Oct 31, 2015

Masalah

Mengapa masalah yang kita hadapi dalam hidup ini terasa berat dan sulit keluar darinya? Kita ingin lepas dari masalah. Namun lucunya kita seringkali enggan melepaskannya.

Kisah dari Afrika


Ada teknik unik nan sederhana untuk menangkap monyet di Afrika tanpa dengan membunuh atau melukai monyet tersebut. Yakni hanya dengan sebuah toples dan kacang.


Bagaimana caranya? Toples yang berleher panjang dan sempit diisi kacang-kacang yang beraroma wangi, sehingga akan menarik penciuman monyet-monyet. Kemudian pada sore hari toples itu di tanam dalam tanah dan hanya menyisakan mulut toples di permukaan.


Monyet yang tertarik akan segera memasukkan tangannya untuk meraih kacang yang ada di dasar toples. Apa yang terjadi? Ketika monyet yang sudah berhasil meraih kacang-kacang dalam genggamannya tak bisa mengeluarkan tangannya. Sebab terhalang oleh kepalan tangannya sendiri.


Ketika monyet itu semakin berusaha untuk mengeluarkan tangannya semakin kuat pula menggenggam kacang-kacang dalam genggamannya. Tentu saja hal ini semakin menyebabkan monyet tersebut untuk mengeluarkan tangannya.

Padahal mudah saja monyet itu lepas dari jebakan itu. Yaitu dengan melepaskan kacang yang ada dalam genggamannya. Kenapa hal yang begitu mudah monyet itu tak mau melakukannya? Sungguh bodoh, bukan?


Bisa saja kita menertawakan peristiwa ini. Masalahnya. Bukankah kita sendiri juga seringkali melakukan hal yang sama?


Menggenggam Masalah


Ya, kita bukan hanya menggenggam masalah hidup yang membebani kita. Tetapi membawanya ke mana-mana. Bahkan ke pembaringan dan mimpi. Berapa banyak di antara kita yang tak bisa memejamkan mata dan bisa tidur nyenyak? Sebab ada masalah yang menjerat.


Yang kerap terjadi ketika masalah datang, alih-alih kita berusaha mencari penyelesaiannya. Kita malah terjebak dalam masalah dengan hanya memikirkannya. Semakin kita memikirkan, masalah itu semakin membebani.


Tak sedikit yang stres dan masuk rumah sakit jiwa. Bahkan ada yang sampai mengakhiri hidupnya karena tak kuat menanggung beban masalah. Begitulah realita yang ada.


Melepaskan Masalah


Kita memang kerap mempersulit diri sendiri dalam hidup kita. Masalah yang sebenarnya mudah menyelesaikannya, malah kita buat menjlimet. Kita hanya berputar-putar memikirkan masalah yang ada tanpa penyelesaian.


Seperti halnya yang terjadi pada monyet yang tangannya terjebak dalam toples. Apabila rela melepaskan kacang dalam genggamannya, maka dengan mudah akan bisa meloloskan diri.


Begitu juga dengan kita bila rela melepaskan masalah hidup kita pada tempatnya, maka kita tidak akan terbebani dan bisa tidur nyenyak.


Orang bijak mengatakan, janganlah membuat masalah semakin bermasalah. Tetapi jadikan masalah yang ada membuat kita semakin cerdas dan bijak dalam menyelesaikan masalah.

Mengerti

Bila engkau masih memerlukan pujian untuk membuatmu bergembira dan tersanjung, maka akan sering datang kekecewaan dalam hidupmu, sehingga bisa melakukan hal-hal yang tidak terpuji. 

Bila engkau masih begitu mudah terpengaruh oleh celaan dan penghinaan, maka hidupmu akan sering merasa tercela dan terhina. 

Orang yang mengerti hakekat kehidupan tidak akan terpengaruh oleh celaan dan pujian, karena hanya dianggap sebagai  tipuan belaka. [SANG GURU]

Pujian Sebagai Sumber Kekecewaan

Bisa memberikan pujian yang tulis adalah kebaikan. Tetapi selalu berharap pujian atas apa yang kita lakukan akan menjadi sumber kekecewaan.

Apabila dengan pujian bisa membuat kita bergembira dan mendatangkan kebahagiaan, maka ada waktunya kita akan terlena dan menjadikan pujian bagaikan minuman berenergi atau doping. Pada akhirnya membuat kita ketagihan.

Bukankah bila demikian akan datang kekecewaan demi kekecewaan ketika pujian tak lagi datang? Bukankah pada akhir bisa membuat kita tergoda untuk melakukan sesuatu hal dengan harapan untuk dipuji?

Seperti seorang anak demi untuk menjadi pusat perhatian orangtuanya akan berbuat hal yang tidak pantas. Bukankah dalam kehidupan sudah banyak contohnya?

Celaan dan Hinaan Bukanlah Musuh

Bila kita belum memiliki akar budi yang kokoh bagaikan pohon jati yang menjulang tinggi tahan terhadap terpaan angin kencang. Bila keegoan masih menjadi tembok yang kokoh, maka segala celaan dan hinaan akan mudah sekali membuat kita terluka, sakit hati dan menyimpan dendam.

Ketika pembinaan diri kita masih belum mumpuni, maka akan menjadi pribadi yang begitu mudah mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Mudah berkeluh-kesah dan menganggap dunia tak adil pada kita.

Setiap perkataan yang tidak baik yang menghampiri seakan bagaikan racun yang mematikan. Alih-alaih menjadikannya sebagai cermin dan bahan pelatihan untuk melatih diri.

Di dalam hidup ini, kita tak mungkin bisa menghindari celaan dan hinaan. Selalu saja ada yang tak akan suka dengan diri kita sebaik apa pun yang kita lakukan. Yang bisa kita lakukan adalah mengolah semua itu menjadi kekuatan untuk membangun karakter diri kita. Jadi hinaan dan celaan bisa menjadi kawan baik bagi kita.

Pujian dan Celaan hanyalah Hiasan Kehidupan

Orang yang mengerti sejati dirinya akan selalu melihat ke dalam diri. Menikmati hidup sepanjang waktu tiada peduli panas atau hujan.

