Oct 27, 2015

Hati

Pada dasarnya setiap hati pasti baik. Ia bersih, berkilau dengan cahaya kebaikan. Ia murni, sebening embun pagi. Ia hangat, seperti cahaya matahari.

Tapi ada hati yang tak lagi putih. Ada hati yang tak lagi berseri. Meski begitu, ia tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya saja, setiap kali ia hadir sebagai pengingat, ada suara yang lebih keras terdengar di telinga yang mengaburkan pendengaran kita atas nasehat-nasehatnya.
Siapa dia? Ia adalah debu, kotoran yang menutupinya. Ia adalah keburukan-keburukan yang kita lakukan setiap hari. Ia akan menjadi musuh terbesar hati.

Lalu bagaimana agar ia kembali seperti sediakala? Tentu saja dengan membersihkan debu-debu yang menutupinya. Kamu bisa melakukannya dengan cara yang sangat sederhana. Kamu hanya perlu menjaga shalatmu dan membaca kembali alqur'an-mu. Sesederhana itu, jika kamu benar-benar mau melakukannya.

Debu itu akan hilang oleh air wudhu yang kamu gunakan sebelum shalatmu. Debu itu akan hilang oleh air wudhu yang kamu gunakan sebelum membuka kitab sucimu. Sementara shalatmu dan alqur'an yang kamu baca akan menjadi pelindung tak terlihat yang menjauhkanmu dari debu-debu dan kotoran. Ia akan menjauhkanmu dari keburukan-keburukan yang pernah kamu lakukan maupun yang nantinya akan datang.

Maka bersihkanlah hati kita agar nasehat-nasehatnya selalu bisa kita dengar dan bisa kita terima sebagaimana mestinya. Percayalah, hati yang bersih akan mengundang banyak kebaikan datang di kehidupanmu.

Aku Rindu