetapi kebenaran itu belum tentu sempurna. Mungkin juga gagasan atau pandangan kita akan orang itu salah. Bisa jadi orang tersebut memang kaya, tetapi belum tentu hidupnya bahagia seperti pandangan atau dugaan kita.

Sawang sinawang. Apabila kita melihat kehidupan orang lain yang sering muncul pada pikiran kita adalah anggapan bahwa orang lain itu hidupnya selalu bahagia, banyak kemudahan yang didapatkannya, banyak kenikmatan hidup yang dia miliki dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari hari sering muncul pernyataan dari sawang sinawang tersebut diantaranya : Kelihatannya dia selalu bahagia, enak ya jadi seperti dia, Andai aku bisa seperti dia, dan banyak lagi pernyataan yang serupa itu.

Tetapi kebanyakan pernyataan seperti itu muncul dari kesimpulan melihat sisi luar orang lain yang tampak setiap harinya, dan tidak pernah tahu dengan apa yang ada di kehidupanya yang sesungguhnya.

Hidup itu sebenarnya cuma sawang sinawang.
Kita melihat orang lain sepertinya senang dan bahagia.
Dan orang lainpun melihat kita sepertinya senang dan bahagia.

Padahal orang kaya belum tentu hatinya bahagia.
Dan orang miskin belum tentu juga tidak bahagia.
Orang yang punya jabatan tinggipun belum tentu bahagia.
Dan orang awam/biasa saja belum tentu juga tidak bahagia.

Saling Mengingatkan Dengan Cara Baik

Cara menasehati seseorang paling baik adalah ketika seseorang itu memang siap menerima nasehat itu. 

Menasehati saat seseorang sedang tidak siap menerima, itu sama seperti melakukan penghakiman kepadanya.

Juga ingat, nasihat terbaik disampaikan secara diam-diam kepada orang tersebut. Bukan di depan umum.

Ditambah, tidak perlu menjadi orang paling baik dan paling sempurna dulu untuk menjadi orang yang memberi nasehat.

Bila orang harus baik dulu baru boleh memberi nasehat, niscaya tidak akan pernah ada nasehat di dunia ini.

Saling mengingatkanlah dengan cara yang baik 

Bersyukur Atas Apa Yang Kita Miliki Sekarang

Terkadang kita mengeluh atas apa yang kita tidak punya dan selalu merasa kurang dengan yang telah kita miliki, padahal diluaran sana banyak mereka yang kekurangan dan menderita lebih daripada kita. Kita mengeluh tahun ajaran baru sekolah tak punya sepatu baru, padahal ada mereka yang tak punya kaki. Kita merengek minta dibelikan Ponsel keluaran terbaru padahal disana ada mereka untuk hidup saja susah. Kita mengeluh karena dimeja makan lauk hanya itu itu saja, padahal disana ada yang harus mengorek ngorek tempat sampah untuk mencari sisa makanan, bahkan ada yang bingung mau makan apa karena serba kekurangan. Dan masih banyak lagi penderitaan penderitaan orang yang lebih dari kita.

Bersyukurlah atas apa yang kita miliki sekarang, karena disana banyak yang. Ingin memiliki apa yang kita miliki, karena disana banyak mereka yang hidupnya lebih susah daripada kita, bersyukur atas apa yang Tuhan berikan pada kita saat ini, bukan hanya sebatas nikmat materi melainkan nikmat nikmat lainnya yang tak berbentuk namun kita rasakan. Nafas,kesehatan,kebersamaan,kemudahan,cinta kasih keluarga dan masih banyak lagi yang niscaya kita bisa tuliskan, karena nikmat Allah amatlah luas dan banyak, seandainya kita gunakan tinta sebanyak lautan untuk menuliskan nikmatNya itu takkan cukup meski kita tambahkan sebanyak lautan itu lagi.


Pedoman saya, selalu melihat kebawah untuk urusan bersifat materi atau kenikmatan agar saya bersyukur atas apa yang Allah kasih untuk saya selama ini, agar tak menjadi hambaNya yang kufur nikmat.


Tak ada kerugian jika kita menjadi hambaNya yang selalu bersyukur, dan sesungguhnya Allah akan tambahkan nikmat jika kita bersyukur. 


Bersyukur bersyukur bersyukur

Alhamdulillah

Jika kita menghitung jumlah nikmat yang Allah karuniakan pada kita, tentu tak akan terhitung jumlahnya.

Dari tiap nafas, bahkan kedipan mata pun merupakan karunia-Nya yang tak terhingga.

Alhamdulillah ..