Begitulah terhadap celaan atau pujian takkan memengaruhi batinnya. Sebab semua itu bagaikan hiasan belaka. Warna-warni kehidupan. Ada atau tiada sama saja.

Bahwa perkataan pujian dan hinaan bukanlah kebenaran yang harus diyakini. Sebab setiap waktu bisa terjadi perubahan. Hakekat kehidupan di dunia tak ada yang abadi. Suka dan duka silih berganti. Begitu pula dengan pujian dan hinaan.

Hari ini memuji, esok bisa saja berganti benci. Mengapa harus mengikat diri dengan semua ini yang akan membuat hidup kita tak bebas lagi?

Oct 30, 2015

Tidak Cukup Hanya Menjadi Baik Saja


Manusia tidak cukup hanya menjadi “baik” kepada sesama, untuk mencapai akhirat dengan selamat.
Manusia tidak cukup hanya dengan “kaya” bisa menjadi aman dan selamat kehidupan duniawi nya.

Sungguh, manusia itu juga perlu ‘iman” untuk mencapai aman, tenteram dan barokah. Bukan hanya ‘iman’, yang percaya adanya sang pencipta, pada Allah saja, tetapi yang diiringi  dengan memenuhi dan menjalankan kewajiban-kewajiban, syariat-syariat, dan batasan-batasan. Selain percaya pada Allah, percaya atau iman juga kepada lima yang lain seperti diatur dalam Rukun Iman bagi kita semua sebagai muslim. Plus syariatnya Rukun Islam, lantas diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau kita mengkaji tentang agama lebih jauh, ternyata menjadi orang baik saja tidak cukup untuk membuat kita bisa masuk surga. Kita tidak akan berdebat tentang niat dan andai surga-neraka itu tidak ada.


Mari kita pahami, selain kita menjadi orang baik kita diminta untuk beriman dan bertaqwa. Kebiakan kita selama ini bisa menguap karena shalat kita yang jarang. Segala hal yang kita bangun dengan kebaikan bisa hilang tanpa penghitungan sama sekali ketika kita tidak beriman.

Maka, pekerjaan rumah kita ternyata tidak sedikit. Selain menjadi orang baik, kita harus juga meningkatkan upaya kita untuk menjadi orang yang semakin beriman dan bertakwa. Sementara ujian keimanan dan ketakwaan itu akan terus menerus naik tingkat seiring bertambahkan keimanan dan ketakwaan.

Dengan begitu luar biasanya tugas kita selama hidup, upaya kita untuk meraih ridha-Nya, dan segala hal demi mendapatkan tempat di sisinya. Semoga kita semakin ikhlas menjadi seorang hamba.

Oct 29, 2015

Biarkanlah Hatimu Berbicara Mesra

Dalam perjalananku di Jalan Cinta, aku dipertemukan dengan mutiara-mutiara dari insan-insan bijaksana. 
Salah satunya, Beliau bertutur indah tentang derita:
Jika masalahmu terasa berat dan menyayat,
hadapkanlah wajahmu kepada Tuhan Yang Maha Lembut
dan biarkanlah hatimu berbicara mesra kepada-Nya.

Mungkin wajah teduhmu itu basah dengan air mata yang mewakili derita hatimu,

Sabarlah ...

Tuhan akan menyelamatkanmu,
wahai jiwa yang merindukan kasih sayang.

Sesungguhnya engkau sangat dicintai-Nya.

Semoga hari ini Tuhan membersihkan hatimu dari beban dan kesedihan.

Tetap Mesra Hingga Akhir Usia

Sesungguhnyalah cinta dan kasih sayang antara suami dengan istri itu bisa abadi, apabila selalu dijaga dan disemai. Sejak masih muda usia menjadi pengantin baru, hingga pengantin lama yang berusia senja, semua bisa dan berhak menikmati cinta dan kasih sayang bersama pasangan. 

Mengapa Bisa Mesra Hingga Akhir Usia?

Saya sangat meyakini bahwa mesra hingga akhir usia itu bukan perkara luar biasa, atau bukan hal spektakuler. Keyakinan saya ini sangat beralasan, paling tidak karena empat sebab berikut ini.

1.    Allah berikan mawadah dan rahmah dalam kehidupan keluarga.

Di atas landasan rasa sakinah (ketenangan), Allah berikan perasaan mawadah dan rahmah dalam jiwa suami dan istri untuk mengikat perasaan cinta hingga akhir usia. Mawadah adalah cinta yang membara, biasa tampak pada pengantin baru atau anak muda usia. Rahmah adalah cinta yang mendalam, biasa tampak pada pengantin lama atau orang usia tua.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21).

Ayat itu menjelaskan tentang karunia Allah berupa perasaan mawadah dan rahmah yang diberikan kepada hamba yang menempuh pernikahan sesuai aturan dan rambu dariNya. Dua perasaan inilah yang menjamin suami dan istri bisa mesra dan memiliki rasa cinta hingga akhir usia. Bukan hanya ketika masih muda dan saat pengantin baru saja.

2.    Cinta itu sangat sederhana, jika kita mampu menyederhanakannya. 

Cinta itu bukan hal yang demikian rumit dan sulit tidak terkira. Cinta bukan barang mewah yang susah didapatkan. Jika ada yang menganggap rumit, itu karena mereka sendiri yang membuatnya sulit dan rumit. Karena sesungguhnya cinta itu hal yang sederhana saja. Bukalah hati, bukalah jiwa.

Lihat betapa banyak kebaikan pasangan anda. Lihat betapa sangat banyak sisi positif pada diri pasangan anda. Ada berjuta alasan anda untuk selalu mencintainya, yang membuat anda selalu memiliki kemasraan bersama pasangan. Jika hal sederhana ini anda lakukan, anda akan selalu mampu mencintainya. Anda akan selalu bisa mesra bersamanya. 

