Jun 3, 2015

Membangun Harga Diri Anak

Penting buat orang tua menjaga harga diri anaknya. Dengan gak mempermalukannya di depan umum, dengan gak meneriakkannya kata-kata kasar dan keras, dengan mengajarkan tutur kata yang lembut. Harga diri menurut saya adalah juga bekal yang akan anak bawa sampai besar.

Jangan salahkan kalau anak tumbuh jadi anak minder, gak bisa ambil keputusan, labil. Bisa jadi, ada andil orang tua di sana.

Bangun kepercayaan diri anak. Dengan mempercayakannya mengambil keputusan, misalnya. Suatu hari, terkisah seorang anak yang bahkan memilih celana untuk dibeli pun bingungnya setengah mati. Saat itu ia didampingi oleh saudaranya. 

Ia tak bisa memilih. Ia biasa dipilihkan. Maka saat harus memilih, ia kelimpungan. Ia takut salah. Karena, berdasarkan yang sudah-sudah, memilih hal salah berarti akan menerima teriakan dan cacian.

Ia tumbuh jadi anak yang labil.

Bukan berarti anak ini gak bisa berubah. Bisa, insya Allah bisa, dan sangat mungkin bisa. Gak ada yang gak mungkin bagi Allah. Bisa saja ia berkuliah di kampus yang mendukungnya menjadi dirinya seutuhnya, mendapatkan teman-teman yang dapat membangkitkan kepercayaan dirinya. Bisa saja. Namun, coba bayangkan jika sedari kecil ia mendapatkan pengasuhan yang layak, yang menjaga harga dirinya. Mungkin ia akan lebih hebat lagi. 

Di dalam tulisan ini, dikisahkan bahwa karakter budaya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan global adalah low profile. Mereka tidak suka menonjolkan kelebihannya. Di satu sisi, ini baik. Namun, tidakkah kita menangkap bahwa ini adalah gejala minder yang jangan-jangan sudah menasional?

Bisa jadi saya salah. Ini hanya sudut pandang. Ini murni opini, bukan berdasarkan penelitian. 

Semoga kelak, kita dapat mendidik anak-anak kita dengan sepenuh hati memperhatikan harga dirinya. Harga diri, sesuatu yang akan ia bawa sampai besar. Pastikan yang kita bekali adalah hal baik. 

Aku Rindu