Bahkan, ketika kau ucapkan alhamdulillah untuk nikmat-Nya.. maka Allah akan membalas dengan nikmat-Nya yang lain.

“Karena barangsiapa bersyukur kepada-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmatnya”
begitu mudah untuk kita untuk mendapatkan nikmatnya.
ya, dengan cara bersyukur.

Meskipun, terkadang rasa syukur harus di awali oleh sebuah ujian pun, harusnya kita tetap positive thinking dengan-Nya.

Karena tak ada peristiwa tanpa hikmah.

Karena hikmah adalah rahasia langit yang dapat diperoleh bagi siapa saja yang bersyukur.

yap!

Bersyukur. bersyukur. bersyukur.

Seperti hari ini.

Alhamdulillah,

Ya Allah, jikalau hati ini lalai dalam mensyukuri nikmat-Mu maka ampunilah aku.

Orang Cerdas Bisa Menata Hati dan Hidup

orang yang cerdas adalah yang bisa menata hidup.

orang yang cerdas tidurnya cukup, bisa menata waktu dengan baik. 
orang yang cerdas makannya cukup, bisa menata nafsu makan dengan baik.
orang yang cerdas uangnya cukup, bisa menata keperluan dengan baik.

orang yang cerdas menata apa saja, sehingga yang kurang menjadi cukup. sedang yang luang menjadi bermanfaat untuk banyak orang.

orang yang cerdas juga selalu bahagia, bisa menata hati dengan baik.

sebab dunia memang mengecewakan. hanya yang bersyukur yang tidak kecewa. hanya yang menata harapan dan menata kenyataan—yang tidak kecewa.

“Jadi dari sekarang mulai belajar hatinya ditata, biar tenang setiap badai melanda"

jadi orang cerdas itu menyenangkan. dan perlu latihan.

Jun 15, 2015

Rumput Senja


Selamat malam Twilight. 

Saat ini, aku melihatmu lagi. Senang sekali bisa merasakan sentuhan Anda lagi. Merasakan garis-garis kasar yang tumpang-tindih pada mosaik tak beraturan dari ranting-ranting yang melambai indah, tersebar di hamparan hijau. Saat senja, yang datang ratusan kali, aku sering hanya tersenyum padamu dari jauh. Aku ingin menyentuhmu, merasakan pelukan hangatmu di bawah sinar jingga.


Terkadang aku merasa ingin mengeluh. Setiap kusut benang wol yang mengembang dalam volume zona atas. Pembungkus fana kemarin, kekhawatiran hari ini atau kemungkinan di masa depan. Terkadang saya lupa. Ya, untuk merasakan nafasku pada hari ini.


Sekarang saya berada dalam pelukan Anda. Langit biru, padang rumput senja, awan putih jingga yang mengiringi keagungan sang surya. Sekali lagi, angin sepoi-sepoi menari dan membelai saya, menyentuh kulit saya yang halus dan kasar.


Angin itu menenangkan jiwaku, menguatkan hatiku, mengintensifkan harapanku dan memeluk hatiku sendiri. 

Senin Pagi ini

Pagi datang lagi,
Membawa sejuta cerita, harapan dan impian,
Sudahkah Bersyukur pagi ini? Bersyukur untuk kesempatan hidup, nafas yang masih berhembus.

Bersyukur untuk melihat Dunia dengan mata terbuka,
Bersyukur masih diberi hati yang lembut, hangat, dan penuh kasih. Walaupun terselip kecewa semoga Tak menjadikanmu dengki,
hingga kau lupa bagaimana memaafkan diri.

Jangan larut jangan pula bersedih, karena ada Allah yang maha kasih,
Jangan resah ataupun gelisah, ada Ia yang memberi hadiah ketika kau sanggup melewati masalah.

Pagi ku sapa dirimu mas paijoku sayang...
Jangan pernah pergi dariku
Duniaku Tak bisa lengkap tanpamu
Sampaikan padaNya salamku…_____

Konflik

Ketika KONFLIK antara diri sendiri atau dengan pasangan tak kunjung usai, disitulah rasa lelah hadir. Kemudian alasan demi alasan untuk BERPISAH/SELINGKUH mulai berdatangan.

Maukah kau menyelesainkan KONFLIK yang ada saat ini? Karena setiap konflik pasti bisa terselesaikan, namun jika tidak ada rasa ingin menyelesaikan di dalam hati, maka konflik semudah apapun akan sangat sulit diselesaikan.

Tumbuhkan rasa “ingin menyelesaikan konflik” di dalam hati dan pikiranmu, sebelum kau benar-bener memutuskan berpisah atau tergoda dengan sosok lain yang terkesan mengerti dirimu?

Aku Rindu