3.    Cinta itu adalah milik semua manusia.

Cinta adalah anugrah agung dari'Nya yang harus kita syukuri dan kita jaga sepanjang usia. Semua manusia selalu memiliki sisi cinta dalam dirinya, tergantung apakah ia bersedia menjaga dan memupuk cinta itu, atau justru manusia membunuh rasa cintanya. 

Allah menciptakan manusia, pada saat yang sama memberikan perasaan, kecenderungan, dan ketertarikan terhadap keindahan. Rasa kecenderungan dan ketertarikan ini adalah sesuatu yang bersifat fitrah dan alamiah. Allah menggambarkan: 

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” (Ali Imran: 14).

Cinta itu fitrah, ada pada jiwa semua manusia. Ini merupakan anugrah yang sangat indah dari Allah kepada semua hamba.

4.    Ada banyak contoh kemesraan pasangan tua.

Secara nyata, kita menyaksikan ada banyak contoh pasangan suami istri yang tetap mesra hingga akhir usia. Di semua negara, di semua belahan dunia, selalu ditemukan kisah kasih hingga ajal tiba. Sepasang suami istri yang selalu setia dan saling menjaga, selalu mesra hingga akhir usia mereka.

Karena ada contoh nyata inilah, saya selalu yakin bahwa memang cinta bisa menjadi milik manusia sepanjang hayatnya. Suami dan istri saling mencintai dan menyayangi sampai mati. Bukan legenda, bukan pula cerita fiksi, namun dengan mudah kita menyaksikan pada kehidupan manusia sampai di zaman sekarang ini.

Senja Yang Cantik

Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja..
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta..

Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam..
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam..

Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan..
Di sudut langit yang tipis berawan
Hiasan terbesar sepanjang zaman..

Indahnya Cinta Kita

ada kerinduan nan memesona di antara kita
kala kita telah saling buka hati tuk tulus rasa
cinta membuat kita senantiasa bergelora
membalut luka hati menghapus duka lara


mencoba tuk lupakan masa lalu kelabu
menikmati kebersamaan kita yang syahdu
hanya denganmu aku persembahkan rindu
hanya bersamamu aku ingin bercumbu


kau genggam lentik jemariku
kurasai getaran asmara berpadu
biarkan jiwa kita menyatu
biarkan hasrat kita menggebu


kau bisikkan kata mesra di telingaku
kau dekatkan kehendak nalurimu kepadaku
hanya kepasrahan yang kau berikan untukku
bila menahan gejolak sudah tak mampu


kau kecup mungil ranum bibirku dengan kata indah
kau nikmati lembutnya letupan gairah
kau pejam mata dan rasakan sejati bahagia
hangat nafasmu rasuki aliran birasa


dingin malam merambat meraih sepi
terasa desah kita kian hangat mendaki
rengkuhmu erat seakan tak berjarak
dekapmu lebur dalam relung kehendak


kian berpeluh tubuh dan nafas memburu
melenguh kita raih puncak asmara satu
tuntaskan hasrat sempurnakan nikmat
berharap senantisa cinta kita terlibat

Hangatnya Cinta Milik Kita

sinar mentari menyelinap di sela pucuk pinus
hangatnya menyeruak sergap hatiku tembus
sertakan murni kasihmu datangi batinku tulus
terselip dalam bait puisi membelaiku terbius


nyanyian kukila merdu membuai kuatkan niat
membawa peluk mesramu kian dalam terlibat
nikmat terasa gelora pinta semakin menyengat
kalbu bergejolak membangkitkan geliat hasrat


semilir angin perlahan sentuh lembut kulitku
bisikkan gelisah sendu sedalam palung hatiku
demikian pula aku duhai kasih belahan jiwaku
rinduku menggulung tak berujung karenamu


wahai kekasih pencuri hati dari belantara jiwa
rasakan nafas asmara hangatkan perapian asa
pahatkan rasa sepanjang lekuk buluh nadi cita
mengalir gelegak gairah kehangatan cinta kita

Oct 28, 2015

Tanda 'Cinta'? Apa Tanda 'Sayang'?

Cinta dan sayang itu adalah hal yang berbeda. Berbeda bukan berarti bertolak belakang atau berlawanan. Tetapi maksud berbeda disini adalah berlainan. Saya terdorong menulis artikel ini setelah berpikir dan berusaha memahami tentang apa itu cinta dan sayang.

Saya sering bertanya pada diri saya sendiri, apakah saya mencintai sesuatu atau seseorang? Kalau iya, apa buktinya? Atau, apakah ciri/tanda bahwa saya cinta padanya? Apakah saya sayang pada seseorang? Kalau iya, apakah buktinya? Atau, apakah ciri/tanda bahwa saya sayang?



Apa itu cinta? Apa itu sayang?

Banyak sekali yang telah mendeskripsikan apa itu cinta dan sayang. Namun banyak yang bilang bahwa cinta dan sayang itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tidak bisa dideskripsikan. Setiap orang bisa saja punya pendapat masing-masing dalam mendeskripsikan apa itu cinta dan sayang.

Sekilas Tentang Cinta

Kalau sudah cinta, segala hal yang berhubungan dengan sesuatu yang dicinta tiba-tiba berubah menjadi indah. Masalah yang berat atau dibenci pun sanggup dilalui kalau sudah cinta. Kesusahan tidak dirasa lagi sebagai kesusahan, malah terasa indah. Apalagilah kalau mengalami kesenangan, lebih berlipat-lipat lagi terasa keindahannya.

Cinta itu buta. Memang demikian kebenarannya. Kalau sudah cinta, akal sehat tidak lagi sebagai landasan dalam bertindak. Sudah gak mikir lagi. Begitulah sihir cinta ini menyihir seseorang. Karena kuatnya sihir cinta ini, membuat orang menjadi buta.

Perasaan indah karena cinta inilah yang tidak bisa dideskripsikan, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kalau sudah masuk area ini, memang kata-kata sudah tidak bisa lagi untuk mendeskripsikannya. Puisi-puisi dan syair-syair tentang cinta, tidak sanggup mengutarakannya. Tetapi hanya sanggup mengutarakan efek cinta itu pada diri seseorang. Efek ini yang berbagai macam bentuknya kepada setiap orang.

