Jan 16, 2016

Jangan Berhenti Mengenali Pasangan Kita

Kita mengetahui bahwa semua hal ada prosesnya, tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba. Penciptaan manusia dan alam semesta pun ada prosesnya, kendati Allah memiliki kemampuan “kun fayakun” yang bisa mencipta segala sesuatu dengan sekejap. Namun toh Ia ciptakan dunia seisinya dengan sebuah proses, bukan dengan tiba-tiba. Perubahan perilaku, sikap, pemikiran dan perasaan pada diri manusia juga ada prosesnya, tidak terjadi secara tiba-tiba. Menjadi baik ada prosesnya, menjadi jahat ada prosesnya. 

Apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka? Benarkah ada orang yang tiba-tiba selingkuh? Bisakah orang tiba-tiba memutuskan nikah siri? Benarkah ada orang yang tiba-tiba saja jajan ke tempat prostitusi? 

Yang terjadi adalah, mereka telah saling berhenti mengenali satu dengan yang lainnya. Suami berhenti mengenali istri dan istri berhenti mengenali suami. Dalam waktu yang panjang mereka membiarkan tidak saling mengenali satu dengan yang lain. Adalah sangat aneh bahwa seorang suami menikah siri tanpa diketahui istri pertama selama setahun atau lebih. Bukankah ada kata pepatah yang menyatakan “Sepandai-pandai suami menyimpan istri muda, akhirnya tua juga”. Weleh weleh..... :) 

Itulah kalau suami istri berhenti mengenali. Mereka kehilangan pengenalan terhadap pasangan. Mereka akan menemukan keterkejutan pada diri pasangan. Mereka akan menemukan ketiba-tibaan pada diri pasangan. 

“Tiba-tiba suami saya....” 

“Tiba-tiba istri saya....” 

Kalau sudah terlanjur seperti itu, menjadi lebih susah menguraikan masalah. Padahal semua bisa dicegah selama pasangan suami istri bisa saling mengenali pasangan dengan baik. Mengenali kondisinya terkini. Bukan kondisinya setahun lalu, atau kondisinya dua tahun lalu. Tapi kondisinya terkini. 

Jangan Berhenti Mengenali 

Itulah sebabnya anda tidak boleh berhenti mengenali pasangan. Pernikahan adalah proses mengenali dan memahami secara terus-menerus antara suami dan isteri, tanpa pernah berhenti. Dalam setiap pertambahan usia bilogis suami dan isteri, serta pertambahan usia pernikahan, proses mengenali itu harus terus menerus terjadi. Suami dan istri tumbuh dan berkembang setiap hari, maka corak interaksi dan komunikasi juga mengalami perkembangan. 

Kehidupan rumah tangga itu selalu menghadapi persoalan di sepanjang perjalanannya. Keluarga kita berpindah dari satu masalah ke masalah lainnya, kadang bertemu masalah yang sama dan berulang-ulang. Maka jangan bosan untuk saling belajar mengenal dan memahami pasangan, secara terus menerus. Karena semua manusia tumbuh dan berkembang setiap saat, jangan sampai anda tidak mengenal perubahan dan perkembangan yang terjadi pasa pasangan. 

Jika pengenalan kita kepada pasangan berhenti, akan menyebabkan kita tidak lagi bisa mengenalinya. Suami merasa telah mengenali isteri, padahal itu hanya satu fase dalam perkembangan kehidupannya. Senyatanya sang isteri tumbuh dan berkembang setiap hari, maka suami bisa kehilangan pengetahuan tentang hal-hal baru yang terjadi dalam dunia sang isteri, jika ia berhenti mengenali. Demikian pula istri merasa telah mengenali suami, padahal itu hanya satu fase dalam perkembangan kehidupannya. Senyatanya sang suami tumbuh dan berkembang setiap hari, maka istri bisa kehilangan pengetahuan tentang hal-hal baru yang terjadi dalam dunia sang suami, jika ia berhenti mengenali. 

Mengenali pasangan itu proses setiap hari, tidak boleh berhanti. Teruslah saling mengerti, saling memahami, saling mengisi, saling menasihati, saling memaafkan, saling mengikhlaskan, saling menguatkan, saling bergandengan tangan menghadapi seluruh kondisi dan situasi kehidupan yang “tak pernah rata”. Kehidupan keluarga itu sebagiannya merupakan misteri, karena adanya pertumbuhan dan perkembangan suami, isteri dan juga anak-anak yang tidak bisa dipastikan kondisinya. 

