Oct 8, 2016

Kopi Hangat Malam Ini

Secangkir kopi hangat malam ini, dengan aroma yang pekat lembut mengepulkan uap
tak selesai bercerita tentang pagi atau derap langkah pasti mengejar matahari

Secangkir kopi hangat malam ini, tanpa gula berasa pahit namun cukup nikmat
tak mampu membeli hari dengan segenggam harapan dan mimpi

Secangkir kopi hangat malam ini, yang hilang dalam dekap bibir yang pengap
tak cukup cakap mencari diksi dari jutaan kata yang kehilangan imajinasi

Secangkir kopi hangat malam ini, menemani malam yang pekat
tak cukup kuat untuk berdebat mendedah sajak-sajak cinta yang sekarat

Secangkir kopi hangat malam ini, hanyalah jeda sesaat
Belum usai teguk menyekap hangat menjadi dingin
yang tertinggal hanyalah ampas yang tak diingin

Oct 6, 2016

Segala Sesuatu Dimulai Dari Kita Sendiri

Pernahkah terbesit rasa jengkel, sakit hati, emosi dalam benak dan hati kita ketika orang-orang di sekitar bersikap, berkata, dan berpikir tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan? Bahkan terkadang mereka terkesan acuh, ketus, angkuh dan seakan-akan tidak peduli dengan keberadaan kita.

"Kenapa dia kok gitu ya ke aku?" mungkin itulah pertanyaan yang seringkali muncul di dalam pikiran kita saat kita menjumpai hal-hal itu. Kejadian seperti itu ada di sekitar kita, dan bisa jadi keadaan seperti itu kerap kita temui dalam kehidupan kita sehari hari. Tak jarang pula pasangan suami istri yang sudah lama membina rumah tangga pun sering mengalami kondisi yang tidak menyenangkan ini.

Ketika kita mengalami sikap tidak menyenangkan dari orang lain terhadap diri kita, jangan terburu-buru menghakimi dan mengambil kesimpulan negatif terhadap orang lain. Yang pertama kali harus kita lakukan adalah merenung dan koreksi diri sendiri. Sebaiknya pertanyaan dalam pikiran kita harus diubah menjadi "Apa yang salah ya dengan aku?"

Karena dengan begitu, kita akan berusaha memacu memori dalam otak untuk mengingat serta mengulas kembali hal apa saja yang pernah kita lakukan dan kita berikan kepada orang lain. Bisa jadi hal-hal itu yang membuat mereka bersikap tidak menyenangkan dan di luar harapan kita.

Mungkin kita pernah menyakiti mereka dengan kata-kata yang kasar ketika mereka berbicara dengan lembut kepada kita. Mungkin kita pernah mengabaikan sapaan seseorang yang diberikan dengan ramah terhadap kita. Mungkin kita juga pernah menolak dengan kasar ketika seorang teman meminta bantuan dari kita. Atau mungkin yang lebih ekstrim, kita pernah mencaci maki orang lain dengan kata-kata kasar padahal orang tersebut hanya melakukan sedikit kesalahan kepada kita.

Bisa jadi hal-hal tersebut sudah kita lupakan, tapi bagi orang lain, bisa jadi terus terekam menjadi sakit hati yang berkepanjangan. Sehingga dalam benak dan ingatan, mereka memandang kita sebagai sosok yang buruk, tempramental, judes, angkuh, pelit dll.

Tentu saja reaksi negatif akan diberikan ketika mereka berjumpa dengan kita, walaupun, semua itu telah berlalu sekian lama. Bisa jadi juga kita pun akan berbuat demikian jika kita mendapat perlakuan tidak baik dari orang lain.

Oleh karena itu, ada kalanya kita membutuhkan self-esteem atau renungan untuk memahami diri sendiri, untuk memahami siapa diri kita. Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita selalu bersifat relatif. Karena baik menurut kita belum tentu baik pula menurut orang lain.

Saat kita sudah memahami siapa diri kita, maka kita akan lebih bisa mengontrol diri dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial. Kita lebih mengerti orang lain, tidak hanya berusaha memaksakan kehendak atau menonjolkan diri.