Begitulah ajaibnya perasaan cinta ini Tuhan ciptakan dan anugerahkan kepada manusia. Memang, perasaan cinta itu adalah salah satu kreasi Tuhan yang bertempat dihati manusia. Perasaan cinta ini adalah suatu bukti kebesaran-Nya. Maha Hebatnya Dia telah menciptakan rasa cinta yang begitu ajaib.

Namun, perasaan cinta ini ada konsekuensinya. Dari sinilah saya menemukan apa ciri atau tanda seseorang jatuh cinta.


Apakah tanda seseorang itu cinta pada sesuatu atau seseorang?

Cinta itu tidak hanya kepada lain jenis. Cinta juga bisa kepada ditujukan kepada orang tua, keluarga, atau teman. Cinta itu juga tidak hanya mesti kepada insan. Tetapi bisa ditujukan kepada sesuatu yang lain. Bisa cinta kepada kekayaan, kekuasaan, kecantikan, organisasi, institusi, negara, dan lain-lain. Juga, dalam agama, cinta itu seharusnya ditujukan kepada Tuhan semata. Tidak kepada selain Tuhan.

Apakah tandanya kita cinta kepada sesuatu atau seseorang? Tanda yang paling utama apakah seseorang mencintai sesuatu menurut saya adalah jika ada rasa takut, tidak ingin, dan tidak rela jika kita kehilangan apa yang kita cintai itu. Inilah ciri utama cinta kepada sesuatu ataupun seseorang. Apa buktinya?

Jika perasaan cinta itu ditujukan kepada seseorang, kita tidak ingin kehilangannya, takut akan kehilangannya. Rasa cemburu itu adalah satu contoh perasaan yang lahir/timbul dari rasa takut kehilangan orang yang dicintai. Makin kuat dan besar rasa cinta, makin kuat dan besar rasa cemburu yang ditimbulkannya. Kenapa? Karena makin kuat rasa cinta itu, makin tidak ingin ia kehilangan yang dicintainya itu. Rasa cemburu yang kuat bisa membawa manusia melakukan tindakan yang menentang norma atau aturan dan bahkan bisa mendorong manusia itu bertindak untuk mencelakai orang lain.

Jika kita cinta pada kekayaan atau uang, kedudukan atau jabatan, maka tandanya adalah kita takut kehilangan kekayaan/jabatan itu. Kemudian dari situ, lahirlah tindakan-tindakan yang menunjukkan ketakutan tersebut, yakni, mau melakukan apa saja agar tidak kehilangan harta/kedudukan tersebut.

Ini jugalah penjelasan mengapa orang-orang mengatakan bahwa kadang, seseorang itu baru tahu atau sadar bahwa dia cinta setelah dia kehilangan orang/sesuatu yang dicintainya. Ini juga berarti bahwa terkadang kita tidak menyadari bahwa kita cinta akan seseorang atau sesuatu.

Anda pernah mendengar kejadian seseorang yang sanggup membunuh kekasihnya ketika mengetahui kekasihnya selingkuh bukan? Orang ini memilih untuk membunuh kekasih yang dicintainya itu dari pada dia membiarkannya bersama orang lain. Kenapa?? Karena ia tidak rela kehilangan orang yang dicintainya bukan? Inilah tanda paling utama jika kita mencintai sesuatu atau seseorang. Tapi, mengapa ia tega membunuh kekasihnya itu? Tidakkah dia sayang kepada kekasihnya itu? Disinilah perbedaan antara cinta dan sayang.



Konsekuensi Cinta

Sepadan dengan rasa indah yang ditawarkannya, konsekuensi dari perasaan cinta ini amatlah berat. Ada tiga konsekuensi rasa sakit yang harus dialami seseorang jika ia mencintai sesuatu. Pertama, konsekuensi perasaan yang dialami orang itu pada saat sebelum mendapatkannya. Kedua, konsekuensi perasaan ketika sudah mendapatkannya. Ketiga, kosekuensi perasaan jika kehilangannya.

Konsekuensi yang pertama: hati akan terasa amat sedih, kecewa, remuk, dan tersiksa jika cinta tak berbalas atau bertepuk sebelah tangan. Rasa sedih dan tersiksa ini sepadan dengan rasa indahnya cinta jika cinta itu berbalas.

Jika perasaan cinta itu ditujukan kepada sesuatu yang bisa membalas cinta, maka pertama-tama seseorang yang mencintai itu sangat ingin agar orang yang dicintainya itu mengetahui perasaannya. Kemudian, jika yang dicintainya itu telah mengetahuinya, maka selanjutnya, dia ingin agar yang dicintainya itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Tetapi, jika ia temui bahwa orang yang dicintainya itu ternyata tidak mempunyai perasaan serupa dengannya, maka amat kecewa dan bersedih hatilah ia. Apalagi, kalau ternyata, orang yang dicintainya itu malah mencintai orang lain. Lebih hancur lagi hatinya.

Jika rasa cinta terhadap sesuatu itu adalah kepada sesuatu yang tidak berperasaan ---tidak seperti insan, yang bisa membalas rasa cinta--- misalnya kekayaan, kedudukan, dan lain-lain, sebagai ganti balas cinta disini adalah keberhasilan mendapatkan sesuatu yang dicintainya tersebut. Itulah balas cintanya. Jika dia berhasil mendapatkan apa yang dia cintai itu, maka artinya cintanya berbalas. Jika cintanya tidak berbalas (artinya dia tidak berhasil mendapatkannya), maka amat kecewa dan bersedih hatilah ia. Jika kita sangat ingin mendapatkan sesuatu, kemudian, karenanya kita kerahkan segala usaha untuk mendapatkannya, dan ternyata akhirnya kita tidak berhasil mendapatkannya, dan kita merasa kecewa dan bersedih hati karenanya maka artinya kita telah cinta kepada hal tersebut, dan, cinta kita itu tidak berbalas.

