Jun 24, 2017

Ayuk, Kita Mudik, Mudik Dan Mudik...

Di setiap tahun menjelang hari raya 'Idul Fitri' tiba bisa dipastikan adanya suatu pergerakan manusia secara besar-besaran diberbagai daerah di negara kita dan telah pula menjadi tradisi setiap tahunnya.

Tradisi ini yang kita namakan 'Mudik Lebaran' dan mungkin hanya ada di Indonesia, pulang ke kampung halaman kita di hari raya 'Idul Fitri, untuk saling bersilaturrahiim, melepas kerinduan dan kecintaan kita kepada keluarga, handai taulan, kerabat dan para tetangga setelah sekian lama tak bertemu.

Meskipun silaturrahiim tidak ada kaitannya secara langsung dengan rangkaian ibadah Ramadhan dan 'Idul Fitri, tapi tradisi ini sangat baik untuk dilestarikan dan dikembangkan. Kita saling mengunjungi sanak saudara bahkan tetangga atau kerabat, hingga semuanya menyatu dalam indahnya kebersamaan melepasa kerinduan dan kecintaan dalam rahmat ilahi ya Robbi.

Terkadang kita pun rela dan ikhlas untuk berdesak-desakan dalam suatu perjalanan mudik, bepergian jauh, hingga ratusan kilometer bahkan mungkin beribu kilometer, hanya sekedar untuk menjumpai orang tua atau sanak keluarga. Sekedar untuk menjumpainya dan bersilaturrahiim, menyegarkan ikatan kekerabatan, menyambung dan mempererat tali persaudaraan dengan saling memaafkan dan saling mengikhlaskan.

Janganlah kita menghapus sebuah persaudaraan atau memutus silaturrahiim hanya karena sebuah kesalahan. Namun hendaknyalah kita mampu menghapus sebuah kesalahan itu demi keutuhan dan eratnya sebuah persaudaraan untuk saling bersilaturrahiim dengan saling mengikhlaskan dan memaafkan.

Sebagaimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam bersabda, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaknya dia bersilaturrahiim, niscaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya dan Allah memasukkannya ke dalam syurga yang dijanjikan-Nya." (HR. Ar-Rabii')

Di samping kita meminta maaf dan memberi maaf, kita juga harus dan wajib sebisa mungkin menjadi pribadi pemaaf. Memberi maaf berbeda dengan pemaaf. Kalau memberi maaf itu terjadi ketika ada orang yang meminta maaf, sedang pemaaf adalah orang yang memberi maaf atas kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf kepadanya.

Jun 23, 2017

Kebaikan Dan Keburukan.

Kebaikan dan keburukan.

Tidak selalu harus dibayar kontan.

Boleh jadi hari ini kau beri kebaikan pada seorang, besok atau besoknya atau entah kapan besok lagi kau akan dapat kebaikan dari orang yang lain lagi.

Besarnya mungkin tak sama. Tapi kebaikan akan datang padamu saat kamu membutuhkannya. Kadang dicicil dengan banyak kebaikan (sedikit sedikit tapi banyak). Kadang kontan menolongmu dalam kebaikan yang sama besar saat kamu dalam keadaan #kepepet.

Tidak hanya berlaku untuk kebaikan.

Begitu pula kedzaliman..

Maka, maafkanlah saya kalau seringnya saya tidak baik.

Selamat Mudik...

Selamat Pagi.....
Selamat Mudik bagi kawan-kawan yang mudik
Selamat berkumpul dengan keluarga di kampung halaman

Mudik ke kampung halaman adalah ritual khas Idul Fitri yang penuh dengan makna.
Mudik lebih dari sekedar silaturahim, tapi juga momen berharga untuk berbagi cerita, inspirasi dan keceriaan dengan sanak saudara di kampung halaman.

Mudik juga kesempatan menikmati makanan khas yang kadang ada hanya pada saat lebaran dan juga kesempatan bertemu mantan beserta kenangannya kale yee...hehehe...

Jun 22, 2017

Saat Tiba Buka Puasa, Waktu Untuk Berbahagia

Lihatlah wajah bahagia hamba-hamba Allah yang berpuasa, di kala waktu berbuka puasa telah tiba.
Ya, mereka memang patut berbahagia, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwasana, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan di dalam kitab Majaalisu Syahri Ramadhaan, ‘Kebahagiaan ketika berbuka maksudnya adalah karena ia merasa senang atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu bisa melaksanakan puasa yang merupakan salah satu bentuk amal shalih yang paling utama. Betapa banyak manusia yang tidak memperoleh nikmat tersebut sehingga mereka tidak berpuasa. Ia juga merasa senang atas makanan, minuman yang kembali dihalalkan Allah baginya, setelah sebelumnya diharamkan pada saat berpuasa.

Adapun kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya adalah ia senang dengan ibadah puasanya ketika ia mendapat balasannya di sisi Allah secara utuh pada saat ia jauh membutuhkannya, ketika dikatakan,
“Di mana orang-orang yang berpuasa?” Mereka pun dipersilahkan masuk ke pintu surga dari pintu ar-Rayyan yang tidak akan dimasuki oleh seorang pun selain mereka.” jika mreka sudah masuk maka pintu itu di tutup sehingga tidak ada lagi seorangpun yg masuk melalui pintu tersebut.
(HR.Bukhari dan muslim)

Puasa merupakan metode yang mantap untuk melakukan perubahan, dan hijrah.
Amboi indahnya, sebelum berbuka puasa bisa melihat gadis-gadis ngabuburit dan setelah berbuka puasa bisa melihat gadis-gadis cantik berkerudung setiap pergi dan pulang taraweh.

