May 24, 2017

Mumpung Masih Sendiri

“Kasihan ya, sedih pasti hidup kamu, jomblo sih, hidupnya masih sendiri”

hemm, yakin gitu kalau masih sendiri itu kasian?



Mumpung masih sendiri, kamu punya waktu lebih untuk belajar sesuatu yang baru.

Mumpung masih sendiri, kamu jadi bisa antar ibumu belanja sepuasnya.

Mumpung masih sendiri, sabtu minggu mu bebas, bisa kau habiskan untuk keluarga, sahabat, atau bertemu sahabat baru.

Mumpung masih sendiri, kamu tidak perlu pusing jaga gengsi, makan di warteg juga jadi.

Mumpung masih sendiri, hidup independen, tidak terikat untuk saling berkabar yang selalu berulang bagi dia yang belum pasti juga bakalan jadi.

Mumpung masih sendiri, kamu masih bisa menentukan, siapa pasangan yang paling tepat untuk jadi pasangan hidupmu.

Mumpung masih sendiri, kamu masih punya waktu untuk menyiapkan diri, untuk pasangan yang nanti menyudahi statusmu.

Mumpung masih sendiri, memperbaiki diri. Percaya aja, jodoh itu ada, mana mungkin ia ditelan bumi.

Mumpung masih sendiri, dan tetap berada di jalan ilahi, kau tetap happy.

Masih nyesel kalau disebut “masih sendiri”?

May 23, 2017

Bersyukurlah Di Pagi Ini



Bercerminlah, lalu ungkapkan pujian untuk sosok yang terpantul disana. Sosok yang pasti tak asing lagi buatmu. Kamu bisa memuji ketegarannya, keindahan matanya, baik akhlaknya, semangat hidupnya dan sebagainya.

Ungkapkan semua kekagumanmu kepada sosok tersebut. Tersenyum kepadanya, dia akan tersenyum balik kepadamu. Perhatikan senyumnya, bukankah itu senyum termanis yang pernah ada? Bukankah itu wajah terbahagia yang pernah ada?

Lalu tebarkan senyum yang kau lihat tadi kepada semesta, perlihatkan kepada dunia wajah yang paling bahagia itu.

Karena sosok itu adalah kamu sendiri.
Bersyukurlah dengan cara tidak mencela diri. Tidak menjatuhkan mental dan mood sendiri. Selamatkan pagimu.

May 22, 2017

Mencintaimu Dengan Biasa Saja

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Dengan degup jantung yang lebih mendebarkan dari biasanya. Bukankah itu biasa saja?

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Sebab akan ada yang cemburu bila aku mencintaimu dengan terlalu.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Agar tak ada rindu yang menggebu-gebu saat kau jauh di mata.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Agar aku tak kecewa dengan terlalu saat kau menoreh luka.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Meski semua cinta bisa habis masanya, tapi aku akan tetap selalu ada.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Agar kau tak jua kecewa, ketika aku berkata, telah pudarnya cinta yang luar biasa.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Seperti dedaunan kepada cahaya surya.
Tak sedih saat terik mengeringkannya.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Agar tak ada cemburu saat perhatianmu terbagi, untuk aku dan keluarga.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Hingga kita menua bersama.

Aku akan mencintaimu dengan biasa saja.
Tak mau terlalu gila saat kita dipisahkanNya.
Tetapi Tuan, nyatanya tak ada cinta yang biasa. Karena semua cinta adalah luar biasa.

May 21, 2017

Patah Hati Itu Biasa Saja

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling telepon genggammu mendadak sepi. Tidak ada pesan yang setiap saat datang. Tidak ada telepon yang masuk bertanya, “lagi apa, sayang?” 

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling hatimu terasa sepi. Tidak ada yang memperhatikan keseharian. Tidak ada yang sekedar mengingatkan jangan sampai terlambat makan.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu bingung mau menghabiskan waktu. Tidak ada lagi yang mengajak makan di luar, atau nonton film-film terbaru di layar lebar.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu kesulitan tidur setiap malam. Ada beberapa potongan-potongan kejadian menyenangkan, atau suara dan wajah yang sangat familiar mengisi kepalamu. Memaksamu untuk tetap terjaga.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling kamu gelisah dengan setetes dua tetes air mata, karena ada rasa rindu yang tertahan. Jika biasanya, kalau rindu ya bilang saja. Ingin bertemu ya datangi saja.

Patah hati itu biasa saja.
Paling-paling hatimu sedikit panas dan geram. Kalau tiba-tiba dia memasang foto berdua dengan kekasih baru pada sosial medianya. Padahal sebelumnya, di sebelahnya melekat erat pada bahunya adalah tempatmu.

Patah hati itu biasa saja.
Ia tidak akan membunuhmu. Paling-paling hatimu terasa mati. Sulit terhibur, karena seseorang yang mampu menghiburmu, mematahkan hatimu lalu memilih pergi.

Patah hati itu biasa saja.
Percaya. Nanti juga akan datang orang lain yang mampu memperbaikinya.
Jadi, ya biasa saja.

Aku Rindu