Perhatikanlah diri kita. Ketika ada uang, hati merasa amat senang, rasa berkuasa, merasa orang lain bukan orang, merasa bisa melakukan apa saja. Tetapi ketika tidak ada uang, hati merasa sedih, rasa rendah diri, rasa kecewa, serasa diri ini bukan orang. Ini tanda kita cinta uang/kekayaan. Orang yang tidak cinta uang/kekayaan, ketika ada uang atau tidak, perasaannya sama saja.

Konsekuensi perasaan yang kedua adalah rasa cemburu. Kita sudah utarakan hal ini sebelumnya. Mungkin lebih tepatnya adalah rasa selalu was-was kalau-kalau kehilangan yang dicintai itu. Jika saat ini Anda mencintai seseorang, bukankah Anda merasa selalu was-was kalau saja kekasih Anda direbut orang? Anda merasa was-was kalau-kalau dia selingkuh? Tidakkah perasaan ini membuat Anda merasa tersiksa? Memang, cinta ini mahal konsekuensinya. Sudah dapat cinta pun, ada konsekuensi yang harus ditanggung.

Kosekuensi perasaan yang ketiga adalah perasaan yang teramat sedih ketika kehilangan yang dicintai.

Sudah pernah atau sering kita dengar banyak orang yang ingin bunuh diri ketika kehilangan orang yang dicintainya atau kehilangan sesuatu yang dicintainya. Saking kuatnya perasaan cintanya kepada yang dicintainya itu, membuat dia merasa tak sanggup hidup tanpanya. Cinta memang gila dan membuat orang buta. Ingat kisah Romeo dan Juliet? Kedua orang dalam cerita ini sama-sama merasa tak sanggup hidup tanpa orang yang dicintainya hingga memilih bunuh diri. Mungkin juga kedua orang ini mengira, kalau ia ikut mati, ia dapat bertemu kekasihnya. Cinta memang buta. Cinta memang gila. Tidak jarang pula kita mendengar ada orang yang menjadi tidak waras setelah kehilangan hartanya. Cintanya pada harta telah membuat dirinya tak sanggup berpisah dengan harta yang dicintainya itu. Ketika harta titipan dari Tuhan itu diambil kembali oleh-Nya kembali, menjadi gilalah orang yang cinta harta itu.

Dari konsekuensi yang ketiga ini sebenarnya dapat ditarik lagi suatu tanda apakah seseorang itu mencintai sesuatu atau seseorang. Apa itu?



Satu lagi tanda cinta

Jika kita merasa sesuatu atau seseorang itu -- membuat kita merasa -- cukuplah dia bagi kita dan kita tidak butuh apapun yang lain didunia ini, cukuplah yang kita  cintai itu selalu berada disisi kita, tidak bisa makan pun tidak apa, hidup susah pun tidak mengapa, maka, ini adalah tanda kita cinta seseorang atau sesuatu itu. Sebenarnya tanda ini sama dengan tanda cinta yang pertama tadi, tapi dibaca dari arah sebaliknya. Perasaan inilah yang menyebabkan konsekuensi yang ketiga tadi.

Biarlah hidup merana, miskin, dan papa, asalkan engkau ada disisiku. Begitulah rasa dihati ketika sudah cinta.

Ketika saya memahami hal ini, membuat saya percaya bahwa kata bijak islam dan orang-orang soleh zaman dahulu yang berkata (kira-kira bunyinya): “Ya Allah, cukuplah Engkau bagiku“ benar-benar mencintai Tuhannya. Perasaan seperti ini hanya bisa lahir daripada orang yang mencintai kepada orang/sesuatu yang amat dicintainya.

Dan ini juga memberitahu saya bahwa ternyata saya belum lagi mendapatkan rasa cinta seperti ini.

Tanda cinta yang kedua ini tidak selalu ada. Tanda kedua ini tidak/belum ada  jika cinta seseorang itu adalah cinta secara tidak sadar (dia tidak menyadari bahwa dia cinta). Bagaimana mungkin bahwa seseorang itu mencintai sesuatu sedangkan dia tidak sadar bahwa dia mencintai sesuatu tersebut? Mungkin karena orang yang dicintainya/sesuatu yang dicintainya itu selalu berada disisinya dan dia belum pernah sekalipun berpisah dengannya ataupun belum pernah kehilangannya.



Benarkah aku cinta padanya?

Seringkali setelah mengalami kehilangan dulu, barulah sadar betapa kita mencintai yang telah hilang itu. Jika kita tanya diri sendiri sekalipun, seringkali tidak dapat membayang-bayangkan andaikata seseorang atau sesuatu yang dicintai itu tidak berada disamping kita. Kecuali sudah pernah mengalaminya, walau hanya sekali saja.

Jadi, jika Anda telah punya pasangan hidup, dan Anda kadang bertanya-tanya: apakah aku mencintainya? Maka cara yang paling otentik untuk memastikannya adalah: cobalah Anda berpisah dengannya. Anda akan dapat memastikan bahwa Anda cinta atau tidak kepada pasangan Anda. Kalau cinta, ada perasaan tersiksa karena berpisah dengan orang yang dicinta, walaupun ia tahu itu hanya sementara.



Manfaat Cinta.

Dibagian awal tadi sebenarnya sudah disebut tentang salah satu manfaat cinta. Apa itu?

Cobalah lihat efek cinta. Cinta dapat membuat segala sesuatu menjadi indah. Yang susah berubah menjadi mudah. Keadaan yang amat sulit sekalipun jadi bisa dilalui atau dihadapi. Rasa sakit fisik yang teramat sakit sekalipun dapat ditahan. Jika yang susah saja berubah menjadi mudah, apalagi jika mendapat kesenangan dalam cinta. Rasa kesenangan itu menjadi berlipat-lipat lagi. Inilah kekuatan super power yang dimiliki 'cinta'.

Bukankah hidup ini adalah pergiliran antara kesusahan dan kesenangan? Banyak sekali orang yang lemah jika sudah menghadapi kesusahan. Maunya senang saja. Susah gak mau. Gak terima kalau susah. Disinilah sebenarnya kekuatan super power cinta itu berguna. Dengan cinta, kesusahan yang bagaimanapun susahnya membuat kita jadi mampu menghadapinya. Dengan cinta, kita dapat melalui berbagai kesusahan yang kita alami seberat apapun kesusahan itu.