Yang penting jangan pernah berhenti mengenali pasangan, karena hari ini diri anda dan pasangan anda adalah dua orang baru yang berbeda dari hari kemarin. Anda dan pasangan anda adalah dua orang baru yang berbeda dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, lima tahun lalu, atau sepuluh tahun lalu. Banyak perubahan, banyak perkembangan, banyak hal-hal baru anda miliki secara alami. Jangan letih mengerti, jangan lelah memahami, jangan bosan mengenali. 

Selingkuh

Saya menyebut selingkuh itu sebagai perbuatan paling keji dalam suatu hubungan. Mengapa? Karena selingkuh itu gabungan dari pengkhianatan, kebohongan, dan ketidaksetiaan, yang dilakukan dengan sadar dan dengan tega, hiks. Benar, bukan? 
Tapi sebenarnya perbuatan seperti apa yang bisa dikatakan selingkuh? Apakah saat seorang wanita mengagumi ketampanan pria lain yang bukan kekasihnya? Atau baru saat ia sudah menyatakan cinta pada pria tersebut? Well, pendapat tiap orang pasti berbeda-beda. Namun pasti ada juga pendapat universal, atau pendapat yang umum dimiliki semua orang berhasil merangkum pendapat beberapa orang, baik pria maupun wanita tentang perbuatan apa yang bisa dikatakan selingkuh, dan ini hasilnya. 
  1. Komunikasi melalui teks, baik itu SMS, BBM, Whatsapp, Line, dan banyak lagi lainnya. Karena dari situlah perselingkuhan berawal.
  2. Perbuatan apapun yang membuatmu merasa bersalah. Atau, perbuatan yang tidak akan kamu sukai jika pacarmu melakukannya di belakangmu.
  3. Sentuhan (oh no!), pegangan, apapun itu!
  4. Jika ada percakapan antara kamu dan seseorang yang lain itu, dan kamu tidak ingin pasanganmu mendengarnya.
  5. Jika bukti sudah terpampang nyata di ponsel, dan pasangan sudah mengetahuinya, tapi kamu berusaha menutupi dengan kebohongan. Hayo!
  6. Saat kamu bertemu dengannya hanya untuk melepas rindu.
  7. Hal apapun yang tidak mungkin kamu lakukan dengannya, saat pacarmu berada di tempat yang sama.
  8. Saat kamu lebih percaya padanya, dan lebih banyak menceritakan masalah-masalah tertentu padanya, dibanding pada pacar.
  9. Genit yang mengarah pada kode-kode dan modus-modus. Baik secara langsung maupun via teks.
  10. Berkencan dengannya! (Iyalah).
Itu sementara jika hanya kasih "like" di Facebook, lirik-lirik cewek cantik, atau hal lain, itu belum bisa dikatakan selingkuh. Lagi pula, selama kamu sudah menjaga, mengasihi, menyayangi, dan memperlakukan pacar dengan baik, layaknya seorang pacar yang baik, tidak perlu khawatir dia selingkuh atau tidak. Karena jika itu terjadi, kesalahan terletak padanya, bukan karena kamu yang tidak baik.

Jan 14, 2016

Mengapa Wanita Memiliki Hubungan Gelap

Perempuan adalah mitra dalam berbagai urusan dan hubungan. Bagi mereka yang percaya bahwa wanita secara intrinsik lebih setia daripada pria, penelitian terkini menunjukkan bahwa perempuan sangat mudah terlibat dalam berhubungan seks dengan beberapa laki-laki ketika mereka memiliki kebebasan dan kesempatan. 

Seksualitas wanita lebih sering lebih ditakuti untuk dibicarakan secara terbuka. Dan kadang ditututp-tutupi. 

Perempuan biasanya memiliki wawasan tersendiri tentang perselingkuhan mereka, mereka tahu  secara persis mengapa mereka memiliki atau membutuhkan seorang kekasih di luar perkawinan mereka

Mengapa wanita selingkuh ? 

Perempuan melakukan perselingkuhan untuk kepuasan emosional mereka sendiri. Mereka mengatakan perselingkuhan yang mereka lakukan dapat meningkatkan harga diri mereka dengan memberi mereka umpan balik positif, baik secara fisik dan emosional. 

