Apapun Keadaanya, Jangan Pernah Selingkuh

Apa yang akan terjadi ketika seorang yang dicinta ketahuan tengah berselingkuh dengan seorang? Pastinya hal ini akan sangat mengecewakan dan sangat menghancurkan. Sia-sia sebuah hubungan yang telah dijalani dengan penuh rasa cinta harus retak hanya karena sebuah perselingkuhan.

 

Banyak alasan yang akan dilontarkan oleh seseorang untuk menutupi perselingkuhannya. Dengan alasan tidak cinta lagi, tidak ada perhatian, hanya sekedar mencari teman untuk berbagi, dan sesuatu yang tidak ia dapatkan bisa didapatkan dari pasangan selingkuhnya.

Berbagai alasan itu bisa benar karena terkadang orang yang melakukan perselingkuhan itu adanya sebuah hubungan yang tidak sepaham dan tidak sehat maka memutuskan seseorang untuk mencari yang lebih baik lagi walau awalnya hanya sekedar teman untuk berbagi. Tetapi, mau bagaimanapun selingkuh tidaklah baik dalam hubungan karena sama saja mengkhianati dan menyakiti perasaan pasangan.

Sehingga pasangan merasa seperti dipermainkan dan dianggap hanya sebuah boneka. Perlu ditekankan, perselingkuhan bukan hanya terjadi pada hubungan pacaran saja tetapi sangat rentan pada pasangan yang telah berumah tangga. Kalau memang tidak cinta atau merasa hubungan telah hambar dan tidak sehat lagi sebaiknya jangan melakukan perselingkuhan.

Ada baiknya jujur dan mengakui perasaan yang dirasakan, dengan begitu akan membuat introspeksi pada diri masing-masing. Jika memang tidak ada sebuah keputusan atau titik cerah yang bisa memperbaiki keadaan, mengucapkan perpisahan dengan baik-baik adalah jawabannya.

Jadi selingkuh bukanlah sebuah jalan yang terbaik pada suatu hubungan, karena sama saja menganggap pasangan tersebut bukanlah seorang manusia, melainkan sesuatu yang habis manis sepah dibuang.

Sensasi Secangkir Kopi Di Pagi Hari

Bagaimana untuk menikmati secangkir kopi yang sempurna?.

Minum kopi bagi sebagian orang merupakan ritual rutinitas santai di pagi hari yang sayang untuk di lewatkan. Terlepas dari segala kesibukan rutinitas pekerjaan yang akan menghampiri di perjalanan panjang rutinitas harian yang terkadang membosankan.

Lingkungan yang berbeda, dengan suara yang berbeda, bau dan suhu semua mempengaruhi cara kita merasakan rasa dari cairan yang kita minum dan makanan yang kita makan. Kopi memiliki sensasi multi-indera perasa yang berani dengan bau yang kuat, sehingga unsur rasa – seperti warna, bau, suara, dan tekstur dapat mempengaruhi kenikmatan bagi peminumnya.

Untuk mendapatkan kenikmatan maksimal dari secangkir kopi, mungkin anda tidak harus membayar mahal dengan mendatangi kedai-kedai kopi yang berserakan di sudut-sudut kota. Daripada duduk di sebuah kedai kopi mewah dengan secangkir kopi dibuat oleh barista, anda dapat menikmatinya sambil duduk di kursi yang nyaman di rumah sambil mendengarkan musik jazz dan ruangan dikelilingi oleh perabot tua.

Cangkir dan piring keramik Cina mungkin baik untuk minum teh tetapi untuk kopi, cangkir kaca yang baik adalah menikmatinya sambil duduk di kursi yang nyaman di rumah anda.

Matikan musik pop di radio atau olok-olokan di TV, dan mendengarkan jazz – khususnya saksofon, anda benar-benar akan merasakan sensai nikmatnya minum kopi yang lebih santai dan murah.

Dan dekorasi ruangan dengan warna ungu tua dapat membantu anda lebih rileks ketika minum kopi di pagi hari- jauh lebih nikmat daripada minum kopi di gerai kopi yang modern, dengan lampu terang dan musik keras.

Anda bisa menambahkan sepotong kue bolu untuk menambah nikmatnya minum kopi di pagi hari, Itu karena rasa kopi membutuhkan camilan ringan untuk menemaninya.

Dan dalam hal musik, suara alunan saxaphone adalah yang terbaik untuk meningkatkan aroma kuat kopi.

minum kopi sebagai ritual harian santai, yang di sajikan dengan sebuah cangkir porselen yang tidak rumit tapi canggih adalah cara sempurna untuk minum kopi. Cara bekerja otak dalam mengidentifikasi rasa adalah hal yang rumit dan banyak faktor yang ikut bermain lebih dari sekedar pengecap rasa lidah kita.

Ditolongin Tapi Tidak Tau Caranya Berterimakasih

Seburuk-buruknya orang di dunia ini bukan mereka yang jelek fisiknya atau penampilannya, melainkan orang yang tidak tau caranya berterima kasih pada orang yang sudah nolonginnya.

Orang yang tidak tau caranya berterimakasih setelah ditolongin sama orang lain termasuk orang yang tidak bisa bersyukur dan pasti tidak disukai oleh teman-temannya. Orang-orang yang seperti inilah yang sangat ingin dijauhin sama kebanyakan orang di dunia ini.