Rindu

Bagaimana dengan rasa rindu? Penyebab timbul rasa rindu ada dua. Bisa karena cinta, atau bisa karena sayang. Bisa juga kedua-duanya.

Rasa ingin bertemu (yang timbul) karena cinta sebenarnya hanyalah berupa perasaan yang sekedar ingin memastikan bahwa kita tidak kehilangan dia yang dicinta. Berbeda dengan rasa rindu yang timbul karena sayang. Rindu karena sayang dapat terobati (walaupun tidak sepenuhnya) jika ada sesuatu yang dapat mewakili kehadiran orang yang disayang. Bisa jadi berupa foto orang yang disayang. Atau benda yang merupakan milik orang yang disayang. Atau pergi ke suatu tempat yang menjadi kenangan, yang dapat mengingatkan dia kepada orang yang disayang. Dengan adanya 'wakil' orang/sesuatu yang disayang itu, bisa dianggap sebagai pengganti kehadiran orang yang disayang sehingga bisa mengobati rasa rindu itu.

Rindu karena cinta tidak demikian. Walaupun ada 'wakil' atau 'pengganti' atau 'pengingat' ini, ia tidak dapat mengobati rasa rindunya, malah rasa tersiksa karena terpisah dari orang/sesuatu yang dicinta itu makin kuat terasa. (Nah lho... apakah Anda setuju dengan pemikiran saya tentang masalah rindu ini?)

Itulah dua tanda-tanda cinta yang paling utama menurut pendapat saya. Ada beberapa hal menarik tentang cinta:


  • Cinta itu buta.
  • Saya diberitahu bahwa sebenarnya didalam hati hanya bisa ditempatkan satu cinta. Benarkah demikian? Bagaimana penjelasannya jika ada orang yang mengaku mencintai dua orang sekaligus?
  • Sebab cinta itu ada. Jika yang menjadi sebab cinta itu hilang, maka hilang jugalah perasaan cinta itu. Jika cinta seorang wanita karena kecantikannya, ketika wanita itu tidak cantik lagi, maka hilang jugalah perasaan cinta itu.

Oct 27, 2015

Senja Berpelangi

Kala langit bersedih
Merintih dengan desahan angin
Pohon pun tertunduk meratap
Langit makin menjadi
Tawa pun tenggelam dalam bendungan awan
Langit tersapu mendung

Ada perasaan pedih
Saat mata menatap langit senja itu
Senja yang berkabut
Langit mulai tersedu-sedu
Dalam rinai hujanlah tercurahkan perasaannya
Langit pun menangis

Namun...
Di senja yang sendu itu..
Muncullah seorang anak kecil,
Berlari dan menari
Tersenyum simpul seperti permaisuri
Dalam tangisan langit

Alam bersua dan bersahut menjadi saksi..
Datang suatu cahaya yang kemilau
Warna-warni kilaunya
Keindahan yang sering disebut pelangi
Langit pun tersenyum lagi
Senja berpelangi..

Sisi Terbaik

Sisi terbaik yang ada dalam dirimu adalah ketika kamu bisa menjadi dirimu sendiri. Mengapa menjadi diri sendiri itu begitu sulit? Hari ini begitu banyak orang lebih mudah menjadi orang lain dengan segala macam bentuk polesan, topeng, dan aneka jenis manipulasi sikap. Banyak orang kehilangan dirinya sendiri dan begitu banyak orang yang ingin mencari jati diri.

Bukankah menjadi diri sendiri itu jauh lebih sulit daripada menjadi “seperti orang lain”? Karena mungkin hanya akan sedikit orang yang bisa menerimamu, hanya akan sedikit orang yang bersedia jalan bersamamu, mendengarkan bicaramu, atau memahami maksudmu. 

Bukankah sesuatu yang semakin sedikit itu menjadi semakin berharga. Ah, kadang kita lupa. Kita mencari kebahagiaan dengan cara-cara yang salah, kebahagiaan tidak diukur dengan besar kecilnya penerimaan orang lain terhadap dirimu, kan?

Kebahagiaan itu terukur pada besar kecilnya penerimaanmu terhadap dirimu sendiri. Dalam wujud rasa syukur atas apapun yang kamu miliki dalam bentuk lahir maupun batin. Bukankah hal itu adalah sesuatu yang sulit, kan?

Jangan lupa bahagia.

Dalam Diam Dan Sepi

Ada diam yang tak ingin ditanya mengapa ia tak bersuara. Ada diam yang tak ingin ditanya mengapa ia tak mengucap sepatah kata. Ada diam yang inginnya sendiri saja. Ia tak ingin ditemani, kecuali oleh bayangannya sendiri.

Ada sepi yang lebih nyaman daripada keramaian. Ada sepi yang lebih indah dari sekedar percakapan bersama teman. Ada sepi yang ia nikmati hanya sendiri. Sepi yang ia gunakan untuk merenungi diri. Sepi yang ia gunakan untuk mengoreksi diri.

Diamnya karena ia perlu waktu sendiri untuk berbicara dengan hati. Sepinya karena ia sedang ingin berdialog dengan sisi lain dalam dirinya yang lebih bijak.

Di dalam benaknya hanya ada satu pertanyaan sederhana yang membuatnya benar-benar tak ingin diganggu; Pencapaian apa yang sudah aku buat hingga hari ini?

Semoga kita menjadi sosok yang terus mengevaluasi diri.

Hati

Pada dasarnya setiap hati pasti baik. Ia bersih, berkilau dengan cahaya kebaikan. Ia murni, sebening embun pagi. Ia hangat, seperti cahaya matahari.

Tapi ada hati yang tak lagi putih. Ada hati yang tak lagi berseri. Meski begitu, ia tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya saja, setiap kali ia hadir sebagai pengingat, ada suara yang lebih keras terdengar di telinga yang mengaburkan pendengaran kita atas nasehat-nasehatnya.
Siapa dia? Ia adalah debu, kotoran yang menutupinya. Ia adalah keburukan-keburukan yang kita lakukan setiap hari. Ia akan menjadi musuh terbesar hati.

