Feb 8, 2018

Seseorang di Masa Depan

Aku, kamu, dia mungkin sedang memimpikan seseorang dalam masa depannya. Sayangnya tidak ada yang tahu siapa seseorang itu, selain Rabb Sang Pencipta kita semua.
Aku, kamu, dia mungkin sedang mencoba berjuang untuk mendapatkannya. Sayangnya tidak ada yang bisa memaksakan, selain Malik Sang Penguasa kita semua.
Aku, kamu, dia mungkin sedang mencintai seseorang itu. Sungguh tidak ada cinta yang tulus, selain Illah Sang Maha Cinta.
Tentang seseorang di masa depan…
Bisa jadi memang seseorang yang berada di sekitar, bisa jadi bukan.
Bisa jadi sama-sama sedang saling mencintai, bisa jadi bukan.
Dan bisa jadi - bisa jadi lainnya yang sungguh tidak bisa aku, kamu, dia ketahui sekarang..
Tentang seseorang di masa depan…
Bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan
Sebab tugas aku, kamu, dia bukan soal itu
Hidup di dunia ini sementara, bukan sekedar hanya untuk bertemu seseorang di masa depan lalu hidup bersama, bisa saja mati sebelum waktu itu tiba
Namun hidup ini tentang apa tujuan Rabb mencipta
Tentang seseorang di masa depan..
Kita akan mendekat, meski sejauh apa aku, kamu, dia menjauh
Kita akan bertemu, meski kematian itu lebih dulu menemuinya
Harusnya aku, kamu, dia meyakini tentang Rabb yang menciptakan berpasang-pasangan
Lantas bagaimana jika aku, kamu, dia sudah terlanjur jatuh hati pada seseorang yang sebenarnya belum tentu sama dengan di masa depan?
Jika rasa itu fitrah. Seharusnya ikhlas dengan ketetapan-Nya. Sudah ada dalam skenario-Nya, bukan berarti harus dipaksakan untuk bisa dimiliki, namun tentang bagaimana dikaitkan dengan perjalanan hidup yang sesuai Sang Pencipta. Dan suatu saat jika waktu itu tiba dan ternyata berbeda orang, kita (aku, kamu, dia) sudah bahagia dengan skenario Allah yang indah tanpa menyesali apapun.

Feb 7, 2018

Patah Hati

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling telepon genggammu mendadak sepi. Tidak ada pesan yang setiap saat datang. Tidak ada telepon yang masuk bertanya, “lagi apa, sayang?”

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling hatimu terasa sepi. Tidak ada yang memperhatikan keseharian. Tidak ada yang sekedar mengingatkan jangan sampai terlambat makan.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu bingung mau menghabiskan waktu. Tidak ada lagi yang mengajak makan di luar, atau nonton film-film terbaru di layar lebar.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu kesulitan tidur setiap malam. Ada beberapa potongan-potongan kejadian menyenangkan, atau suara dan wajah yang sangat familiar mengisi kepalamu. Memaksamu untuk tetap terjaga.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu gelisah dengan setetes dua tetes air mata, karena ada rasa rindu yang tertahan. Jika biasanya, kalau rindu ya bilang saja. Ingin bertemu ya datangi saja.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling hatimu sedikit panas dan geram. Kalau tiba-tiba dia memasang foto berdua dengan kekasih baru pada sosial medianya. Padahal sebelumnya, di sebelahnya melekat erat pada bahunya adalah tempatmu.

Patah hati itu biasa saja.
Ia tidak akan membunuhmu. Paling-paling hatimu terasa mati. Sulit terhibur, karena seseorang yang mampu menghiburmu, mematahkan hatimu lalu memilih pergi.

Patah hati itu biasa saja.
Percaya. Nanti juga akan datang orang lain yang mampu memperbaikinya.

Jadi, ya biasa saja.

Feb 6, 2018

Senja Yang Kesepian

Ada kalanya kita diam dan mencermati keadaan seperti berakhir, padahal itu baru saja dimulai, seperti menghilang tapi justru tak pernah ada, terlalu mudah seseorang memalsukan ekspresinya dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Sungguh kau begitu pandai tapi kenapa sebuah senja.
Tanda memang tak berkata-kata tapi dia selalu menyisakan sebuah makna. Makna yang seharusnya tidak dipertanyakan, jika itu membuat kau mengerti, jawabanya akan terasa sakit. Sakit sehingga kau tidak dapat memahaminya.
Sungguh kau begitu pandai bersandiwara, seperti senja yang begitu indah disore hari, memukau setiap orang yang melihatnya, tapi kenapa senja padahal dia sebenarnya rapuh, perlahan senja akan lenyap tertelan cakrawala dan kenyataannya hanyalah sebuah kesepian. Kesepian yang membuat kita pandai bersandiwara terutama diri sendiri dan siapa yang mendustai siapa.
Sungguh kau begitu pandai tapi kenapa sebuah senja

Beda Pandangan

Kita takkan bisa menyenangkan banyak orang. Kita pun juga takkan bisa memaksa orang lain untuk menerima setiap jawaban yang kita utarakan. Karena tiap-tiap orang memiliki alasannya sendiri dan pemikirannya yang berbeda.
Pada akhirnya belajar memahami pandangan orang lain yang jauh dari pandangan kita adalah sebuah kewajiban. Tidak memasukkannya kedalam hati adalah yang harus kita lakukan setiap waktu. Kita memiliki alasannya sendiri dan orang lain pun demikian, jadi tak perlu saling memaksakan bukan?
Terserah bagaimana orang lain memandang, karena pada akhirnya kita sendirilah yang bertanggungjawab atas apa-apa yang kita lakukan. Dan segala yang perlu diprioritaskan hanyalah kepada orangtua. Dimana ridha orangtua sebagai jembatan mencapai ridhoNya.