Jika kita ingin mendapatkan respon yang positif dari orang lain maka mulailah belajar bagaimana cara untuk menghargai dan menghormati orang lain. Segala sesuatu bisa kita mulai dari diri kita sendiri. Gak perlu muluk-muluk ingin mengubah dunia, mulailah dengan merubah dirimu sendiri. Kita tidak akan pernah berhasil mengubah seseorang jika kita sendiri tidak mau mengubah diri kita. Karena segala sesuatu yang kita peroleh dan kita jalani, baik atau buruknya dimulai dari diri kita sendiri.
Ingin melihat lebih banyak kebaikan di dunia? Berbaik hatilah. Mulailah berkata-kata yang baik. Berpikir yang baik. Berkelakuan yang baik. Kebaikan itu menular loh. Orang yang menerima kebaikanmu akan meneruskannya kepada orang lain sehingga semakin banyak orang berbuat baik.

Apa yang bisa kamu lakukan untuk menjadikan dunia lebih baik? Dan yang terutama orang-orang di sekitar kita dulu dech.

Oct 5, 2016

Berpelukan Akan Semakin Menguatkan

Berpelukan. Sebuah kata yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagaimana semestinya, manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Bayangkan saja, jika manusia tidak dapat hidup berdampingan. Saat susah, sedih, emosi yang dipeluk bisa-bisa bantal guling kale ye hehehe.
..
 
Berpelukan, akan semakin menguatkan adalah sesuatu hal yang sangat dianjurkan untuk suami memeluk istri. Orang tua memeluk anak.
Saudara kandung saling memeluk erat saat berjumpa.
Guru memeluk murid (sesama mukhrim)
Sahabat saling berpelukan (sesama mukhrim)
Intinya, saling berpelukan sesama mukhrim ya hehe.
..
 
Saya sendiri, membiasakan selalu memeluk ibu ketika bertemu sebagai pelepas rindu. Dan di peluk mas paijo, suamiku tercinta saat kapan saja apa lagi saat tidur, dan ketika waktu pagi bangun tidur tambah erat dech pelukan suami hehe..., karena, setiap pelukan hangat sangat berpengaruh pada suatu hubungan loh.
Asal jangan hubungan terlarang lo ya hehehe.
..
 
Nah, saling berpelukan dengan pasangan kita tercinta, karena kita sedang sakit, atau ada suatu masalah atau kita merasa sumpek di pikiran kita, berpelukan itu akan mengurangi rasa sakit dan sangat membantu mengurangi beban hidup loh. Coba aja rasakan, misalnya kamu sedang ada masalah dan lain-lain, dan pasanganmu atau sahabatmu dan keluargamu (sesama mukhrim) memelukmu erat. Pasti bebanmu akan berkurangkan?


Berpelukan, akan semakin menguatkan.
Semoga kita semua bisa menjadi orang yang dapat menenangkan hati dan hidup orang tua, pasangan, keluarga, sahabat dan teman (sesama mukhrim) ya.


Saling mengasihi, menyayangi dan berbagi.

Satu pelukan sangat berarti, karena dapat menggugurkan ratusan ton kegelisahan.

Berpelukannnnn.....hehe... 

Oct 4, 2016

Harga Diri Seorang Wanita

Harga diri seorang wanita sesungguhnya bukan terletak pada performance fisik semata, tetapi justru nampak dari pancaran kepribadiannya. Secara tak sadar kita sering melihat wanita yang berpenampilan bak selebritis yang tengah berjalan, praktis langsung atau tidak otak bawah sadar kita akan merespon negatif, jangan-jangan itu simpanan pejabat anu atau jangan-jangan ia wanita penggoda atau jangan-jangan ia bukan wanita baik-baik, dan sebagainya. 

Dari penampilan fisik yang agak berbeda saja sudah cukup mengundang beragam pertanyaan yang tertuju kepada wanita tersebut. Umumnya pertanyaan yang muncul bernada miring. Kendati ia seorang yang berakhlak baik, tetapi penampilannya yang bernuansa selebritis mengenyampingkan harga dirinya sendiri. Apalagi ia turun dari mobil keren bersama laki-laki buncit. Wah..tambah seru cara menggunjingnya. 