Dalam survey terkait para wanita menggambarkan perselingkuhan dinilai sebagai sesuatu yang “menyenangkan,” “santai,” “kesempatan untuk mengenal seseorang,” atau “hanya berselingkuh.” Sekitar 20% terlibat dalam perselingkuhan hanya untuk masalah seks. Dr Ralph Meyering, Profesor Emeritus di Illinois State University, memberikan sebuah catatan “wanita yang sudah menikah tampaknya melihat seks diluar luar nikah sebagai sesuatu yang sangat berbeda dari hubungan seks dengan suami mereka sendiri. Dalam masalah seks di luar perkawinan mereka, perempuan tampaknya merasa lebih bebas untuk menolak “rasa ditindas” dan dapat menjelajahi semua yang mereka inginkan. 

Alasan lain mengapa mereka berselingkuh karena wanita merasa kesepian, keinginan untuk mencoba petualangan atau pengalaman baru, mencari suami baru atau karena teman-teman mereka punya kebiasaan yang sama. Hanya 7% dari mereka yang melakukan perselingkuhan dengan alasan pembalasan. 

7 Alasan Utama Perempuan Melakukan Perselingkuhan 

1. Meningkatkan harga diri dia, menikmati perhatian dan pujian tentang kemampuannya termasuk tubuhnya. 

2. Ingin mencoba pengalaman dan variasi baru secara seksual. Dia merasa lebih bebas untuk bereksperimen dan menjelajahi dengan kekasihnya daripada dengan suaminya 

3. Hubungan emosional, kedekatan, hasrat dan keintiman 

4. Kesepian. ia membutuhkan seseorang untuk berbicara dengan siapa yang akan mendengarkan dia 

5. Pemahaman yang lebih dalam, bahwa dia ingin belajar mengeksplorasi perasaan dan pikirannya dengan seseorang yang peduli padanya 

6. Merasa kembali lebih muda dan lebih seksi 

7. Takut penuaan dini, mereka takut kalau semakin tua akan menghilangkan daya tarik laki-laki  

Bertentangan dengan gagasan romantis, wanita tidak “takut” ketika mereka terlibat dalam hal affair. Sebuah studi oleh Lynn 1982 Atwater, Ph.D., menunjukkan bahwa setengah dari perempuan-perempuan yang disurvei mereka sangat tahu dan sadar tentang perselingkuhan yang mereka lakukan. Biasanya mereka melakukan hubungan dekat selama sebulan sebelum melakukan perselingkuhan sebenarnya. Rata-rata, mereka menganggap berselingkuh paling tidak satu bulan sebelum dmulai dan perlu mendiskusikan kemungkinan tersebut dengan seorang teman lelaki yang mereka targetkan atau teman lelaki lain. 

Perempuan menganggap cinta sangat penting dalam perkawinan dan perselingkuhan. Namun, lebih dari 80% mengatakan bahwa mereka peduli tentang perasaan cinta, untuk itu mereka tidak menganggap pasangan selingkuhnya sebagai seorang kekasih dan menyadarkan mereka untuk tidak “jatuh cinta” dengan dia. Wanita mencari keterlibatan emosional dalam perselingkuhan mereka, tetapi juga membatasi tingkat perasaan mereka. Sementara seks terjadi di sebagian besar perselingkuhan, diawali dengan sebuah kebutuhan berkomunikasi. Wanita ingin seseorang untuk diajak bicara/curhat sama halnya dengan Laki-laki lebih ekspresif secara verbal dengan kekasih mereka daripada dengan istri mereka.  

Perempuan yang sudah menikah cenderung memiliki hubungan perselingkuhan dengan pria yang sudah menikah juga – dan bukan dengan satu laki-laki – untuk beberapa alasan. Perempuan yang sudah menikah dan laki-laki yang sudah menikah memiliki alasan yang hampir sama, bahwa perselingkuhan hanya sebuah waktu sementara. Sementara sebagian besar waktu mereka dapat berkomitmen untuk keluarga mereka. Mereka dapat secara diam-diam bisa mengambil beberapa jam untuk dapat bersama-sama pada siang hari, di malam hari atau pada akhir pekan. Istri percaya jenis hubungan ini menambah stabilitas perkawinan mereka. Mereka juga percaya pasangan mereka akan setia kepada mereka.  