Jun 21, 2017

Jangan Menuntut Orang Lain Untuk Sempurna

Sebab apapun kekurangan, apapun kesalahan, kita harus bisa menerimanya, bukan membela nya.

Hanya orang lain yang bisa melihat kita siapa, dan kita bagaimana.

Tapi ada baiknya bertanya, sudah baik kah aku setiap harinya?

Bukan malah menuntut orang lain sempurna.
Bukan malah menuntut orang lain agar tak mencela kita.agar menuntut orang lain untuk jujur.
Udah jujurkah kita ?

Karena di dunia, kita hanya sementara.
Maka dari itu tuntut lah diri sendiri, agar bisa menjadi berharga.
Dimata keluarga, agama, dan Negara.
 
Lebih baik berkaca diri daripada sibuk dengan kesalahan orang lain, sungguh di akhirat akan di Tanya tentang kita, bukan tentang orang lain.

Bukankah begitu?
Lantas mengapa masih sibuk menyalahkan dan mengungkit kesalahan orang lain?

Cintamu Sedang Diuji

Jangan tangisi seseorang yang pergi meninggalkanmu demi orang lain, tapi belajarlah mengikhlaskan dan melupakannya agar dia tidak menjadi bayang-bayang langkahmu selanjutnya.

Kebodohannya melepaskan dan meninggalkanmu adalah kekuatan untukmu melupakannya, jadi jangan malah membuatmu terlihat bodoh dan sengsara dengan terus menerus mengingatnya dangan hati yang sakit.

Tersenyumlah..

Kerana bisa jadi dia bukanlah orang yang tepat untuk menerima ketulusan cintamu, karena Allah telah menyiapkan seseorang lain yang lebih baik dan lebih dapat mencintai dan menghargai ketulusanmu. Hidup tak berarti menjanjikan kita harus mendapatkan apa yang kita inginkan, karena Allah lebih tahu seseorang seperti apa yang paling cocok mendampingimu.

Dan di saat kita gagal dalam meraih sebuah cinta akan memberikan kita kesempatan dan peluang untuk mendapatkan, meraih dan menjadi yang terbaik.
Gagal hari ini bukanlah akhir dari cintamu, justru itu adalah adalah peluang emas yang diberikan-Nya untukmu untuk mendapatkan cinta yang lebih banyak memberikan kebaikan-kebaikan di hari-hari mendatang

Jun 19, 2017

Memasrahkan Diri...

Ketika dadamu sesak, jantungmu berdetak lebih kencang, hingga akhirnya air mata yang keluar dengan derasnya.

Mungkin ada hal yang kau pendam dan kau tak bisa mengucapkan melalui kata-kata, hanya bisa di ungkapkan melalui tulisan.

Tak semua yang kita inginkan harus segera orang lain wujudkan, tak semua yang kita katakan akan selalu di terima oleh yang mendengarkan.
Akan tetapi ada saatnya kita harus memperjuangkan pendapat kita, tapi ada juga saat di mana kita harus legowo, menerima.

Hingga pada akhirnya, ketika seseorang bertanya, “apakah kamu baik-baik saja?” dengan tersenyum kau menjawab, “ya, aku baik-baik saja”. Padahal di awal kau merasakan dada yang sesak hingga air mata pun pecah.
 
Tapi, dengan memasrahkan diri pada Rabb, muhasabah, berpikir lebih jernih, hingga akhirnya bisa menerima, walaupun mungkin kau pun tidak salah, tapi akan ada perasaan yang berbeda ketika kau curhat padaNya.

Allah ingin kau mendewasa, Allah ingin kau lebih baik dari sebelum nya, bersikap lebih bijak. Allah-lah yang membuat hatimu lebih tenang menghadapi masalah itu, Dia-lah sebaik-sebaik pemberi ketenangan.
Ingatlah, ciptakan kebahagiaan bukan hanya untuk diri sendiri, akan tetapi bahagiakan orang lain di sekitarmu juga.

Kapan Menikah?

Ketika dihadapkan dengan pertanyaan;

Neng : Teteh kapan nikah?
Teteh : In syaa Allah, setepat jodohnya dan setepat waktunya.

Karena menikah bukanlah perlombaan. Tak ada yang siapa yang lebih cepat atau terlambat. Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Segala sesuatunya hanyalah terjadi dalam waktu yang tepat.

Mungkin pula kita sering mendengar kalau jodoh akan menemukan jalannya. Kalau sudah ditakdirkan berjodoh dengan seseorang, jalan dan pintu akan terbuka sendiri. Meski mungkin akan berliku tapi selalu ada akhir yang menjanjikan di penghujung jalan.

Karenanya, pantaskan diri dihadapan-Nya. Mengharap penuh ikhlas, ikhtiar, berdo'a sebanyak engkau harapkan, tawakkal padaNya. Karena Dia adalah sebaik-baik pengatur, Ialah yang dapat membolak-balikkan hati setiap manusia.


Karena jodohmu sudah tertulis di lauh mahfuzh, percayalah Allah sudah menetapkannya. Jika tak bertemu di dunia, in syaa Allah di surgaNya kan dipertemukan, bi idznillaah.

Siapapun jodohmu nantinya, semoga dia memang seseorang yang terbaik untukmu, keluargamu, agama dan ummat. Saat ini mungkin kamu masih sendiri. Tapi siapa tahu di saat yang paling tak terduga, kamu akan dipertemukan dengan sosok impianmu dengan cara yang paling istimewa.

Persiapkan apapun yang mesti dipersiapkan dengan sebaik-baik penantian, semoga Allah meridhai.
Dan, luruskan niat karenaNya.

Aku Rindu