Apr 21, 2017

Kartini Masa Kini

Wanita…
Berasal dari bahasa Jawa Wanito, Wani ditoto, siap untuk ditata. Ditata oleh siapa?
Oleh dirinya sendiri, kesadarannya yang tertinggi, untuk bertindak, bersikap, dan berucap demi menjaga kehormatannya sendiri.
Bukan berarti Pria tidak harus siap ditata. Namun ini menunjukkan betapa besarnya nilai kehormatan seorang wanita. Layaknya bongkahan permata yang senantiasa disimpan dalam peti perhiasan, bukan karena ia rapuh seperti telur.

Karena itu wanito disebut juga wadon, berasal dari wadi, yaitu malu. Maka jika wanita sudah tak punya dan tidak memelihara rasa malu, dia tinggal bangkai yang berjalan.

Kepada para wanita yang berbahagia
Jadilah diri sendiri sebebas mungkin tanpa melanggar ketentuan Illahi.
Tuntut hakmu setinggi angkasa tanpa meninggalkan kewajiban yang membumi sebagai wanita.
Muliakan dirimu sebagaimana Allah memuliakan kalian di dalam surahNya.

Kepada para wanita, kalianlah Kartini masa kini.
 
Selamat hari Kartini untuk wanita-wanita hebat di luar sana, yang sedang berjuang mengejar mimpi juga mempersiapkan diri untuk menjadi istri/ibu yang hebat nantinya..
Terimakasih atas segala apa yang telah dilakukan dan teruslah berjuang, sebab tangan mu adalah pintu lahirnya generasi hebat berikutnya..

Apr 20, 2017

Wanita Pintar Dan Cerdas

Laki-laki yang mencari “wanita pintar untuk anak-anaknya” tidak selamanya yang punya title sarjana tinggi.
Tapi wanita yang punya kesabaran dan keikhlasan jika kelak merawat seorang anak.

Wanita yang mencari “lelaki mapan” tidak serta merta mencari yang bermobil.
Punya rumah mewah juga kerjaan tetap.
Tapi lelaki yang saat terjatuh masih mau bangkit lagi,
Tidak menyerah untuk keluarganya
Karena telah berjanji pada Tuhan saat pernikahan..
 
Jika (katanya) pria akan memilih wanita cerdas dibanding cantik.
Maka wanita tidak memilih keduanya jika diberi pilihan tampan dan cerdas.
Karena pada akhirnya, wanita akan memilih pria yang membuatnya nyaman, membuatnya merasa dihargai, membuatnya menjadi lebih baik meski (katanya) dia sudah cantik nan pintar.

Wanita (mungkin) akan terpesona melihat seorang pria yang tampan,
Yang cerdas, yang jago dalam segala hal. 
Tapi itu hanya terpesona bukan jatuh cinta. Ya, meskipun pada akhirnya tampan dan cerdas memang menjadi pilihan tambahan untuk menjadi seorang pasangan.

Wanita Kerjanya Cuma Diam Dirumah!

Ada sebagian lelaki yang menganggap bahwa perempuan hanya diam saja dirumah
Masak tak pernah enak, rumah berantakan dan tak pernah cantik didepan suami saat dia pulang kerja.

Sesekali berganti tugas lah sama istrimu
Istrimu dandan cantik dan pergi keluar rumah cari uang untuk nafkah
Dan kamu, coba kamu dirumah saja jaga anak dan coba memasak.

Kau tau,
Mereka bukan diam saja.
Tapi karena sudah lelahnya.
Kamu kadang lupa kalau anak-anak mu yang masih kecil itu nakal dirumah
Seluruh barang menjadi acak-acakan dalam waktu hitungan menit.
Baru dibereskan oleh ibunya
Diacak-acak lagi
Sudah mandi, harus keringetan lagi karena urus anak (lagi)
Kamu?
Letak sabar perempuan yang sudah menikah kadang lebih besar saat mengurusi anak.
Mereka dengan tanpa keluh mengajari anak banyak hal saat dirumah.

Coba sekarang,
Seorang istri diam saja dirumah.
Membiarkan rumah seperti kapal pecah
Tidak memandikan anak-anakmu
Tidak memasak
Biar saja dia diam, diam saja dirumah.

Dan saat kamu pulang,. Kamu lihat apa yang terjadi.
Rumah dan segala hal yang diperbuat oleh anak-anakmu.

Laki-laki punya tugas dan perempuan juga punya tugas saat sudah menikah
Saling membantu itu wajib
Jika tidak, maka saling menerima dan disyukuri.

Bahwa menikah bukan titik baru untuk menyenangkan hati dan diri
Tapi ujian awal lagi untuk kehidupan baru yang harus dijalani.

Jangan dianggap menikah hanya kesenangan.

Kamu lihat diri kamu yang hebat saat ini
Bukankah itu sebuah perjuangan dari orangtua yang berlelah lelah saat setelah menikah.

Semua itu hanya putaran
Putaran hidup yang sama
Hanya teori yang sering ditambah dan dibuat sedemikian rupa saja.

Apr 18, 2017

Jarak dan Rindu

Malam ini aku bercengkerama dengan gerimis, yang rintiknya sejak tadi seolah memuisikan sebuah rasa yang membersamai jarak. Rindu.

Bicara soal jarak, bagi sebagian orang terdengar tak menyenangkan. Mungkin juga bagiku. Tetapi itu dulu, sebelum akhirnya kamu datang dan memberiku alasan untuk merindu.