Lalu bagaimana agar ia kembali seperti sediakala? Tentu saja dengan membersihkan debu-debu yang menutupinya. Kamu bisa melakukannya dengan cara yang sangat sederhana. Kamu hanya perlu menjaga shalatmu dan membaca kembali alqur'an-mu. Sesederhana itu, jika kamu benar-benar mau melakukannya.

Debu itu akan hilang oleh air wudhu yang kamu gunakan sebelum shalatmu. Debu itu akan hilang oleh air wudhu yang kamu gunakan sebelum membuka kitab sucimu. Sementara shalatmu dan alqur'an yang kamu baca akan menjadi pelindung tak terlihat yang menjauhkanmu dari debu-debu dan kotoran. Ia akan menjauhkanmu dari keburukan-keburukan yang pernah kamu lakukan maupun yang nantinya akan datang.

Maka bersihkanlah hati kita agar nasehat-nasehatnya selalu bisa kita dengar dan bisa kita terima sebagaimana mestinya. Percayalah, hati yang bersih akan mengundang banyak kebaikan datang di kehidupanmu.

Tentang Cahaya

Tahukah kamu, bahwa masing-masing dari kita adalah cahaya? Masing-masing dari kita bisa menerangi apa yang ada di sekitarnya. Tapi kita berbeda-beda.

Ada yang seperti matahari. Setiap saat, setiap detik, ia menerangi semua yang terlihat olehnya. Ia menerangi banyak hal dan jangkauan cahayanya sangat luas. Ia hanya sendiri, tapi begitu berarti bagi banyak kehidupan. Ia sering dijadikan simbol kehangatan.

Lalu ada yang seperti bulan. Ia tidak menghasilkan cahaya. Jika sendiri, ia tak berarti apa-apa. Tapi ketika ada bantuan matahari, ia bisa menerangi malam dengan sangat indah. Cahayanya begitu dirindukan oleh banyak kehidupan. Ia hadir menerangi kegelapan malam. Ia menjadi simbol indah yang hadir dalam keheningan.

Ada juga yang seperti lampu mercusuar. Jangkauan cahayanya sangat jauh dan begitu terang. Ia begitu berarti bagi kapal-kapal yang ingin berlabuh. Tapi ia lupa, ia tidak menerangi dirinya sendiri. Ia tidak menerangi apa yang ada di sekitarnya. Ia hanya peduli pada yang jauh. Apa yang ada di bawahnya akan sangat gelap tanpa bantuan cahaya lain. Kata orang ia adalah simbol keselamatan. Ah, apa peduliku? Bagiku ia adalah simbol kebodohan. Bodoh karena hanya peduli pada yang jauh tapi tak pernah menghargai dan tak pernah berbagi pada yang dekat.

Lalu ada juga yang seperti lilin. Ia jarang sekali hadir untuk orang lain. Ia hanya hadir dalam keadaan terdesak atau pada momen-momen spesial. Meski begitu, ketika kegelapan datang, ia berani mengorbankan dirinya sendiri untuk bisa menerangi benda-benda di sekitarnya. Cahayanya tulus menerangi sekitarnya. Pada momen spesial, ia seringkali hadir beramai-ramai. Cahayanya bisa jadi begitu indah dan membuat suasana sangat romantis. Ia adalah simbol pengorbanan.

Cinta Kita Berdua Saja

Cinta bukanlah suatu keputusan

ia datang tanpa pertimbangan

bagai titah,

yang sulit dibantah

membumbung,

sukar terbendung


syahdan di sepotong senja

dua hati duduk berhadapan

dipertemukan takdir Tuhan

dalam riuhnya semesta

dua hati itu milik kita


pada akhirnya,

ternyata kita sama-sama jatuh

pada cinta yang sama

tetap berusaha mengayuh

sebab cinta membuat kita bahagia


ada rindu yang tak pernah mau diam

kencang berpelukan

lalu mimpi berlagu penuh indah alunan

kuat saling bercengkram


di batas lembayung pagi

kita selalu berangan-angan

suatu ketika nanti,

ingin membawa pulang

cerita cinta dan indah kenangan

yang bukan sekedar bayang-bayang


di ujung hari

kita selalu ingin pulang

pada rumah beratap purnama yang sama

kelak menjadi rumah bermabuk berkepayang

saat menutup pagi dan akhiri senja


jiwa kita terus berjalan

di atas halaman-halaman baru

berlomba-lomba, bunuh keheningan

kemudian tutup luka-luka di masa lalu


berdua saja

ya, berdua saja dulu

sembari menunggu


tatkala Tuhan anugerahi

malaikat-malaikat kecil bermata jeli

sebagai pengisi ruang lain di hati

juga perlipur lara dalam perjalanan kita nanti

Oct 26, 2015

Menjadi Seorang Bapak

Semua bisa menikah, tapi belum tentu semua bisa berumahtangga. Semua bisa jadi suami, tapi tidak semua bisa menjadi ayah. Dalam hal ini yang dimaksud berumahtangga dan menjadi ayah yang baik tentunya.

Setiap dari kita pada saatnya akan menjadi seorang bapak, lebih dari sosok suami yang tugasnya “hanya” untuk membahagiakan istri saat masih berdua. Menjadi bapak akan lebih dari itu, akan ada malaikat kecil yang merengek hanya untuk sekedar minta ditemani. Menjadi bapak akan lebih dari itu, ada cinta yang harus dia sebar kesetiap penjuru rumah setelah lelah bekerja keras. 

Menjadi bapak akan lebih dari itu, dia akan memilih bahasa paling sederhana agar kita paham tentang seluk beluk kehidupan.

Menjadi bapak akan lebih dari itu, dia selalu menyertakan doa-doa terbaiknya diakhir malam untuk kebahagiaan kita.


Kita harus bisa untuk menjadi bapak terbaik sedunia untuk mereka nanti. Menemani bermain, mengajarkan ilmu, dan memberikan kenangan-kenangan tidak terlupakan saat mereka beranjak dewasa.

