Ketika dadamu sesak, jantungmu berdetak lebih kencang, hingga akhirnya air mata yang keluar dengan derasnya.
Mungkin ada hal yang kau pendam dan kau tak bisa mengucapkan melalui kata-kata, hanya bisa di ungkapkan melalui tulisan.
Tak semua yang kita inginkan harus segera orang lain wujudkan, tak
semua yang kita katakan akan selalu di terima oleh yang mendengarkan.
Akan tetapi ada saatnya kita harus memperjuangkan pendapat kita, tapi ada juga saat di mana kita harus legowo, menerima.
Hingga pada akhirnya, ketika seseorang bertanya, “apakah kamu
baik-baik saja?” dengan tersenyum kau menjawab, “ya, aku baik-baik
saja”. Padahal di awal kau merasakan dada yang sesak hingga air mata pun
pecah.
Tapi, dengan memasrahkan diri pada Rabb, muhasabah, berpikir lebih
jernih, hingga akhirnya bisa menerima, walaupun mungkin kau pun tidak
salah, tapi akan ada perasaan yang berbeda ketika kau curhat padaNya.
Allah ingin kau mendewasa, Allah ingin kau lebih baik dari sebelum
nya, bersikap lebih bijak. Allah-lah yang membuat hatimu lebih tenang
menghadapi masalah itu, Dia-lah sebaik-sebaik pemberi ketenangan.
Ingatlah, ciptakan kebahagiaan bukan hanya untuk diri sendiri, akan tetapi bahagiakan orang lain di sekitarmu juga.