Detik itu, masih terekam jelas di kepalaku, kali pertama aku mulai mengabadikan lengkung senyummu dalam pigura sederhana di ponselku. Senyum yang dengannya aku merasa bahagia, melantarkan mataku seolah enggan beranjak untuk luput memandanginya. Namun, lagi dan lagi semua perihal jarak, yang membatasi ruang pandangku terhadap sosokmu yang berada dalam radius tak dekat.

Terkadang bahkan seringnya aku merenungkan satu hal. Bagaimana bisa rindu memegang peran seperti itu, ia meluluhlantakkan jarak yang nyatanya terbentang di antara kita. Ia melipatnya dengan rapi tepat pada tiap sisi serta sudutnya. Lalu meniadakan ragu, yang kerap merutuk menghiasi prasangka yang sulit diredam, sebab raga tak mampu saling mendekap untuk menenangkan batin satu sama lain.

Karena jika jarak adalah suara paling lantang yang pernah ada, maka rinduku adalah bahasa kalbu paling bisu adanya. Bagaimana tidak? Ia paham betul perihal rasa antara dua manusia yang tak bisa saling bertatap netra. Ketika jarak menghadirkan jeda, maka rinduku menjelma kata yang tak memerlukan tanda tanya pada akhir kalimatnya.

Rindu ini terus menjalar, menyisir aliran jarak inci demi inci tanpa alpa. Masing-masing dari kita tak menjanjikan bahagia yang sempurna, tetapi kita percaya bahwa setia dan doa mampu meleburkan segala kegundahan jiwa. Jika rindu ini mampu dikirimkan bersama untai bait-bait doa, maka temu dan hidup bersama kelak akan jadi sebuah muara, hingga jarak antara kita hanyalah sejauh dua tatap mata yang bertemu di satu titik yang sama.

Apr 17, 2017

Memilih Jodoh

Bahwa jodoh adalah cerminan diri kita. Bahwa tentang memilih jodoh adalah tentang memilih teman seperjalanan, dimana baik tidaknya jodoh tergantung bagaimana kita memperbaiki diri kita.

Namun seiring bertambahnya pengalaman, seiring jauhnya perjalanan, meski belum seberapa, saya tahu jodoh bukan sekadar itu. Sebab ternyata ada perempuan baik yang akhirnya berjodoh dengan lelaki yang belum baik. Atau lelaki baik rajin beribadah berjodoh dengan perempuan yang meski baik tapi belum sempurna ibadahnya. Dan masih banyak lagi.

Ternyata benar, apa yang kita lihat di depan mata belum tentu sama dengan yang ada di balik dinding. Apa yang kita kira baik, ternyata begitu banyak cobaannya hingga membuat kita hampir saja putus asa dan pergi. Begitu pula seseorang yang kita sangka buruk, ternyata di lain hari bisa menjadi seseorang yang meneduhkan hati. Sungguh semesta kadang sebercanda itu.

Tentang jodoh adalah tentang misteri.
Maka ketika pasanganmu (kini) tak sesuai harapmu (dulu), belajarlah menerima. Mungkin itu salah satu cara Tuhan untuk menguji sabarmu, ikhlasmu. Atau mungkin cara Tuhan menegurmu agar kau memperbaiki diri sembari berdoa agar dimampukan untuk bisa membantu pasanganmu memperbaiki dirinya. Teruslah berprasangka baik. Jika pun akhirnya harus berpisah, tetaplah berprasangka baik pada Tuhan. Dia sedang merencanakan sesuatu yang besar untuk hidupmu. Kehilangan akan digantikan dengan kehadiran. Kesedihan akan segera bertukar kebahagiaan.

Jodoh bukan saja soal seseorang yang datang dan menetap di hidupmu. Tapi, setiap kejadian yang mengingatkanmu pada Tuhan, pekerjaan yang membuatmu lebih dekat padaNya, atau mereka yang selalu ada di belakangmu meski jarang kau sapa namun selalu ada ketika kau butuh, kau jatuh, itu semuanya jodohmu. Jodoh perjalanan duniamu.

Sebab ternyata, untuk dapat mengerti dan mengenali perihal jodoh, kamu harus mampu mengenali dirimu sendiri hingga kau kenali Tuhanmu. Jodohmu pasti ada. Karena kamu takkan dibiarkanNya sendiri.

Apr 16, 2017

Perjalanan Belumlah Usai

Setiap kejadian yang teralami selalu membawa hikmah yang indah bila kita sabar menjalaninya.
Meski dalam kenyataannya tidak mudah, tetap harus meyakini bahwa semua ini adalah petunjukNya.

Perjalanan belumlah usai, aneka kejadian indah masih menanti di depan sana.
Tetap melangkah dengan keyakinan diri bahwa inilah jalan yang harus terlalui. 

Mudah sulitnya sebuah kejadian akan sesuai dengan apa yang teryakini. Esok adalah rahasia Illahi, hari ini adalah kenyataan dari setiap kejadian yang harus dilalui.
Semua bagaikan kepingan puzzle yang harus kita susun sesuai cara kita masing masing.

Bila kita meyakini indah, maka akan indah adanya, seperti  corak kepingan puzzle yang ada di depan mata saat ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Menutup hari dengan penuh senyum, serumit apapun kepingan yang harus kita susun, karena meyakini bahwa semua akan membawa hikmah untuk esok hari.

Aku Rindu