Tidakkah kita akan lega dan bahagia saat mereka dengan bangga mengatakan,“Dulu bapak yang mengajarkan ini”,“Aku bisa seperti ini karena bapak”. Bukan dari pembantu, apalagi tetangga sebelah.

Semoga kita semua sebagai lelaki bersedia belajar untuk jadi bapak terbaik sedunia.

Bahagia dengan Membahagiakan Orang Lain

Dimanakah kita bisa mendapatkan kebahagiaan? Jawabannya adalah dimana saja. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Salah satunya adalah dengan cara membahagiakan orang lain. Ketika rasa bahagia yang berasal dari diri kita itu bernilai seratus, maka rasa bahagia yang berasal dari orang lain itu bernilai dua kali lipatnya.


Siapa yang tidak senang ketika melihat orang lain merasa bahagia? Setiap manusia memiliki keterikatan, meskipun mereka tidak saling kenal. Bayangkan saja seolah-olah ada kabel tidak terlihat yang terhubung antara orang yang satu dengan yang lain. Ketika melihat seseorang terkena musibah, orang-orang yang mengetahui hal tersebut akan ikut merasakan kesedihannya. Hanya orang sirik yang bahagia ketika orang lain merasa sengsara.


Sebagai manusia yang hidup, kita tentu ingin tinggal di dalam lingkungan yang penuh dengan kegembiraan, canda, tawa, dan senyuman. Dengan berada di dalam lingkungan yang bahagia, maka kita pun akan ikut merasakan bahagia. Rasa bahagia ini memiliki dampak sistemik, dimana kelak kita juga bisa membuat orang lain bahagia dengan menjadi mereka bahagia.


Kebahagiaan pada orang lain, tidak selalu muncul begitu saja. Kita bisa saja membuat kebahagiaan itu sendiri, yaitu dengan cara membantu orang di sekitar kita, menyapa, mengajak bicara, bercanda, membuat kejutan yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Bentuk perhatian tulus dan wajar yang kita berikan selalu dapat membahagiakan orang lain. Meskipun tak berbalas, rasa bahagia itu akan tetap bernilai besar. Tentu saja akan lebih lagi ketika orang lain melakukan hal yang sama kepada kita.


Mengisi kehidupan dengan hal-hal yang membahagiakan akan membuat hidup kita lebih berarti. Karena sesungguhnya itulah makna kehidupan, yaitu menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil untuk suatu kebahagiaan besar. Kita tidak akan pernah mengetahui seberapa besar kebahagiaan itu nantinya. Namun, percayalah bahwa rasa bahagia yang paling besar adalah berasal dari ketulusan dalam membahagiakan orang lain.


Sudahkah Anda membahagiakan orang di sekitar Anda?

Ketika Perempuan Menangis

Perempuan adalah makhluk yang dianugerahi keistimewaan oleh Allah. Hatinya dipenuhi kasih sayang. Fisiknya dibuat kuat untuk hamil, melahirkan, dan merawat buah hatinya.

Namun perempuan bukan superman.

Hatinya mudah tersentuh oleh kesedihan. Memang tidak selalu tampak di wajahnya, karena ia pandai menyimpan perasaannya.

Kekuatannya membuatnya mampu menyimpan kesedihan berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya. Bahasa kesedihannya adalah diam.

Perempuan menangis bukan karena lemah. Menangis adalah bentuk pertahanan dirinya yang terakhir.

Saat ia terluka, ia menangis. Saat ia tanpa sengaja melukai, ia juga menangis.

Jika ia harus menangis, ia menangis sendiri. Karena ia tidak ingin orang lain ikut bersedih atau terbebani oleh kesedihannya.

Namun jika ia menangis di depanmu, artinya ia telah berada pada batas kemampuannya. Perempuan bukan makhluk yang mudah menunjukkan sisi lemahnya pada orang yang dicintainya. 
Karenanya, saat itu terjadi, artinya ia membutuhkan bantuan.

Jika kamu tetap berada di sampingnya saat ia menangis, menyediakannya pundak, memberinya segelas air, ia akan terus mengingatmu dan setia padamu sepanjang hidupnya.

Jika kamu menyia-nyiakannya, mengabaikannya, membiarkannya sendiri, mungkin ia akan memaafkanmu. Tapi setelahnya, ia tidak akan menjadi seseorang yang sama lagi.

Jika perempuan merasa disayangi dan dihargai, ia akan memberimu segala yang ia miliki. Waktunya, perhatiannya, cintanya, hartanya, raganya, bahkan jiwanya. Tentu kamu bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ia merasa terluka dan terabaikan?

Pesan Cinta Yang Terindah Dari Tuhan

Di pelatar gurat wajahmu

Tuhan sematkan beribu pesan

seperti jemari kedua tanganmu

dimana Tuhan letakkan masa depan


Tuhan memahat cinta

pada semesta hati kepunyaanmu

sepenuh kasih-Nya

kamu dijadikan yang terpilih untukku


melalui kehadiranmu

Tuhan kenalkan rasa rindu

kemudian takdir putuskan kamu

sebagai satu-satunya dermagaku


tanpa jera, kamu ajarkan aku

janganlah air mata selalu terperah

tertawa sajalah

sebab dunia hanya serupa kumpul cerita lucu


maka kuyakinkan hati

bahwa Tuhan tlah tunjuk kamu

selaku penjaga hidupku

laksana teman pengukir mimpi-mimpi


kebaikan kamu

janjikan wewangian surga

kesabaran kamu

indahkan wajah dunia


jika saja aku mampu membaca-Nya

kan kudapatkan lautan makna tertitip pada dirimu


andai saja aku mampu menangkap pesan-Nya

kan kutemukan penuh cinta hingga di kedalaman hatimu


hingga pelupuk langit hujan magenta

seperti kembang renjana

bermekar warnai senja

tak berjeda


lalu malam kubiarkan telanjang

biar,

biar bercinta dengan syair yang jalang

tentang cinta yang selalu berpijar dalam pagi, siang dan malam

Aku Rindu