Apr 16, 2016

Cinta Apa Adanya

Yang dulu engkau sangka cinta, boleh jadi hasrat besar semata.

Setelah sekian lama bersama, ternyata menikah itu bukan soal mencari kecocokan, tapi lebih kepada penerimaan dan pengertian.

Ketika pernikahan sudah dimakan usia, eloknya rupa sudah banyak terkikis masa, terlebih saat sakit mulai menghampiri, di situlah ketulusan cinta sangat terasa kehadirannya; ada atau tiada.

Cinta bukanlah tentang kelebihannya dibandingkan dengan orang lain. 

Jika engkau membanding-bandingkan, sebaik apa pun dia, selalu ada kurangnya.

Tetapi cinta adalah tentang menerima dan mensyukuri (bukan sekedar menerima apa adanya) adanya dia dalam hidup kita untuk kemudian bersama meniti jalan kebaikan, melakukan amal shalih bersama dan saling mengingatkan.

Kita mengingatkan bukan karena tidak menerima dia apa adanya, tetapi karena ingin merawat kebersamaan itu agar tak berhenti hanya sampai di penghujung usia kita, melainkan berlanjut bersambung hingga Yaumil Qiyamah.

Semoga kita termasuk yang memperoleh karunia berupa seruan untuk masuk surga bersama-sama untuk digembirakan.


“Kamu memang tidak sempurna, tapi saya bisa terima kamu apa adanya…”

Apr 14, 2016

Keegoisan Laki-Laki Dan Perempuan

Apa hal paling egois yang bisa dilakukan laki-laki dengan level harga diri diri ultra superior? Mengutamakan peran dirinya, mengabaikan peran orang lain.

Apa hal paling egois yang bisa dilakukan perempuan dengan level kepekaan perasaan ultra sensitive? Mendahulukan perasaan dirinya sendiri, mengabaikan perasaan dan situasi orang lain.

Laki-laki boleh mengklaim bahwa kodrat laki-laki adalah punya harga diri tinggi. Sebagai modal menjadi seorang imam, ya, itu modal yang berharga. Tapi, kurang pantas menjadikan itu sebagai alasan dari perilaku menolak uluran tangan orang lain, enggan mengakui peran orang lain, karena menganggap itu mencederai harga diri.

Merasa bisa hidup sendiri? Silakan ke Mars. 

Perempuan boleh mengklaim bahwa kodrat perempuan adalah punya sifat perasa dan peka. Sebagai bekal menjadi istri dan ibu, ya, itu kodrat yang berarti. Tapi kurang pantas menjadikan itu sebagai alasan dari perilaku membesar-besarkan masalah, melebih-lebihkan reaksi emosi, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Merasa berhak untuk dipahami orang lain? Maka pahami juga perasaan dan situasi orang lain.

Now I see. Harga diri (pada lelaki) dan perasaan (pada perempuan), bisa membuat laki-laki dan perempuan begitu egois.

Hati-hati dan jangan bodoh.

Apr 12, 2016

Memperjuangkan Seseorang

Memperjuangkan seseorang itu bukan sekedar memperjuangkan hatinya, tetapi lebih dari itu. 

Memperjuangkan seseorang itu, tentang mengusahakan sesuatu yang lebih dalam. Memperjuangkan seseorang itu, tentang mengusahakan kebersamaan di dunia, serta kehidupan setelahnya agar jadi nyata. 

Ia adalah tentang kesediaan mengambil tanggung jawab, serta kelapangan pada senyum yang hangat dalam mengingatkan yang baik.

Memperjuangkan seseorang itu, adalah upaya. Upaya yang sungguh untuk mendewasa. Tanpa lupa menertawakan hal-hal kecil yang konyol serta bodoh. Sebab tawa adalah perekat. Ia sebagian dari sejuta macam cara untuk saling menemukan hati satu sama lain dalam rasa masing-masing. 

Memperjuangkan seseorang adalah tentang dada yang luas dalam meminta maaf, dalam pernyataan yang jujur atas ketidak mampuan akan sesuatu. Dan memperjuangkan seseorang, adalah juga tentang menerima keadaan satu sama lain. Dengan penuturan yang tulus. Dengan menyeka air mata yang meleleh. Untuk kemudian membesarkan hatinya, bahwa kita akan tumbuh dan melangkah bersama. Dengan menggenggam erat syukur dan sabar. Atas apapun. Hari ini, esok, ataupun nanti.

Aku Rindu