Perempuan yang bekerja secara penuh dan memiliki waktu lebih banyak di luar rumah lebih cenderung berselingkuh daripada ibu rumah tangga penuh waktu hanya di rumah. Travis dan Sadd melaporkan bahwa 47% dari istri yang bekerja penuh waktu dan 27% dari full time ibu rumah tangga telah terlibat dalam affair sebelum mereka berusia 40 tahun. Sebuah majalah perempuan yang baru menemukan bahwa 57% isteri yang bekerja dan berselingkuh bertemu kekasih gelapnya di tempat kerja mereka. 

Perempuan lebih cenderung memiliki hubungan seksual selama ovulasi dengan kekasih tetapi tidak dengan suami mereka. Bellis dan Baker menemukan bahwa tidak ada pola untuk wanita berhubungan seks dengan pasangan tetap, tetapi bahwa seks mencapai puncaknya pada saat siklus kesuburan wanita secara bulanan. Beberapa psikolog evolusioner menunjukkan bahwa kesediaan seorang wanita untuk kawin dengan dan melahirkan anak dengan seorang pria lain selain suaminya adalah dorongan yang sangat primitif, mereka akan tetap menjaga gen keturunan mereka agar tetap baik dan walau bukan saja dengan pasangan utama mereka. 

Dorongan seksual wanita terwujud ketika mereka sedang berovulasi dapat dengan mudah menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. US News & World Report menyatakan, “Studi tentang darah/genetika menunjukkan bahwa sebanyak 1 dari setiap 10 bayi yang lahir di Amerika Utara bukanlah keturunan dari suami mereka yang sah.”

Sumber : Dari berbagai sumber

Jan 13, 2016

Manusia Dasarnya Baik

Memang ada penipu yang dasarnya baik dan terpaksa melakukan itu karena faktor ekonomi tapi sayang imannya gak kuat. Maka ia lakukan apapun untuk  mendapatkan uang. Tapi hati nuraninya selalu menentang. Biasanya yang seperti ini akan kembali sadar karena masih ingat Allah dan nasihat orang tua. 

Ada juga manusia yang memang menipu sudah mendarah daging, malas kerja, enaknya nipu. Pelaku tidak perempuan tidak laki laki. Sama kejamnya tak punya hati. Dalam agama disebut QALBUN MAYIIT, hatinya sudah mati walah tubuhnya masih hidup. Manusia seperti ini berani bersumpah demi Allah untuk menipu. 

Penipu dunia maya dan nyata, sampai kapanpun tak mungkin dihilangkan. Apalagi penipu cinta, makin hari makin menggila. Mereka ini para pengecut yang sembunyi dibalik photo orang.  Yang paling penting mari sama sama mengingatkan sesama yang terjebak oleh penipu. Terutama wanita yang tertipu cinta dunia maya berfoto ganteng. 

Kita bisa berbuat sesuatu jika kita mau. Saat  menemukan akun-akun palsu  yang dipakai penipu, ingatkan beberapa perempuan yang akan jadi mangsa. Karena kalau kita langsung menegur si palsu, senjatanya dia akan blok kita!Biarkan manusia tak punya hati terus bermaksiat menipu sesama bangsa. Suatu saat ALLAH akan membalas semua perbuatan mereka. Mungkin sekarang tertawa senang berkipas dengan uang jarahan! Mereka kira hidup 1000 tahun, mereka kira bahagia itu banyak uang HARAM ..Nauzubillah... 

Mari bersama tetap pada pendirian, lakukan hal hal yang manfaat membantu mereka yang tak tahu, ingatkan mereka yang tak ngerti jangan sampai jadi korban penipuan dunia maya. Jika sudah berusaha, si cakor ngeyel., doakan saja. Percayalah.Allah tak akan lalai dalam menilai setiap perbuatan hamba hambanya.

Jadilah wanita indonesia yang cerdas dan terhormat. Insya'Allah penipu dumay pada minggat.