Feb 5, 2018

Pembuktian Cinta Dalam Pengorbanan

Perihal ditinggal pergi adalah hal yang biasa bagiku. Menjadi seseorang yang keberadaannya hanya untuk ditinggalkan tanpa kejelasan. Kamu datang membawa untaian kata yang melenakan, tapi juga membawa begitu banyak pertanyaan di kemudian; kenapa terus menghilang?
Bukankah cinta akan selalu mendatangkan kerinduan? Bukankah cinta selalu menghadirkan rasa selalu ingin bersama? Lantas mengapa kamu begitu senang meninggalkanku kemudian kembali pulang, dan hal itu terus berulang?
Aku sudah sekuat mungkin memahami kemungkinan pada dirimu tanpa menanggapi hati yang sebenarnya sudah lelah, ingin menyudahi. Tapi kamu terus saja menjadi orang yang tidak menghargai sebuah perjuangan. Kamu kerap kali menyia-nyiakan cinta yang tulus datangnya. Sudah berapa kali aku bilang bahwa cinta adalah pembuktian?
Seharusnya jika cinta terhadapku benar ada pada hatimu, maka hadirku seharusnya menjadikan dirimu lebih baik. Tapi kamu justru sebaliknya, selalu menghilang begitu lama tanpa ada kejelasan. Setiap kali aku bertanya tentang hal demikian, kamu selalu beralasan bahwa kamu sedang ingin sendirian. Apakah tanpaku duniamu menjadi lebih nyaman? Apakah tanpaku duniamu menjadi lebih tenang? Padahal cinta tercipta untuk menghadirkan ketenangan bagi pasangan. Lantas mengapa kamu begitu senang menghilang?
Sekarang aku sudah tidak mau lagi ambil pusing tentang dirimu. Kamu datang maupun pergi sudah tidak lagi berarti bagi hati ini. Rasanya sudah kebal hati ini menghadapi seorang yang tidak pernah mau mengerti. Aku bukan sedang meminta pembuktian, sudah lelah juga hatiku jika selalu memintamu untuk bertahan. Aku juga bukan sedang meminta pengorbanan, sudah begitu sakit hatiku jika lisanmu mengucap cinta namun hadirku tidak pernah menjadi hal yang istimewa. Tapi aku ingatkan kepadamu bahwa cinta itu seperti kemurnian mata air yang mengalir dari hati manusia. Pembuktian dan pengorbanan tanpa dipinta pun akan bermuara hingga ke sikap dan raga.

Feb 4, 2018

Kisah Klasik

Setiap orang pasti memiliki kisah klasik dengan para sahabatnya di masa lalu, seperti di masa sekolah. Cerita demi cerita terjalin bersama mereka. Dari tangis, amarah, kecewa, hingga riuhnya tawa berhasil menjadi calon kenangan pada masa itu.
Tidak jarang pada saat berkumpul, janji setia untuk berjumpa selalu mereka gaungkan. Mereka begitu yakin bahwa masa tidak akan pernah mengikis deras pertemuan mereka. Namun, seiring banyaknya hari yang mereka lewati, waktu pun berbicara. Kelulusan telah memaksa mereka keluar dari ruang cerita.
Waktu pun seperti cepat bergulir. Lingkungan yang baru telah melahirkan cerita yang baru pula. Mungkin kekosongan dari ketatnya pertemanan kini sudah terisi. Sehingga, semakin lama, janji-janji dan hasrat yang dahulu digaungkan perlahan terkalahkan. Mereka pun menjadi jauh dari perjumpaan.
Kini, mereka hanya dapat mengakui; tidak ada yang salah pada diri mereka. Waktu sudah mengajarkan pada mereka bahwa bukanlah pertemanan yang telah mati. Akan tetapi, memang waktu memiliki ketentuan sendiri dalam mengatur pertemuan.
Kini, selama waktu tidak merestui pertemuan itu, mereka hanya bisa menanggung segala rindu.

Hidup Tenangku

Hidupku tentang kalian bukan tentang seseorang , aku hidup dengan kalian bukan hanya dengan satu orang kalian yang temani aku untuk tetap terus berjalan dan melangkah , kalian yang selalu ada di setiapku , disaat kurangku kalian yang lengkapi .
Terima kasihku untuk kalian bukan untuk satu orang . Kalian ajarkan aku akan artinya kebersamaan kalian yang obati aku saat aku terluka kalian ulurkan tangan bangunkan aku saat aku terjatuh .
Kalian perlihatkan indahnya senyuman dan tawa saat kita bersama penuh dengan canda , kalian dukung aku saat aku sedang berjuang , kalian tetap ada disampingku saat sepi dan sedih hati kecilku .
Sahabat , teman dekat atau apalah namanya yang jelas . BAHAGIAKU DAN TENANGKU KARENA KALIAN BUKAN KARENA SATU ORANG .

Aku Rindu