Sep 8, 2017

Pergi

Untuk segala luka yang pernah tergores, kini mulai membaik.
Untuk segala duka yang pernah ada, kini mulai pergi.
Untuk setiap hujan di bawah mataku, kini mulai berhenti.
Untuk segala do'a-do'a yang kurapalkan untukmu, kini mulai hilang.
Dan untuk setiap langkah yang menyebut namamu, kini mulai tiada.


Dalam deru ombak yang menerjang karang.
Dalam hembusan angin di atas laut yang sepi.
Dalam pelukkan dingin yang menusuk tulang.
Dan dalam dentuman jam dinding yang mulai lusuh.


Aku kirimkan salam perpisahan penuh rindu skaligus sendu.
Bersemayang dalam jantungmu, terngiang-ngiang di telingamu, dan menari ria di kepalamu.
Dan saat itu pula setengah warasmu hilang. Setengah sadarmu pergi.
Diambil oleh janji dan sumpah serapah yang telah kau langgar. Membuatmu menggigil dan tergugu.
Dan kemudian kamu mencari aku, aku yang pernah kau tinggalkan begitu saja, tanpa pesan dan tanpa kesan, menyimpan ribuan tanya yang tak terjawab.
Dan pada saat yang sama, aku telah hilang. Jauh dari pandanganmu. Aku telah jauh pergi, dari segala hal tentang kita; tentang kamu dan aku. Maka menggilalah kamu, sebab hadirmu tak lagi kuharapkan dan aku, benar-benar telah pergi.


Sep 5, 2017

Cinta

Bisakah ia disebut cinta?
Saat dibutuhkan ia justru meninggalkan.


Bisakah ia disebut sebagai yang terbaik?
Saat mata ini menangis, saat tubuh ini rapuh, saat jiwa tak tahu harus ke mana ia malah berlaku acuh.


Bisakah ia disebut sebagai partner?
Saat apapun yang diminta dimengerti tanpa harus dijelaskan tidak pernah bisa ia lakukan.


Bisakah ia di sebut kekasih?
Saat tak pernah ada pengakuan, saat tak pernah berani membawamu ke lingkungannya, saat ia meminta saran namun bukan saranmu yang dilaksanakan.


Mungkin ia bukan cinta.
Ketika lebih banyak kecewa yang kau rasa.
Ketika lebih banyak nafas panjang yang harus kau hela sepanjang bersamanya.


Tidak sayang, cinta tidak akan seperti itu.
Kamulah yang salah mengartikannya.


Kelak jika ia benar cinta, perjalananmu pasti sangat menyenangkan.
Tidak perlu drama yang panjang, juga air mata yang berlarut.

Cinta itu; jika menyiksamu maka lepaskanlah.

Sep 4, 2017

Hidup Ini Adalah...

Hidup itu seperti sebuah perpindahan.
Ditempat lama kau temukan hal-hal yang mengusik kenanganmu, ditempat baru kau mulai membuat kenangan tersendiri. Entah menjadi kenangan yang baik atau justru tidak, kita yang membentuknya. Kita yang membuatnya.

Hidup itu serupa perpindahan, ditempat yang lama kau temukan dirimu yang tak banyak berubah, ditempat baru kau temukan begitu banyak perubahan. Entah baik atau tidak, lagi-lagi kita yang menentukan, toh Tuhan membiarkan kita ada untuk menjadi khalifah di Bumi-Nya. Terutama khalifah untuk diri sendiri.

Hidup itu layaknya perpindahan. Ditempat lama akan kau temukan perpisahan, ditempat baru kau temukan pertemuan. Mungkin tak sehebat orang-orang dulu, namun pada tempat-tempat baru akan banyak pelajaran yang kau temukan dari orang-orang baru.

Even the sun goes through troble, shining her light, fighting rublle. Kita hanya perlu menjalaninya saja. Jalani saja hidupmu, biarkan Allah yang mengurusnya kemudian. Karena kita tak pernah tahu pada perpindahan keberapa kita akan mulai sadar bahwa mungkin hidup kita terlalu banyak terbuang untuk hal-hal yang sebenarnya tak perlu kita khawatirkan sama sekali.

Hidup itu adalah perpindahan, dari yang buruk menjadi baik. Dari baik menjadi lebih baik lagi. Tempaannya adalah perpindahan-perpindahan yang banyak mengajarkan makna hidup dan sabar. Just live your life.

Aku Rindu