Hal Baik Jangan Di Simpan Sendiri

Seringkali, hal-hal baik yang ada dalam diri atau hidup kita menjadi tak sama baiknya ketika itu disimpan sendiri. Seperti air yang tersimpan di sebuah ember dalam waktu yang lama, air itu akan berubah menjadi tidak sehat : menjadi tempat jentik berkembang biak dan akhirnya menjadi penyakit.
Hal baik, jangan disimpan sendiri. Senyum misalnya. Senyumanmu itu, dalam keadaan apapun, akan selalu indah. Menjadi teduh bagi orang yang melihat, menjadi kelegaan bagi hati yang gelisah dan menjadi obat bagi sesamamu. Kebaikan itu bisa tersebar dengan baik agar menjadi lebih baik, salah satunya melalui senyuman.
Hal baik, jangan disimpan sendiri. Kecerdasan misalnya. Kecerdasanmu itu bisa menjadi cahaya, pelita bagi siapa saja yang ingin berjalan di dalam kegelapan. Dengan kecerdasan yang kamu bagikan kepada orang lain, isi kepalamu tak akan berkurang, bahkan bertambah karena berkah dan hikmah. Kebaikan itu bisa dilakukan dengan apa saja, misalnya dengan memanfaatkan kecerdasan agar banyak orang merasakan cahaya ilmu.
Hal baik, jangan disimpan sendiri. Harta misalnya. Hartamu itu, akan menjadi kebaikan yang berantai-rantai jika diberikan kepada yang memerlukan dan berhak menerimanya. Karena dengan membagikannya, kamu telah mengubah harta menjadi perisai yang akan melindungimu, dari api neraka tentunya.
Kebaikan, dalam bentuk apapun, tak akan sama baiknya jika hanya disimpan sendiri. Ayo menebar kebaikan, dengan sekecil apapun upaya yang bisa kamu lakukan.

Jan 11, 2016

Di Dalam Kebahagiaan Selalu Ada cinta

Orang yang merasa bahagia pasti kebutuhan hidupnya terpenuhi. Terpenuhinya sandang, pangan dan papan. Tidak hanya itu sekarang alat komunikasi, wisata, dan hiburan tak lagi dianggap sebagai kebutuhan sekunder. Yang disebut sebelumnya itu adalah kebutuhan primer. Akan tetapi standar terpenuhi kebutuhan hidup antara satu dengan yang lain tentulah berbeda.

Seseorang mungkin cukup dengan makan nasi dan lauknya 3 kali sehari dan air the. Akan tetapi bagi orang lain mungkin nasi bisa diganti dengan roti, umbi-umbian atau sayuran. 


Sesederhana apapun seandainya rumah milik sendiri, orang akan merasa nyaman dan bahagia bila menempatinya. Tapi jangan mencibir terhadap orang yang selalu merasa nyaman dengan rumah mewah dengan segala isinya meskipun tinggal di rumah kontrakan. Mungkin ada yang merasa nyaman tinggal di rumah kontrakan yang mewah daripada gubuk reyot milik sendiri. 

Tentu saja masing-masing orang memiliki alasan sendiri, memiliki standar hidup bahagia sendiri. Maka hargailah setiap pendapat orang lain. Jangan memaksakan ukuran/standar suatu kebahagiaan kita kepada orang lain.

Ada orang yang sudah merasa bahagia dan nyaman dengan naik sepeda. Akan tetapi ada orang yang hanya merasa nyaman bila dia naik mobil. Ya, suka-suka mereka saja. Hidup-hidup juga miliknya. Mengapa kita harus usil dengan bahagianya orang lain? 


Sebagai orang yang sudah punya nama dan dikenal masyarakat luas, tentu saja ingin berpenampilan semenarik mungkin. Jangan salahkan orang lain kalau mereka ingin tampil nomor satu. 

Yang menempel di badannya adalah baju-baju dia, mau yang bermerek atau bukan, yang murah atau yang mahal itu bukan urusan kita. Turunkan ego kita, hargai pendapat orang lain. Kalau kita sudah cukup nyaman dengan baju ringgo (garing dinggo atau kering dipakai), biarkan orang lain gonta-ganti pakaian. Kita tak usah sakit hati kalau orang lain mengenakan pakaian yang selalu modelnya terbaru.

Bahagia itu kalau kantong atau dompetnya terisi. Entah itu uang pribadi atau utangan, yang penting uang ada di dompet. Bahkan sekarang banyak yang merasa nyaman, bahagia dan sejahtera kalau ATM yang dibawa saldonya cukup. Cukup untuk jajan, cukup untuk membeli bensin, busi, mengganti ban, menambal ban bocor. Jadi cukup di sini amatlah relative. Standarnya orang naik sepeda dengan naik mobil, nilai minimal uang yang harus dibawa tidaklah sama. 


Akan tetapi bahagia itu sebenarnya bila ada cinta. Orang yang bahagia pasti punya cinta (cinta sembarang cinta), tapi orang yang punya cinta belum tentu bahagia. Contoh nih contoh (walaupun tidak mutlak alias relative loh): orang yang bahagia di rumahnya pasti di rumahnya ada cinta. Tapi ada cinta tidak selalu bahagia. Orang yang tidak bahagia di rumahnya, tidak menemukan cinta,  sebagian besar mencari kebahagiaan di mana ada cinta di dalamnya yaitu di luar rumah.

