Kedua matamu seteduh beringin mas paijo
Biru muda kan menyembul kala jiwa ini terbenam
Senyummu sedamai debur ombak
Cahaya bulan kan membaur pada tiap hela napas
Mas paijo aku panggil kau cinta
Karena yang ada pada gelak tawa hanyalah merah muda
Aku sebut kau cinta
Karena yang terasa pada genggam jemari hanyalah nirwana
Di luar itu dingin
Namun telapak tanganmu serupa nyala lilin yang menari
Di luar itu sunyi
Tapi bersamamu, detak pun terdengar bagai lantun rintik hujan
Kan kupeluk erat waktu agar berhenti
Kan kudekap kau supaya tidak pergi
Renjana ini tidak mungkin tega mengelabui
Mas paijo kau satu-satunya, dalam hati dan denyut nadi
Biru muda kan menyembul kala jiwa ini terbenam
Senyummu sedamai debur ombak
Cahaya bulan kan membaur pada tiap hela napas
Mas paijo aku panggil kau cinta
Karena yang ada pada gelak tawa hanyalah merah muda
Aku sebut kau cinta
Karena yang terasa pada genggam jemari hanyalah nirwana
Di luar itu dingin
Namun telapak tanganmu serupa nyala lilin yang menari
Di luar itu sunyi
Tapi bersamamu, detak pun terdengar bagai lantun rintik hujan
Kan kupeluk erat waktu agar berhenti
Kan kudekap kau supaya tidak pergi
Renjana ini tidak mungkin tega mengelabui
Mas paijo kau satu-satunya, dalam hati dan denyut nadi