Tapi kalau saja ia berpenampilan yang tidak mengundang decak kagum berlebihan bagi orang yang melihat, umumnya kitapun tidak akan menilai bahwa harga diri perempuan tersebut minus. Biasa saja atau malah mengundang pujian positif. Kendati, dari penampilan memang tidak 100% mencerminkan sebuah harga diri. Jadi, konon kata orang pinter, harga diri perempuan tercermin dari inner beauty, inner talenta dan inner personality. Yang jadi masalah kemudian adalah penterjemahan dan persepsi yang ditimbulkannya. Perempuan berjilbab belum tentu memiliki harga diri yang mantap kalau jilbabnya hanya untuk kedok saja. Tentu akan lebih baik memilih perempuan yang tidak berjilbab tetapi mampu mempertahankan harga dirinya. demikian halnya dengan perempuan yang tidak berjilbab, yang notabene justru lebih banyak dimensi negatifnya, juga tidak menjamin harga diri perempuan tersebut. Jadi bagaimana cara memilihnya? 

Jika kita sandarkan persoalan harga diri perempuan pada landasan agama, agama apapun, tentu yang bicara bukan sekedar logika semata, melainkan dengan rasio manusia. Untuk itulah manusia dilengkapi nalar (kalau hewan kan cuma punya naluri). Jadi lihatlah wanita dengan nalar, jangan dengan naluri. Karena naluri lebih dekat kepada nafsu hewani. Dan bagi wanita pergunakan nalar agar harga dirimu terpancar.

Oct 3, 2016

Sebuah Senyuman

Senyum sangat di butuhkan oleh setiap orang.
Bayangkan jika di kehidupan ini tidak ada senyum!
Hmm…Sudah dapat di pastikan manusia jika hari-harinya tanpa senyum bak robot yang sedang bergerak mengikuti instruksi remote pengendali. Gelap dan tak berwarna.


Selain sebagai Ibadah, senyum adalah energi kehidupan loh guys!
Bibir kita yang melengkung dan memberikan arti dalam sebentuk senyuman sangat berarti dan berpengaruh bagi orang-orang disekitar kita, terutama untuk diri kita sendiri.


Senyum juga memberikan kekuatan energi positif.
Senyum adalah kebutuhan, dan kebutuhan harus di penuhi sebagai penujang kehidupan.


Tersenyum juga bukan hanya sekedar gambaran dari mimik muka.
Namun, senyuman lebih tepatnya adalah gambaran dari suasana hati seseorang.


Sebuah senyuman meskipun terlihat sederhana namun sangat memiliki arti besar dan kekuatan yang luar biasa terlebih dibumbui dengan keikhlasan didalamnya.


Tekanan hidup sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang.
Baik tekanan tentang pekerjaan, tugas sekolah, tekanan masalah keluarga, cinta dan sebagainya yang mempengaruhi konflik batin seseorang.
Tetapi, alangkah indahnya jika kita bijak dalam mengahadapi persoalan-persoalan hidup yang berselimut dan kalut itu kita hadapi dengan senyuman.


Tersenyumlah, maka dunia akan memelukmu erat dan begitu hangat.
Senyuman itu dapat memberikan gairah dan ketenangan hati yang luar biasa.
Tersenyum saat mendapatkan kesuksesan dan kegimbaraan itu adalah hal yang biasa.
Namun, jika kita tersenyum saat terpuruk dan jatuh itu adalah hal yang luar biasa.


Senyum adalah energi.
Sebuah energi yang sangat dibutuhkan.
Jangan takut untuk melengkungkan senyuman di bibir kita,
dan jangan lupa dibumbui dengan keikhlasan.
Tersenyumlah dengan cinta, maka hari-hari yang akan kita lewati akan berwarna dan bermakna.

Bahasa yang mudah di mengerti adalah sebuah senyuman sederhana yang tulus dan penuh cinta.
Lihatlah diujung dunia sana, mereka saling sapa menyapa dalam senyuman yang begitu tulus penuh cinta.
Mengapa kita tidak bisa?

Senyum adalah cinta.
Dan tersenyumlah untuk orang-orang di sekeliling kita.
Karena senyum kita bahkan sangat berarti dan dibutuhkan bagi mereka.

Betapa indahnya dan bahagia saat kita dapat memberikan energi yang baik untuk orang lain disekitar kita dengan sebuah senyuman.
Mari berbagi dengan sebuah senyuman yang tulus dari dalam diri kita.
Senyum adalah kebutuhan, yuk senyum.

Aku Rindu