Jangan meremehkan orang yang mengatakan bahagia itu kalau ada uang. Dengan adanya uang bisa memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Jangan bilang yang penting ada cinta, sebab cinta saja tidak cukup. Apakah kita hanya mau makan cinta? Oh, tentu saja tidak. Uang memang bukan segala-galanya. Uang tidak bisa untuk membeli kebahagiaan. Tapi uang bisa membuat kita bahagia. 


Menurut saya bahagia itu ada cinta dan kasih sayang (sok romantis ahh..hehe..), ada uang, ada pasangan dan anak-anak yang sholeh dan sholehah, terpenuhinya kebutuhan yang ada dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Orang yang tidak bahagia, hidupnya tak ada cinta, tak ada semangat untuk mewujudkan cinta, tak ada materi yang memenuhi kebutuhannya. 

Satu lagi, bahagianya seorang penulis adalah kalau tulisannya bisa bermanfaat untuk orang lain, kalau sudah seperti itu semangat menulis pun membuatnya bahagia. 

(Tulisan ini hanya pendapat saja. Tak ada unsur paksaan untuk mengikuti, semua tergantung pembaca. Tulisan ini tidak bermaksud menggurui. Kalau tidak setuju, ya boleh-boleh saja) 

Jan 10, 2016

Jodoh Ada Di Tangan Tuhan

Tentu saja jodoh menjadi hal yang sangat sering dibicarakan oleh anak muda sekarang, dan jodoh pun menjadi misteri yang mungkin sulit untuk dilogikakan.. 

Jodoh ada ditangan Tuhan? 

Lalu kapankah Tuhan menetapkan jodoh kita? apakah saat kita belum lahir dan Tuhan telah menetapkan siapa yang akan menjadi jodoh kita? jika begitu, mengapa kita tidak dipertemukan dengan jodoh kita sejak kita kecil saja, tentu akan lebih mudah untuk saling mengenal dan untuk menjalani kehidupan bersama nantinya. 

Lalu bagaimana Tuhan menentukan jodoh setiap orang? bagaimana dengan orang yang menikah sampai berkali-kali, apakah semua pasangannya adalah memang telah ditetapkan sebagai jodohnya? bagaimana dengan orang yang tidak menikah? dari semua pertanyaan-pertanyaan itu, aku dan seorang sahabat, kami, pernah memiliki persepsi yang sama tentang jodoh, yaitu, jodoh adalah berdasarkan keputusan hati seseorang, mutlak berdasarkan pilihan hati seseorang. seseorang bisa memilih siapapun yang menjadi jodohnya, dan itu berdasarkan keputusan hati orang tersebut. (dalam persepsi ini, kami benar-benar mengabaikan otoritas Tuhan terhadap umatnya). misal : si A saat ini pacaran dengan si B, diperjalanannya, si A bertemu dengan si C dan si D, yang juga menarik hatinya. lalu pertanyaannya, siapakah diantara si B, C, dan D yang akan menjadi jodoh si A. jika menurut pandangan kami (aku dan sahabatku), maka jodoh si A adalah siapapun yang kemudian dipilih oleh hatinya. sekalipun saat itu si A pacaran dengan si B, jika ditengah jalan kemudian si A memutuskan untuk lebih memilih si D, itu artinya si A memutuskan bahwa jodohnya adalah si D. namun jika saat itu si A memutuskan untuk tetap mempertahankan komitmen yang telah dibangun dengan si B, sekalipun dalam hati si A menyimpan cinta untuk si D, namun karna alasan kesetiaan terhadap komitmen yang telah dibangun dengan orang terdahulu maka si A tetap bertahan dengan si B sampai kepernikahan,maka si A memutuskan bahwa si B aadalh jodohnya. 