Kelihatan bangetlah kalau orang tidak tau caranya berterimakasih itu datang kekita cuma pas dia butuh, kalau udah gak butuh ketemu dijalanpun pasti bakalan pura-pura gak kenal atau kalau enggak pasti berusaha menghindari kita. Rasanya sok banget kalau udah gak butuh, berasa kayak menjadi orang yang paling ada di atas.

Kadang ada loh orang yang udah abis ditolongin bukannya bilang terimakasih atau bersyukur malah ngejahatin kita secara diam-diam, entah ngejelek-jelekin dibelakang, entah yang malah tiba-tiba musuhin kita, atau malah menjatuhkan kita, hingga menjadi pengkhianat, dan masih banyak lagi cara lainnya yang bakalan membuat kita nyesel udah pernah nolongin.

Sebenarnya bukannya butuh balasan karena udah nolongin, sekedar ucapan terimakasih itu rasanya sudah menghargai kita yang udah nolongin. Ini ditolongin udah gak bilang terima kasih malah kadang ngejauhin kita, serasa pertolongan yang kita berikan itu gak penting, padahal kelihatan banget berkat ditolongin kita dia bisa mengatasi masalahnya.

Paling sering itu dalam urusan pinjam meminjam uang, dikasi pinjaman bukannya membayarnya kalau udah batas waktunya, malah ngejauhin kita hanya karena tidak ingin bayar utangnya.

Orang-orang yang tidak tau caranya berterimakasih setelah ditolongin sudah pasti termasuk orang yang bermuka dua, manis dikata lain ditindakan. Orang-orang yang seperti ini patut dihibdari karena sangat mungkin menjatuhkan atau menyingkirkan kita kalau dia ngerasa kita adalah lawannya.

Dia gak bakalan peduli niat tulus kita yang udah ngebantuin kesulitannya. Terkadang ada loh yang udah di tolongin pas udah berhasil malah ngerendahin pertolongan kita, “alah cuma segitu aja” kesel kan kalau udah ditolong tapi dengan gaya congkak ngomong kek gitu.

Biasanya orang yang tidak tau caranya berterimakasih itu maunya minta tolong mulu sama kita, tapi gak mau nolongin kita kalau kita lagi butuh. Bukannya berharap balasan pas kita memberi bantuan tapi rasanya pasti sakit banget kalau pas kita butuh bantuan dia malah gak peduli, dia gak bisa memperlakukan orang lain sebagaimana orang lain memperlakukan dia pas lagi butuh bantuan.

Siapa yang gak bakalan sebel kalau punya temen atau nolongin orang yang tidak tau caranya berterimakasih. Rasanya pengen kagak ikhlas udah nolongin, semacam tidak rela tapi ya sudahlah kadung udah nolongin biar jadi amal untuk kita. Tapi rasanya masih ada unek-unek di kepala saking sebelnya, apalagi kalau udah abis ditolongin malah ngejelek-jelekin kita.

Untung

Orang Indonesia mah banyak untungnya’ kata salah seorang teman.

Jalan X macet, untung ambil jalan Y.
Seharian hujan, untung bawa payung.
Rapat lama berjam-jam, untung tadi makan dulu.
Ada yang tumpah ke baju, untung bawa tisu.
Hari Senin telat bangun, untung topi, lencana sekolah, dan sabuk buat upacara sudah disiapkan.

Dan masih banyak untung-untung lain yang seringkali dikumandangkan.

Memang, untung-untung yang sudah dilontarkan adalah bentuk lain menyampaikan rasa syukur. Bersyukur karena Tuhan lebih menggerakkan kita untuk melakukan ini itu. Tapi, alangkah baiknya jika ‘untung, …’ diganti dengan 'alhamdulillah, …’

Tuhan Telah Memberi Rasa

Suatu hari, mungkin kau akan merasa terluka karena terlalu penuh harap pada seseorang. Membuat kau tetiba berair mata ketika malam datang atau ketika kau sendirian, seberapapun kau menolak untuk melupakan sakitnya, sebesar itu pula lukanya makin terasa.

Tak apa bila kau merasa terluka, bukankah itu berarti Tuhan telah memberi rasa cinta pada hatimu, bukankah kau juga akan mulai mengerti bagaimana seharusnya mencintai dengan penuh rasa harap hanya pada Tuhan, bukan pada yang lainnya. Bila kau terluka, sungguh luka itu akan sembuh esok hari atau esoknya lagi atau esoknya lagi.

Tapi diantara segala lukamu yang terlanjur itu, jangan pernah merasa lemah karena luka itu, jangan pernah melemahkan dirimu sendiri karena luka itu, jangan pernah sekalipun kalah oleh terluka, tetaplah tegakkan badanmu, tetaplah ukir senyum paling tulus pada luka, berterima kasihlah pada luka yang membuat kau semakin kuat esok lusa.

Berdoalah pada Tuhan, agar cinta dan pengharapan tak sekalipun melemahkanmu, tak sekalipun menghentikan segala cita-cita dan cintamu, tak sekalipun mematahkan perjuanganmu. Kau harus kuat, karena cinta menguatkan. Bila ia melemahkan, itu bukan cinta.