Jadi seseorang bisa memilih siapa yang akan menjadi jodohnya berdasarkan keputusan hatinya. itulah pandangan kami, dahulu. dan akupun sangat meyakini pandanganku itu. namun kemudian pandanganku itu dirobohkan oleh sebuah kejadiaan, dimana melalui kejadiaan itu Tuhan seolah ingin berkata, "kehendakKu lah yang jadi atas umatku, aku telah menetapkan segala sesuatu" dan kemudian aku punya pandangan baru tentang jodoh. jodoh sungguh ada ditangan Tuhan. jodoh sungguh telah ditetapkan oleh Tuhan. ketika hati kita begitu yakin dan berjuang keras untuk mempertahankan seseorang yang kita inginkan dan kita yakini akan menjadi jodoh kita, jika itu bukan orang yang ditetapkan oleh Tuhan, maka dia tidak akan pernah menjadi jodoh kita, jika Tuhan berkata tidak, maka itu tidak akan pernah terjadi. bagaimana caranya?? Tuhan punya begitu banyak cara untuk menjadikan apa yang telah ditetapkanNya terlaksana. 

Ketika pilihan kita tidak sesuai dengan pilihanNya, ketika jalan kita tidak sesuai dengan pilihanNya, maka Dia akan menarik kita untuk kembali kerencana yang telah Dia tetapkan bagi kita. sulit untuk melogikakan hal ini, karna sesungguhNya Tuhan bekerja dengan cara yang misterius. 

Lalu bagaimana dengan orang yang menikah berkali-kali, atau orang yang kemudian bercerai? Tuhan juga memberikan manusia sesuatu yang dinamakan kehendak. manusia memiliki kehendak dan memiliki kebebasan memilih dan menentukan kehendak. 

Lalu apa yang diinginkan Tuhan ketika Tuhan mengijinkan umatNya memiliki kehendak, jika toh Tuhan sudah menetapkan segala sesuatu mengenai umatNya? yang diinginkan Tuhan adalah, dalam kehidupan tentu sering kali manusia mengalami saat dimana dihadapkan pada beberapa pilihan, disinilah fungsi dari kehendak itu. karna Tuhan tidak bisa berbicara langsung kepada umatNya mengenai pilihan yang harus diambil oleh umatNya, maka melalui kehendak tersebutlah Tuhan berbicara,maka yang harus dilakukan oleh kita sebagai umatNya adalah,tidak gegabah dan sembarangan dalam menentukan pilihan melainkan bertanya pada Tuhan mana yang menjadi kehendak Tuhan dan kita menentukan melalui kehendak kita (apa yang telah Tuhan taruhkan dihati kita sebagai kehendakNya). 

Tentu itu membutuhkan kepekaan yang kuat untuk menyatukan kehendak Tuhan dan pilihan kita, dan itu perlu terus menerus diasah. jika kita bisa melakukan itu, tentu bahagia sekali hidup ini. Tuhan tentunya menetapkan hal-hal yang baik bagi umatNya, dan jika kita peka dengan Tuhan, maka kita akan memilih dan mengikuti hal baik itu. orang-orang yang menikah berkali-kali, bercerai kemudian berkata bahwa pasagan sebelumnya bukanlah jodohnya sehingga perlu mencari jodoh lagi, menurut saya adalah orang yang hanya mengerjakan kehendaknya dan memilih sesuai kehendaknya tanpa melibatkan Tuhan dalam penentuan kehendaknya, sehingga membuat benang kehidupan menjadi ruwet. bagaimana dengan orang yang tidak menikah? saya percaya itupun telah ditetapkan oleh Tuhan. Tuhan menciptakan umatNya saling melengkapi dengan fungsi dan tujuan masing-masing. dan Tuhan telah memperlengkapi masing-masing umatNya untuk menjalani kehidupan yang telah ditetapkaNya terlebih dahulu olehNya. 

Maka jika saat ini engkau bingung dengan jodohmu, tidak usah risau, tenanglah dan bersabarlah. Tuhan telah menetapkan semuanya, jika saatNya telah tiba, kamu akan dipertemukanNya dengan cara yang indah dan kamu akan terkagum dengan cara kerja Tuhan dalam hidupmu. kamu yang masih berpacaran, jaga dirimu sebaik-baiknya karna belum tentu pacarmu adalah jodohmu. jangan nodai dirimu, karna akan sangat menyedihkan jika kamu bertemu dengan jodohmu tapi kamu sudah pernah "dicoba" oleh orang yang sebenarnya adalah jodoh orang lain. 

Sesungguhnya jodoh telah ditetapkan oleh Tuhan dan jodoh memang ada ditangan Tuhan, nantikan saja, bersabarlah, jika waktuNya tiba, kamu pun akan tersenyum dengan cara kerja Tuhan.

Aku Rindu